Dalam bab ini, kami akan memberikan gambaran secara umum mengenai
daerah yang dijadikan sebagai obyek pengamatan atau wilayah studi Kuliah
Kerja Lapangan (KKL), dimana wilayah studi yang dijadikan obyek
pengamatan dalam kegiatan ini, yaitu Kota Malang. Kota Malang adalah
sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak
90 km sebelah selatan Surabaya dan merupakan kota terbesar di kedua di
Jawa Timur setelah Surabaya, serta merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia menurut jumlah penduduk. Selain itu, Malang juga merupakan kota
terbesar kedua di wilayah Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung.
Kota Malang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, dan seluruh
wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Malang. Luas wilayah kota Malang
adalah 252,10 km2. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota
Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang
1
Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Wilayah Malang Raya yang
berpenduduk sekitar 4 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua
di Jawa Timur setelah Gerbang kertosusila. Kawasan Malang Raya dikenal
sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia.
Adi Putro pada saat ini telah meraih apa yang tidak terbayangkan pada tahun
1973. Sedikit yang tahu bahwa bisnis karoseri ini dirintis sejak tahun 1973
oleh kakak beradik yang pada saat itu bekerja di salah satu dealership
otomotif. Melihat tingginya permintaan pasar akan alat transportasi
penumpang, kakak beradik ini memutuskan untuk merubah mobil pick-up
menjadi kendaraan transportasi penumpang. Strategi ini mendapat respon
yang sangat baik karena mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar pada saat
itu. Kejelian mereka dalam meresponi permintaan pasar tersebut membuat
mereka berani memanfaatkan semua sumber daya yang mereka miliki untuk
membangun bengkel karoseri kecil sendiri pada tahun 1973.
Melalui karoseri kecil ini mereka merintis usaha karoseri dengan memproduksi
mini bus dalam skala kecil. Kegigihan mereka yang didukung permintaan
pasar membuat usaha karoseri mereka berkembang dalam waktu 2 tahun
saja..Akhirnya pada tahun 1975, AdiPutro resmi berdiri di Malang, di mana
sampai sekarang masih menjadi pusat operasional AdiPutro. Atas kesadaran
untuk terus mempertahankan kualitas yang baik dalam setiap produksinya,
maka AdiPutro mulai mempertajam skill yang ada, serta menambah alat
bantu permesinan.
Pada tahun 1982, AdiPutro memutuskan untuk berinvestasi dalam
permesinan yang kemudian dikenal dengan kualitas FULL PRESSED BODY.
2
Penyempurnaan kualitas produk-produk AdiPutro terus ditingkatkan sehingga
pada tahun 1986 AdiPutro mulai menggunakan pengecatan sistem OVEN.
Upaya mengembangakan pemasaran menjadi lebih besar, di tahun 1989
Adiputro mendirikan divisi pemasaran di Jakarta dan kemudian sebuah pabrik
perakitan untuk produk Adiputro di Bekasi. Pengembangan terus dilakukan
sehingga pada tahun 1994 AdiPutro menjalin kerja sama dengan salah satu
produsen bus terbesar dan terkemuka di Jerman. Hal ini membuka pintu bagi
AdiPutro untuk menggapai pasar Asia Tenggara. Melalui kerja sama ini para
tenaga ahli AdiPutro dikirim untuk belajar ke Jerman untuk mencapai standar
perakitan yang bertaraf internasional. Sejak saat itu, AdiPutro pun
berkembang menjadi perusahaan karoseri terpercaya dan menerima
pengakuan untuk kualitas bus produk yang mereka produksi, serta
memperoleh kepercayaan dari para pengusaha-pengusaha besar transportasi
otomotif di Indonesia.
Gambar II.3 : Pengarahan dari owner Adi putro kepada Taruna STTD
3
1. Produk Karoseri
Jet bus HD
4
Gambar II.4 Foto bersama owner Adi Putro dengan produk Jet Bus 2 nya
Dilihat dari proporsi sangat mendekati Travego akan tetapi Lampu depan
dan Lampu Belakang dirubah dengan model yang lain.
JetBus HD adalah penyegaran dari Royal E Coach yang sebelum nya lantai
lebih rendah dengan konsep High Deck ini JetBus cocok di peruntukan
bagi Bis Pariwisata yang ingin menikmati pemandangan sekitar selama
5
perjalanan, karena posisi penumpang lebih tinggi sehingga view depan
tidak terhalang oleh supir, karena posisi sopir tetap rendah.
6
Gambar II.5 Proses Framing
3. Plating (Pengeplatan)
Setalah rangka bus jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi
Panel kanan / kiri, bagasi samping, dan roof. Untuk lantai terkadang ada
yang menggunakan plat ada yang menggunakan plywood/ triplek
tergantung permintaan customer.
Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada
proses pengeplatan lambung kanan dan kiri karena bagian ini yang biasa
menjadi perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak. Biasanya
yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena jika lambung
tidak rata maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul yang
banyak. Sehingga pada pengeplatan bagian lambung ini di gunakan
sebuah mesin dengan nama "Strech machine" yang berfungsi menarik
plat yang panjang dan menempelkannya rangka body sehingga plat
bagian lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual
dengan menggunakan tracker.
7
Gambar II.6 Proses Plating
4. Gosok Body
Proses gosok body bus ini merupakan proses pembersihan sebelum ke
proses dempul dan juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada
rangka body bus.
8
5. Puty / Dempul
Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus
yang tidak rata sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan
merata.
6. Painting / Pengecetan
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting
untuk penampilan sebuah bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik
maka bus akan terlihat mewah atau mahal karena dari pengecatan ini
bentuk bus sudah mulai terlihat. Proses pengecatan biasanya melalui
beberapa tahapan : epoxy line, dempul lain, sander lini, primer coating,
top coating, cutting sticker line, vernis top coating, dan tahap yang
terakhir poles agar proses pengecatan berlangsung lebih cepat biasanya
karoseri memiliki sebuah mesin pemanas / oven agar dapat segera
beralih ke proses selanjutnya.
9
Gambar II.9 Proses Painting
7. Triming / interior
Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari
proses ini sangat penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan
kerapian dalam pengerjaan.
Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari
interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan
karena penumpang berada di dalam bus pastinya melihat bagian - bagian
dalam bus tersebut.
Triming interior bus antara lain:
a. Plafon : terdiri dari ending plafon depan dan belakang, dan juga
modul-modul plafon nya.
b. Dinding kanan dan kiri
c. Bagasi penumpang
d. Pilar - Pilar
e. Pemasangan Kaca
f. AC (Ducting dan Louvre)
g. Lighting
h. Dashboard
i. Rel jok
j. Karpet lantai
10
k. Partisi penumpang
l. Audio Video
m. Door Trim ( handle, lock, karet, list alumunium)
n. Seat (Jok)
8. Finishing
Proses finishing merupakan proses terkahir dari pembuatan body bus,
proses ini meliputi pengecekan fungsi-fungsi elektrik dan lighting serta
terdapat test kebocoran dengan Rain Test.
11
9. PDI / Pre Delivery Inspection
Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke
customer, proses pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari
bus tersebut.
12
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a) Proses pembuatan/ perangkaian kendaraan terdiri dari delapan
tahapan, yaitu; preparation, framing, plating, gosok body,
dempul, painting, trimming, dan finishing
b) Pemeriksaan terakhir yang dilakukan sebelum pengiriman
produk adalah kelengkapan dokumen bus
2. SARAN
a) Lebih ditingkatkan terkait keamana pekerja pada setiap
pekerjaan ataupun proses yang ada dikarenakan tingginya
resiko kecelakaan bekerja akibat benda-benda ataupun
peralatan tajam yang berbahaya
b) Lebih ditertibkan terkait penggunaan kelistrikan agar
menghindari terjadinya kecelakaan akibat tegangan listrik
seperti konslet ataupun kebakaran
13