Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KAROSERI PADA BUS

Dosen Pengampu : Ricko Yudhanta, M.Sc

Disusun Oleh :
Nama : Taruna Remaja Rafly Rizky Primadianta
Notar : 2002299
Kelas : MTJ 2.1
No :22

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI


JALAN POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah
memberi-kan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Rekaya
Kendaraan Bermotor.

Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih mengandung


banyak kekurangan dan belum mencapai kesempurnaan, disebabkan oleh
pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran
yang sifatnya membangun, penulis akan menerimanya dengan senang hati agar
selanjutnya menjadi lebih baik.

Besar harapan kiranya, laporan ini dapat memenuhi tugas sebagaimana


yang diharapkan. Aamiin.

Probolinggo, 8 Oktober 2021

Rafly Rizky Primadianta

2
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI .........................................................................................................................3
BAB I ....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULIS ...................................................................................................4
BAB II ...................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................5
2.1 PROSES PEMBUATAN KAROSERI PADA BUS ..................................................5
2.2 POIN PENTING SISTEM KESELAMATAN DI BUS...........................................10
BAB III................................................................................................................................14
PENUTUP ...........................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................14
3.2 SARAN.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan industri karoseri di Indonesia terbilang cukup besar. Ini bisa terlihat
dari sebagian besar kendaraan niaga serta bus di Indonesia yang sudah menggunakan
jasa karoseri dalam negeri. Sarana transportasi umum seperti bus, truk, ambulance dan
mobil pemadam kebakaran banyak diproduksi oleh industri karoseri untuk memenuhi
permintaan pasar akan kendaraan yang semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk. Pertumbuhan industri karoseri di
Indonesia terbilang cukup besar. Ini bisa terlihat dari sebagian besar kendaraan niaga
serta bus di Indonesia yang sudah menggunakan jasa karoseri dalam negeri. Sarana
transportasi umum seperti bus, truk, ambulance dan mobil pemadam kebakaran banyak
diproduksi oleh industri karoseri untuk memenuhi permintaan pasar akan kendaraan
yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah dan kebutuhan
penduduk.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana proses pembuatan Karoseri pada Bus?


1.2.2 Apa saja poin penting sistem keselamatan dalam bus?

1.3 TUJUAN PENULIS

1.3.1 Agar Taruna/i dapat mengetahui proses pembuatan karoseri pada bus
1.3.2 Agar Taruna/i dapat mengetahui poin penting sistem keselamatan dalam bus

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSES PEMBUATAN KAROSERI PADA BUS

Proses pembuatan body bus di karoseri memiliki beberapa proses yang hampir semua
karoseri terapkan mungikin dari beberapa karoseri membuat sebuah proses yang lebih
singkat atau lebih panjang lagi tetapi secara general sama, sebagai berikut:

• PREPARATION (PERSIAPAN)
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan body bus, dimana ketika
chasis bus datang dari pemesan maka chasis wajib di perlakukan khusus sebelum masuk ke
sebuah "line procces". Karena dalam proses pembuatan body bus akan banyak proses
pengelasan maka beberapa komponen bawaan chasis wajib dilepas untuk menghindari
kontak, terbakar, atau rusak karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas adalah
baterai (accu), tangki BBM, stir, dan beberapa komponen elektrik lainnya. Dan sebelum
masuk ke proses selanjutnya perlu di persiapkan peralatan untuk melindungi komponen-
komponen yang tidak dilepas dari chasis contoh roda, engine dan kabel elektrik.
melindunginya cukup di tutup dengan kain anti panas untuk menghindari percikan api dari
mesin las yang dapat melukai bahan karet dan plastik.

• CUTTING
Proses pemotongan lempengan logam sesuai ukuran dan bentuk yang diinginkan
sesuai dengan bagian masing-masing. Logam yang digunakan berbeda-beda
tergantung pada kompone yang dibuat.

5
• BENDING
Proses pengepresan atau penekukan lempengan logam dengan cara dipola terlebih
dahulu, lalu dijadikan bagian-bagian dan dipres menggunakan alat sehingga terbentuk
pola yang diinginkan sesuai dengan bagian-bagian body masing-masing

• PERAKITAN
Logam yang telah dipola dan dipotong kemudian dirakit dan dibentuk sesuai
bagian masing-masing agar menjadi kerangka.

6
• PENGELASAN
Pengelasan dilakukan untuk menyambungkan bagian-bagian yang telah dirakit, di
karoseri Restu Ibu ini sendiri semua pengelasan menggunakan las listrik, jenisnya
adalah CO, argon , dan katoda, pemakaian las sendiri tergantung oleh jenis logam yang
akan dilas, juga besar tegangannya tergantung oleh tebal atau tipisnya logam

• RANGKAIAN PLAT
Setelah rangka bus jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi Panel kanan / kiri,
bagasi samping, dan roof. Untuk lantai terkadang ada yang menggunakan plat ada yang
menggunakan plywood/ triplek tergantung permintaan customer. Dalam proses
pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses pengeplatan lambung kanan dan
kiri karena bagian ini yang biasa menjadi perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak.
Biasanya yang menjadi penilaian adalah kerataan lambung karena jika lambung tidak rata
maka dalam proses dempul akan membutuhkan dempul yang banyak. Sehingga pada
pengeplatan bagian lambung ini di gunakan sebuah mesin dengan nama "Strech machine"
yang berfungsi menarik plat yang panjang dan menempelkannya rangka body sehingga plat
bagian lambung tidak bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual dengan
menggunakan tracker.

7
• DEMPUL
Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus yang tidak rata
sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.

• PENGECATAN
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting untuk penampilan
sebuah bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bus akan terlihat mewah atau
mahal karena dari pengecatan ini bentuk bus sudah mulai terlihat. Proses pengecatan
biasanya melalui beberapa tahapan : epoxy line, dempul line, sander line, primer
coating, top coating, cutting sticker line, vernis top coating, dan tahap yang terakhir
poles agar proses pengecatan berlangsung lebih cepat biasanya karoseri memiliki
sebuah mesin pemanas / oven agar dapat segera beralih ke proses selanjutnya.

8
• TRIMING/ INTERIOR
Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari proses ini
sangat penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam
pengerjaan. Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari
interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena
penumpang berada di dalam bus pastinya melihat bagian - bagian dalam bus tersebut.

Triming interior bus antara lain:


Plafon : terdiri dari ending plafon depan dan belakang, dan juga modul-modul
plafon nya.
 
 Dinding kanan dan kiri
 
 Bagasi penumpang
 
 Pilar - Pilar
 
 Pemasangan Kaca
 
 AC (Ducting dan Louvre)
 
 Lighting
 
 Dashboard
 
 Rel jok
 
 Karpet lantai
 
 Partisi penumpang
 
 Audio Video
 
 Door Trim ( handle, lock, karet, list alumunium)
 
Seat (Jok)

9
• FINISHING
Proses finishing merupakan proses terakhir dari pembuatan body bus, proses ini
meliputi pengecekan fungsi-fungsi elektrik dan lighting serta terdapat test kebocoran
dengan Rain Test. Proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke customer, proses
pengecekannya adalah dokumen dan perlengkapan dari bus tersebut.Dilakukan
minimal 4x pemeriksaan sebelum bus benar-benar dapat digunakan, proses pembuatan
keseluruhan mobil memakan waktu 1 bulan pengerjaan.

2.2 POIN PENTING SISTEM KESELAMATAN DI BUS

1. Antilock Brake System (ABS)

ABS meerupakan teknologi keselamatan yang disematkan pada sistem pengereman


kendaraan. Ini dimana saat kendaraan saat melakukan pengereman mendadak, tidak
terjadi penguncian roda dan kendaraan lebih aman.

10
2. Electronic Braking System (EBS)

Sistem ini merupakan pengereman elektronik yang bisa bekerjasama dengan ABS.
nantinya EBS bekerja untuk mengontrol setiap tekanan yang bervariasi dan akan di
distribusikan ke masing-masing roda tergantung kondisi jalan, kecepatan, muatan dan
lainnya. EBS juga mampu merespon dengan cepat jika terjadi pengereman tiba-tiba.
Biasanya EBS akan bekerja dengan meneruskan tekanan pedal rem secara elektronik
untuk membantu tarikan rem sehingga bisa menghemat bahan bakar.

3. Electronic Stability Control (ESC)

ESC merupakan teknologi komputerisasi keselamatan untuk meningkatkan stabilitas


kendaraan dengan mendeteksi hilangnya kontrol kemudi dan otomatis ESC akan
mengatur rem untuk membantu mengarahkan kendaraan ketika pengemudi lepas
kendali. Pengereman secara otomatis akan diterapkan untuk tiap masing-masing roda,
seperti roda depan akan dikontrol untuk melawan oversteer atau roda belakang akan
dikontrol untuk melawan understeer. Beberapa sistem ESC juga akan mengurangi
tenaga mesin ketika kendaraan lepas kendali hingga posisi stabil maka tenaga mesin
akan kembali seperti semula.

4. Adaptive Cruise Control (ACC)

ACC bisa juga disebut dengan autonomous cruise control atau radar cruise control
merupakan sebuah alat yang berfungsi mengatur kecepatan kendaraan secara otomatis
ketika posisi terlalu dekat dengan kendaraan di depannya. ACC sendiri akan menjadi
kunci komponen teknologi kendaraan masa depan atau smart vehicles.

11
5. Electronic Stability Programme (ESP)

ESP sistem yang mampu mengontrol daya pengereman masing-masing roda untuk
mencegah slip secara selektif. Dalam waktu bersamaan juga tenaga mesin dikurangi
apalagi saat kondisi berbelok atau berpindah jalur dimana kecepatan bus melebihi batas
aman. ESP ini akan bekerja secara otomatis sampai kondisi kembali stabil dan aman.

6. Active Brake Assist (ABA)

Juga di kenal dengan Emergency Brake Assist. Ketika sensor ACC mendeteksi akan
terjadi bahaya tabrakan, maka sistem akan mengaktifkan multi level alarm. Apabila
tidak ada reaksi dari pengemudi maka sistem akan mengaktifkan rem darurat. Dengan
cara ini ABA mencegah kecelakaan.

7. Anti-Slip Regulation (ASR)

ASR mencegah gejala slip ketika bus berjalan di permukaan jalan yang licin. Sistem
ini menyalurkan tenaga hanya sebatas yang dibutuhkan untuk melaju dan tidak lebih
sehingga tenaga yang sampai ke roda bisa tersalurkan maksimal.

8. Brake assist (BA)

Dalam situasi darurat, kadang orang bereaksi terlalu cepat tetapi tidak melakukan
pengereman yang cukup. Elektronik BA mampu mendeteksi situasi pengereman
darurat dan secara otomatis memerintahkan untuk melakukan pengereman maksimal
dalam waktu sepersekian detik. Dengan demikian jarak pengereman bus bisa lebih
pendek dan dalam beberapa kasus kecelakaan bisa di hindari.

9. Continuous braking limiter (CBL)

12
CBL memastikan bus menjaga kecepatan yang stabil. Biasanya kecepatan bus di batasi
(di Eropa maksimal 100 kpj) secara hukum. Dalam kondisi jalan menurun yang
panjang, secara tidak sadar driver melebihi batas kecepatan yang ditetapkan apabila
tidak mampu mengontrol pengereman.

10. Lane Departure Warning System (LDWS)

Sistem keselamatan bus selanjutnya adalah Lane Departure Warning System adalah
sebuah alat berupa kamera yang diletakkan di bagian depan atau bisa juga di spion bus
yang berfungsi untuk mendeteksi garis marka jalan. Teknologi komputasi ini akan
mendeteksi ketika bus mulai keluar dari jalurnya dan sistem ini akan memberikan
peringatan bisa berupa suara atau tanda di bagian panel dashboard. Sehingga ketika
pengemudi mulai ngantuk atau mabuk kendaraan akan melaju keluar jalur dan sebelum
ini terjadi sistem akan memperingatkan pengemudi bus tersebut diharapkan dapat
segera mengemudikan kendaraan ke jalur yang benar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pertumbuhan industri karoseri di Indonesia terbilang cukup besar. Ini bisa terlihat
dari sebagian besar kendaraan niaga serta bus di Indonesia yang sudah menggunakan
jasa karoseri dalam negeri. Sarana transportasi umum seperti bus, truk, ambulance dan
mobil pemadam kebakaran banyak diproduksi oleh industri karoseri untuk memenuhi
permintaan pasar akan kendaraan yang semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk. Pertumbuhan industri karoseri di
Indonesia terbilang cukup besar. Ini bisa terlihat dari sebagian besar kendaraan niaga
serta bus di Indonesia yang sudah menggunakan jasa karoseri dalam negeri. Sarana
transportasi umum seperti bus, truk, ambulance dan mobil pemadam kebakaran banyak
diproduksi oleh industri karoseri untuk memenuhi permintaan pasar akan kendaraan
yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah dan kebutuhan
penduduk.

3.2 SARAN

Demi kebermanfaatan makalah yang telah ditulis oleh penulis, penulis tentu saja
masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan sehingga penulis mohon saran yang
membangun agar pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.karoseri-id.com/2013/05/proses-pembuatan-body-bus-di-karoseri.html

15

Anda mungkin juga menyukai