Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGAMATAN

"PENGAMATAN TERHADAP MARKA JALAN DI KOTA PROBOLINGGO"

Dosen Pengampu :
Sam Deli I. MM

Disusun Oleh :

Nama : Taruna Nindya Alfian Putra Maulana

Notar : 2002019

Kelas : MTJ 3.4

No Absen : 02

PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan “Pengamatan Terhadap Marka Jalan Di Kota Probolinggo”
tepat waktu. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memaparkan hasil pengamatan mengenai
Rambu Lalu Lintas di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Laporan pengamatan ini merupakan
salah satu syarat penilaian praktek pada mata kuliah Teknik Perlengkapan Jalan.
Adapun isi laporan pengamatan ini dibuat untuk mempelajari dan memahami tentang
informasi kondisi fisik rambu lalu lintas suatu daerah.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya
kesempurnaan dalam penulisan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dalam
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang diteliti khususnya bagi pembaca pada
umumnya.

Probolinggo, 4 Desember 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Marka Jalan Marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau
diatas permukaa jalan yang meliputi peraltan atau tanda yang membentuk garis membujur,
garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu
lintas dan membatasi darah kepentingan lalu lintas. Umur Teknik marka jalan adalah 2
(dua) tahun dan khusus untuk paku jalan memiliki umur teknis 5 (lima) tahun. Pengguna
jalan sulit untuk menerima informasi dari marka jalan, karena rambu yang
sudah kusam dan tidak terlihat.
Dinas Perhubungan terkait yang bertanggung jawab atas pemasangan, perawatan
dan perbaikan marka jalan dengan cara melakukan pemeliharaan perlengkapan jalan yang
dilakukan secara periodik atau pemeliharaan secara insidental. Dengan tujuan untuk
menjaga dan memastikan perlengkapan jalan dalam kondisi optimal. Sehingga marka
jalan dapat bekerja dengan baik dalam menyampaikan informasi kepada pengguna jalan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Survei marka jalan dilaksanakan untuk mengetahui :
1. Untuk mengidentifikasi kondisi marka jalan di Kota Probolinggo
2. Untuk mengetahui jenis dan bahan marka jalan di Kota Probolinggo
3. Untuk menganalisis kesesuian marka jalan di lingkungan Kota Probolinggo dengan
peraturan yang berlaku.

Tujuan dilaksanakannya survei marka jalan adalah untuk mengetahui dan mendalami
pengetahuan mengenai marka jalan serta dapat mengidentifikasi marka yang terdapat di
Kota Probolinggo untuk dianalisis berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam pembuatan laporan ini penulis membatasi masalah atau ruang lingkup
penulisan yaitu hanya pada hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan survei yang telah
dilakukan. Pembatasan ruang lingkup itu sendiri dimaksudkan karena adanya
keterbatasan waktu dan tenaga para surveyor. Adapun ruang lingkupnya adalah area Kota
Probolinggo
BAB II

GAMBARAN UMUM
2.1 Profil Daerah

Penggunaan lahan kota probolinggo pada dasarnya terbagi atas beberapa bagian yang meliputi : sebagian
adalah Area Pertanian/ Hijau; permukiman; pertokoan ; Area pendidikan, ; Pusat pemerintahan ; serta
kesehatan.

Adapun batas-batas wilayah kota probolinggo adalah :

 Sebelah Utara : Kelurahan Mayangan ,Selat Madura


 Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
 Sebelah Selatan : Kelurahan Wiroborang, Kelurahan Jati, kelurahan kebonsari kulon
 Sebelah Barat : kelurahan sukabumi

2.2 Kondisi transportasi

Kondisi transportasi di Kota Probolinggo cenderung padat tetapi


tidak menyebabkan kemacetan. Kendaraan yang melintas bervariasi mulai dari
kendaraan kecil sampai kendaraan besar. Di samping kanan dan kiri jalan banyak
ditemui pertokoan dan pusat perbelanjaan, terdapat pula pasar dimana banyak penjual
yang berjualan di bahu jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas. Terdapat pula tepi
jalan yang digunakan untuk parkir yang mengganggu lalu lintas.
BAB IV

METODOLOGI
4.1 Persiapan

Dalam tahap persiapan sebelum melaksanakan survei di lakukan briefing antara taruna
dengan dosen bidang studi Teknik Perlengkapan Jalan melalui google classroom. Selain itu
juga dilaksanakan briefing yang dipimpin oleh pimpinan proyek untuk mengkoordinasikan
tugas masing-masing perseorangan.
a. Pendalaman Materi
Sebelum pelaksanaan survei, dilakukan briefing terlebih dahulu, agar para taruna
dalam pelaksanaan survei dapat lebih menguasai materi yang akan diterapkan
didalam
survei marka jalan ini sehingga hasil yang di dapatkan nanti maksimal dan dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Pelaksanaan Survei
Hari : Senin
Tanggal : 4 Desember 2022
Lokasi : Kota Probolinggo
Dosen : Sam Deli Imanuel D. MM
c. Peralatan Yang Digunakan
Untuk mendukung pelaksanaan survei agar dalam pelaksanaannya mendapatkan
hasil dan data yang memuaskan, maka perlengkapan yang harus dibawa yaitu sebagai
berikut :
1) Alat-alat tulis (pensil, dan lain-lain)
2) Clip board
3) Roll Meter
4) Kamera dan Smartphone
4.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data mengenai karakteristik rambu lalu lintas dilakukan dengan cara
sebagai
berikut :
a. Pengambilan Data Primer
Pengambilan data secara primer yang didapatkan dari survei lapangan secara
langsung dengan metode pengukuran dan pengamatan yang dilakukan. selanjutnya obyek
yang diamati dicatat. Pengukuran ini khususnya dilakukan kaitannya dengan :
1) Jenis dan arti marka jalan
2) Letak/posisi marka jalan
3) Kondisi marka jalan

b. Komputerisasi Data
Pada tahap ini data primer yang di dapatkan dari survei secara langsung di
lapangan
akan di olah dan dimasukkan ke dalam komputer.

c. Analisis Data
Tahap akhir dari pengerjaan laporan ini adalah analisis data dimana data primer
yang telah dikumpulkan dan dikompilasi akan di analisa sedemikian rupa sehingga
laporan
ini dapat tersaji dengan baik.
BAB V

HASIL OBESERVASI
5.1 Marka Jalan Tanda

1. Marka Membujur

Lokasi : Jl. Ahamd Yani

Marka putus putus merupakan marka yang berfungsi sebagai pembagi jalur yang terkadang
bisa digantikan dengan traffic cone. Bila pengendara menemukan marka dengan garis putus
putus, tandanya pada ruas jalan tersebut diperbolehkan untuk mendahului kendaraan lain
tetapi dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan kondisi jalan.

Kondisi : Baik dan dapat terlihat jelas oleh pengendara.


Ukuran : Panjang 3,08 meter dan lebar 0,11 meter
2. Marka Serong

Lokasi : Jl. KH. Agus Salim

berfungsi sebagai pembatas sehingga pengendara atau pengguna jalan tidak boleh
melintasinya. Marka tersebut terletak pada daerah yang tidak terdapat median pada jalan dua
arah. Peletakan di tempat tersebut sudah benar karena tempat tersebut merupakan daerah
rawan kecelakaan.
Kondisi: kurang baik karena cat sudah pudar, dikhawatirkan pengendara tidak melihat marka
serong tersebut.
3. Marka Lainnya

Lokasi : Jl. Dr. Moch Saleh

Marka ini merupakan marka yang berfungsi untuk pejalan kaki yang akan menyebrang.
Marka ini memberitahukan kepada pengendara bermotor bahwa harus berhati-hati karena
zebra cross merupakan area khusus pejalan kaki. Marka ini terletak di depan sekolah,
sehingga berfungsi sebagai tempat penyeberangan anak- anak sekolah.

Kondisi : Kurang baik karena cat sudah pudar walaupun masih terlihat oleh pengendara dan
pejalan kaki.
Ukuran : Panjang 2,97 meter dan lebar 0,28 meter.
5.2 Marka Jalan Peralatan

1. Paku Jalan

Lokasi : Jl Dr Moch Saleh

Paku jalan sebagai pemantul cahaya di malam hari. Benda ini menjadi tanda batas jalan
sekaligus penanda jaga jarak sehingga para pengendara lebih berhati-hati. Paku jalan di
wilayah studi di pasang di tengah jalan. paku jalan yang berada di tengah berfungsi sebagai
tanda jarak jalan terutama yang menggunakan dua jalur. Paku jalan di wilayah studi berwarna
putih dan berbentuk bundar.

Kondisi : baik karena dapat memunculkan cahaya pada saat malam hari.
Ukuran : Diameter paku jalan bentuk bundar ini adalah 100 mm
2. Alat Pengarah Lalu Lintas

Lokasi : Jl. Dr Moch Saleh

Traffic cone atau kerucut lalu lintas merupakan penanda lalu lintas yang sifatnya sementara.
Berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas untuk menghindari bagian jalan yang sedang ada
perbaikan, mengalihkan lalu lintas pada kecelakaan lalu lintas atau untuk melindungi pekerja
di jalan yang sedang melakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan jalan. Pada Wilayah
studi traffic cone diletakkan di tengah jalan tepatnya di marka jalan yang digunakan sebagai
tempat penyeberangan.

Kondisi : baik dan dapat terlihat dengan jelas oleh pengendara.


Ukuran : Kerucut memiliki diameter 0,27 meter dan tinggi 0,69 meter.
3. Pembagi Lajur atau Jalur sementara

Lokasi : Jl. Suroyo

Berfungsi sebagai pembatas atau pembagi ruas jalan sementara, agar pengendara yang dari
berlawanan arah tidak memasuki lajur. Pada wilayah studi menggunakan water barrier dari
plastic di letakan di tengah jalan tepatnya pada marka jalan. Penempatan water barrier
tersebut sudah benar dikarenakan volume lalu lintas pada ruas jalan tersebut ramai sehingga
diperlukan pembatas dan pembagi ruas jalan.

Kondisi : Tidak terdapat air didalamnya, kondisinya cukup baik karena dapat terlihat oleh
pengendara.
Ukuran : Water Barrier ini memiliki tinggi 0,8 meter dan lebar 0,49 meter.
BAB VI

PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan
jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang,
garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka jalan dikelompokan menjadi dua yaitu marka jalan tanda dan marka jalan
peralatan. Marka jalan tanda meliputi marka membujur, marka melintang, marka serong,
marka lambang, marka kotak kuning, dan marka lainnya. Sedangkan marka jalan peralatan
meliputi paku jalan, alat pengarah lalu lintas sementara, dan pembagi lajur dan jalur
sementara (water barrier).
Kondisi marka jalan di kota probolinggo cukup baik, walaupun ada beberapa marka
yang sudah pudar dan perlu di cat ulang agar bisa terlihat dengan jelas serta kegunaan dan
fungsinya sudah sesuai dengan aturan yang berlaku

6.2 Saran

1. Cat ulang marka jalan yang sudah pudar


2. Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki marka jalan yang sudah
kurang baik kondisinya agar dapat berfungsi dengan kegunaannya.
3. Perlunya sosialisasi tentang pentingnya marka jalan akan keselamatan berkendara kepada
masyarakat serta merawat kondisi marka jalan yang sudah baik.
4. Pemeliharaan dan perawatan terhadap marka jalan

Anda mungkin juga menyukai