Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSTRUKSI DAN APLIKASI CERAMIC MATRIX COMPOSITES

(CMC) PADA KENDARAAN

Mata Kuliah Rekayasa Kendaraan Bermotor

Dosen Pengampu : Ricko Yudhanta, M.Sc

Disusun oleh

Nama Taruna Remaja : Rafly Rizky Primadianta

Notar : 2002299

Kelas/Absen : MTJ 2.1/22

D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA
STTD BEKASI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
sayadapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONSTRUKSI DAN APLIKASI
CERAMIC MATRIX COMPOSITES (CMC) PADA KENDARAAN“ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Ricko
Yudhanta, M.Sc pada mata kuliah Rekayasa Kendaraan Bermotor. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang karakteristik kendaraan bermotor bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ricko Yudhanta, M.Sc selaku dosen mata kuliah
Rekayasa Kendaraan Bermotor yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Probolinggo, 1 Oktober 2021

Rafly Rizky Primadianta


DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulis..................................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Ceramic matrix composites (CMC) ................................................................................... 5
2.2 Keuntungan dan Kerugian ................................................................................................................ 10
BAB III.......................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................... 11
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 11
3.2 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun
fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dengan adanya
perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat,
sehingga perlu adanya penambahan wetting agent. Beberapa definisi komposit sebagai berikut :
• Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material yang disusun dari dua
atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa, paduan, polymer dan keramik)
• Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari dua phase
atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe dan C)
• Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau lebih penyusun makro yang
berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak larut satu dengan yang lain disebut material
komposit (definisi secara makro ini yang biasa dipakai) B. Tujuan pembuatan material komposit
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :
• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu
• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
• Menjadikan bahan lebih ringan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ceramic matrix composites (CMC)

2. .Apa saja Keuntungan dan Kerugian Ceramic matrix composites (CMC)

1.3 Tujuan Penulis

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Karakteristik Kendaraan Bernotor

2. Untuk mengetahui Pengertian Ceramic matrix composites (CMC)

3. Untuk mengetahui Keuntungan dan Kerugian Ceramic matrix composites (CMC)


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ceramic matrix composites (CMC)

Ceramic matrix composites (CMCs) adalah sub grup dari material komposit sebagaimana
subgroup dari keramik teknik. CMC terdiri dari fiber keramik yang diletakkan pada matriks
keramik,sehingga membentuk sebuah materialceramic fiber reinforced ceramic (CFRC). Matriks
dan fiber dapat terdiri dari berbagai jenis material keramik, dimana karbon dan fiber carbon juga
dapat dianggap sebagai material keramik.

MATERIAL KOMPOSIT Gelas, gelas-keramik dan keramik merupakan material yang


memiliki nilai modulus Young (stiffness) yang tinggi, kekuatan kompresi yang baik dan sedikit
lebih padat dibandingkan dari kebanyakan logam struktural.

Penggunaan material gelas, gelas-keramik dan keramik sangat terbatas pada aplikasi
struktural, yang disebabkan oleh kerapuhan, ketahanan patahan yang rendah, sensitivitas terhadap
cacat, dan kekuatan tarik yang sangat rendah pada kondisi bulk. Fasa filler mampu meningkatkan
toleransi terhadap kerusakan (toleransi toughness), meningkatkan reliabilitas (modulus yang
tinggi) dan kekuatan kelenturan dan tegangan yang tinggi. Hal utama yang mempengaruhi sifat
komposit adalah bentuk dari fasa filler/fibernya. Komposit dengan fiber yang kontinu memiliki
kemungkinan lebih kuat dan tangguh dibandingkan yang mengandung partikulat. Sedangkan
komposit yang mengandung whisker dan platelet berada pada daerah transisi dari fasa fiber yang
kontinu dengan partikulat. Secara umum fasa filler dari material yang isotropik akan membentuk
komposit dengan sifat-sifat isotropik.

Dengan demikian, partikulat yang bulat sebagai inklusi kedalam material gelas, gelas-
keramik dan keramik akan menghasilkan komposit dengan sifat mekanik yang isotropik.

Inklusi material kecil yang anisotropik seperti whisker dan platelet akan menghasilkan
komposit yang memiliki sifat mikroskopik yang anisotropik, namun sifat secara makroskopiknya
akan isotropik, yang akan terjadi dengan asumsi orientasi inklusi terjadi secara acak. Penyusunan
fiber kontinu yang anisotropik ke dalam material gelas, gelas-keramik dan keramik umumnya akan
membentuk komposit yang memiliki sifat mekanik dengan anisotropik yang tinggi juga. Fasa
filler yang membentuk struktur internal CMC lainnya adalah material komposit yang terdiri atas
berlapis-lapis fasa filler, partikel yang disusun gradasi (Functionally Gradient Material=FGM),
material antarmuka polikristalin atau inter-fase antara butir. Fitur berikut sangat penting dalam
mengevaluasi data bending (kelenturan) dan tensile (kuat tarik) dari material CMC: Material CMC
dengan kandungan matriks rendah (di bawah nol) mempunyai tensile strength yang tinggi
(menutupi tensile strength dari fiber), tetapi bending strength nya rendah. Material CMC dengan
kandungan fiber rendah (di bawah nol) mempunyai bending strength tinggi (menutupi strengthnya
keramik monolitik), tetapi tidak ada elongasi melebihi 0.05% beban tensile. Purpose of using
CMC Increase the toughness Mekanisme ketangguhan pada CMC Komposit matriks keramik
yang diperkuat dengan fiber kontinu menunjukkan adaya perilaku kausi-perpatahan ulet seiring
dengan panjangnya fiber. Ketangguhan perpatahan material ini mampu lebih dari 20 M Pa m 1/2
apabila antara fiber dan matriks terbentuk antarmuka yang lemah. Sedangkan komposit matriks
keramik yang diperkuat partikulat atau whisker, menunjukan perilaku kerapuhan diiringi dengan
peningkatan kekuatan dan ketangguhan perpatahan. Ketangguhan perpatahan material tersebut
berkisar 10 M Pa m 1/2 atau lebih.

Material yang rapuh yang mengandung fasa filler terdispersi memiliki kemampuan
kekuatan yang tinggi dibandingkan material yang homogen. Kekuatan meningkat seiring dengan
peningkatan fraksi volum partikel terdispersi dan akan menurun seiring menurunnya faksi volum
partikel terdispersi. Kekuatan dipengaruhi oleh jarak partikel. Pengaruh ini tidak hanya ditemukan
pada sistem dispersi partikel kuat saja tetapi ditemukan juga pada sistem yang mengandung
kekosongan disebabkan ujung retakan mengalami penumpulan yang terlokalisir pada kekosongan.
Lengkung retakan akibat tarikan antara partikel terdispersi.

Pada Gambar ditunjukkan ilustrasi retakan yang melengkung diantara dua partikel
terdispersi. Jarak antara partikel memegang peranan terhadap peningkatan fraksi muka retakan
per satuan penambahan panjangnya. Dengan asumsi energi perpatahan tidak hanya bergantung
pada luas permukaan yang baru terbentuk saja, tetapi bergantung juga pada panjang dari muka
retakan yang baru terbentuk. Besar laju pelepasan energi regangan dari retakan yang terdefleksi
mampu meningkatkan ketangguhan perpatahan. Butir dengan bentuk batang sangat efektif untuk
mendefleksikan rambatan retakan. Mekanisme defleksi retakan yang meningkatkan ketangguhan
keramik disebabkan adanya tegangan sisa disekitar partikel filler yang terdispersi Gambar 2.
Defleksi retakan oleh partikel terdispersi akibat adanya tegangan pada matriks akibat perbedaan
pemuaian termal.

Pada Gambar , ditunjukan resultan tegangan tarik yang terjadi pada matriks menyebabkan
terjadinya defleksi retakan disekitar partikel yang membuat peningkatan pada kekuatan dan
ketangguhan patahan. Tegangan sisa pada partikel terdispersi diakibatkan oleh koefisien muai
termal yang berbeda yang terjadi saat pendinginan pada proses termal. Tegangan sisa secara
spontan menyebabkan retakan mikro. Bila tegangan sisa lebih rendah dari kekuatan lokal pada
material, tegangan internal akan tetap berada di dalam material. Dalam kondisi tersebut,
pemberian tegangan akan menyebabkan retakan mikro pada ujung retakan dimana terbentuk
tegangan lokal yang besar, hal ini terjadi karena tegangan yang diberikan akan mengurangi
ukuran kritis retakan miko dari retakan mikro spontan. Mekanisme dari retakan mikro diawali
dari munculnya retakan mikro pada ujung retakan. Terjadi perluasan area retakan mikro menuju
retakan sehingga membentuk lapisan retakan yang megakibatkan adanya tegangan kompresi pada
permukaan retakan dan menyebabkan peningkatan ketangguhan perpatahan.

Mekanisme lainnya adalah ketangguhan akibat dari perubahan fasa material. Mekanisme
peningkatan ketangguhan akibat transformasi fasa adalah serupa dengan retakan mikro dimana
tegangan kompresi terbentuk pada antarmuka retakan akibat perluasan volume. Perubahan fasa
mengakibatkan perubahan volume dan morfologi partikel diujung retakan, dan mengubah
distribusi tegangan. Peningkatan ketangguhan perpatahan dihasilkan oleh tegangan sisa kompresi
pada ujung retakan. Komposit dengan susunan fiber sepanjang tegangan tarik, akan memperoleh
kekuatan perpatahan dan energi perpetahan yang tinggi. Energi perpatahan yang tinggi umumnya
diperoleh ketika fiber yang panjang menjulur sepanjang permukaan perpatahan, karena tegangan
geser antara fiber dengan matriks menghambat rambatan retakan selama proses penarikan.
Antramuka yang lemah akan mengakibatkan lepasnya fiber dari matriks yang menjadi penting
untuk menghasilkan komposit yang tangguh. Perpindahan tegangan yang serupa antara permukaan
retakan juga terjadi pada keramik polikristalin. Hal ini mengakibatkan peningkatan dalam
ketangguhan perpatahan karena jembatan butir memindahkan tegangan yang menghambat
pentumbuhan retakan. Tegangan yang dijembatani dihasilkan oleh berbagai proses mikro, seperti
interlocking gesekan, jembatan fiber dan tarikan geser. CMC dengan fiber kontinu Dalam
memperoleh keunggulan maksimum dari fiber sebagai penguat diperlukan penyusunan secara
paralel terhadap arah tegangan yang akan diberian. Bila sudut fiber dan tegangan tidak paralel
dalam penyusunannya, kekuatan dan ketangguhan patahan dari komposit akan menurun dengan
cepat. Penurunan kekuatan mencapai nilai minimum pada saat arah tegangan yang bekerja pada
komposit tegak lurus dengan arah fiber. Meskipun CMC yang diperkuat fiber memberikan hasil
yang baik, mekanisme patahannya sangat berbeda dari material gelas, gelas-keramik dan keramik.
Pada kurva tegangan dan regangan CMC yang diperkuat fiber ada tiga (3) daerah yang berbeda:
Daerah pertama, adalah daerah penambahan regangan linier seiring penambahan tegangan.
Aplikasi siklus pada komposit di daerah ini akan menghasilkan kelelahan minimal.
Daerah kedua berawal pada saat tingkat tegangan mendekati nilai regangan ultimat dari matriks
yang tidak diperkuat. Siklus kelenturan pada daerah ini menyebabkan kelelahan komposit.
Derajat penuaan CMC sebanding dengan rasio siklus tegangan terhadap kekuatan ultimat
komposit. Kemampuan siklus dari CMC yang diperkuat fiber pada daerah kedua ini merupakan
ukuran intrinsik toleransi kerusakan material ini. Daerah ketiga berawal dari titik kekuatan
ultimat komposit. Titik awal daerah ini merupakan patahan dari fiber penguatnya.

Grafik hubungan stress-strain untuk CMC yang diperkuat dengan fiber kontinu.

Aplikasi performa tinggi CMC yang diperkuat dengan fiber kontinu. CMC yang diperkuat
dengan partikulat CMC yang diperkuat oleh partikulat isotropik dapat memberikan sifat mateial
yang baik dan isotropik secara 3 dimensi.
Material seperti ini memiliki kekuatan tarik, kelenturan dan ketangguhan patahan yang
lebih rendah dibandingkan dengan CMC yang diperkuat dengan fiber kontinu. Karakteristik
mekanik dari CMC yang mengandung patikulat, berasal dari interaksi antara material penguat
dengan material matriks. Pada komposit yang mengandung partikulat, terjadi interaksi kimia dan
perubahan pada koefisien muai termal antara matriks dan fillernya. Sedangkan mekanisme
patahan CMC yang diperkuat menggunakan partikulat umumnya serupa dengan matriksnya
dibandingkan CMC yang diperkuat fiber kontinu. Aplikasi potensial untuk CMC yang diperkuat
dengan partikulat. Mekanisme patahan CMC ini ditampilkan pada Gambar
Grafik hubungan stress-strain untuk CMC yang diperkuat dengan partikulat. Pada CMC
diperkuat partikulat sangat menjanjikan untuk pengembangan komposit dengan biaya yang
rendah. Produk yang dihasilkanpun menarik secara komersil karena biaya yang efektif dan secara
teknis mempunyai kehandalan yang tinggi. CMC inipun sangat luas penggunaannya baik untuk
industri ataupun domestik.

Komposit fasa nano keramik Pada komposit fasa nano keramik dapat dibagi dua kelompok
berdasarkan ukuran butir dari matriks-nya:
1) matriks dengan ukuran mikrometer dan
2) matriks dengan ukuran nanometer.

Kelompok pertama adalah matriks dengan ukuran mikrometer yang mendispersi fasa kedua
yang ukurannya nanometer. Fasa kedua sangat mempengaruhi mikrostruktur komposit dan sifat-
sifatnya. Klasifikasi dari distribusi fasa kedua didalam matriks dapat bagi menjadi tiga bagian
yaitu, intragranular, intergranular dan intra/intergranular. Kelompok kedua dari kompost fasa nano
keramik merupakan komposit dengan matriks yang nanokristalin, dikenal juga sebagai keramik
nano, dimana ukuran butir dari matriks dibawah 100nm. Jenis mikrostruktur nano-nano akan
terbentuk bila fasa kedua juga dalam ukuran nano. Keramik nano menunjukkan sifat-sifat yang
menjanjikan dalam mekanisme deformasi bila ukuran butir diperkecil mendekati 100 nm.
Keramik nano menunjukkan juga ketangguhan yang tinggi, dimana mekanisme ketangguhan yang
terbaru disebut Ferroelectric Domain Switching, yang berbeda dari jenis komposit keramik mikro-
nano. Komposit mikro-nano awalnya menggunakan material penguat yang keras dan terdispersi
kuat, seperti SiC, Si 3 N 4, TiC dan lainnya, dimana tujuan utamanya adalah meningkatkan sifat
mekanik. Namun kini, peningkatan kekuatan patahan juga dapat dicapai dengan menambahkan
material penguat baik yang lunak dan terdispersi lemah seperti logam, grafit dan h-bn. Densitas,
mikrostruktur dan sifat mekanik dari material penguat partikulet yang berukuran nano dalam
komposit nano sangat dipengaruhi oleh fraksi volum dari partikulat dan kondisi sintering. Pada
keramik jenis nano-nano, material nano kristalin sebagai matriks dan fasa penguat memberikan
peningkatan pada sifat mekanik komposit. Processing of CMCs Conventional mixing and pressing
Powder of matrix Particulate or whisker reinforcement Binder/pengikat mixer pressed fired
Problems:
1. nonuniform mixing
2. low volume fraction of reinforcement
3. damage of whiskers during mixing and pressing
Teknik densifikasi komposit akan berbeda untuk tiap-tiap jenis penguat pada komposit.
Teknik densifikasi untuk komposit matriks kemarik. Ket: HAP (hot atmospheric pressure
processing) : proses panas dengan tekanan atmosfer HUP (hot uniaxial pressure processing) :
proses panas dengan tekanan uniaxial HIP (hot isostatic pressure processing) : proses panas
dengan tekanan isostatik Pembuatan komposit yang mengandung partikulat sering menggunakan
tekanan atmosfer. Material penguat yang terarah akan meningkatkan densifikasi pada komposit
yang diperlukan dalam optimasi sifat-sifat mekanik. Sedangkan untuk meminimalisasi porositas
komposit dengan penguat whisker dan fiber kontinu dengan matriks yang dibuat dari serbuk,
sangat diperlukan prosedur penekanan panas. Sintering dengan tekanan atmosfer seringkali
digunakan dalam pembuatan komposit yang mengandung platelet yang jumlahnya rendah,
sedangkan untuk memperoleh komposit dengan porositas yang rendah pada platelet dengan jumlah
yang tinggi, pembuatannya dapat menggunakan prosedur dengan penekanan panas.
Types of Bonding Matriks dari serbuk dengan penguat fiber kontinu dapat dibuat dengan berbagai
teknik seperti penekanan, slip-casting, ekstrusi dan tape-casting. Pembuatan berbagai bentuk
mulai dari bentuk pelat hingga bentuk yang kompleks dapat diperoleh melalui prosedur sintering
dengan tekanan atmosfer pada komposit dengan penguat partikulat. Bentuk produk kompleks
yang dapat dipenuhi sangat terbatas pada komposit dengan penguat whisker dan fiber dengan
matriks dari serbuk dengan penekanan panas unidirectional. Pembuatan produk dengan bentuk
yang kompleks dari serbuk sangat memerlukan penggunaan penekantan panas isostatik.
Tingginya biaya proses penekanan panas dalam pembuatan CMC, membuat proses pada tekanan
atmosfer lebih disukai. Susunan ion sederhana dalam ikatan padatan secara ionik ditentukan oleh
faktor-faktor berikut:
-Ukuran relatif ion-ion pada padatan ionik.
-Keseimbangan kenetralan listrik pada padatan ionik.

2.2 Keuntungan dan Kerugian

Komposit Matrik Keramik (Ceramics Matrix Composites–CMC) Bahan ini menggunakan


keramik sebagai matrik dan diperkuat denganserat pendek, atau serabut- serabut (whiskers) dimana
terbuat darisilikon karbida atau boron nitride.

Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah:


a) Gelas anorganic.
b) Keramik gelas
c) Alumina
d) Silikon Nitrida

Keuntungan dari CMC


a) Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
b) Sangat tanggung,bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
c) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
d) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi

e) Tahan pada temperatur tinggi (creep)

f) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan


ketahanan korosi

Kerugian dari CMC


a) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar

b) Relatif mahal dan non-cot effective

c) Hanya untuk aplikasi tertentu


Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut:
a) Chemical processing:Filters, membranes, seals, liners,piping, hangers
b) Power generation: Combustorrs, Vanrs, Nozzles,Recuperators, heat exchange tubes, liner
c) Water inineration:Furnace part, burners, heat pipes, filters,sensors.
d) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalinuntuk perkakas potong.
e) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
f) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
g) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesinpana
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

CMC dengan fiber kontinu Dalam memperoleh keunggulan maksimum dari fiber sebagai
penguat diperlukan penyusunan secara paralel terhadap arah tegangan yang akan diberian. Bila
sudut fiber dan tegangan tidak paralel dalam penyusunannya, kekuatan dan ketangguhan patahan
dari komposit akan menurun dengan cepat. Penurunan kekuatan mencapai nilai minimum pada
saat arah tegangan yang bekerja pada komposit tegak lurus dengan arah fiber. Meskipun CMC
yang diperkuat fiber memberikan hasil yang baik, mekanisme patahannya sangat berbeda dari
material gelas, gelas-keramik dan keramik. Pada kurva tegangan dan regangan CMC yang
diperkuat fiber ada tiga (3) daerah yang berbedaDaerah pertama, adalah daerah penambahan
regangan linier seiring penambahan tegangan. Aplikasi siklus pada komposit di daerah ini akan
menghasilkan kelelahan minimal.

Daerah kedua berawal pada saat tingkat tegangan mendekati nilai regangan ultimat dari
matriks yang tidak diperkuat. Siklus kelenturan pada daerah ini menyebabkan kelelahan
komposit.
Derajat penuaan CMC sebanding dengan rasio siklus tegangan terhadap kekuatan ultimat
komposit. Kemampuan siklus dari CMC yang diperkuat fiber pada daerah kedua ini merupakan
ukuran intrinsik toleransi kerusakan material ini.

Daerah ketiga berawal dari titik kekuatan ultimat komposit. Titik awal daerah ini
merupakan patahan dari fiber penguatnya.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

http://nurun.lecturer.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2013/03/Material-
Komposit.pdf
https://docplayer.info/31061156-Ceramic-matrix-composite-cmc.html
https://repository.its.ac.id/45997/1/2112100173-Undergraduate-Theses.pdf
https://jansetiawan.wordpress.com/tag/ceramic/

Anda mungkin juga menyukai