Kelompok 3 Kelas 1E
Anggota Kelompok:
LAMPIRAN...................................................................................................................... 18
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I
INDEKS MODULASI AM
1.1 Tujuan
Mengetahui dan memahami karakteristik sinyal carrier, sinyal informasi,
dan sinyal termodulasi
Mengetahui dan memahami proses modulasi amplitudo
Mampu menghitung indeks modulasi amplitudo
4
b) Frekuensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai
dengan signal informasi atau message signal yang akan
dikirimkan. Dengan kata lain AM adalah modulasi dalam mana
amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya
sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut
juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekuensinya
bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan
ditransmisikan.
5
B. Indeks Modulasi
Indeks modulasi (m) adalah nilai yang menggambarkan
hubungan antara amplitude sinyal modulasi dan amplitudo sinyal
pembawa.
Vm 𝑉 −𝑉
𝑚= 𝑚 = 𝑉𝑚𝑎𝑥 +𝑉𝑚𝑖𝑛 × 100%
Vc 𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
1.4.2 Praktik
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakkan modul power supply, generator fungsi, dan CF transmitter
16kHz secara berurutan pada penyangga besi
3. Memberi catu daya masing-masing modul sebesar ±15 V dan
menyambungkan groundnya.
6
4. Mengubah switch pada modul CF transmitter ke posisi AM
5. Merangkai modul seperti Gambar 1.1
7
1.5 Hasil Percobaan
Tabel 1. 1 Gambar Sinyal Carrier, Informasi, dan Termodulasi AM secara Manual
2 Sinyal informasi
𝑉𝑚 = 2 𝑉𝑝𝑝
𝑓𝑚 = 1𝑘𝐻𝑧
Sinyal termodulasi
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 6 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑚𝑖𝑛 = 2 𝑉𝑝𝑝
𝑚 =0,5
8
No Keterangan Gambar Sinyal
3 Sinyal informasi
𝑉𝑚 = 4 𝑉𝑝𝑝
𝑓𝑚 = 1𝑘𝐻𝑧
Sinyal termodulasi
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 8 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑚𝑖𝑛 = 0 𝑉𝑝𝑝
9
Tabel 1. 2 Data Hasil Praktikum Modulasi Amplitudo
2 2
𝑚= 𝑚=
4 4
𝑚 = 0,5 𝑚 = 0,5
𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= × 100% 𝑚= × 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚 = 76% 𝑚 = 76%
10
No Keterangan Gambar Sinyal pada Osiloskop Gambar Sinyal pada Osiloskop
Mode YT Mode XY
3 Sinyal
informasi
𝑉𝑚 = 𝑉𝑐
𝑓𝑚 = 1 𝑘𝐻𝑧
Sinyal
termodulasi
𝑉𝑚𝑎𝑥
= 8,56 𝑉𝑝𝑝
𝑉𝑚𝑖𝑛
= −2 𝑉𝑝𝑝 Gambar 1. 8 Sinyal informasi 4 Vpp Gambar 1. 9 Sinyal termodulasi
𝑓𝐴𝑀 (atas) dan termodulasi yang untuk sinyal informasi 4Vpp yang
= 15, 𝑘𝐻𝑧 dihasilkan (bawah) melalui praktik dihasilkan melalui praktik dengan
dengan osiloskop mode YT osiloskop mode XY
Perhitungan indeks modulasi Perhitungan indeks modulasi
𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= × 100% 𝑚= × 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛 𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚 = 256% 𝑚 = 256%
11
1.6 Analisis Hasil Praktikum
1. Fungsi masing-masing komponen blok modul yang digunakan dalam
praktikum sebagai berikut.
a. Modul DC Power Supply
Modul ini berfungsi sebagai pembagi tegangan dalam komponen
elektronika di dalam rangkaian.
b. Modul Function Generator
Modul function generator berfungsi sebagai komponen yang
menghasilkan, atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus,
segitiga, kotak dan gergaji. Dan generator sinyal input
dapat digunakan sebagai Amplitudo Modulation (AM)
atau Frequensi Modulation (FM).
c. Modul CF Transmitter 16 kHz
Fungsi modul ini sebagai penguat sinyal suatu gelombang.
2. Perhitungan nilai indeks modulasi
1) Sinyal informasi 2 Vpp dan 1kHz, 𝑉𝑚𝑎𝑥 = 6 𝑉𝑝𝑝 dan 𝑉𝑚𝑖𝑛 = 2 𝑉𝑝𝑝
Indeks modulasi
𝑉𝑚 𝑚
𝑚= 𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑉𝑐
=
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
2 × 100%
𝑚=
4 𝑚
6−2
=
6+2
𝑚 =0,5 × 100%
𝑚 = 50%
Indeks modulasi
𝑉𝑚 𝑚
𝑚= 𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑉𝑐 =
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
× 100%
12
4
𝑚=
4 𝑚
8−0
𝑚=1 =
8+0
× 100%
𝑚 = 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 − 𝑉𝑚𝑖𝑛
𝑚= × 100%
𝑉𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝑚𝑖𝑛
8,56 − (−2)
𝑚= × 100%
8,56 + (−2)
𝑚 = 160%
5) Sinyal informasi 6 Vpp melalui praktik dengan osiloskop mode YT
dan XY dengan data Vmax = 11,4 Vpp dan Vmin = -5 Vpp, 𝑓𝐴𝑀 =
16,13𝑘𝐻𝑧, Sinyal Carrier Vc = 4 Vpp dan fc =16 kHz..
Perhitugan indeks modulasi
𝑉𝑚 6
𝑚= =4
𝑉𝑐
𝑚 = 1,5
13
m = Vm / Vc (1)
Nilai indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen, yaitu dengan
mengalikan m dengan 100.
Jika persamaan (1) disubstitusikan disubstitusikan dengan persamaan (2)
maka didapatkan persamaan:
2. Ketika 0 < m <1, nilai ini yang terjadi dalam kondisi nyata.
Resultan gelombang semakin terlihat signifikan ketika nilai m
mendekati 1.
14
3. Ketika m =1, merupakan kondisi ideal. Sinyal termodulasi yang
paling baik dihasilkan jika nilai m = 1. Tetapi kondisi ini sukar
dicapai karena keterbatasan alat, terutama kendala noise.
Pada nilai m = 1, amplitudo puncak siyal termodulasi akan
bervariasi dari nol sampai dua kali amplitudo sinyal carrier
(sebelum modulasi).
4. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi
AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka
daya sinyal termodulasi tidak maksimal.
15
1.7 Kesimpulan
1. Modulasi amplitudo adalah jenis modulasi dengan mengubah amplitude sinyal
carrier sedangkan frekuensi dan fasenya tidak berubah(tetap).
2. Nilai amplitude yang semakin dekat dengan sinyal informasi dan sinyal
carrier maka nilai indeks modulasi semakin mendekati 1 dan semakin baik
sinyal hasil modulasinya.
3. Frekuensi modulasi yang berubah akan merubah frekuensi sinyal AM yang
terbentuk dan tidak merubah variabel yang lain.
4. Frekuensi carrier yang berubah menentukan frenkuensi sinyal AM yang akan
ditransmiikan. Perubahan frekuensi carrier yang merubah sinyal hasil
modulasi.
5. Modulasi amplitudo mempunyai jarak jangkauan yang jauh karena memiliki
gelombang yang besar.
6. Indeks modulasi semakin besar jika nilai Amplitudo Modulasi Sinyal
pemodulasi semakin besar daripada amplitudo modulasi sinyal pembawa.
Indeks modulasi semakin tidak terlihat atau tidak ada jika amplitudo sinyal
bernilai 1.
16
1.8 Referensi
17
LAMPIRAN
18
Gambar 7 Tugas Pendahuluan Percobaan
Milik Lakmy Ardayanti Syahbillah
19
Gambar 9 Tugas Pendahuluan Percobaan
Milik Muhammad Romdoni
20