014
MODUL PEMBELAJARAN
MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK
UNTUK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA
ELK-066-KK.14 Page i
ELKA-O66-KK.014
MODUL PEMBELAJARAN
MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK
OLEH
UNTUK
MENDUKUNG PEMBELAJARAN KEJURUAN
BIDAK PRAKTIK PRODUKTIF
ELK-066-KK.14 Page ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Penulis berhasil menyusun Modul Pembelajaran
Mengoperasikan Peralatan Pneumatik, dengan harapan Modul ini bisa digunakan
untuk memfasilitasi Proses Belajar Mengajar Praktik bagi Guru-Siswa program Studi
Keahlian Teknik Elekronika Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika.
Pneumatik adalah salah satu peralatan yang banyak di operasikan sebagai sistem
otomasi di berbagai industri manufaktur, sehingga dalam perjalannya dibutuhkan
teknisi bidang operator, perawat maupun desain pengembangan.
Demikian kata pengantar semoga Modul ini menjadi sumber belajar dan memenuhi
harapan guru beserta peserta didik, khususnya dalam mengoperasikan peralatan
pneumatik.
Penyusun
Jakarta
Juli 2013.
Hal.
HALAMAN DEPAN i
HALAMAN DALAM ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Pendahuluan 1
1. Katup (Valve) 1
2. Katup Searah (Non Return Valve) 2
3. Katup Penyalur Aliran (Flow Control Valve) 2
4. Katup Penyalur Tekanan (Pressure Valve) 2
5. Katup Kombinasi (Combinational Valve) 2
6. Aktuator (Actuator) 3
7. Indikator Optik (Optic Indicator) 3
B. Simbol Komponen 6
1. Elemen Pencatu (Supply Elemens ) 6
2. Aktuator (Actuator) 7
3. Silinder Yang Sering Dipergunakan (Frequently Used Cylinder) 8
4. Katup Pengarah (Directional Valve) 9
5. Pengoperasian Mekanik (Mechanically Operated) 10
6. Pengoperasian Pneumatik(Pneumatica Operated) 12
7. Pengoperasian Kumparan (Solenoid Operated) 13
8. Katup Aliran Dan Pemutus (Shut Off Valve And Flow) 14
9. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valve) 16
10. Grup Katup (Valve Group) 18
11. Sensor dan Instrumen Ukur (Measuring Instrumen And Sensor) 19
12. Pengontrol Elektronik (Electronic Controls) 20
ELK-066-KK.14 Page iv
BAB II. PROSEDUR PENGOPERASIAN 32
A. Prosedur Pengoperasian Peralatan Pneumatik 32
B. Persiapan Pengoperasian Peralatan Pneumatik 34
i. Diagram Rangkaian Pneumatik (Pneumatic Circuit Diagrame) 34
2. Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder) 34
3. Silinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder) 35
4. Pengendalian Tidak Langsung (Indirect Control) 35
5. Rangkaian Semi Otomatis (Automatic Half Circuit) 36
6. Rangkaian Otomatis (Automatic Circuit) 37
7. Rangkaian Pengatur Waktu (Time Regulator Circuit) 38
8. Latihan Praktik 1 39
9. Latihan Praktik 2 39
10. Latihan Praktik 3 40
ELK-066-KK.14 Page v
10. Pemegang Sistem Vakum (Vacuum System Holder) 69
11. Collet Chuck 69
12. Tabel Bantalan Peluncur Udara (Air Cushion Sliding Table) 70
13. Tabel Indek Putaran Pneumatik (Pneumatic Rotary Index Table) 70
DAFTAR PUSTAKA 90
ELK-066-KK.14 Page vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan :
Pneumatik berasal dari kata Yunani: pneuma berarti udara. Jadi pneumatik
adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan
dengan udara. Perangkat pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang
dimampatkan (compressedair). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan
didistribusikan kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita memerlukan
Compressor (pembangkit udara bertekanan). Debit yang diukur adalah satuan
m3/menit.
Udara adalah sumberdaya alam yang permanen serta tidak akan habis dan
sangat mudah didapatkan, sehingga dalam aplikasi system otomasi sekarang ini
udara banyak digunakan sebagai penggerak untuk mengontrol peralatan dan
komponen di industri yang dikenal yaitu PNEUMATIK
Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol pneumatik seperti silinder,
katup serta peralatan lainnya adalah 6bar, supaya efektif dan efisien dalam
penggunaannya (range alat 3 s.d 10bar).
Dan untuk memelihara agar peralatan awet tidak lekas usang dijaga agar udara
kering, supaya tidak terjadi korosi pada pipa saluran udara, pelumasan yang ada
tidak terbawa uap air, tidak terjadi kontaminasi bila udara mampat langsung
kontak dengan produk yang sensitif seperti minuman dan makanan. Pneumatik
saat ini memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi otomatisasi,
disamping hidraulik dan elektronik/elektrik. Sebelum tahun 1950, pneumatic
banyak dipakai sebagai media kerja dalam bentuk energi tersimpan. Tapi setelah
1950 dipakai dan dikembangkan sebagai elemen kerja yang sangat efektif dan
efisien.
a. Katup poppet, yang bekerja dengan cara melepas dan menempelkan bola/
piringan terhadap dudukannya yang terpasang ‘seal’ yang bersifat elastis
namun kuat. Gaya untuk menggerakkan katup poppet relatif besar karena
harus melawan gaya pegas pada saat posisi kerja.
b. Katup geser (slidevalve), yang bekerja dengan menggeser silinder atau
piringan.
ELK-066-KK.14 Page 1
2. Katup Searah (Non Return Valve) :
a. Check valves: hanya mempunyai 1 inlet dan 1 outlet, dapat menutup
aliran pada satu arah aliran. Pada arah lainnya katup ini dengan bebas
dapat mengalirkan aliran udara dengan tekanan rendah.
b. Two pressure valve: mempunyai 2 inlet dan 1 outlet. Udaramampat
mengalir melalui katup ini bila sinyal udara terdapat pada kedua
sambungan inlet. (= Logic AND function)
c. Shuttlevalve: (=LogicORfunction) Udara mampat dapat mengalir daris alah
satu atau kedua saluran inlet menuju outlet.
d. Quick exhaust valve: berfungsi sebagai penambah kecepatan silinder.
Dengan ini memungkinkan waktu yang diperlukan untuk langkah kerja
silinder terutama untuk single act cylinder lebih singkat lagi.
ELK-066-KK.14 Page 2
6. Aktuator (Actuator) :
Adalah bagian terakhir dari output suatu sistem kontrol pneumatik. Output
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem kontrol ataupun
aktuator. Pada pneumatik, jenis aktuator ada ber macam-macam,
diantaranya:
a. Aktuator gerakan linier:- Single acting cylinder (silinder aksi tunggal)
b. Double acting cylinder (silinder aksi ganda)
c. Aktuator gerakan berputar:
- Motor yang digerakkan oleh udara. Motor pneumatik adalah suatu
peralatan pneumatik yang menghasilkan gerakan putar yang sudut
putarnya tidak ter batas bila terhadap peralatan ini dialiri udara yang
dimampatkan. Ada 4 jenis motor pneumatik, yaitu piston motors,
sliding vane motors, gear motors, turbin.
- Aktuator yang berputar/gerakan putar.
ELK-066-KK.14 Page 3
Penggunaan silinder dan elemen pneumatik yang lain dapat sbb :
- pengekleman
- pengangkat
- penepat
- pengukur
- pencari orientasi
- pengepak
- pengatur gerakan
- pengendali
- pemutar, dsb
Struktur Dan Komponen Sistem Pneumatik Dibawah ini diperlihatkan jaringan kontrol
untuk sinyal aliran yang dipakai sebagai output kesistem kerja. Elemen-elementer
sebut pada penggunaan dalam pneumatik biasanya mempergunakan simbol yang
menunjukkanfungsinya. Simbol-simbol itu bisa dikombinasikan/ dirangkai untuk
menghasilkan solusi pada diagram jaringan kerja. Diagram kerja harus digambarkan
susunannya seperti struktur dibawah ini. Katup penentu arah dapat mempunyai
fungsi sebagai pengontrol sensor, prosesor atau aktuator. Apabila katup penentu
arah dipergunakan untuk mengontrol gerakan sebuah silinder maka katup ini
berfungsi sebagai pengontrol aktuator.
Apabila dipakai mengolah sinyal maka katup ini berfungsi sebagai prosesor. Bagitu
pula bila dipakai sebagai peraba sebuah gerakan maka berfungsi sebagai sensor.
- PROCESSINGEL EMENTS Processor signals
- INPUT ELEMENTS Input signals
- ENERGY SUPPLY Source ACTUATING DEVICES Outputs ACTUATING DEVICES
Control signals
- ACTUATORS Pneumatic cylinders Rotary actuators Indicators
- CONTROL ELEMENTS Directional control valves
- PROCESSOR Directional control valves Logic elements Pressure control valves
- SENSORS Directional control valves Limits witches Push buttons
ELK-066-KK.14 Page 4
Proximity sensors
- ENERGY SUPPLY Compressor Receiver Pressure regulator Air service equipment
PROCESSING ELEMENT Sprocessor signals
- INPUT ELEMENTS Input signals
- ENERGY SUPPLY Source
- ACTUATING DEVICES outputs Final control element
ELK-066-KK.14 Page 5
B. Simbol Komponen :
Elemen Pencatu
1
(Supply Elemens ):
2 Compressor
3 Variable Compressor
5 Air Filter
ELK-066-KK.14 Page 6
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
09 Lubricator
10 Cooler
11 Air Dryer
ELK-066-KK.14 Page 7
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
2 Aktuator (Actuator)
Cylinder Without
4
Piston Rod
Multiple Position
6
Cylinder Double Acting
7 Air Motor
ELK-066-KK.14 Page 8
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Vacuum Suchtion
9
Nozzle
10 Sucker
ELK-066-KK.14 Page 9
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
ELK-066-KK.14 Page 10
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pengoperasian
Mekanik
5
(Mechanically
Operated)
ELK-066-KK.14 Page 11
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pneumatic proximitty
8 Switch, Solenoid
Operated
ELK-066-KK.14 Page 12
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
9 Prezzurizing Valve
Pengoperasian
Pneumatik
6
(Pneumatica
Operated)
ELK-066-KK.14 Page 13
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pengoperasian
7 Kumparan
(Solenoid Operated)
1 Valve Solenoid
ELK-066-KK.14 Page 14
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
1 Nozzle
ELK-066-KK.14 Page 15
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
2 Throttle Valve
3 Orifice
4 Variable Orifice
6 Shutle Valve
SHUT-OFF VALVES
9
ELK-066-KK.14 Page 16
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
15 Pneumatic Counter
Katup Pengatur
9 Tekanan (Pressure
Control Valve)
ELK-066-KK.14 Page 17
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pressure Reducing
1
Valve
Variable Pressure
2
Reducing Valve
Closing Pressure
6
Compensator
ELK-066-KK.14 Page 18
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Variable Closing
7
Pressure Compensator
Opening ressure
8
Compensator
Variable Opening
9
ressure Compensator
Proportional Valve
11 Solenoid Position
Controlled
ELK-066-KK.14 Page 19
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
4 Quick Stepper
Pressure Sequence
5
Valve
Adjustable Vacuum
8
Actuator Valve
Sensor dan
11 Instrumen Ukur
(Measuring
ELK-066-KK.14 Page 20
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Instrumen And
Sensor)
1 Manometer
Differential Pressure
2
Gauge
3 Pressure Indicator
4 Flow Meter
5 Flow Meter
ELK-066-KK.14 Page 21
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
7 Pressure Sensor
Differential Pressure
8
Switch
Analog Pressure
9
Sensor
10 Ring indicator
Pengontrol
Elektronik
12
(Electronic
Controls)
ACTUATOR
1 DC Motor
POWER SUPPLY
2 Electrical Conection 0V
ELK-066-KK.14 Page 22
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Electrical Conection 24
3
V
4 Function Generator
MEASURING
INSTRUMEN AND
SENSOR
6 Pressure Sensor
Analog Pressure
7
Sensor
ELK-066-KK.14 Page 23
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pneumatic to Electric
9
Converter
10 Displacement Encoder
11 Indicator Light
12 Volt Meter
13 Ampere Meter
ELK-066-KK.14 Page 24
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
14 Buzzer
RELAYS
15 Relay
18 Relay Counter
19 Valve Solenoid
ELK-066-KK.14 Page 25
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Proportional Valve
20 Solenoide Position
Controled
Starting Current
21
Limiter
SWITCH MANUALLY
OPERATED
22 Pushbutton (Make)
24 Pushbutton (Break)
ELK-066-KK.14 Page 26
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Pushbutton (Change
26
Over)
GENERAL
SWITCHES
28 Make switch
29 Break switch
ELK-066-KK.14 Page 27
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
PROXIMITY
SWITCHES
Capacitive Proximity
31
Switch
Magnetic Proximity
32
Switch
Inductive Proximity
33
Switch
Optional Proximity
34
Switch
CONTROLER
ELK-066-KK.14 Page 28
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
35 Comparator
36 PID Controller
37 Status Controller
LADDER SYMBOL
38 Electrical Conection 0V
Electrical Conection
39
24V
Pushbutton (Make
40
Ladder)
Pushbutton (Break
41
Ladder)
Pushbutton
42
(Changeover Ladder)
ELK-066-KK.14 Page 29
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
45 Valve Solenoid
46 Relay (Ladder)
49 Light Indicator
DIGITAL
TECHNIQUE
50 Logic Module
51 Logic Module
ELK-066-KK.14 Page 30
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
52 Low Level
53 High Level
54 Input
55 Output
56 Buffer
57 AND
58 OR
59 NOT
ELK-066-KK.14 Page 31
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
61 NAND
63 NOR
64 EXOR
65 Latching Relay
Symatric Clock
66
Generator
Asyncronous Pulse
67
generator
68 Pulse Relay
69 On delay
70 Retentive On Delay
71 Off Delay
ELK-066-KK.14 Page 32
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
72 On/Off Dellay
76 Frequency Triger
77 Timer Switch
EASY PORT
OCE/DDE
ELK-066-KK.14 Page 33
BAB II
PROSEDUR PENGOPERASIAN
Gambar 1.2
ELK-066-KK.14 Page 34
Untuk merancang diagram Rangkaian kita gunakan aturan tata letak seperti gambar
berikut.
Working elements
Actuating elements
Signal elements
Supply elements
service
Gambar 1.3 Unit ,shut-off valve ,
Reversing valve.
Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi nomor-
nomor atau angka-angka (Arabic number)
Digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang dikontrol
oleh unit pengatur yang sedang bekerja.
ELK-066-KK.14 Page 35
B. Persiapan Pengoperasian Peralatan Pneumatik
Arti dari pengendalian langsung ialah apabila udara kempa dari sumber energi
langsung dikendalikan oleh katup pengarah untuk mengoperasikan silinder.
Jadi katup pengarah berfungsi sebagai pelaksana signal input juga sebagai
final control element.
Gambar 2.1a dan 2.1b adalah sirkuit dengan pengendalian langsung untuk
silinder kerja tunggal.
Gambar 2.1a
Gambar 2.1b
ELK-066-KK.14 Page 36
3. Silinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder)
Silnder kerja ganda (1.0) dikendalikan secara langsung oleh katup 4/2
penggerak tombol, pembalik pegas (Gb.2.2a), gambar 2.2b menunjukkan
bahwa silinder kerja ganda dikendalikan oleh katup 5/2 penggerak tombol,
pembalik pegas dan gambar 2.2c adalah silinder kerja ganda dikendalikan
oleh katup 5/3 penggerak manual dengan detend.
Gambar 2.3b
Gambar 2.3a
ELK-066-KK.14 Page 37
5 Rangkaian Semi Otomatis (Automatic Half Circuit)
Gambar 2.4a di bawah ini adalah Rangkaian semi otomatis, yakni apabila tombol
1.2 disentuh maka udara pemandu atau isyarat (signal) dari 1.2 menuju ke katup
1.1 akan mengubah posisi katup 1.1 sehingga piston bergerak maju, kemudian
secara otomatis kembali mundur setelah piston menyentuh katup 1.3
Gambar 2.4a
Gambar 2.4b
ELK-066-KK.14 Page 38
Gambar 2.4c. di samping
juga seperti gambar 2.4b.
yaitu menggunakan katup
sequence untuk mengatur
udara pemandu, yaitu
apabila tekanan udara
telah mencukupi udara
akan membuka katup
sequence melalui lubang
12.
Gambar 2.4c
Gambar 2.5
ELK-066-KK.14 Page 39
7. Rangkaian Pengatur Waktu (Time Regulator Circuit)
Rangkaian dengan pengatur waktu (timer) digunakan apabila dalam operasinya
Rangkaian pneumatik memerlukan waktu sejenak untuk berhenti pada titik mati,
misalnya untuk welding dua batang kawat. Sedangkan katup buang cepat digunakan
apabila memerlukan gerakan piston berjalan lebih cepat.
Gambar 2.6 berikut menunjukkan bahwa piston akan bergerak maju lambat kerena
diperlambat (dihambat) oleh flow control 1.02. Kemudian setelah sampai ke titik
mati depan dan piston menyentuh rol katup 1.3 mestinya langsung mundur. Tetapi
karena udara pemandu (isyarat = signal) ditunda oleh timer maka piston terpaksa
berhenti sejenak di titik tersebut. Setelah timer mengeluarkan udara pemandu
(signal) yang akan mengubah posisi katup 1.1 barulah piston bergerak mundur.
Karena udara buang keluar dengan cepat melalui katup buang cepat 1.03 maka
gerakan mundur lebih cepat.
Rangkaian ini dapat dioperasikan melalui katup 1.2 atau katup melalui katup 1.4 dan
1.6 secara bersamaan.
Gambar 2.6
ELK-066-KK.14 Page 40
8. Latihan Praktik Mandiri 1
Gambar 2.7
9. Latihan Praktik Mandiri 2 :
Gambar 2.8
ELK-066-KK.14 Page 41
10. Latihan Praktik Mandiri 3 :
Gambar 2.9
ELK-066-KK.14 Page 42
BAB III
PENGECEKAN PERALATAN
Oleh sebab itu langkah yang sebaiknya ditempuh antara lain sebagai berikut :
a. Perhatikan atau buat gambar sket sederhana dari rangkaian komponen
sistem pneumatic.( bila perlu ). Lihat gambar 1.a .
b. Buat diagram step pemindahan ( displacement step diagram ) lengkap
dengan nomor-nomor aktuator, nomo katup dan nomor langkah nya.
(lihat gambar 1.b)
c. Gambarlah komponen-komponen Rangkaian secara simbolis menurut tata
letak yang telah dipelajari pada Modul basic pneumatik. (lihat gambar 1.c)
d. Hubungkanlah komponen-komponen dengan garis-garis sesuai dengan
fungsinya yaitu garis pemandu untuk fungsi kontrol dan garis kerja untuk
fungsi penggerak.
e. Cantumkan nomor-nomor komponen sesuai dengan kaidah, maka diagram
Rangkaian telah selesai kita gambar ( lihat gambar 1.d )
f. Analisis cara kerja Rangkaian dengan membaca diagram Rangkaian
tersebut.
g. Periksa di mana pemutusan isyarat harusnya terjadi, dengan
menggunakan diagram fungsi.(lihat gambar 1.e)
h. Coba atau test Rangkaian tersebut dengan menginstal Rangkaian pada
profile plate kemudian dioperasika, apakah cara kerjanya telah sesuai
dengan yang diharapkan.
Demikianlah langkah-langkah untuk membuat diagram Rangkaian (
pneumatic circuit diagram ).
2. Rangkaian Pneumatik Dengan Dua Aktuator
Untuk membahas Rangkaian pneumatik multi actuator kita mulai dari
pembahasan Rangkaian dengan dua actuator. Berikut ini akan dibahas
Rangkaian dengan satu siklus dan Rangkaian yang bekerja secara otomatis
dan kontinyu.
ELK-066-KK.14 Page 43
Contoh :
Pemindahan paket secara pneumatis dilaksanakan sebagai berikut: Paket
datang dari sebuah ban berjalan, diangkat oleh silinder A, setelah sampai di
atas kemudian didorong ke conveyor atau ban berjalan yang lain oleh silinder
B. Silinder B kembali mundur setelah silinder A mencapai titik mati belakang
secara penuh. Isyarat (signal) untuk start menggunakan push button manual
dan hanya untuk satu siklus. Jadi setiap siklus, push button harus ditekan.
(1.d)
Gambar
3.1a
Gambar
3.1b
ELK-066-KK.14 Page 44
Gerakan torak adalah: A maju disusul B maju kemudian A mundur disusul B mundur,
atau dapat dituliskan sebagai : A+ . B+ , A- , B-
Gambar.3.1c
Gambar. 3.1d
ELK-066-KK.14 Page 45
Gambar 3.1e
Rangkaian yang tertera pada gambar 3.1d tadi apabila tombol start terus ditekan
maka akan terjadi blok yaitu over-lapping isyarat pada katup 1.2 sehingga katup
tersebut tidak bekerja dan Rangkaian berhenti pada langkah ke tiga .Supaya
Rangkaian dapat berjalan, tombol katup 1.2 harus dilepas. Maka step ke tiga dapat
dilanjutkan ke step ke empat dan Rangkaian telah sempurna menempuh satu
siklus. Untuk mengoperasikan kembali push button 1.2 harus ditekan lagi.
Pada waktu katup 1.2 dioperasikan ( di on kan ) udara akan melalui katup 1.4 yang
sudah terbuka ( on ) menuju ke katup 1.1 ( final control element ) dan mengubah
posisi katup sehingga udara dari working line disalurkan ke silinder A dan
mendorong torak maju ( posisi + ). Sesampai di titik mati depan, torak akan
menyentuh sensor katup 2.2. Katup tersebut akan mengalirkan udara pemandu ke
katup 2.1 sehingga posisinya berubah dan melalui katup 2.1 udara dari working line
disalurkan ke silinder B untuk mendorong torak maju. Torak akan menyentuh sensor
katup 1.3 yang akan menyalurkan isyarat udara pemandu ke katup 1.1 dari sebelah
kanan.
Posisi katup berubah dan menyalurkan udara kempa ke silinder A untuk mendorong
torak mundur. Katup sensor 2.3 tersentuh oleh torak hingga membuka saluran udara
pemandu yang akan memberikan isyarat ke katup 2.1. Posisi katup 2.1 berubah,
ELK-066-KK.14 Page 46
udara kempa disalurkan ke silinder B untuk mendorong torak mundur. Katup sensor
1.4 tersentuh torak hingga membuka saluran udara pemandu yang akan mengubah
posisi katup 1.1 yang akan menyalurkan udara kempa untuk mendorong torak maju
yang kedua kalinya.
Demikianlah cara kerja Rangkaian ini secara kontinyu dan otomatis. Untuk
mematikan atau menghentikannya cukup dengan meng “ off “ kan katup 1.2. (
perhatikan gambar 3.1f.)
Gambar 31. f
Cara lain penggambaran diagram Rangkaian adalah seperti gambar 3.2 berikut ini.
Gambar 3.2
Gambar 3.2
ELK-066-KK.14 Page 47
3. Kontrol Penunda Waktu Gerak Berangkai Dua Aktuator
Rangkaian pada gambar 3.1f atau gambar 3.2 dapat juga sistem kontrolnya
mengguanakan katup penunda waktu ( time delay valve atau timer ). Rangkaian
gerakannya tetap yaitu A+, B+, A- dan B-. Perhatikan gambar 3.3 berikut ini dan
pelajari cara kerjanya.
Gambar 3.3
ELK-066-KK.14 Page 48
4. Rangkaian Pneumatik Dengan Tiga Aktuator
Berikut ini adalah diagram Rangkaian untuk pengontrolan gerak berangkai tiga
silinder, Gerakannya secara otomatis berkesinambungan yaitu :A+,B+,C+,A-,B-,dan
C-. Perhatikan gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4
ELK-066-KK.14 Page 49
5. Penyusunan Diagram Rangkaian Dengan Sistem Cascade
Sistem cacade ini digunakan untuk mengatasi adanya isyarat yang overlap pada satu
katup pengarah ( final control element ). Hal ini akan terjadi bila ,misalnya
dikehendaki gerakan seperti pada diagram fungsi berikut ini ( gambar 3.5)
Bila kita perhatikan pada diagram Rangkaian gambar 3.6,isyarat dari katup 1.4
ovverlap dengan isyarat dari katup 1.3 ,sehingga katup 1.1 tidak berubah posisi.Oleh
karena itu isyarat dari katup 1.3 ini harus dihentikan (Cut-out ) agar posisi katup 1.1
dapat berubah sehingga Rangkaian dapat bekerja.Demikian juga antara isyarat dari
katup 2.2 dan 2.3,yang mana isyarat dari katup 2.3 juga harus dihentikan atau
dialihkan
Untuk pengalihan atau pemutusan isyarat ini digunakan tambahan katup lagi yaitu
katup 4/2 DCV atau katup 5/2 DCV pemandu pneumatik,kemudian dibuat
kelompok-kelompok atau grup-grup isyarat dengan menggunakan bus-bar.
Kelompok 1 melyani isyarat untuk gerak torak maju misalnya dan kelompok 2
untuk melayani gerak torak mundur.
ELK-066-KK.14 Page 50
Gambar 3.6
Gambar 3.7
ELK-066-KK.14 Page 51
Gambar 3.8 berikut ini menunjukkan diagram Rangkaian yang disusun dengan
sistem cascade.
Gambar 3.8
Gambar 3.9
ELK-066-KK.14 Page 52
Gambar 3.9 di atas menunjukkan suatu Rangkaian diagram yang disusun dengan
sistem cascade dengan menambahkan katup AND .Katup ini berfungsi untuk
mengontrol bahwa isyarat pada satu katup pemandu benar-benar selesai bertugas ,
baru isyarat yang lain bekerja pada katup pemandu yang lain pula. Pelajarilah cara
kerja Rangkaian ini dengan sebaik-baiknya.
Gambar 3.10a
Gambar 3.10b
ELK-066-KK.14 33.10b Page 53
Bila Rangkaian dikontrol (dikendalikan) dengan menggunakan idle return roller maka
urutan kerjanya seperti grafik berikut :
Bila pengaturan dengan sistem cascade, urutan kerjanya seperti grafik berikut :
ELK-066-KK.14 Page 54
Diagram Rangkaian dengan pengendali idle return roller
Gambar 3.10c
ELK-066-KK.14 Page 55
Diagram Rangkaian yang disusun dengan sistem cascade
Gambar 3.10d
ELK-066-KK.14 Page 56
Grafik urutan kerja dari Rangkaian yang dikendalikan dengan sistem shift register,
dengan susunann atau konfiguras minimum.
Grafik urutan kerja dari Rangkaian yang dikendalikan dengan sistem shift register,
dengan susunann atau konfiguras maksimum.
ELK-066-KK.14 Page 57
Diagram Rangkaian dengan shift register dan minimum konfigurasi
Gambar 3.10e
ELK-066-KK.14 Page 58
Diagram sirkuit dengan shift register maksimum konfigurasi
Gambar 3.10f
ELK-066-KK.14 Page 59
B. Pengaturan Suplai Udara Bertekanan :
Pada Penerapan Khusus Rangkaian Pneumatik
1. Hidro-Pneumatik
Pengaturan suplai udara bertekanan perlu dilakukan dengan memperhatikan
keterbatasan dalam sistem pneumatik antara lain :
a. Kecepatan gerak tinggi.
b. Daya maksimum hanya mencapai 30.000 N ( 3000 kp )
c. Kecepatan tidak konstan dan tidak mudah dibuat sangat lambat
Oleh karena itu apabila dikehendaki kecepatan lambat dan konstan serta daya
keluaran dari sistem cukup tinggi maka dikombinasikanlah antara hidrolik dan
pneumatik.
Berikut ini akan dibahas beberapa peralatan yang bekerja berdasarkan prinsip
hidro-pneumatik.
Pada converter ini oli mengalir melalui adjustable throttle relief valve menuju ke
silinder hidrolikdan mendorong torak untuk bergerak maju dengan kecepatan
yang konstan. Gerakan balik dari torak dilaksanakan dengan menggunakan udara
kempa yang mendrong torak dan oli kembali ke tangki . Perhatikan gambar 4.1
berikut ini.
Gambar 4.1
ELK-066-KK.14 Page 60
3. Penguat Tekanan (Pressure Amplifier)
Alat ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan kerja atau tekanan out-put dari
sistem. Konstruksinya terdiri atas dua ruang tekanan yang berbeda
diameternya.Dengan perbedaan diameter inilah tekanan dapat ditingkatkan.
Gambar 4.2
Gambar 4.3
ELK-066-KK.14 Page 61
Gambar 4.3a
Pada feed unit jenis ini
momen bengkok terjadi
cukup besar pada batang
torak pneumatik.
Gambar 4.3.b
Gambar 4.4
ELK-066-KK.14 Page 62
6. Penyambung Termo Plastics (Welding Machine for Thermoplastics)
Pada mesin ini diterapkan sistem pengendalian dua silinder pneumatik yang
bergerak secara paralel atau secara bersama-sama. Perhatikan gambar sket berikut
ini ( gambar 4.5a )
Cara kerja mesin ini dapat dijelaskan melalui diagram step dan diagram Rangkaian
gambar 4.5b.
Pada posisi awal, silinder 1A dan 2A berada pada posisi mundur ( - ). Katup sensor
1S1 dan 2S1dalamkeadaan bekerja ( terbuka ).
Bila push button OS1 dioperasikan maka isyarat . (udara pemandu ) akan
mengoperasikan katup OV3, 1V1 dan 2V1 sehingga torak dari silinder 1A dan2A
akan maju bersama-sama ( parallel ).
Begitu torak menyentuh katup sensor 1S2 dan 2S2 maka katup terbuka dan
mengalirkan isyarat, tetapi masuk dulu ke katup penunda waktu atau timer
sehingga baru setelah beberapa detik katup OV3 , 1V1 dan 2V1 bekerja untuk
menggerakkan torak mundur.
Pada waktu torak menyentuh katup 1S1 dan 1S2 isyarat akan mengoperasikan lagi
katup OV3, 1V1, 2V1 sehingga torak majulagi.dan seterusnya otomatis.
ELK-066-KK.14 Page 63
Gambar 4.5c
ELK-066-KK.14 Page 64
7. Alat Pemadat Sampah (waste condenser Tool)
Alat ini menggunakan prisip pengendalian dua silinder yang bergerak masing-
masing sesuai dengan urutan yang didesain . Urutan garak silinder dapat dilihat
pada diagram step.Sedangkan cara kerjanya dapat dilihat pada diagram
Rangkaian .Perhatikan gambar-gambar berikut.
Gambar 4.6b
ELK-066-KK.14 Page 65
Gambar 4.6d
Rangkaian ini akan bekerja satu siklus saja apabila katup on / off 1S1 ditekan
kemudian dilepas. Tetapi bila ingin bekerja secara otomatis dan berkesinambungan
maka katup 1S1 harus ditekan terus.
Katup sequen OZ3 berfungsi untuk membuat urutan gerak silinder 2A sedikit
tertunda sehingga diagram step seperti gambar 4.6b.
ELK-066-KK.14 Page 66
Drilling machine
pneumatis
Gambar 4.7a
ELK-066-KK.14 Page 67
Gambar 4.7c
ELK-066-KK.14 Page 68
9. Penghitung Pneumatik (Pneumatic Counter)
Katup 1V mendapat isyarat dari katup AND ( 3V2 ) untuk menggerakkan torak
silinder 1A maju dan mendapat isyarat dari katup AND ( 3V4) untuk mundur.
Katup 2V berubah empat kali yang digerakkan dengan isyarat dari katup OR
(3V5) dan (3V6)
Gambar 4.8a
ELK-066-KK.14 Page 69
Gambar 4.8b
ELK-066-KK.14 Page 70
10. Pemegang Sistem Vakum (Vacuum System Holder)
Alat ini dapat memegang suatu benda karena adanya keadaan vakum pada corong
pemegang. Keadaan vakum ini ditimbulkan oleh perubahan tekanan pada veturi.
Udara kempa masuk dari P menuju R. Pada venturi kecepatan udara terpacu
menjadi sangat tinggi tetapi tekanan menjadi turun sangat rendah.Hal ini sesuai
dengan Hukum Bernauli bahwa tekanan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Dengan demikian terjadilah sedotan pada corong pemegang yang mampu
memegang benda kerja. Perhatikan gambar 4.9 berikut ini.
Collet ini dapat dipakai pada mesin drilling, milling.atau pada alat-alat
asembling.(gambar 4.10)
ELK-066-KK.14 Page 71
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Cara kerja :
Udara kempa yang bertekanan kira-kira 0,6 bar ( 60 kPa ) dihembuskan pada bagian
bawah pelat meja dari lubang-lubang yang sangat banyak sehingga pelat meja
terangkat kira-kira 0,05 s.d 0,1 mm. Dengan demikian meja dapat digeser dengan
mudah. Tekanan udara kempa dapat ditingkatkan sampai 100 kPa atau 1 bar atau
14,5 psi .
ELK-066-KK.14 Page 72
silinder hidrolik di bagian belakang ( ujung atas ). Demikian cara kerja rotary index
table.
Gambar 4.12
ELK-066-KK.14 Page 73
BAB IV
MENJALANKAN PERALATAN
Catatan :
Untuk tugas-tugas praktik ini, peserta didik diharapkan dapat melaksanakan
praktik secara individu atau kelompok dua orang peserta dengan menggunakan
satu working stasion.
ELK-066-KK.14 Page 74
1.3 Rangkailah Rangkaian tersebut sesuai dengan diagram kemudian operasikan.
ELK-066-KK.14 Page 75
Tugas Praktik Mandiri 3
Perhatikan diagram Rangkaian pneumatic di bawah ini kemudian selesaikan tugas
berikut .
ELK-066-KK.14 Page 76
3.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
ELK-066-KK.14 Page 77
4.1 Sebutkan nama-nama komponent
Dan apa fungsi masing-masing !
……………………………………….
………………………………………..
……………………………………….
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………
………………………………………
4.2 Jelaskan cara kerjanya !
………………………………………
…………………………………….
……………………………………..
……………………………………..
Tugas :
5.1 Buatlah displacement step diagram !
ELK-066-KK.14 Page 78
5.2 Selesaikan diagram Rangkaian berikut ini !
Dengan menggunakan vertical switching point briket batu bara muda dipasokkan ke
konveyor atas atau bawah tergantung keperluan. Arah dari swivelling slide yaitu
untuk konveyor atas atau bawah diatur dengan katup yang menggunakan selector
switch.Gerakan ke atas ( maju ) dari silinder kerja ganda diatur lamanya kira-kira 3
detik sedang untuk gerakan ke bawah diatur kira-kira 2 detik.Tekanan udara kempa
pada kedua belah sisi selalu didetiksi.Kedudukan akhir silinder adalah piston dalam
mundur.
Perhatikan uraian di atas dan juga gambar di bawah ini, kemudian selesaikan tugas-
tugas berikut !
6.1 Buatlah diagram pemindahan ( displacement step diagram )
6.2 Selesaikan diagram Rangkaian pneumatic di bawah ini !
6.3 Konstrusikan Rangkaian pneumatic sesuai dengan diagram Rangkaian
tersebut.
ELK-066-KK.14 Page 79
6.4 Operasikan Rangkaian yang telah dikonstruksi dan amati apakah cara
kerjanya telah sesuai dengan yang dimaksud.
6.5 Periksa pada pressure gauge besar tekanan oli pada step 1 dan step 2 .
Perhatikan uraian di atas dan gambar / diagram di bawah ini kemudian selesaikan
tugas-tugas berikut !
ELK-066-KK.14 Page 80
7.1 Buatlah displacement step diagram
ELK-066-KK.14 Page 81
8.1 Buatlah displacement step diagram !
ELK-066-KK.14 Page 82
Tugas Mandiri 9
Tugas berikut ini berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja selama kita
mengoperasikan mesin atau pesawat yang menggunakan sistem pneumatik.
Selesaikanlah tugas berikut dengan menjawab atau mengisi titik-titik yang tersedia !
9.1 Untuk menjaga keselamatan kerja pada sistem pneumatik clamping device harus
:
…………………………………………………………………………..………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
9.2 Switch on perlu diproteksi agar:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..
9.3 Sebutkan beberapa sebab polusi lingkungan pada sistem pneumatik dan
akibatnya !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9.4 Jelaskan sikap-sikap kerja yang aman !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9.5 Buatlah lembar pemeriksaan kondisi aman pada sistem pneumatik dan kemudian
laksanakan pemeriksaan !
ELK-066-KK.14 Page 83
Tugas Praktik Mandiri 10
Diagram Rangkaian di bawah ini menunjukkan Rangkaian dengan penunda waktu.
Perhatikan diagram tersebut kemudian kerjakanlah tugas berikut !
Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada Rangkaian.
Jelaskan cara kerjanya
Rakitlah Rangkaian berdasarkan diagram.
Operasikan Rangkaian tersebut.
ELK-066-KK.14 Page 84
Tugas Praktik Mandiri 11
Diagram Rangkaian di bawah ini diagram Rangkaian untuk mengendalikan dua
silinder pneumatic yang diharapkan bergerak secara berangkai. Perhatikan diagram
tersebut dan kerjakan tugas-tugas berikut !
1.1 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada diagram Rangkaian tersebut !
1.2 Buatlah displacement step diagram
1.3 Jelaskan cara kerjanya.
1.4 Buatlah rangkaian ( Rangkaian ) tersebut pada profile plate kemudian
operasikan Rangkaian tersebut .
ELK-066-KK.14 Page 85
Tugas Praktik Mandiri 12
Diagram Rangkaian pneumatic berikut ini adalah Rangkaian pengontrolan gerak
berangkai yang bekerja secara otomatis. Perhatikan dengan baik kemudian kerjakan
tugas berikut !
2.1 Jelaskan cara keja Rangkaian dengan pertolongan diagram
2.2 Buat diagram step pemindahan.
2.3 Apa perbedaan antara diagaram pada task no.1 dan pada task no.3 ini
2.4 Buat rangkaian pada profile plate kemudian operasikan
ELK-066-KK.14 Page 86
Tugas Praktik Mandiri 13
3.1 Apa perbedaan antara Rangkaian pada tugas No.2 dan Rangkaian di bawah
ini.
3.2 Jelaskan cara kerja Rangkaian tersebut melalui diagram Rangkaian.
3.3 Rakitlah Rangkaian tersebut pada profile plate kemudian operasikan.
3.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila isyarat 12 dan14 dipertukarkan
ELK-066-KK.14 Page 87
Tugas Praktik Mandiri 14
Perhatikan diagram Rangkaian di bawah ini.
4.1 Jelaskan cara kerja Rangkaian.
4.2 Buat displacement step diagramnya.
4.3 Rakitlah komponen-komponennya sesuai dengan diagram .
4.4 Operasikan Rangkaian tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain.
ELK-066-KK.14 Page 88
Tugas Praktik Mandiri 15
Berikut ini adalah penyusunan diagram Rangkaian pneumatic dengan sistem
Cascade untuk pengontrolan gerak berangkai dua silinder. Perhatikan dan kemudian
selesaikan tugas-tugas berikut.
5.1 Jelaskan cara kerja Rangkaian tersebut.
5.2 Buatlah displacement step diagramnya.
5.3 Rakitlah komponen-komponen yang ditunjukkan pada diagram kemudian
operasikan
5.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila katup 2.2 dan 2.3 dipertukarkan
tempatnya.
ELK-066-KK.14 Page 89
Tugas Praktik Mandiri 16
Diagram berikut ini juga untuk mengontrol gerakan berangkai dua silinder seperti
tugas No.6 hanya perbedaannya disini menggunakan katup logic “AND “.Perhatikan
diagram berikut !
ELK-066-KK.14 Page 90
Tugas Praktik Mandiri 17
Perhatikan diagram Rangkaian di bawah ini.
7.1 Dengan pemasangan flow control seperti pada diagram apa yang terjadi
dengan gerakan torak. Jelaskan pula alasan anda mengapa memilih cara
tersebut.
7.2 Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut .
7.3 Rakitlah komponen-komponen hingga sesuai dengan diagram Rangkaian.
7.4 Operasikan , apakah jalannya Rangkaian telah sesuai dengan desain.
ELK-066-KK.14 Page 91
DAFTAR PUSTAKA
ELK-066-KK.14 Page 92