Anda di halaman 1dari 98

ELKA-O66-KK.

014
MODUL PEMBELAJARAN
MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK
UNTUK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA

EDISI 2 TAHUN 2013

ELK-066-KK.14 Page i
ELKA-O66-KK.014

MODUL PEMBELAJARAN
MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MEKATRONIKA

OLEH

Drs. BAMBANG MUHADI, MM

UNTUK
MENDUKUNG PEMBELAJARAN KEJURUAN
BIDAK PRAKTIK PRODUKTIF

EDISI 2 TAHUN 2013

ELK-066-KK.14 Page ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Penulis berhasil menyusun Modul Pembelajaran
Mengoperasikan Peralatan Pneumatik, dengan harapan Modul ini bisa digunakan
untuk memfasilitasi Proses Belajar Mengajar Praktik bagi Guru-Siswa program Studi
Keahlian Teknik Elekronika Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika.

Pneumatik adalah salah satu peralatan yang banyak di operasikan sebagai sistem
otomasi di berbagai industri manufaktur, sehingga dalam perjalannya dibutuhkan
teknisi bidang operator, perawat maupun desain pengembangan.

Oleh karenanya dalam proses pembelajaran khususnya 066-KK.14, diperlukan


adanya referensi bagi guru maupun peserta didik untuk mendalami pengetahuan
dasar yang antara lain mencakup bagaimana :

1. Menjelaskan prosedur pengoperasian peralatan pneumatik


2. Melaksanakan persiapan pengoperasian peralatan pneumatik
3. Melakukan pengecekan awal terhadap peralatan dan komponen pneumatik
4. Melakukan pengaturan suplai udara bertekanan
5. Menjalankan peralatan pneumatik

Terkait dengan hal tersebut sebagaimana langkah-langkah kompetensi dasar pada


pembelajaran Mengoperasikan peralatan Pneumatik, Penulis menyusun Modul ini
agar mempermudah dan adanya percepatan peserta didik kompeten.

Tentunya dalam perjalanan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


Modul ini memerlukan penyempurnaan, untuk itu kepada banyak pihak yang
kebetulan mempelajari Modul ini, dimohon kritik dan saran membangun sehingga
Modul ini menjadi karya yang sempurna, dan dapat turut berperan dalam upaya
mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan.

Demikian kata pengantar semoga Modul ini menjadi sumber belajar dan memenuhi
harapan guru beserta peserta didik, khususnya dalam mengoperasikan peralatan
pneumatik.

Penyusun

Jakarta

Juli 2013.

ELK-066-KK.14 Page iii


DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN DEPAN i
HALAMAN DALAM ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Pendahuluan 1

1. Katup (Valve) 1
2. Katup Searah (Non Return Valve) 2
3. Katup Penyalur Aliran (Flow Control Valve) 2
4. Katup Penyalur Tekanan (Pressure Valve) 2
5. Katup Kombinasi (Combinational Valve) 2
6. Aktuator (Actuator) 3
7. Indikator Optik (Optic Indicator) 3
B. Simbol Komponen 6
1. Elemen Pencatu (Supply Elemens ) 6
2. Aktuator (Actuator) 7
3. Silinder Yang Sering Dipergunakan (Frequently Used Cylinder) 8
4. Katup Pengarah (Directional Valve) 9
5. Pengoperasian Mekanik (Mechanically Operated) 10
6. Pengoperasian Pneumatik(Pneumatica Operated) 12
7. Pengoperasian Kumparan (Solenoid Operated) 13
8. Katup Aliran Dan Pemutus (Shut Off Valve And Flow) 14
9. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valve) 16
10. Grup Katup (Valve Group) 18
11. Sensor dan Instrumen Ukur (Measuring Instrumen And Sensor) 19
12. Pengontrol Elektronik (Electronic Controls) 20

ELK-066-KK.14 Page iv
BAB II. PROSEDUR PENGOPERASIAN 32
A. Prosedur Pengoperasian Peralatan Pneumatik 32
B. Persiapan Pengoperasian Peralatan Pneumatik 34
i. Diagram Rangkaian Pneumatik (Pneumatic Circuit Diagrame) 34
2. Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder) 34
3. Silinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder) 35
4. Pengendalian Tidak Langsung (Indirect Control) 35
5. Rangkaian Semi Otomatis (Automatic Half Circuit) 36
6. Rangkaian Otomatis (Automatic Circuit) 37
7. Rangkaian Pengatur Waktu (Time Regulator Circuit) 38
8. Latihan Praktik 1 39
9. Latihan Praktik 2 39
10. Latihan Praktik 3 40

BAB III. PENGECEKAN PERALATAN 41


A. Prosedur Pengoperasian Peralatan Pneumatik 41
1. Rangkaian Pneumatik Multi Aktuator 41
2. Rangkaian Pneumatik Dengan Dua Aktuator 41
3. Kontrol Penunda Waktu Gerak Berangkai Dua Aktuator 46
4. Rangkaian Pneumatik Dengan Tiga Aktuator 47
5. Penyusunan Diagram Rangkaian Dengan Sistem Cascade 48
6. Diagram Rangkaian Pneumatik Dengan Shift Register (pemindah saluran) 51

B. Pengatur Udara Bertekanan 58


1. Hidro-Pneumatik 58
2. Pengubah Tekanan (Pressure Converter) 58
3. Penguat Tekanan (Pressure Amplifier) 59
4. Unit Pengumpan Hidro-Pneumatik (Hydro-Pneumatic Feed Unit) 59
5. Unit Pengumpan dengan Penggerak Putar (Mechanic Drive Feed Unit) 60
6. Penyambung Termo Plastics (Welding Machine for Thermoplastics) 61
7. Alat Pemadat Sampah (waste condenser Tool) 63
8. Mesin Bor (Drilling Machine) 64
9. Penghitung Pneumatik (Pneumatic Counter) 67

ELK-066-KK.14 Page v
10. Pemegang Sistem Vakum (Vacuum System Holder) 69
11. Collet Chuck 69
12. Tabel Bantalan Peluncur Udara (Air Cushion Sliding Table) 70
13. Tabel Indek Putaran Pneumatik (Pneumatic Rotary Index Table) 70

BAB IV. MENJALANKAN PERALATAN 72


A. Tugas Menjalankan Peralatan Pneumatik (Tugas-tugas) 72
1. Tugas Praktik Mandiri 1 72
2. Tugas Praktik Mandiri 2 73
3. Tugas Praktik Mandiri 3 74
4. Tugas Praktik Mandiri 4 75
5. Tugas Praktik Mandiri 5 76
6. Tugas Praktik Mandiri 6 77
7. Tugas Praktik Mandiri 7 78
8. Tugas Praktik Mandiri 8 79
9. Tugas Mandiri 9 81
10. Tugas Praktik Mandiri 10 82
11. Tugas Praktik Mandiri 11 83
12. Tugas Praktik Mandiri 12 84
13. Tugas Praktik Mandiri 13 85
14. Tugas Praktik Mandiri 14 86
15. Tugas Praktik Mandiri 15 87
16. Tugas Praktik Mandiri 16 88
17. Tugas Praktik Mandiri 17 89

DAFTAR PUSTAKA 90

ELK-066-KK.14 Page vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan :
Pneumatik berasal dari kata Yunani: pneuma berarti udara. Jadi pneumatik
adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan
dengan udara. Perangkat pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang
dimampatkan (compressedair). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan
didistribusikan kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita memerlukan
Compressor (pembangkit udara bertekanan). Debit yang diukur adalah satuan
m3/menit.

Udara adalah sumberdaya alam yang permanen serta tidak akan habis dan
sangat mudah didapatkan, sehingga dalam aplikasi system otomasi sekarang ini
udara banyak digunakan sebagai penggerak untuk mengontrol peralatan dan
komponen di industri yang dikenal yaitu PNEUMATIK

Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol pneumatik seperti silinder,
katup serta peralatan lainnya adalah 6bar, supaya efektif dan efisien dalam
penggunaannya (range alat 3 s.d 10bar).

Dan untuk memelihara agar peralatan awet tidak lekas usang dijaga agar udara
kering, supaya tidak terjadi korosi pada pipa saluran udara, pelumasan yang ada
tidak terbawa uap air, tidak terjadi kontaminasi bila udara mampat langsung
kontak dengan produk yang sensitif seperti minuman dan makanan. Pneumatik
saat ini memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi otomatisasi,
disamping hidraulik dan elektronik/elektrik. Sebelum tahun 1950, pneumatic
banyak dipakai sebagai media kerja dalam bentuk energi tersimpan. Tapi setelah
1950 dipakai dan dikembangkan sebagai elemen kerja yang sangat efektif dan
efisien.

1. Katup (valve), Katup pengarah (Directional Control Valve), terdiri dari 2


jenis katup:

a. Katup poppet, yang bekerja dengan cara melepas dan menempelkan bola/
piringan terhadap dudukannya yang terpasang ‘seal’ yang bersifat elastis
namun kuat. Gaya untuk menggerakkan katup poppet relatif besar karena
harus melawan gaya pegas pada saat posisi kerja.
b. Katup geser (slidevalve), yang bekerja dengan menggeser silinder atau
piringan.

ELK-066-KK.14 Page 1
2. Katup Searah (Non Return Valve) :
a. Check valves: hanya mempunyai 1 inlet dan 1 outlet, dapat menutup
aliran pada satu arah aliran. Pada arah lainnya katup ini dengan bebas
dapat mengalirkan aliran udara dengan tekanan rendah.
b. Two pressure valve: mempunyai 2 inlet dan 1 outlet. Udaramampat
mengalir melalui katup ini bila sinyal udara terdapat pada kedua
sambungan inlet. (= Logic AND function)
c. Shuttlevalve: (=LogicORfunction) Udara mampat dapat mengalir daris alah
satu atau kedua saluran inlet menuju outlet.
d. Quick exhaust valve: berfungsi sebagai penambah kecepatan silinder.
Dengan ini memungkinkan waktu yang diperlukan untuk langkah kerja
silinder terutama untuk single act cylinder lebih singkat lagi.

3. Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve :


a. Bi-directional flow control valve, mengatur udara ke dua arah.
b. One way flow control valve, mengalirkan udara kesatu arah untuk
mengatur kecepatan aktuator.

4. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Valve) :


a. Pressu reregulating valve, berfungsi mengatur tekanan udara konstan
yang dibutuhkan. Tekanan input harus lebih besar dibandingkan dengan
output.
b. Pressur elimiting valve, biasanya dipakai sebagai katup pengamanan:
untuk menjaga tekanan maksimum yang diinginkan tidak akan terlewati.
Bila tekanan maksimum pada inlet sudah tercapai maka outlet akan
membuka dan tekanan udara yang berlebihan akan dikeluarkan ke udara
bebas.
c. Katupberangkai (sequencevalve), fungsinya juga untuk membatasi
tekanan. Biasanya dipakai pada kontrol pneumatik bila tekanan udara
yang spesifik dibutuhkan untuk menjalankan operasi/sistem.

5. Katup Kombinasi (Combinational Valve) :


Bebera pakatup yang fungsinya berbeda dapat di gabungkan menjadi satu
badan dan disebut katup kombinasi. Jenisnyaantaralain:
b. Time delay valve
c. Aircontrol valve
d. 5/4 way valve: yang terdiri dari empat katup 2/2
e. Air operated 8 ways valve: terdiri dari 2 katup 4/2
f. Impul segenerator: multivibrator cycles
g. Vacuum generator withe jector
h. Steppler modules: untuk sequential control teste.
i. Command memory module: untuk start-up dengan signal input conditions.

ELK-066-KK.14 Page 2
6. Aktuator (Actuator) :
Adalah bagian terakhir dari output suatu sistem kontrol pneumatik. Output
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem kontrol ataupun
aktuator. Pada pneumatik, jenis aktuator ada ber macam-macam,
diantaranya:
a. Aktuator gerakan linier:- Single acting cylinder (silinder aksi tunggal)
b. Double acting cylinder (silinder aksi ganda)
c. Aktuator gerakan berputar:
- Motor yang digerakkan oleh udara. Motor pneumatik adalah suatu
peralatan pneumatik yang menghasilkan gerakan putar yang sudut
putarnya tidak ter batas bila terhadap peralatan ini dialiri udara yang
dimampatkan. Ada 4 jenis motor pneumatik, yaitu piston motors,
sliding vane motors, gear motors, turbin.
- Aktuator yang berputar/gerakan putar.

7. Indikator Optik (Optic Indicator)


Secara visual bisa mewakili status dari sistim pneumatik dan membantu
diagnosa.Be berapa semboyan secara visual:
a. indicator optik dengan warna tunggal ataupun majemuk
b. indicator optik dengan pena, untuk display dan sensor sentuh
c. counter
d. penunjukkan resistansi
e. timer Dengan menggun akan warna, indicator optik mewakili fungsi pada
jaringan kerjanya. Dibawah ini tabel arti dari warna
f. warna indicator optik. Warna Arti Catatan Merah Bahaya Status mesin
dalam situasi membutuhkan pertolongan/ bantuan dengan segera. Tidak
boleh masuk. Kuning Perhatian Pengertian atau minta perhatian Hijau
Aman Operasi normal Biru Info khusus Putih/Bening Info umum
Aplikasi Pneumatik Dan Karakteristik Elemen Pneumatik Sejalan dengan pengenalan
terhadap sistem keseluruhan pada pneumatik, secara individu elemen pneumatikpun
mengalami perkembangan pesat, misalnya dalam pemilihan bahan/ material,
manufaktur dan proses disain. Contohnya silinder pneumatik memegang peranan
penting sebagai elemen kerja, dimana silinder ini murah harganya, mudah
pemasangannya, sederhana dan kuat konstruksinya serta tersedia dalam berbagai
ukuran dan panjang langkah.

Adapun silinder pneumatik ini mempunyai karakteristik sbb :


Diameter 6
- 320 mm Panjang langkah 1
- 2000 mm Gaya2
- 50.000 N Kecepatan piston 0,02
- 1m/s Gerak lurus, melingkar, putar

ELK-066-KK.14 Page 3
Penggunaan silinder dan elemen pneumatik yang lain dapat sbb :
- pengekleman
- pengangkat
- penepat
- pengukur
- pencari orientasi
- pengepak
- pengatur gerakan
- pengendali
- pemutar, dsb

Pada permesinan dapat dipakai sebagai pengoperasian pada :


- mesin bor
- mesin milling
- mesin bubut
- mesin gergaji
- mesin pembentuk
- quality control Pengembangan produk dalam pneumatik bisa dibagi dalam:
aktuator, sensor, prosesor, sistem kontrol dan perlengkapan.

Struktur Dan Komponen Sistem Pneumatik Dibawah ini diperlihatkan jaringan kontrol
untuk sinyal aliran yang dipakai sebagai output kesistem kerja. Elemen-elementer
sebut pada penggunaan dalam pneumatik biasanya mempergunakan simbol yang
menunjukkanfungsinya. Simbol-simbol itu bisa dikombinasikan/ dirangkai untuk
menghasilkan solusi pada diagram jaringan kerja. Diagram kerja harus digambarkan
susunannya seperti struktur dibawah ini. Katup penentu arah dapat mempunyai
fungsi sebagai pengontrol sensor, prosesor atau aktuator. Apabila katup penentu
arah dipergunakan untuk mengontrol gerakan sebuah silinder maka katup ini
berfungsi sebagai pengontrol aktuator.

Apabila dipakai mengolah sinyal maka katup ini berfungsi sebagai prosesor. Bagitu
pula bila dipakai sebagai peraba sebuah gerakan maka berfungsi sebagai sensor.
- PROCESSINGEL EMENTS Processor signals
- INPUT ELEMENTS Input signals
- ENERGY SUPPLY Source ACTUATING DEVICES Outputs ACTUATING DEVICES
Control signals
- ACTUATORS Pneumatic cylinders Rotary actuators Indicators
- CONTROL ELEMENTS Directional control valves
- PROCESSOR Directional control valves Logic elements Pressure control valves
- SENSORS Directional control valves Limits witches Push buttons

ELK-066-KK.14 Page 4
Proximity sensors
- ENERGY SUPPLY Compressor Receiver Pressure regulator Air service equipment
PROCESSING ELEMENT Sprocessor signals
- INPUT ELEMENTS Input signals
- ENERGY SUPPLY Source
- ACTUATING DEVICES outputs Final control element

Simbol-Simbol Dan Standard Pada Pneumatik Pengembangan sistem pneumatik


dibantu oleh metoda penunjukkan elemen dan jaringan kerja. Simbol digunakan
untuk masing
- masing indicator elemen yang mempunyai karakteristik sbb:
- Fungsi
- Metodaaktuasi
- Jumlah sambungan
- Jumlah
- -Prinsip kerja
- Penunjukkan arah jaringan Tapi simbol
- -simbol tidak bisa menunjukkan karakter seperti:
- Ukuran dari sebuah komponen
- Bagian Manufaktur, metoda konstruksi ataupun harga
- Orientasi dan sambungan komponen
- -Detail fisik Simbol
- simbol pneumatik yang digunakan berdasarkan DIN (Deutche Institutfur
Normung) No.1219 dan sudah dijadikan ISO dengan nomor yang sama.

Simbol yang digunakan untuk konversi energi dan preparasi


- Supply Compressor Fixed capacity
- Air receiver and ‘T’ junction
- Service equipment Filter Separation and filtration of particles
- Water separator Partial water removal
- Lubricator Metered quantities of oil passed to theair stream
- Pressure regulator Relieving type
 ventholeforexcess up stream pressure
 adjustable Combined symbols Air service unit Filter, regulator, gauge,
lubricator

ELK-066-KK.14 Page 5
B. Simbol Komponen :

No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Elemen Pencatu
1
(Supply Elemens ):

Compressed Air Supply


1
Manifold Drive

2 Compressor

3 Variable Compressor

Air Servive Unit,


4 Simplified
Representation

5 Air Filter

6 Air Pressure Reservoir

ELK-066-KK.14 Page 6
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

7 Manual Drain Filter

8 Automatic Drain Filter

09 Lubricator

10 Cooler

11 Air Dryer

12 Air Service Unit

ELK-066-KK.14 Page 7
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

2 Aktuator (Actuator)

1 Single Acting Cylinder

Cylinder Single Acting,


2 Return Spring In
Piston Chamber

3 Double Acting cylinder

Cylinder Without
4
Piston Rod

Cylinder With Two


5
Piston Rod

Multiple Position
6
Cylinder Double Acting

7 Air Motor

8 Semi Rotary Actuator

ELK-066-KK.14 Page 8
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Vacuum Suchtion
9
Nozzle

10 Sucker

3 Silinder Yang Sering


Dipergunakan
(Frequently Used
Cylinder)

Linear Drive Pneumatic


1 With shape Fitting
Regulated Adapter

Linear Drive Pneumatic


2 With shape Fitting
Adapter

Linear Drive With


3
Solenoide Coupling

Cylinder Double Acting


4 With Two In and Out
Piston Rod

Cylinder Double Acting


With Two In and Out
5
Piston Rod and Double
Trestle

ELK-066-KK.14 Page 9
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Cylinder Double Acting


6 With Piston Rod and
Single Trestle

7 Double Acting Cylinder

8 Single Acting Cylinder

Cylinder Single Acting,


9 Return Spring In
Piston Chamber
Katup Pengarah
4
(Directional Valve)

1 2/n Way Valve

2 3/n Way Valve

3 4/n Way Valve

ELK-066-KK.14 Page 10
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

4 5/n Way Valve

5 6/n Way Valve

6 8/n Way Valve

Pengoperasian
Mekanik
5
(Mechanically
Operated)

3/2 Way Valve With


1 Pushbutton, Normaly
Closed

3/2 Way Valve With


2 Pushbutton, Normaly
Open

ELK-066-KK.14 Page 11
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

3/2 Way Valve


3
Manualy Operated

5/2 Way Valve With


4
Selection Switch

3/2 Way Roller Lever


5
Valve, normaly Closed

3/2 Way Roller Lever


6
Valve, Normaly open

3/2 Way idle, Return


7
Roller Valve

Pneumatic proximitty
8 Switch, Solenoid
Operated

ELK-066-KK.14 Page 12
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

9 Prezzurizing Valve

Pengoperasian
Pneumatik
6
(Pneumatica
Operated)

3/2 Way Valve


1 Pneumatic operated,
Normaly Closed

3/2 Way Valve


2 Pneumatic operated,
Normaly Open

5/2 Way Valve


3
Pneumatic operated

5/2 Way Impulse Valve


4 Pneumatically
operated

ELK-066-KK.14 Page 13
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

5/3 Way Pneumatic


5
Valve

5/3 Way Pneumatic


6 Valve mid position
closed

Pengoperasian
7 Kumparan
(Solenoid Operated)

1 Valve Solenoid

3/2 way solenoid


2
Valve, Normally Closed

3/2 way solenoid


3
Valve, Normally Open

ELK-066-KK.14 Page 14
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

5/2 way Spring


4
solenoid Valve

5/2 way solenoid


5
Impulse Valve

5/3 way solenoid Valve


6
mid position closed

5/2 way Single


7
solenoid Valve

5/2 way Double


8
solenoid Valve

Katup Aliran Dan


8 Pemutus (Shut Off
Valve And Flow)

1 Nozzle

ELK-066-KK.14 Page 15
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

2 Throttle Valve

3 Orifice

4 Variable Orifice

One way Flow Control


5
Valve

6 Shutle Valve

7 Two Pressure Valve

8 Quick Exhauset Valve

SHUT-OFF VALVES
9

ELK-066-KK.14 Page 16
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Spring Loaded Check


10
Valve

Check Valve With pilt


11
Control

Spring Loaded Pilot


12
Operated Check valve

Pilot To Closed Check


13
Valve

Pilot To Closed Spring


14
Loaded Check Valve

15 Pneumatic Counter

Katup Pengatur
9 Tekanan (Pressure
Control Valve)

ELK-066-KK.14 Page 17
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Pressure Reducing
1
Valve

Variable Pressure
2
Reducing Valve

Two way Pressure


3
Reducing Valve

Variable Two way


4 Pressure Reducing
Valve

Pressure Controll Valve


5
With manometer

Closing Pressure
6
Compensator

ELK-066-KK.14 Page 18
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Variable Closing
7
Pressure Compensator

Opening ressure
8
Compensator

Variable Opening
9
ressure Compensator

Proportional 5.3 Way


10
Directional valve

Proportional Valve
11 Solenoid Position
Controlled

Grup Katup (Valve


10
Group)

Stepper Module Type


1
TAA

ELK-066-KK.14 Page 19
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Stepper Module Type


2
TAB

Two Hand Controll


3
Block

4 Quick Stepper

Pressure Sequence
5
Valve

Time delay Valve


6
Normaly Closed

Time delay Valve


7
Normaly Open

Adjustable Vacuum
8
Actuator Valve

Sensor dan
11 Instrumen Ukur
(Measuring

ELK-066-KK.14 Page 20
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen
Instrumen And
Sensor)

1 Manometer

Differential Pressure
2
Gauge

3 Pressure Indicator

4 Flow Meter

5 Flow Meter

6 Analog Flow Meter

ELK-066-KK.14 Page 21
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

7 Pressure Sensor

Differential Pressure
8
Switch

Analog Pressure
9
Sensor

10 Ring indicator

Pengontrol
Elektronik
12
(Electronic
Controls)
ACTUATOR

1 DC Motor

POWER SUPPLY

2 Electrical Conection 0V

ELK-066-KK.14 Page 22
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Electrical Conection 24
3
V

4 Function Generator

5 Set Point Value card

MEASURING
INSTRUMEN AND
SENSOR

6 Pressure Sensor

Analog Pressure
7
Sensor

ELK-066-KK.14 Page 23
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

8 Analog Flow Meter

Pneumatic to Electric
9
Converter

10 Displacement Encoder

11 Indicator Light

12 Volt Meter

13 Ampere Meter

ELK-066-KK.14 Page 24
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

14 Buzzer

RELAYS

15 Relay

Relay With switch On


16
Delay

Relay With switch Off


17
Delay

18 Relay Counter

19 Valve Solenoid

ELK-066-KK.14 Page 25
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

Proportional Valve
20 Solenoide Position
Controled

Starting Current
21
Limiter

SWITCH MANUALLY
OPERATED

22 Pushbutton (Make)

23 Detent switch (Make)

24 Pushbutton (Break)

ELK-066-KK.14 Page 26
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

25 Detent switch (Break)

Pushbutton (Change
26
Over)

Detent switch (Change


27
Over)

GENERAL
SWITCHES

28 Make switch

29 Break switch

ELK-066-KK.14 Page 27
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

30 Change Over Switch

PROXIMITY
SWITCHES

Capacitive Proximity
31
Switch

Magnetic Proximity
32
Switch

Inductive Proximity
33
Switch

Optional Proximity
34
Switch

CONTROLER

ELK-066-KK.14 Page 28
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

35 Comparator

36 PID Controller

37 Status Controller

LADDER SYMBOL

38 Electrical Conection 0V

Electrical Conection
39
24V

Pushbutton (Make
40
Ladder)

Pushbutton (Break
41
Ladder)

Pushbutton
42
(Changeover Ladder)

ELK-066-KK.14 Page 29
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

43 Make Switch (ladder)

44 Brake Switch (ladder)

45 Valve Solenoid

46 Relay (Ladder)

Relay with switch Off


47
Delay (Ladder)

Relay with switch On


48
Delay (Ladder)

49 Light Indicator

DIGITAL
TECHNIQUE

50 Logic Module

51 Logic Module

ELK-066-KK.14 Page 30
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

52 Low Level

53 High Level

54 Input

55 Output

56 Buffer

57 AND

58 OR

59 NOT

AND Wih Edge


60
Triggering

ELK-066-KK.14 Page 31
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

61 NAND

NAND Wih Edge


62
Triggering

63 NOR

64 EXOR

65 Latching Relay

Symatric Clock
66
Generator

Asyncronous Pulse
67
generator

68 Pulse Relay

69 On delay

70 Retentive On Delay

71 Off Delay

ELK-066-KK.14 Page 32
No Nama Komponen Gambar Simbol Komponen

72 On/Off Dellay

Wiping Relay Pulse


73
output

Edge Triggered Wiping


74
Rellay

75 Up and down Counter

76 Frequency Triger

77 Timer Switch

EASY PORT
OCE/DDE

78 Fluit Sim Input Port

79 Fluit Sim Output Port

ELK-066-KK.14 Page 33
BAB II
PROSEDUR PENGOPERASIAN

A. Prosedur Pengoperasian Peralatan Pneumatik

Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik maka untuk pengoperasian


peralatan pneumatik, gambar gambar rancangan Rangkaian pneumatik akan kita
komunikasikan dengan grafik -simbol. Hal ini akan sangat mudah untuk
menggambar maupun memahaminya. Lain halnya bila kita menggambar
rangkaian dengan menggunakan gambar benda sesungguhnya kita akan
mengalami kesulitan. Berikut ini suatu contoh Rangkaian pneumatik yang
digambar dengan gambar benda untuk dibandingkan dengan diagram Rangkaian
yang digambarkan dengan grafik simbol.

Berikut ini adalah gambar rangkaian pneumatik.(Gambar 1.1)

Berikut ini adalah diagram Rangkaian pneumatik(


Gambar 1.1 Circuit diagram ) dengan grafik -
simbol.

Gambar 1.2

ELK-066-KK.14 Page 34
Untuk merancang diagram Rangkaian kita gunakan aturan tata letak seperti gambar
berikut.

Working elements

Actuating elements

Signal elements

Supply elements
service
Gambar 1.3 Unit ,shut-off valve ,
Reversing valve.

Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi nomor-
nomor atau angka-angka (Arabic number)

Digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang dikontrol
oleh unit pengatur yang sedang bekerja.

Contoh : 1.0,2.0,3.0 Aktuator ( Working element )


1.1,1.2, Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 1
2.1,2.2, Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 2

Contoh : Diagram Rangkaian pneumatik (Gambar 1.4)

Gambar 1.4a Gambar 1.4b

ELK-066-KK.14 Page 35
B. Persiapan Pengoperasian Peralatan Pneumatik

1. Diagram Rangkaian Pneumatik (Pneumatic Circuit Diagrme)

Sangatlah penting memahami fungsi dan karakteristik element-element


pneumatic agar dapat menerapkan dengan tepat di dalam sistem kontrol
pneumatik itu sendiri. Untuk menanamkan pemahaman tersebut, berikut ini
kita bahas macam-macam bentuk Rangkaian pneumatik, untuk ditelaah
konstruksinya dan dianalisis cara kerjanya .
Dalam sistem pengendalian atau sistem kontrol untuk mengoperasikan sistem
pneumatik, kita kenal dua macam cara pengendalian yaitu :
a. Pengendalian langsung (direct control) yakni apabila udara kempa
langsung mengalir ke final control element yang langsung mengendalikan
gerakan actuator. Cara pengendalian semacam ini sangat sederhana dan
digunakan untuk rangkaian yang sederhana pula.
b. Pengendalian tak langsung (indirect control) yakni apabila udara kempa
melalui bermacam-macam control elemen yang menggunakan sinyal
input, sinyal-sinyal pemroses dan baru ke sinyal kontrol akhir. Cara ini
digunakan untuk pengendalian Rangkaian pneumatikyang lebih kompleks.

2. Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder)

Arti dari pengendalian langsung ialah apabila udara kempa dari sumber energi
langsung dikendalikan oleh katup pengarah untuk mengoperasikan silinder.
Jadi katup pengarah berfungsi sebagai pelaksana signal input juga sebagai
final control element.

Gambar 2.1a dan 2.1b adalah sirkuit dengan pengendalian langsung untuk
silinder kerja tunggal.

Gambar 2.1a
Gambar 2.1b

ELK-066-KK.14 Page 36
3. Silinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder)

Silnder kerja ganda (1.0) dikendalikan secara langsung oleh katup 4/2
penggerak tombol, pembalik pegas (Gb.2.2a), gambar 2.2b menunjukkan
bahwa silinder kerja ganda dikendalikan oleh katup 5/2 penggerak tombol,
pembalik pegas dan gambar 2.2c adalah silinder kerja ganda dikendalikan
oleh katup 5/3 penggerak manual dengan detend.

Gambar 2.2a Gambar 2.2b Gambar 2.2c

4. Pengendalian Tidak Langsung (Indirect Control)

Gambar 2.3a di bawah ini menunjukkan Gambar 2.3b di bawah ini


pengendalian tidak langsung untuk menunjukkan pengendalian tidak
silinder kerja tunggal menggunakan langsung untuk silinder kerja ganda
katup 3/2 penggerak tombol sebagai menggunakan dua buah katup 3/2
signal input dan katup 3/2 penggerak sebagai pemesok sinyal input dan
udara sebagai final control element. katup 4/2 sebagai final control
element.

Gambar 2.3b
Gambar 2.3a

ELK-066-KK.14 Page 37
5 Rangkaian Semi Otomatis (Automatic Half Circuit)
Gambar 2.4a di bawah ini adalah Rangkaian semi otomatis, yakni apabila tombol
1.2 disentuh maka udara pemandu atau isyarat (signal) dari 1.2 menuju ke katup
1.1 akan mengubah posisi katup 1.1 sehingga piston bergerak maju, kemudian
secara otomatis kembali mundur setelah piston menyentuh katup 1.3

Gambar 2.4a

Sedangkan gambar 2.4b.menunjukkan bahwa piston akan kembali mundur secara


otomatis akibat pengaturan tekanan pada sequence valve (1.3) .Pada waktu piston
bergerak maju dan mencapai titik mati depan maka tekanan udara akan meningkat
kemudian mengalir ke katup 1.3. Bila tekanan telah mencukupi maka katup 1.3 akan
membuka dan mengalirkan udara pemandu ke 1.1 untuk mengubah posisi katup.
Dengan posisi ini piston akan bergerak mundur.

Gambar 2.4b

ELK-066-KK.14 Page 38
Gambar 2.4c. di samping
juga seperti gambar 2.4b.
yaitu menggunakan katup
sequence untuk mengatur
udara pemandu, yaitu
apabila tekanan udara
telah mencukupi udara
akan membuka katup
sequence melalui lubang
12.

Gambar 2.4c

6. Rangkaian Otomatis (Automatic Circuit)


Rangkaian otomatis artinya Rangkaian akan beroperasi secara terus-menerus
(contineu) seketika katup start (1.4) dihidupkan (switch on) dan akan berhenti
bila katup start diberhentikan (switch off)

Gambar 2.5 di samping


adalah sirkuit otomatis
yakni silinder 1.0 bergerk
maju-mundur secara
otomatis dan
berkesinambungan (terus
menerus) sampai katup
on/off 1.4 dimatikan.
Katup-katup 1.2 dan 1.3
merupakan sensor-sensor
sehingga piston dapat
bergerak bolak-balik setiap
ujung piston menyentuh
katup tersebut.

Gambar 2.5

ELK-066-KK.14 Page 39
7. Rangkaian Pengatur Waktu (Time Regulator Circuit)
Rangkaian dengan pengatur waktu (timer) digunakan apabila dalam operasinya
Rangkaian pneumatik memerlukan waktu sejenak untuk berhenti pada titik mati,
misalnya untuk welding dua batang kawat. Sedangkan katup buang cepat digunakan
apabila memerlukan gerakan piston berjalan lebih cepat.

Gambar 2.6 berikut menunjukkan bahwa piston akan bergerak maju lambat kerena
diperlambat (dihambat) oleh flow control 1.02. Kemudian setelah sampai ke titik
mati depan dan piston menyentuh rol katup 1.3 mestinya langsung mundur. Tetapi
karena udara pemandu (isyarat = signal) ditunda oleh timer maka piston terpaksa
berhenti sejenak di titik tersebut. Setelah timer mengeluarkan udara pemandu
(signal) yang akan mengubah posisi katup 1.1 barulah piston bergerak mundur.
Karena udara buang keluar dengan cepat melalui katup buang cepat 1.03 maka
gerakan mundur lebih cepat.

Rangkaian ini dapat dioperasikan melalui katup 1.2 atau katup melalui katup 1.4 dan
1.6 secara bersamaan.

Gambar 2.6

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang Rangkaian


pneumatik,selanjutnya :

ELK-066-KK.14 Page 40
8. Latihan Praktik Mandiri 1

Gambar 2.7
9. Latihan Praktik Mandiri 2 :

Gambar 2.8

ELK-066-KK.14 Page 41
10. Latihan Praktik Mandiri 3 :

Gambar 2.9

ELK-066-KK.14 Page 42
BAB III
PENGECEKAN PERALATAN

A. Peralatan Dan Komponen Pneumatik


1. Rangkaian Pneumatik Multi Aktuator
Untuk membuat Rangkaian atau rangkaian pneumatic dari multi aktuator
(lebih dari satu), perlu pengecekan awal terhadap permasalahan terlebih
dulu. Misalnya, tujuan Rangkaian untuk apa, gerakan utama dari setiap
actuator harus bagaimana, jenis actuator yang digunakan, jenis-jenis
pengindera- isyarat ( sensing device dan signal cut-out )yang digunakan,
kondisi-kondisi tambahannya apa saja dan lain sebaginya .

Oleh sebab itu langkah yang sebaiknya ditempuh antara lain sebagai berikut :
a. Perhatikan atau buat gambar sket sederhana dari rangkaian komponen
sistem pneumatic.( bila perlu ). Lihat gambar 1.a .
b. Buat diagram step pemindahan ( displacement step diagram ) lengkap
dengan nomor-nomor aktuator, nomo katup dan nomor langkah nya.
(lihat gambar 1.b)
c. Gambarlah komponen-komponen Rangkaian secara simbolis menurut tata
letak yang telah dipelajari pada Modul basic pneumatik. (lihat gambar 1.c)
d. Hubungkanlah komponen-komponen dengan garis-garis sesuai dengan
fungsinya yaitu garis pemandu untuk fungsi kontrol dan garis kerja untuk
fungsi penggerak.
e. Cantumkan nomor-nomor komponen sesuai dengan kaidah, maka diagram
Rangkaian telah selesai kita gambar ( lihat gambar 1.d )
f. Analisis cara kerja Rangkaian dengan membaca diagram Rangkaian
tersebut.
g. Periksa di mana pemutusan isyarat harusnya terjadi, dengan
menggunakan diagram fungsi.(lihat gambar 1.e)
h. Coba atau test Rangkaian tersebut dengan menginstal Rangkaian pada
profile plate kemudian dioperasika, apakah cara kerjanya telah sesuai
dengan yang diharapkan.
Demikianlah langkah-langkah untuk membuat diagram Rangkaian (
pneumatic circuit diagram ).
2. Rangkaian Pneumatik Dengan Dua Aktuator
Untuk membahas Rangkaian pneumatik multi actuator kita mulai dari
pembahasan Rangkaian dengan dua actuator. Berikut ini akan dibahas
Rangkaian dengan satu siklus dan Rangkaian yang bekerja secara otomatis
dan kontinyu.

ELK-066-KK.14 Page 43
Contoh :
Pemindahan paket secara pneumatis dilaksanakan sebagai berikut: Paket
datang dari sebuah ban berjalan, diangkat oleh silinder A, setelah sampai di
atas kemudian didorong ke conveyor atau ban berjalan yang lain oleh silinder
B. Silinder B kembali mundur setelah silinder A mencapai titik mati belakang
secara penuh. Isyarat (signal) untuk start menggunakan push button manual
dan hanya untuk satu siklus. Jadi setiap siklus, push button harus ditekan.
(1.d)

Untuk membuat rangkaian sesuai dengan yang diharapkan oleh contoh di


atas maka kita susunlah diagram Rangkaian menganut urutan tersebut di
atas. Perhatikan gambar 1.a s.d 1.d.

Gambar
3.1a

Gambar
3.1b

ELK-066-KK.14 Page 44
Gerakan torak adalah: A maju disusul B maju kemudian A mundur disusul B mundur,
atau dapat dituliskan sebagai : A+ . B+ , A- , B-

Gambar.3.1c

Gambar. 3.1d

ELK-066-KK.14 Page 45
Gambar 3.1e

Rangkaian yang tertera pada gambar 3.1d tadi apabila tombol start terus ditekan
maka akan terjadi blok yaitu over-lapping isyarat pada katup 1.2 sehingga katup
tersebut tidak bekerja dan Rangkaian berhenti pada langkah ke tiga .Supaya
Rangkaian dapat berjalan, tombol katup 1.2 harus dilepas. Maka step ke tiga dapat
dilanjutkan ke step ke empat dan Rangkaian telah sempurna menempuh satu
siklus. Untuk mengoperasikan kembali push button 1.2 harus ditekan lagi.

Apabila kita menghendaki Rangkaian berjalan secara otomatis dan kontinyu,


maka tambahkanlah katup 1.4 pada akhir langkah mundur silinder B kemudian
dihubungkan dengan katub 1.2.(lihat gambar 1.f), sehingga cara kerjanya dapat
diuraikan sebagai berikut Bila suplai udara dimasukkan dari service unit 0.1 dan
melalui katup 0.2 ke seluruh system maka udara kempa akan bekerja memposisikan
torak pada posisi mundur atau posisi ( - ) dan berhenti di katup 1.2, 1.3, 2.2 dan
2.3.

Pada waktu katup 1.2 dioperasikan ( di on kan ) udara akan melalui katup 1.4 yang
sudah terbuka ( on ) menuju ke katup 1.1 ( final control element ) dan mengubah
posisi katup sehingga udara dari working line disalurkan ke silinder A dan
mendorong torak maju ( posisi + ). Sesampai di titik mati depan, torak akan
menyentuh sensor katup 2.2. Katup tersebut akan mengalirkan udara pemandu ke
katup 2.1 sehingga posisinya berubah dan melalui katup 2.1 udara dari working line
disalurkan ke silinder B untuk mendorong torak maju. Torak akan menyentuh sensor
katup 1.3 yang akan menyalurkan isyarat udara pemandu ke katup 1.1 dari sebelah
kanan.

Posisi katup berubah dan menyalurkan udara kempa ke silinder A untuk mendorong
torak mundur. Katup sensor 2.3 tersentuh oleh torak hingga membuka saluran udara
pemandu yang akan memberikan isyarat ke katup 2.1. Posisi katup 2.1 berubah,

ELK-066-KK.14 Page 46
udara kempa disalurkan ke silinder B untuk mendorong torak mundur. Katup sensor
1.4 tersentuh torak hingga membuka saluran udara pemandu yang akan mengubah
posisi katup 1.1 yang akan menyalurkan udara kempa untuk mendorong torak maju
yang kedua kalinya.

Demikianlah cara kerja Rangkaian ini secara kontinyu dan otomatis. Untuk
mematikan atau menghentikannya cukup dengan meng “ off “ kan katup 1.2. (
perhatikan gambar 3.1f.)

Gambar 31. f
Cara lain penggambaran diagram Rangkaian adalah seperti gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2
Gambar 3.2

ELK-066-KK.14 Page 47
3. Kontrol Penunda Waktu Gerak Berangkai Dua Aktuator
Rangkaian pada gambar 3.1f atau gambar 3.2 dapat juga sistem kontrolnya
mengguanakan katup penunda waktu ( time delay valve atau timer ). Rangkaian
gerakannya tetap yaitu A+, B+, A- dan B-. Perhatikan gambar 3.3 berikut ini dan
pelajari cara kerjanya.

Gambar 3.3

ELK-066-KK.14 Page 48
4. Rangkaian Pneumatik Dengan Tiga Aktuator
Berikut ini adalah diagram Rangkaian untuk pengontrolan gerak berangkai tiga
silinder, Gerakannya secara otomatis berkesinambungan yaitu :A+,B+,C+,A-,B-,dan
C-. Perhatikan gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4

ELK-066-KK.14 Page 49
5. Penyusunan Diagram Rangkaian Dengan Sistem Cascade
Sistem cacade ini digunakan untuk mengatasi adanya isyarat yang overlap pada satu
katup pengarah ( final control element ). Hal ini akan terjadi bila ,misalnya
dikehendaki gerakan seperti pada diagram fungsi berikut ini ( gambar 3.5)

Gerakan torak dikehendaki dengan


urutan:
A+ , B+, B-, A- .
Bila dilihat pada diagram fungsi maka
akan terlihat bahwa isyarat pada
katup 1.2 dan 1.3 pada step 1 terjadi
overlap.Demikian juga pada katup
2.2 dan 2.3 step ke 3 . Dengan
adanya overlap yang pertama
Rangkaian tidak akan dapat di start
dan overlap kedua menyebabkan
langkah mundur silinder tidak dapat
terjadi. Coba perhatikan gambar 14
berikut ini yang mana merupakan
Rangkaian yang tidak dapat
Gambar 3.5 dioperasikan.

Bila kita perhatikan pada diagram Rangkaian gambar 3.6,isyarat dari katup 1.4
ovverlap dengan isyarat dari katup 1.3 ,sehingga katup 1.1 tidak berubah posisi.Oleh
karena itu isyarat dari katup 1.3 ini harus dihentikan (Cut-out ) agar posisi katup 1.1
dapat berubah sehingga Rangkaian dapat bekerja.Demikian juga antara isyarat dari
katup 2.2 dan 2.3,yang mana isyarat dari katup 2.3 juga harus dihentikan atau
dialihkan

Untuk pengalihan atau pemutusan isyarat ini digunakan tambahan katup lagi yaitu
katup 4/2 DCV atau katup 5/2 DCV pemandu pneumatik,kemudian dibuat
kelompok-kelompok atau grup-grup isyarat dengan menggunakan bus-bar.
Kelompok 1 melyani isyarat untuk gerak torak maju misalnya dan kelompok 2
untuk melayani gerak torak mundur.

Gambar 3.7 menunjukkan pengelompokan isyarat yang menggunakan katup 5/2


DCV pemandu pneumatik.

ELK-066-KK.14 Page 50
Gambar 3.6

Gambar 3.7

ELK-066-KK.14 Page 51
Gambar 3.8 berikut ini menunjukkan diagram Rangkaian yang disusun dengan
sistem cascade.

Gambar 3.8

Gambar 3.9

ELK-066-KK.14 Page 52
Gambar 3.9 di atas menunjukkan suatu Rangkaian diagram yang disusun dengan
sistem cascade dengan menambahkan katup AND .Katup ini berfungsi untuk
mengontrol bahwa isyarat pada satu katup pemandu benar-benar selesai bertugas ,
baru isyarat yang lain bekerja pada katup pemandu yang lain pula. Pelajarilah cara
kerja Rangkaian ini dengan sebaik-baiknya.

6. Diagram Rangkaian Pneumatik Dengan Shift Register (pemindah


saluran)
Yang dimaksud dengan shift register adalah alat pemindah saluran yaitu aliran udara
kempa disalurkan ke saluran tertentu sesuai dengan keperluan gerak aktuator yang
dikehendaki.
Mesin gergaji aluminium otomatis seperti gambar 3.10a di bawah ini bekerjanya
adalah sebagai berikut :
Benda kerja didorong sampai mentok ke stoper oleh silinder 1.0. Silinder 2.0
menjepit benda tersebut. Setelah pengekleman cukup kuat silinder 3.0
menggerakkan gergaji maju pelan-pelan dan teratur untuk gerakan pemakanan.
Benda kerja terpotong kemudian pisau gergaji mundur ke posisi semula. Penjepitan
dilepas dengan mundurnya silinder 2.0 dan benda kerja didorong keluar (ejected)
oleh silinder kerja tunggal 4.0. Demikian cara kerja mesin gergaji tersebut, untuk itu
perhatikan diagram pemindahan gambar 3.10b.berikut.

Gambar 3.10a

Gambar 3.10b
ELK-066-KK.14 33.10b Page 53
Bila Rangkaian dikontrol (dikendalikan) dengan menggunakan idle return roller maka
urutan kerjanya seperti grafik berikut :

Bila pengaturan dengan sistem cascade, urutan kerjanya seperti grafik berikut :

ELK-066-KK.14 Page 54
Diagram Rangkaian dengan pengendali idle return roller

Gambar 3.10c

ELK-066-KK.14 Page 55
Diagram Rangkaian yang disusun dengan sistem cascade

Gambar 3.10d

ELK-066-KK.14 Page 56
Grafik urutan kerja dari Rangkaian yang dikendalikan dengan sistem shift register,
dengan susunann atau konfiguras minimum.

Grafik urutan kerja dari Rangkaian yang dikendalikan dengan sistem shift register,
dengan susunann atau konfiguras maksimum.

ELK-066-KK.14 Page 57
Diagram Rangkaian dengan shift register dan minimum konfigurasi

Gambar 3.10e

ELK-066-KK.14 Page 58
Diagram sirkuit dengan shift register maksimum konfigurasi

Gambar 3.10f

ELK-066-KK.14 Page 59
B. Pengaturan Suplai Udara Bertekanan :
Pada Penerapan Khusus Rangkaian Pneumatik
1. Hidro-Pneumatik
Pengaturan suplai udara bertekanan perlu dilakukan dengan memperhatikan
keterbatasan dalam sistem pneumatik antara lain :
a. Kecepatan gerak tinggi.
b. Daya maksimum hanya mencapai 30.000 N ( 3000 kp )
c. Kecepatan tidak konstan dan tidak mudah dibuat sangat lambat

Oleh karena itu apabila dikehendaki kecepatan lambat dan konstan serta daya
keluaran dari sistem cukup tinggi maka dikombinasikanlah antara hidrolik dan
pneumatik.

Untuk sistem kontrolnya menggunakan pneumatik sedangkan untuk pengaturan


kecepatan dan daya keluaran menggunakan silinder hidrolik.
Sistem ini biasanya diaplikasikan pada :
a. Permesinan seperti drilling , milling, turning , grinding.
b. Penggunaan tekanan tinggi seperti pengepresan, clamping fixtures dan
sebagainya.

Berikut ini akan dibahas beberapa peralatan yang bekerja berdasarkan prinsip
hidro-pneumatik.

2. Pengubah Tekanan (Pressure Converter)


Alat yang disebut pressure converter ini bekerja bedasarkan kombinasi antara
udara kempa dan oli. Udara kempa menekan permukaan oli di dalam tangki
kemudian oli mengalir dan memberikan out-put dari sistem.

Pada converter ini oli mengalir melalui adjustable throttle relief valve menuju ke
silinder hidrolikdan mendorong torak untuk bergerak maju dengan kecepatan
yang konstan. Gerakan balik dari torak dilaksanakan dengan menggunakan udara
kempa yang mendrong torak dan oli kembali ke tangki . Perhatikan gambar 4.1
berikut ini.

Gambar 4.1

ELK-066-KK.14 Page 60
3. Penguat Tekanan (Pressure Amplifier)
Alat ini berfungsi untuk meningkatkan tekanan kerja atau tekanan out-put dari
sistem. Konstruksinya terdiri atas dua ruang tekanan yang berbeda
diameternya.Dengan perbedaan diameter inilah tekanan dapat ditingkatkan.

Peningkatan tekanan tergantung pada perbandingan ( ratio ) antara diameter


pertama dan kedua.Umumnya perbandingan itu : 4:1 , 8:1 , 16:1 , 32:1 .
Besar tekanan out-put dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
F= p.A

Konstruksi dari pressure intensifier dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2

4. Unit Pengumpan Hidro-Pneumatik (Hydro-Pneumatic Feed Unit)


Unit ini digunakan khusus apabila peralatan menghendaki kecepatan gerak
aktuator yang rata dan konstan. Feed unit atau unit pengumpan memang
memerlukan kecepatan yang lambat agar obyek yang diumpankan lebih aman
dan teliti.

Sebagai aktuator tetap silinder pneumatik sedangkan silinder hidrolik (hydraulic


check cylinder) berfungsi sebagai pengendali kecepatan. Katup pengatur aliran (
adjustable flow control ) dapat digunakan untuk mengatur kecepatan aktuator
dengan menyetel atau memutar baut pengatur pada flow control kecepatan
aktuator ( gerakan torak ) dapat diatur hingga mencapai kecepatan antara 30
mm/menit s.d 6000 mm/menit.

Berikut ini adalah contoh-contoh hydro-pneumatic feed unit.

Gambar 4.3

ELK-066-KK.14 Page 61
Gambar 4.3a
Pada feed unit jenis ini
momen bengkok terjadi
cukup besar pada batang
torak pneumatik.

Gambar 4.3.b

Pada feed unit jenis ini


beban bengkok pada
batang torak pneumatik
merata atau berimbang.

5. Unit Pengumpan dengan Penggerak Putar (Mechanic Drive Feed


Unit)

Gambar 4.4

Penerapan Pada Mesin / Peralatan Khusus


Sebetulnya penerapan atau pemakaian system pneumatic di industri sangatlah luas.
Disini akan kita bahas pemakaiannya pada mesin / peralatan khusus dan ini pun
hanya kita ambil beberapa contoh saja.

ELK-066-KK.14 Page 62
6. Penyambung Termo Plastics (Welding Machine for Thermoplastics)
Pada mesin ini diterapkan sistem pengendalian dua silinder pneumatik yang
bergerak secara paralel atau secara bersama-sama. Perhatikan gambar sket berikut
ini ( gambar 4.5a )

Gambar 4.5.a Mesin Penyambung Gambar 4.5b


Diagram Step

Cara kerja mesin ini dapat dijelaskan melalui diagram step dan diagram Rangkaian
gambar 4.5b.

Pada posisi awal, silinder 1A dan 2A berada pada posisi mundur ( - ). Katup sensor
1S1 dan 2S1dalamkeadaan bekerja ( terbuka ).

Bila push button OS1 dioperasikan maka isyarat . (udara pemandu ) akan
mengoperasikan katup OV3, 1V1 dan 2V1 sehingga torak dari silinder 1A dan2A
akan maju bersama-sama ( parallel ).

Begitu torak menyentuh katup sensor 1S2 dan 2S2 maka katup terbuka dan
mengalirkan isyarat, tetapi masuk dulu ke katup penunda waktu atau timer
sehingga baru setelah beberapa detik katup OV3 , 1V1 dan 2V1 bekerja untuk
menggerakkan torak mundur.

Pada waktu torak menyentuh katup 1S1 dan 1S2 isyarat akan mengoperasikan lagi
katup OV3, 1V1, 2V1 sehingga torak majulagi.dan seterusnya otomatis.

ELK-066-KK.14 Page 63
Gambar 4.5c

ELK-066-KK.14 Page 64
7. Alat Pemadat Sampah (waste condenser Tool)
Alat ini menggunakan prisip pengendalian dua silinder yang bergerak masing-
masing sesuai dengan urutan yang didesain . Urutan garak silinder dapat dilihat
pada diagram step.Sedangkan cara kerjanya dapat dilihat pada diagram
Rangkaian .Perhatikan gambar-gambar berikut.

Gambar 4.6b

Gambar 4.6a Gambar 4.6c

ELK-066-KK.14 Page 65
Gambar 4.6d

Rangkaian ini akan bekerja satu siklus saja apabila katup on / off 1S1 ditekan
kemudian dilepas. Tetapi bila ingin bekerja secara otomatis dan berkesinambungan
maka katup 1S1 harus ditekan terus.

Katup sequen OZ3 berfungsi untuk membuat urutan gerak silinder 2A sedikit
tertunda sehingga diagram step seperti gambar 4.6b.

8. Mesin Bor (Drilling Machine)


Drilling machine atau mesin gurdi ( mesin bor ) yang dilayani secara pneumatis
ini menggunakan dua buah silinder kerja ganda dan sebuah silinder kerja
tunggal. Perhatikanlah gambar-gambar berikut.

ELK-066-KK.14 Page 66
Drilling machine
pneumatis

Gambar 4.7a

Urutan kerjanya adalah


:
1A+,2A+,2A-,1A-
,3A+,3A.
Aktuator(silinder) 2A
untuk menggerakkan
langkah pemakanan
(feeding ) dikendalikan
oleh silinder hidrolik
sehingga kecepatan
geraknya konstan dan
dapat diperlambat
melalui flow control.
Gambar 4.7b Cara kerja secara
lengkap perhatikanlah
gambar 4.7.c

ELK-066-KK.14 Page 67
Gambar 4.7c

ELK-066-KK.14 Page 68
9. Penghitung Pneumatik (Pneumatic Counter)

Rangkaian ini merupakan penghitung dengan system Binary.danmenerapkan


logic control system . Silinder 1A ditempatkan pada sebelah kiri sebagai ( 2 1 ) di
dalam system Binary Sedangkan silinder 2A ditempatkan di sebelah kanan
sebagai (20 ).

Katup 1V mendapat isyarat dari katup AND ( 3V2 ) untuk menggerakkan torak
silinder 1A maju dan mendapat isyarat dari katup AND ( 3V4) untuk mundur.
Katup 2V berubah empat kali yang digerakkan dengan isyarat dari katup OR
(3V5) dan (3V6)

Dapat disimpulkan bahwa :


a. Katup AND (3V1) menghitung dari 0 ke 1
b. Katup AND (3V2) menghitung dari 1 ke 2
c. Katup AND (3V3) menghitung dari 2 ke 3
d. Katup AND (3V4) menghitung dari 3 ke 0

Perhatikan gambar 4.8.a dan 4.8.b berikut ini.

Gambar 4.8a

ELK-066-KK.14 Page 69
Gambar 4.8b

Alat Bantu Produksi


Yang dimaksud dengan alat bantu produksi ini adalah alat-alat yang digunakan
untuk membantu proses produksi seperti alat pemegang ,pencekam ,pemutar dan
sebagainya. Jenisnya sangat bervariasi dan akan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan kreatifitas manusia. Berikut ini diberikan beberapa contoh
penerapan.

ELK-066-KK.14 Page 70
10. Pemegang Sistem Vakum (Vacuum System Holder)
Alat ini dapat memegang suatu benda karena adanya keadaan vakum pada corong
pemegang. Keadaan vakum ini ditimbulkan oleh perubahan tekanan pada veturi.

Udara kempa masuk dari P menuju R. Pada venturi kecepatan udara terpacu
menjadi sangat tinggi tetapi tekanan menjadi turun sangat rendah.Hal ini sesuai
dengan Hukum Bernauli bahwa tekanan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Dengan demikian terjadilah sedotan pada corong pemegang yang mampu
memegang benda kerja. Perhatikan gambar 4.9 berikut ini.

Gambar 4.9a Gambar 4.9b

11. Collet Chuck


Karakteristik collet adalah bila bagian tirus (cones) ditekan maka pencekaman
akan terjadi. Penekanan terjadi apabila udara kempa dimasukkan melalui
bagian (warna hitam) kemudian komponen akan menekan rol (bola) sehingga
bagian penekan collet akan mendesak mulut collet dan terjadilah
pencekaman.

Collet ini dapat dipakai pada mesin drilling, milling.atau pada alat-alat
asembling.(gambar 4.10)

ELK-066-KK.14 Page 71
Gambar 4.10

12. Tabel Bantalan Peluncur Udara (Air Cushion Sliding Table)


Alat ini berfungsi untuk
Menggeser komponen-
komp[onen atau alat-
alat (fixture) yang
berat berat.

Gambar 4.11

Cara kerja :
Udara kempa yang bertekanan kira-kira 0,6 bar ( 60 kPa ) dihembuskan pada bagian
bawah pelat meja dari lubang-lubang yang sangat banyak sehingga pelat meja
terangkat kira-kira 0,05 s.d 0,1 mm. Dengan demikian meja dapat digeser dengan
mudah. Tekanan udara kempa dapat ditingkatkan sampai 100 kPa atau 1 bar atau
14,5 psi .

13. Tabel Indek Putaran Pneumatik (Pneumatic Rotary Index Table)


Meja putar ini berfungsi untuk memutar sambil membagi bendakerja sesuai dengan
pembagian yang dikehendaki. Dalam gambar 4.12 berikut ini pembagian terbatas
pada gigi roda gigi pemutar dan cowakan pada piring pembagi.
Udara kempa masuk dari arah tanda panah , melalui katup pengarah B menuju
silinder dan akan menggerakkan batang bergerigi maju / mundur sambil memutar
roda gigi. Gerakan torak dikendalikan ( diperlambat dan dibuat konstan ) oleh

ELK-066-KK.14 Page 72
silinder hidrolik di bagian belakang ( ujung atas ). Demikian cara kerja rotary index
table.

Gambar 4.12

ELK-066-KK.14 Page 73
BAB IV
MENJALANKAN PERALATAN

B. Tugas Menjalankan Peralatan Pneumatik (Tugas-tugas)

Catatan :
Untuk tugas-tugas praktik ini, peserta didik diharapkan dapat melaksanakan
praktik secara individu atau kelompok dua orang peserta dengan menggunakan
satu working stasion.

Tugas Praktik Mandiri 1


Perhatikan diagram-diagram Rangkaian pneumatik di bawah ini,kemudian
selesaikan dengan baik tugas-tugas berikut :

1.1 Sebutkan nama-nama


komponen pada diagram
Rangkaian tersebut di
samping..
a……………………………………….
b………………………………………..
c………………………………………..
d…………………………………………

1.2 . Bacalah diagram Rangkaian


kemudian jelaskan cara kerja
masing-masing.
a………………………………………..
b………………………………………..
c………………………………………..
d………………………………………..

ELK-066-KK.14 Page 74
1.3 Rangkailah Rangkaian tersebut sesuai dengan diagram kemudian operasikan.

Tugas Praktik Mandiri 2


Perhatikan diagram-diagram Rangkaian pneumatik di bawah ini kemudian
selesaikan tugas-tugas berikut dengan baik.

2.1 Sebutkan nama-nama komponent dalam diagram Rangkaian di bawah ini..


2.2 Jelaskan cara kerja masing-masing Rangkaian .
2.3 Rangkailah Rangkaian tersebut sesuai dengan diagram. kemudian
operasikan

ELK-066-KK.14 Page 75
Tugas Praktik Mandiri 3
Perhatikan diagram Rangkaian pneumatic di bawah ini kemudian selesaikan tugas
berikut .

3.1 Sebutkan nama-nama Komponent dan fungsi Masing-masing !


…………………………………………………………………………..………………………………………..
……………………………………………................................................……………………….
………………………………………………………………………………………..…………………………..
…………………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………..…………………..

ELK-066-KK.14 Page 76
3.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….

3.2 Buatlah displacement


Step diagramnya.

3.3 Buat rangkaian pada


Profile plate sesuai dengan
Diagram Rangkaian kemudian Operasikan Rangkaian tersebut!

Tugas Praktik Mandiri 4

Rangkaian otomatis yang dilukiskan dalam diagram Rangkaian di bawah ini


menggunakan timer atau time delay valve. Perhatikan dan selesaikan tugas-tugas
berikut !

ELK-066-KK.14 Page 77
4.1 Sebutkan nama-nama komponent
Dan apa fungsi masing-masing !
……………………………………….
………………………………………..
……………………………………….
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………
………………………………………
4.2 Jelaskan cara kerjanya !
………………………………………
…………………………………….
……………………………………..
……………………………………..

4.3 Buatlah displacement step


diagram.

4.4 Buatlah rangkaian pada profile


plate dan operasikan Rangkaian tersebut !

Tugas Praktik Mandiri 5

Suatu alat pendorong ( allocating device ) mensuplai aluminium bakalan katup ke


tempat pemesinan. Dengan mengoperasikan push-button ,batang torak dari silinder
kerja tunggal bergerak maju.Begitu push button dilepas batang torak kembali
mundur.Perhatikan gambar berikut kemudian selesaikan tugas –tugas di bawah ini !

Tugas :
5.1 Buatlah displacement step diagram !

ELK-066-KK.14 Page 78
5.2 Selesaikan diagram Rangkaian berikut ini !

5.3 Konstruksikanlah Rangkaian tersebut


Sesuai dengan diagram Rangkaian !
( Pada profile plate )

5.4 Operasikan Rangkaian tersebut dan


Perhatikan apakah cara kerjanya
Telah sesuai dengan fungsi yang
Diharapkan .

5.5 Baca dan catatlah penunjukan


Tekanan pada pressure gauge pada
Step 1 dan step 2 .

Tugas Praktik Mandiri 6

Dengan menggunakan vertical switching point briket batu bara muda dipasokkan ke
konveyor atas atau bawah tergantung keperluan. Arah dari swivelling slide yaitu
untuk konveyor atas atau bawah diatur dengan katup yang menggunakan selector
switch.Gerakan ke atas ( maju ) dari silinder kerja ganda diatur lamanya kira-kira 3
detik sedang untuk gerakan ke bawah diatur kira-kira 2 detik.Tekanan udara kempa
pada kedua belah sisi selalu didetiksi.Kedudukan akhir silinder adalah piston dalam
mundur.
Perhatikan uraian di atas dan juga gambar di bawah ini, kemudian selesaikan tugas-
tugas berikut !
6.1 Buatlah diagram pemindahan ( displacement step diagram )
6.2 Selesaikan diagram Rangkaian pneumatic di bawah ini !
6.3 Konstrusikan Rangkaian pneumatic sesuai dengan diagram Rangkaian
tersebut.

ELK-066-KK.14 Page 79
6.4 Operasikan Rangkaian yang telah dikonstruksi dan amati apakah cara
kerjanya telah sesuai dengan yang dimaksud.

6.5 Periksa pada pressure gauge besar tekanan oli pada step 1 dan step 2 .

Tugas Praktik Mandiri 7


Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed plastik. Mesin
digerakkan oleh silinder pneumatik kerja ganda . Matres atau die digerakkan maju
dan menstempel plastik ketika push button pneumatik dioperasikan . Katup 3/2
penggerak roller digunakan sebagai limit switch untuk menandai bahwa piston telah
maju sepenuhnya.Gerakan mundur atau balik terjadi ketika pengepressan telah
sepenuhnya selesai dan tekanan preset telah tercapai . Tekanan pada silinder
pneumatic senantiasa dichek dengan pressure gauge.

Perhatikan uraian di atas dan gambar / diagram di bawah ini kemudian selesaikan
tugas-tugas berikut !

ELK-066-KK.14 Page 80
7.1 Buatlah displacement step diagram

7.2 Selesaikanlah diagram


Rangkaian berikut!.

7.3 Susunlah/instal Rangkaian pneumatik pada


Profile plate sesuai dengan diagram dan
Kemudian operasikanlah.

Tugas Praktik Mandiri 8


Mesin tekuk pelat dioperasikan oleh sistem pneumatik dengan silinder kerja ganda.
Untuk mengoperasikan digunakan dua buah pushbutton yang harus dioperasikan
bersama-sama dan untuk mempercepat gerak maju dipasanglah sebuah quick
exhoust valve.Gerakan maju inilah yang melakukan proses penekukan.Ketika kedua
pushbutton dilepas maka silinder ( piston ) bergerak mundur secara perlahan-lahan.
Perhatikanlah uraian di atas dan diagram/gambar di bawah ini kemudian selesaikan
tugas-tugas berikut !

ELK-066-KK.14 Page 81
8.1 Buatlah displacement step diagram !

8.2 Selesaikan diagram Rangkaian berikut !

8.3 Susun/instal Rangkaian pneumatik sesuai


dengan diagram Rangkaian dan operasikan
Rangkaian tersebut serta analisis apakah cara
kerjanya telah sesuai dengan yang dike-
 hedaki

ELK-066-KK.14 Page 82
Tugas Mandiri 9
Tugas berikut ini berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja selama kita
mengoperasikan mesin atau pesawat yang menggunakan sistem pneumatik.
Selesaikanlah tugas berikut dengan menjawab atau mengisi titik-titik yang tersedia !
9.1 Untuk menjaga keselamatan kerja pada sistem pneumatik clamping device harus
:
…………………………………………………………………………..………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
9.2 Switch on perlu diproteksi agar:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..
9.3 Sebutkan beberapa sebab polusi lingkungan pada sistem pneumatik dan
akibatnya !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9.4 Jelaskan sikap-sikap kerja yang aman !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9.5 Buatlah lembar pemeriksaan kondisi aman pada sistem pneumatik dan kemudian
laksanakan pemeriksaan !

ELK-066-KK.14 Page 83
Tugas Praktik Mandiri 10
Diagram Rangkaian di bawah ini menunjukkan Rangkaian dengan penunda waktu.
Perhatikan diagram tersebut kemudian kerjakanlah tugas berikut !
 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada Rangkaian.
 Jelaskan cara kerjanya
 Rakitlah Rangkaian berdasarkan diagram.
 Operasikan Rangkaian tersebut.

ELK-066-KK.14 Page 84
Tugas Praktik Mandiri 11
Diagram Rangkaian di bawah ini diagram Rangkaian untuk mengendalikan dua
silinder pneumatic yang diharapkan bergerak secara berangkai. Perhatikan diagram
tersebut dan kerjakan tugas-tugas berikut !
1.1 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada diagram Rangkaian tersebut !
1.2 Buatlah displacement step diagram
1.3 Jelaskan cara kerjanya.
1.4 Buatlah rangkaian ( Rangkaian ) tersebut pada profile plate kemudian
operasikan Rangkaian tersebut .

ELK-066-KK.14 Page 85
Tugas Praktik Mandiri 12
Diagram Rangkaian pneumatic berikut ini adalah Rangkaian pengontrolan gerak
berangkai yang bekerja secara otomatis. Perhatikan dengan baik kemudian kerjakan
tugas berikut !
2.1 Jelaskan cara keja Rangkaian dengan pertolongan diagram
2.2 Buat diagram step pemindahan.
2.3 Apa perbedaan antara diagaram pada task no.1 dan pada task no.3 ini
2.4 Buat rangkaian pada profile plate kemudian operasikan

ELK-066-KK.14 Page 86
Tugas Praktik Mandiri 13
3.1 Apa perbedaan antara Rangkaian pada tugas No.2 dan Rangkaian di bawah
ini.
3.2 Jelaskan cara kerja Rangkaian tersebut melalui diagram Rangkaian.
3.3 Rakitlah Rangkaian tersebut pada profile plate kemudian operasikan.
3.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila isyarat 12 dan14 dipertukarkan

ELK-066-KK.14 Page 87
Tugas Praktik Mandiri 14
Perhatikan diagram Rangkaian di bawah ini.
4.1 Jelaskan cara kerja Rangkaian.
4.2 Buat displacement step diagramnya.
4.3 Rakitlah komponen-komponennya sesuai dengan diagram .
4.4 Operasikan Rangkaian tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain.

ELK-066-KK.14 Page 88
Tugas Praktik Mandiri 15
Berikut ini adalah penyusunan diagram Rangkaian pneumatic dengan sistem
Cascade untuk pengontrolan gerak berangkai dua silinder. Perhatikan dan kemudian
selesaikan tugas-tugas berikut.
5.1 Jelaskan cara kerja Rangkaian tersebut.
5.2 Buatlah displacement step diagramnya.
5.3 Rakitlah komponen-komponen yang ditunjukkan pada diagram kemudian
operasikan
5.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila katup 2.2 dan 2.3 dipertukarkan
tempatnya.

ELK-066-KK.14 Page 89
Tugas Praktik Mandiri 16
Diagram berikut ini juga untuk mengontrol gerakan berangkai dua silinder seperti
tugas No.6 hanya perbedaannya disini menggunakan katup logic “AND “.Perhatikan
diagram berikut !

6.1 Jelaskan cara kerja Rangkaian di bawah ini.


6.2 Apa fungsi katup logic “ AND “
6.3 Bila katup AND 2.5 dilepas ,bagaimana cara sambungan konduktirnya dan apa
yang terjadi .

ELK-066-KK.14 Page 90
Tugas Praktik Mandiri 17
Perhatikan diagram Rangkaian di bawah ini.
7.1 Dengan pemasangan flow control seperti pada diagram apa yang terjadi
dengan gerakan torak. Jelaskan pula alasan anda mengapa memilih cara
tersebut.
7.2 Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut .
7.3 Rakitlah komponen-komponen hingga sesuai dengan diagram Rangkaian.
7.4 Operasikan , apakah jalannya Rangkaian telah sesuai dengan desain.

ELK-066-KK.14 Page 91
DAFTAR PUSTAKA

Fluit Sim, Pneumatic V 4.0 , Demo Vertion English

H. Meixner, R. Kobler, Introduction to Pneumatics, Festo Didactic, Esslingen


1978

J.P. Hasenbuik, R. Kobler. Fondamentals of Pneumatik Control


Engineering, Festo Didactic Esslingen 1989.

P. Crosser, Peneumatic Text Book (Basic Level), Festo Didactic Esslingen


1989

Peter Patrient, Roy Pickup, Normal Powel, Pengantar Ilmu Teknik


Pneumatika, PT Gramedia, Jakarta 1985.

Sugihartono, Drs. Dasar-dasar Kontrol Pnematik , Tarsito Bandung, 1985

Fluid Power 2, Parker-Hanafin-Cooparation Ohio, 1982.

ELK-066-KK.14 Page 92

Anda mungkin juga menyukai