Anda di halaman 1dari 16

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian.

Metode penelitian yang di pakai dalam pelaksanaaan penelitian ini adalah

menggunakan penelitian eksperiment. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

“Pengaruh Penggunaan Pegas Katup Standart dan Pegas Katup Racing Pada

Jupiter Z 2008 Terhadap Daya dan Akselerasi Kendaraan”. Penelitian ini

melibatkan beberapa variabel, yaitu variabel bebes (independent) dan terikat

(dependent). Variabel bebas yaitu variasi penggunaan pegas katup standart dan

penggunaan pegas katup racing, sedangkan variabel terikat yaitu daya dan

akselerasi yang dihasilkan dari memodifikasi pemasangan pegas katup standart

dan pegas katup racing pada Jupiter Z 2008.

Variabel-variabel tersebut dikembangkan menjadi sebuah instrumen untuk

merekam data penelitian yaitu data daya dan akselerasi di dalam laboratorium,

kemudian setelah data terekam dilakukan pengeditan agar data yang diperoleh

valid dan selanjutnya data tersebut dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan

untuk mengetahui signifikansi perbedaan variabel yang tidak serumpun maka di

analisis menggunakan tehnik statistik paired-sampel T test (Uji-T). Adapun secara

lengkap desain penelitian disajikan pada diagram dibawah ini :

22
23

X X′

Y1 Y2
Y1 Y2
′ ′

Uji -T

Uji -T

Gambar 3.1 Diagram Rancangan Penelitian.

Keterangan:
X = Mesin Jupiter Z 2008 dengan menggunakan pegas katup

standart.

Y1 = Daya dengan penggunaan pegas katup standart.

Y2 = Akselerasi dengan penggunaan pegas katup standart.

X′ = Mesin Jupiter Z 2008 dengan menggunakan pegas katup

racing.

Y1′ = Daya dengan penggunaan pegas katup racing.

Y2′ = Akselerasi dengan penggunaan pegas katup racing.

3.2 Variabel Penelitian.

Agar lebih jelas mengenai kedudukan antara variabel

penelitian, maka perlu ditentukan variabel penelitian yaitu

sebagai berikut :

A. Variabel Bebas.
24

Variabel ini merupakan variabel yang dapat diberi perlakuan atau

dimanipulasi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variasi penggunaan pegas katup yaitu :

- Penggunaan pegas katup standart.

- Penggunaan pegas katup racing.

B. Variabel Terikat.

Variabel ini merupakan variabel yang tidak dapat ditentukan besarnya

oleh peneliti dan tidak dapat dimanipulasi. Besarnya nilai variabel terikat

ditentukan atau tergantung pada variabel bebasnya. Pada penelitian ini

variabelnya adalah sebagai berikut :

- Daya kendaraan.

- Akselerasi kendaraan.

C. Variabel Kontrol.

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah temperatur mesin atau suhu

kerja mesin, mesin bensin pada kendaraan roda 2 dengan kondisi standart jenis

sistem bahan bakar konvensional (karburator).

3.3 Objek Penelitian.

Objek penelitian merupakan peralatan/benda yang di gunakan dalam

penelitian. Peralatan tersebut terbagi menjadi peralatan utama dan peralatan bantu,

yaitu sebagai berikut :

A. Peralatan Utama.
25

1. Sebuah sepeda motor bahan bakar bensin Yamaha Jupiter Z 2008

dengan spesifikasi menurut PD Berkah Jaya (2013) adalah sebagai

berikut :

a. Tipe Mesin : 4 langkah, SOHC, 2 klep

(berpendingin udara)

b. Diameter x Langkah : 51.0 x 54.0 mm

c. Volume Silinder : 110,3 cc

d. Perbandingan Kompresi : 9.3 : 1

e. Power Max : 9.0 Ps / 8000 rpm

f. Torsi Max : 9.2 Nm / 5000 rpm

g. Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah

h. Kapasitas Oli Mesin : Pergantian Berkala 800 cc

Pergantian Total 1000 cc

i. Karburator : Mikuni

j. Putaran langsam : 1500 rpm

k. Saringan Udara Mesin : Tipe Kering

l. Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol

m. Tipe Transmisi : Tipe Rotary 4 Kecepatan

(N-1-2-3-4-N)

n. Panjang x Lebar x Tinggi : (1.910 x 675 x 1.040) mm

o. Tinggi Tempat Duduk : 760 mm

p. Jarak Sumbu Roda : 1.225 mm

q. Jarak Terendah ke Tanah : 130 mm

r. Kapasitas Tangki BB : 4,5 Liter


26

s. Berat Kosong : 97 kg

t. Tipe Rangka : pipa “Under-Bone”

u. Battery : GM5Z-3B/YB 5L-B 12 Volt 5.0 Ah

v. Busi / Spart Plug : NGK C6-HSA /

DENSO U 20 FS-U

w. Sistem Pengapian : DC CDI

2. Pegas Katup.

Pegas katup merupakan spesimen yang di pasang pada kepala

silinder. Pengujian yang digunakan adalah dengan menvariasi pegas katup

standart dan pegas katup racing.

B. Peralatan Bantu.

a. Toolbox.

Alat ini berisi peralatan-peralatan yang nantinya digunakan untuk

melakukan tune-up pada sepeda motor dan untuk melepas/memasang

pegas katup.

b. Lembar Observasi.

Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat hasil pengukuran.

c. Dynotest.

Dynotest adalah alat khusus yang digunakan untuk mengukur daya

dan akselerasi pada sepeda motor pada saat penelitian dengan satuan HP

(Horse Power).

d. Tachometer.

Alat ini digunakan untuk mengukur putaran mesin saat pengujian

berlangsung.
27

e. Stopwatch.

Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu pada saat pengujian.

3.4 Teknik Pengupulan Data.

A. Diagram Alir Penelitian.

Mulai

Penyusunan Judul, Rumusan Masalah,


Hipotesis dan Studi Pustaka

Persiapan Alat dan


Spesimen Uji Di Ulang

Pengujian Daya dan Akselerasi


Kendaraan
Dengan Putaran Mesin yang di teliti 3500
Rpm sampai dengan 9000 Rpm Dengan
Tahap Kenaikan 500 Rpm

Tidak
Data Valid

Analisis Data

Penyajian Hasil Analisis


28

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian.

1) Penyusunan Alat Penelitian.

Sebelum melakukan kegiatan penelitian, maka diperlukan persiapan

dan penyusunan alat penelitian. Persiapan penelitian meliputi

mempersiapkan mesin dan memastikan mesin dalam kondisi baik.

Sedangkan penyusunan alat penelitian meliputi persiapan spesimen

pengujian.

2) Pengujian.

Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data-data

mengenai putaran mesin, daya dan akselerasi kendaraan pada

setiap putaran mesin yang diuji pada dua kondisi yaitu

kondisi dengan penggunaan pegas katup standart dan kondisi

dengan penggunaan pegas katup racing. Pada Pengujian ini di

bagi menjadi beberapa tahapan. Tahap-tahap tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan.

Pada tahap ini, dilakukan proses memasukkan data

sepeda motor pada komputer Dynotest misalnya seperti nama

sepeda motor, volume silinder, dan perlakuan yang


29

diterapkan.pengambilan data dilakukan pada peralatan

utama dengan menggunakan bahan bakar pertamax 92.

Sedangkan kalibrasi pada perangkat Dynotest biasanya

tidak diperlukan karena kalibrasi dari pabrik sebelum

Dynotest dipasarkan jarang sekali mengalami perubahan dan

apabila harus dikalibrasi, maka hanya dilakukan oleh

teknisi yang berpengalaman. Pada kondisi ini, semua

komponen dalam keadaan standart. Temperatur mesin yang

digunakan saat pengujian adalah dikondisikan pada suhu

kerja.

b. Tahap Pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan ini, akan dilakukan

pengambilan data daya dan akselerasi pada sepeda motor .

tahap-tahap pelaksanaan meliputi :

- Penempatan peralatan utama berupa sepeda motor pada

Dynotest.

Sepeda motor yang telah di persiapkan sebelumnya,

diletakkan dan dipersiapkan pada Dynotest. Dynotest

merupakan perangkatperalatan yang telah didesain

sedemikan rupa dan digunakan untuk mengukur daya suatu

sepeda motor dengan berdasarkan putaran roda belakang

sepeda motor tersebut.

- Mengatur dan menyeting Dynotest.


30

Pada tahap pengaturan Dynotest, range Rpm yang telah

ditentukan sebelumnya dimasukkan dan di atur pada

Dynotest untuk proses pengambilan data. Range Rpm yang

dimaksud adalah antara 3500 Rpm sampai dengan 9000 Rpm

dengan tahap kenaikan 500 Rpm. Maksud dari pengaturan

ini adalah agar Dynotest membaca dan merekan daya dan

akselerasi kendaraan pada putaran 3500 Rpm sampai dengan

9000 Rpm.

- Pengujian dan Pengambilan Data.

Pada tahap ini ada dua proses yang dilakukan secara

bersamaan. Yaitu disamping melakukan pengujian,

pengambilan data juga dilakukan untuk mengetahui daya

dan akselerasi kendaraan yang tercantum. Namun sebelum

melakukan pengujian, sepeda motor di nyalakan terlebih

dahulu. Tujuannya adalah agar didapatkan temperatur

mesin yang sesuai dengan suhu kerja yaitu kisaraan 26℃ .

Kemudian sepeda motor dinaiki oleh satu orang yang

bertinda seolah-olah sebagai pengendara agar didapatkan

seperti kondisi yang sebenarnya. Setelah semuanya siap,

baru kemudian dilakukan pengujian dengan cara menyalakan

sepeda motor dan menarik gas dari Rpm rendah sampai pada

Rpm tinggi. Putaran Rpm tersebut dapat dilihat pada

monitor Dynotest. Pada saat penarikan gas ini, peran

transmisi juga disesuaikan dengan putaran yaitu mulai


31

gigi satu sampai dengan gigiempat. Saat transmisi sudah

mencapai gigi empat dan gas mencapai pada Rpm tertinggi,

selanjutnya gas diturunkan sampai pada putaran terendah,

kemudian transmisi menjadi netral. Pada saat inilah,

Dynotest menunjukkan atau merekam daya dan akselerasi

kendaraan yang dihasilkan oleh sepeda motor. Bersamaan

dengan itu, proses pencatatan hasil rekaman daya dan

akselerasi kendaraan oleh Dynotest dilakukan. Pengujian

ini dilakukan berulang-ulang dengan tujuan agar

diperoleh data yang lebih akurat.

B. Instrument Penelitian.

Pada pengertiannya, instrumen adalah metode atau langkah yang

digunakan dalam penelitian untuk proses pengambilan data. Pada penelitian

ini instrumen yang digunakan adalah tempat pelaksanaan pengujian dan

tabel perekaman data hasil pengujian dengan kelengkapan berupa kolom

daya motor, dan akselerasi kendaraan dan pengulangan pengambilan data

tiap putaran mesin. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

1. Tempat Pelaksanaan Pengujian.

Pelaksanaan pengujian variasi penggunaan pegas katup sandart

dan pegas katup racing pada sepeda motor jupiter Z 2008 untuk

mengetahui daya dan akselerasi kendaraan dilakukan di bengkel GUT


32

Motorsport, Jl. Perintis Kemerdekaan No.23-A, Ngronggo, Kec. Kota

Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur 64129.

2. Tabel Perekaman Data Hasil Pengujian.

Tabel perekaman data hasil pengujian merupakan

instrumen yang digunakan untuk mencatat data hasil

pengujian. Adapun format tabel perekaman data hasil

pengujian ditunjukan pada tabel. Lebih jelasnya adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.1 Lembar Perekaman Data Hasil Penelitian Pada Pegas Katup
Standart Jupiter Z Tahun 2008.
Putaran Mesin Daya Akselerasi
NO
(RPM) (HP) (m/ s2)

1 3500

2 4000
33

3 4500

4 5000

5 5500

6 6000

7 6500

8 7000

9 7500

10 8000

11 8500

12 9000
34

Tabel 3.2 Lembar Perekaman Data Hasil Penelitian Pada Pegas Katup
Racing Jupiter Z Tahun 2008.
Putaran Mesin Daya Akselerasi
NO
(RPM) (HP) (m/ s2)

1 3500

2 4000

3 4500

4 5000
35

5 5500

6 6000

7 6500

8 7000

9 7500

10 8000

11 8500

12 9000

3.5 Teknik Analisis Data.

Analisis data merupakan proses mencari, menghitung, atau

mengolah seluruh data yang telah di peroleh dari hasil


36

penelitian dan analisis data dilakukan untuk memberikan makna

terhadap data yang telah dikumpulkan. Proses tersebut dilakukan

secara sistematis sesuai dengan prosedur.

Data yang sudah terkumpul, maka data tersebut dilakukan

uji prasyarat dan kemudian dilanjutkan uji teknik statistik

uji-t dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan.

Pada penelitian ini, peneliti malakukan analisis data

dalam penelitian dengan menggunakan bantuan software SPSS 18

for Windows. Agar data yang muncul lebih akurat, maka data yang

akan di ambil pada setiap besaran Rpm atau putaran mesin

dilakukan berulang-ulang. Analisis data terdiri dari dua

tahapan yaitu tahap pertama berupa uji prasyarat dan tahap

kedua berupa uji hipotesis.

A. Uji Prasyarat.

Uji prasyarat digunakan untuk menentukan jenis teknik

statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis

(Suharsimi, 2013: 357). Uji prasyarat untuk syarat uji

perbedaan dua sampel berpasangan hanya ada satu yaitu uji

normalitas (Ruswana, 2005: 11). Uji normalitas dilakukan

untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Uji normalitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov

Smirnov Test. Uji normalitas Kolmogorov Smirnov Test selalu

menggunakan nilai signifikansi 0,05 (Trihendradi, 2010:


37

201). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (H1

diterima) dan jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0

diterima (H1 ditolak). Jika dari hasil uji normalitas

menunjukan data berdistribusi normal, maka uji hipotesis

dilakukan dengan teknik statistik parametrik yaitu Paired-

Sample T Test. Jika dari hasil uji normalitas menunjukan

data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis

dilakukan dengan teknik statistik non-parametrik yaitu

Wilcoxon Signed Ranks Test (Yulius, 2010: 131).

B. Uji Hipotesis.

Uji hipotesis merupakan pengujian untuk menentukan

hipotesis dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Uji

hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik

compare means dua sampel berpasangan yaitu mnggunakan

Paired-Sample T Test, jika data berdistribusi normal atau

menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test, jika data tidak

berdistribusi normal. Pengujian hipotesis ini dilakukan

dengan nilai signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi <

0,05 maka H0 ditolak (H1 diterima) dan jika nilai

signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (H1 ditolak).

Anda mungkin juga menyukai