Anda di halaman 1dari 14

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Katup.

Klep atau dalam bahasa inggrisnya bernama valve biasa di sebut juga

katup berfungsi mengatur masuknya gas baru dan keluarnya gas buang sisa

pembakaran pada mesin motor. Tugas dari katup sendiri sangat berat dan vital,

karena apabila ada kebocoran/ganguan sedikit saja pada katup akan

mengakibatkan tenaga mesin menjadi menurun atau istilah kerennya performa

mesin ngedrop. Maka dari itu kenali katup dan kelengkapannya.

2.1.1Komponen-komponen Katup.

Gambar 2.1 Katup (Valve).

A. Katup (Valve).

Ukuran payung katup isap dibuat lebih lebar dari katup buang dengan

tujuan agar pengisian gas baru lebih optimal. Katup isap biasanya terbuat

dari campuran baja chrom dan silikon dan pada bagian dudukan dan ujung

batang katup diperkeras agar katup lebih awet.

Untuk katup buang terbuat dari dua logam baja yang berbeda, untuk

batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik dan untuk

8
9

payung katup dari baja tahan panas karena temperatur pada katup buang

dapat mencapai 800 derajat celcius.

Gambar 2.2 Pegas Katup (Spring Valve).

B. Pegas Katup (Spring Valve).

Pegas katup atau pegas klep berfungsi untuk menutup (mengembalikan

katup ke posisi semula)dan menahan katup pada saat posisi membuka.

Sebisa mungkin kekerasan pegas katup sesuai anjuran pabrik, karena

apabila pegas katup terlalu lemah akan mengakibatkan katup bergetar dan

pada saat putaran tinggi katup tidak akan menutup sempurna sehingga

terjadi kebocoran gas yang akan mengakibatkan tenaga motor menjadi

loyo.

Begitu juga sebaliknya apabila pegas katup terlalu kuat akan

mengakibatkan keausan pada penggerak katup seperti noken-as dan tuas

katup. Dan apabila dibiarkan terus menerus tuas katup (rocker arm) bisa

patah.
10

Gambar 2.3 Sil katup (seal valve).

C. Sil Katup (seal valve).

Sil katup berfungsi untuk mencegah pelumas (oli) mengalir ke saluran

masuk atau buang ruang bakar. Apabila sil katup rusak atau robek dapat

mengakibatkan knalpot menjadi ngebul atau berasap, karena pelumas ikut

terbakar di ruang bakar atau jika sil katup buang yang robek pelumas akan

terbakar karena panas di knalpot.

Gambar 2.4 Pengantar/Pemegang Katup (Split Valve Guide).

D. Pengantar/Pemegang Katup (Split Valve Guide).

Penghantar katup berfungsi sebagai selongsong atau memegang katup agar

posisinya tidak goyang dan mentranfer panas pada katup ke kepala

silinder. Bahannya terbuat dari besi tuang khusus dan di campur dengan
11

tembaga. Keausan selonsong katup dapat menyebabkan posisi daun katup

tidak rapat dan pemakaian oli menjadi boros karena menyelinap lewat

selonsong katup.

Gambar 2.5 Dudukan Katup.

E. Dudukan Katup.

Macam dari dudukan katup ada dua macam, yaitu

1. Langsung dibentuk pada kepala silinder, dan hanya mungkin digunakan

pada kepala silinder berbahan besi tuang.

2. Dudukan katup berbentuk ring yang dipres pada kepala

silinder,keuntungannya apabila ring aus dapat diganti dan lebih awet

karena terbuat dari bahan yang keras.

F. Sudut PerMukaan Katup dan Dudukan Katup.

Terdapat dua sudut yang dapat digunakan yaitu 30 dan 45 derajat. Di

negara England dan Eropa pada umumnya banyak menggunkan sudut 30

derajat, dan di negara Amerika serta Jepang menggunakan sudut 45

derajat. Dari kedua tersebut memiliki keistimewaanya sendiri sendiri,

terdapat beberapa perusahaan apabila sudut 45 derajat sangat baik untuk


12

mencegah kebocoran dan sedangkan ujung lainya mengatakan kalau sudut

30 derajat sangat baik untuk eficiensy volumetric. Sedangkan untuk

perpaduan dari beberapa perusahaan sudut 30 derajt dengan katup masuk

dan 45 derajat untuk katup buang.

Desain Interferen sudut dudukan katup telah dikembangkan oleh industri

otomotif, sudut permukaan katup dibuat dengan 0.5- 1 derajat lebih kecil

dari sudut dudukan katup. Sedangakan keuntungan dari interferen sudut

katup merupakan duduka katup akan kontak yang terdapat pada bagian

tertentu pada saat engine dingin, dan pada tempeeratur kerja akan terjadi

kontak secara keseluruhan apabila engine telah beroperasi. Kepala katup

secara perlahan akan menjadi mendatar yang diakibatkan dari masaa

logam kepala katup serta batang katup pada saat terjadi temperatur naik.

Pada gambara tersebut memperlihatkan tipe katup serta susunan dudukan

dan indentifikasi beberapa sudut katup.

Gambar 2.6 Sudut Dudukan dan Permukaan Katup.


13

Gambar 2.7 Tipe dan Sudut Katup.

2.2 Pengertian Pegas Katup Racing.

Pegas katup racing adalah pegas katup yang dibuat khusus dengan

bermacam perbedaan dengan pegas standart. Fungsi dari pegas katup racing

tersebut adalah untuk memaksimalkan mendapatkan tenaga lebih besar dari

patokan standart, jadi tidak hanya untuk meraih kompresi tinggi. Pegas katup

racing terdiri dari dua model yaitu model single dan double.

Selain itu pegas katup racing memiliki parameter yang cukup baik yaitu

daya tekan dan daya tahan. Daya tekan berhubungan dengan kekuatan pegas

menekan katup, untuk kembali ke posisi semula, sedangkan daya tahan

berhubungan dengan keawetan. Jika memiliki data tahan tinggi, maka tidak perlu

sering mengganti pegas katup.

Untuk mengetahui daya tekan, maka menggunakanalat pengukur tegangan

pegas dengan satuan Kgf. Cara pengukuran dengan mengepres pegas sampai

tinggi pegas seperti saat terpasang di sepeda motor ketika di tekan kem.
14

Sedangkan untuk mengukur daya tahan hanya di pres/ ditekan/ dicatok dengan

tanggem kurang lebih 2 jam.

2.3 Macam-macam Pegas Katup Racing.

Pegas katup racing yang sering di jumpai atau dikenal masyarakat terdiri

dari dua macam yaitu pegas katup racing jepang dan pegas katup racing swedia.

Dimana kedua memiliki fungsi dan ukuran yang berbeda. Selain itu masih ada

macam pegas lain yang menyaingi dua pegas tersebut seperti WRD, 3D1 dan

Pegas XX.

A. Pegas Katup Racing Swedia.

Pegas katup swedia kebanyakan Di pakai Untuk Motor Matic dengan

tinggi 34.35mm dan jarak ulir yg jauh mampu melayani kems / noken as

ber lifter tinggi tanpa mengurangi performa pegas itu sendiri,dan

kemampuan membuat tekanan yg hampir sama setiap tinggi angkatan lift

dari kems pegas ini membuat kinerja mesin menjadi ringan..sangat

berbeda dengan pegas-pegas racing lainnya dan material yang langsung

di import dari swedia membuat pegas ini mempunyai kualitas bagus.

Gambar 2.8 Pegas Katup Swedia.


15

B. Pegas Katup Racing Jepang.

Pegas katup Jepang Ini pegas yang sangat melegenda di dunia balap dan

khusus di gunakan untuk motor bebek. Hampir tidak ada 1 team pun yg

tidak menggunakan pegas ini. Pegas ini mempunyai tinggi 30mm dan

mempunyai ulir lebih besar dari Pegas swedia walau ulir lebih tebal tapi

Pegas ini mampu menangani tinggi lift noken as sampai 10mm tanpa

mebuat ulir saling bertabrakan. Dengan bahan yg di import langsung dari

jepang tentu kualitas pergas ini sudah tidak di ragukan lagi, akan tetapi

harga Pegas jepang lebih tinggi dari Pegas swedia. Pegas ini saat dipress

pakai alat hingga sisa 18,6 mm mampu memberi tekanan hingga 48,5

Kgf. Sedang setelah dipres panjangnya tetap 30,5 mm.

Gambar 2.9 Pegas Katup Jepang.


16

C. Pegas Katup Racing Amerika (WRD).

Paling jelas diameter ulir sama dengan pegas standar, 6,25. Makanya lift

maksimal terbatas. Terbukti saat diukur daya tekannya, antar ulir hampir

mentok. Diameter dalam juga lebih kecil dari standar, maka harus ada

perubahan di topi katup. Daya tekan tercatat 43 Kgf. Dan setelah dipres

panjangnya berkurang 0,07 mm.

Gambar 2.10 Pegas Katup WRD.

D. Pegas Katup Racing 3D1.

Menurut Edi, produknya ini sengaja untuk menyaingi per klep Jepang.

Keunggulan yang ditawarkan mampu melayani lift klep hingga 12 mm,

karena jumlah ulir yang lebih sedikit dan diameter lebih kecil. Daya

tekan termasuk bagus, mencapai 40 Kgf dengan sisa jarak main masih

banyak. Namun setelah ditekan selama dua jam terjadi penurunan 0,32

mm.
17

Gambar 2.11 Pegas Katup 3D1.

E. Pegas Katup Racing XX.

Pendatang baru yang juga untuk menandingi pegas katup Jepang,

klaimnya juga diriset di negeri Matahari Terbit. Untuk menemukannya

masih sulit, lantaran memang baru akan diedarkan oleh R59, yang punya

workshop di Ciputat, Tangerang. Pressure yang mampu diberikan saat

diukur mencapai 46,25 Kgf. Sisa main pegas pun masih banyak. Untuk

daya tahan ada penurunan 0,06 mm.

Gambar 2.12 Pegas Katup XX.


18

2.4 Perbedaan/Data Fisik Pegas Katup Racing.

Pegas katup racing memiliki data fisik yang berbeda-beda diantaranya

sebagai berikut :

Data Fisik Pegas

Diameter Setelah Diproses /


Panjang Tekanan JarakUlir
Ulir ditekan
Standar 33.75 mm 2 mm 13.8 – 15.8 Kgf 3.60 mm 31.2 mm

Jepang 30.5 mm 3.1 mm 48.5 Kgf 6.25 mm 30.5 mm

Swedia 34.35 mm 2.55 mm 62 Kgf 8.25 mm 31.5 mm

WRD 32.38 mm 2.91 mm 43 Kgf 6.25 mm 32.31 mm

3D1 31.5 mm 2.88 mm 40 Kgf 5 mm 31.18 mm

XX 30.44 mm 3 mm 46.25 Kgf 5 mm 30.38 mm

2.5 Keuntungan Pegas Katup Racing.

1. Putaran mesin menjadi lebih tinggi.

2. Kualitas pegas lebih bagus.

3. Kekuatan pegas lebih bagus.

4. Lebih hemat bahan bakar.

2.6 Kekurangan Pegas Katup Racing.

1. Harga lebih mahal.


19

2.7 Daya.

Daya dan torsi merupakan satu kesatuan, dimana pada dunia otomotif daya

mesin lebih didefinisikan sebagai seberapa cepat mobil dapat melaju sedangkan

torsi lebih cenderung diasumsikan sebagai akselerasi yang dapat diberikan

(karyanto, 1996:32).

Definisi torsi adalah hasil kali perkalian daya tangensial dengan panjang

lengan. Hasil proses pembakaran didalam silinder menimbulkan tekanan yang

dapat menimbulkan daya putar yang disebut torsi. Besarnya torsi suatu mesin

dapat diukur dengan menggunakan alat Dynamometer. Dynamometer akan

menunjukan besarnya gaya atau beban pengereman pada poros. Jadi tenaga atau

daya efektif (daya motor) ini adalah tenaga yang akan menggerakan poros motor,

hal ini dapat kita hubungkan antara pemakaian bahan bakar dengan daya efektif.

(karyanto, 1996 : 32)

Sehingga harga torsi dapat dari perkalian besarnya beban pengereman

dengan panjang lengan yang menghubungkan timbangan dan poros.

Persamaannya dirumuskan sebagai berikut :

Rumus untuk menghitung torsi :

T = ( m . g . l ) .........................................(2-1)

Dimana :

T = Torsi ( Nm)

m = Masa yang terukur pada dinamometer

g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

l = Panjang lengan pada dinamometer (m)


20

Daya didefinisikan sebagai energi yang diproduksi tiap satuan waktu.

Sedangkan energi sendiri didefinisikan sebagai gaya dikali jarak, sehingga satuan

daya adalah Newton meter per detik (watt). Tetapi dalam satuan SI, satuan daya

adalah HP (1 HP = 746 watt). Sedangkan torsi yang dihasilkan mesin

didefinisikan sebagai daya dibagi kecepatan putaran mesin.rumus yang digunakan

untuk menghitung daya mesin adalah :

. ..............................................(2-2)

Dimana :

P = Daya ( kW)

N = Putaran mesin (rpm)

T = Torsi ( Nm)

Sedangkan Break Mean Effective Pressure (Bmep) merupakan tekanan

efektif rata-rata yang dihasilkan oleh mesin persiklus di dalam silinder.

Daya efektif adalah daya yang dihasilkan oleh poros engkol setelah

mengalami kerugian-kerugian seperti gesekan antara torak dan dinding silinder,

gesekan poros dan bantalan, untuk menggerakan beban luar

(Arismunandar,1986 :4) Untuk mendapatkan daya efektif dicari dengan

mengalikan torsi (T) dengan kecepatan anguler poros (ω) (N.Petrovsky, 1979 :59).

T x2 π x n
Ne = HP ............................... (2-3)
60 x 75

Dimana : Ne = Daya efektif (HP)

T = Torsi (kg.m)

π = Kecepatan anguler poros (rad.dt-1)

N = Putaran Mesin (rpm)


21

2.8 Akselerasi.

Akselerasi adalah percepatan atau perubahan kecepatan setiap waktu. Pada

kenyataannya, kecepatan benda bergerak tidak mungkin selalu tetap. Artinya

kecepatan selalu berubah. Perubahan inilah yang disebut percepatan.

Semakin baik akselerasi yang dimiliki oleh suatu kendaraan, maka akan

semakin cepat kendaraan itu meningkatkan kecepatannya. Ingat, bukan semakin

cepat secara keseluruhan, melainkan pertambahan kecepatannya yang semakin

baik.

Secara umum, akselerasi yang mantap dibutuhkan untuk medan atau

lintasan yang banyak tikungan dan rintangan seperti kemacetan. Karena pada

track jenis ini, kendaraan lebih butuh “stop & go”, maksudnya yaitu dari

kendaraan melambat kemudian butuh dipercepat lagi dalam waktu singkat.

Dengan akselerasi yang baik, maka track demikian akan dengan mantap mampu

terlalui dengan cepat.

Akselerasi dikonversikan ke dalam m/ s2 dengan rumusan sebagai berikut

(Suardhana 1983:28) :

V
A= .............................................(2-4)
T

Dimana:

A = Akselerasi

V = Kecepatan

T = Waktu

Anda mungkin juga menyukai