Anda di halaman 1dari 4

JENIS & KOMPONEN TRANSMISI MANUAL

1. Tipe Sliding mesh

Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam
pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan output nya. Transmsi
jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :
a) Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa
saat untuk melakukan perpindahan gigi.
b) Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
c) Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.
1) Output shaft
2) Low & reverse sliding gear
3) Second sliding gear
4) Clutch
5) Input shaft
6) Clutch gear
7) Countershaft drive gear
8) Countershaft
9) Low speed gear
10) Second gear
11) Reverse gear
12) Reverse idler gear
13) Gear shift fork
Cara kerjanya bisa dilihat pada gambar. Dimana input shaft dan output shaft berpisah
dan dihubungkan oleh gear agar memutar counter shaft. Hanya dengan menggeser sliding
gear pada poros output, maka akan menghasilkan outputan putaran yang berbeda antara
input shaft dan output shaft. Masing-masing gear memiliki gigi yang berbeda-beda.
Transmisi tipe sliding mesh ini hanya menggunakan jenis roda gigi lurus (spur),
biasanya pada saat ini, tipe sliding mesh dipakai pada perpindahan gigi mundur. Saat
perpindahan gigi dari maju mau ke mundur maka kendaraan harus pada posisi berhenti
karena jika masih dalam keadaan bergerak, tipe sliding mesh ini akan susah dimasukkan.

2. Tipe Constant mesh

Transmisi tipe constant mesh merupakan transmisi manual yang cara kerjanya yaitu
saat perpindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser karena pada tipe contant mesh
ini posisi roda giginya tetap (tidak dapat bergeser).

Posisi antara main gear (roda gigi utama) selalu berhubungan dengan counter gear
(roda gigi lawan). Main gear ini tidak berhubungan dengan poros output sehingga bila poros
input berputar dan poros counter berputar maka akan menggerakkan roda gigi counter dan
roda gigi utama namun poros output tidak akan berputar.

Untuk menghubungkan putaran roda gigi utama dan poros output maka memerlukan
kopling geser. Kopling geser ini terhubung dengan garpu pemindah (shift fork) dan pada
kopling geser ini terdapat spline (alur) untuk menghubungkan kopling geser dengan poros
output sehingga jika kopling geser berputar maka poros output juga berputar.

Ketika tuas transmisi digeser maka garpu pemindah akan menggeser kopling geser
sehingga kopling geser akan terhubung dengan roda gigi utama sehingga bila roda gigi utama
berputar akan memutarkan kopling geser dan selanjutnya putaran tersebut disalurkan pada
poros output.

Untuk lebih jelasnya tentang transmisi contant mesh, perhatikan gambar di bawah ini :
3. Tipe Synchronmesh
Transmisi jenis Synchronmesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi
penggerak (input) dan roda gigi yang digerakkan (output). Kelebihan yang dimiliki transmisi
jenis Synchronmesh yaitu:

a) Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
b) Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
c) Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi.

Cara kerjanya apabila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve
akan bergerak ke depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key
untuk menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan
cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer
key sama dengan sycronizer cone. Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring
tidak dapat bergerak maju lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada
tonjolan key bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone.
Dengan demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve
sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main shaft.
Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan
memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan.
Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, di antaranya adalah :

a) Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila
clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
b) Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan
hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk
menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi
konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
c) Sincromeh, terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk
menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan
pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh
garpu pemindah pada salah satu sikap.
d) Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan
clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya
tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman
pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
e) Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan
kearah hub sleeve.

Anda mungkin juga menyukai