Pengujian Substansif
Kelompok 5:
Kauni Sabila (31121032)
Maharani (31121039)
Media Listiana Rahayu (31121043)
Salsabila Diva almadina (31121070)
Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dalam
2. Jenis usaha semakin sensitif operasi satu perusahaan,semakin tinggi risiko bawaannya
3. Masalah kelangsungan usaha perusahaan yang sedang mengalami masalah kebangkrutan
mempunyai risiko bawaan yang tinggi
4. Sifat, penyebab, dan jumlah salah saji yang dideteksi dalam audit tahun sebelumnya.
5. Integritas, reputasi, dan pengetahuan tentang akuntansi dari manajemen
Ada dua macam risiko pengendalian, yaitu:
RISIKO
1 Actual level of control risk
PENGENDALIAN
2 Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu
salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi, tidak dapat dideteksi ataupun dicegah
Assessed level of control risk yang secara tepat pada waktunya oleh berbagai
ditentukan dengan melakukan modifikasi kebijakan dan prosedur pengendalian intern
2 prosedur untuk menghimpun pemahaman perusahaan. Penetapan risiko pengendalian
struktur pengendalian intern terkait dengan didasarkan atas kecukupan bukti audit yang
asersi, dan prosedur untuk melakasanakan menyatakan bahwa struktur pengendalian intern
test off ontrol. klien adalah efektif.
Risiko riview analitis risiko yang
mengakibatkan laporan keuangan salah saji secara adanya kesalahan seperti dalam risiko tipe I .
Contoh:
material.
Auditor memilih sampel yang kecil dari piutang untuk
konfirmasi, ternyata dari sampel tersebut tidak
mengandung akun yang salah. Auditor percaya bahwa
piutang dagang tersebut telah disajikan secara wajar
walaupun sebenarnya tidak.
Hubungan antar komponen risiko audit
Komponen risiko audit terdiri dari resiko bawaan (inherenr risk), risiko
pengendalian (control risk) dan resiko deteksi (detecuion risk).
1 AR = IR x CR x DR Risko auditnya adalah satu atau 100% dikurangi 95% yaitu sama degan 5%.
DR = 0,05:(0,5x0,5) = 0,2 = 20%
Risiko deteksi merupakan risiko yang Apabila auditormemutuskn bahwa risiko bawaan tidak dapat dikuantifikasi, maka IR-ya
dikendalikan oleh auditor. Maka dari itu sudut adalah 1. demikian, risiko deteksinya
pandang tersebut dialihkn ke risiko deteksi DR = 0,05:(1x0,5) = 0,1 = 10%
menjadi: Apabila auditor memustuskan bahwa risiko tidak dapat dikuntifikasi dan diaevaluasi
terhadap efektivitas struktur pengendalian internt tidak efesien, maka risiko deteksinya
besarnya sama dengan risko audit. Dengan model ditas:
2 DR = AR : (IR x CR DR = 0,05 :(1x1)=0,05=5%
HUBUNGAN TINGKAT KEINGINAN KEPASTIAN/KEYAKINAN
DENGAN KOMPONEN RISIKO
Contoh:
Sebuah perusahaan atau klien digolongkan sebagai perusahaan yang risikonya rendah Pengembangan model
dengan tingkat risiko audit (AR) = 5%, IR = 80%, jadi tidak maksimum (karena
perusahaan risiko rendah misalny usahanya yang stabil), dan CR = 30% (karena Modelyang telah dibahas disamping adalah model yang uum
perusahaan risiko rendah misalnya SPI-nya kuat) dari kemungkinan tersebut berarti digunakan. Model yang diekemukakan diatas dapat dikembangi
risiko deteksinya adalah : menjadi: