Anda di halaman 1dari 3

Ag.

Tri Kawuri
042496418
UPBJJ YOGYAKARTA

1. Bagaimana hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit? [35] 
2. Hal apa yang bisa dilakukan oleh seorang auditor jika ingin mengurangi risiko audit? [30
poin]
3. Bagaimana hubungan antara Planned Detection risk, Acceptable Audit Risk, Control Risk
dan Inherent Risk? [35 poin]

Jawab:

1. hubungan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit adalah sebagai berikut:
 Jika menginginkan resiko audit konstan sedangkan tingkat materialitas dikurangi,
maka bukti audit harus ditambah/diperbanyak.
 Jika mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti
audit, maka resiko audit akan meningkat.
 Jika menginginkan resiko audit berkurang (rendah), maka ada beberapa
alternatif, diantaranya;
 Menaikkan tingkat materialitas dan mempertahankan jumlah bukti audit,
 Menambah jumlah bukti audit dan mempertahankan tingkat materialitas,
atau
 Meningkatkan jumlah bukti audit dan tingkat materialitas secara
bersama-sama.
2. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh
salah satudari 3 cara berikut:
a. menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit
yang dikumpulkan,
b. menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas
tetap dipertahankan, dan
c. menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas
secara bersama-sama
3. hubungan antara Planned Detection risk, Acceptable Audit Risk, Control Risk dan
Inherent Risk
Inherent Risk (Risiko Bawaan atau Risiko Melekat), 
adalah penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam
segmen audit yang melampaui batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor
efektivitas pengendalian intern.Risiko bawaan menunjukkan faktor kerentanan laporan
keuangan terhadap kekeliruan yang material dengan asumsi tidak ada pengendalian
intern

Contoh:
Bila auditor berkesimpulan bahwa akan banyak kemungkinan terjadi kekeliruan tanpa
pengendalian intern, berarti risiko bawaannya tinggi. Faktor pengendalian intern tidak
diperhitungkan dalam menetapkan inherent risk (risiko bawaan) karena dalam model
Ag. Tri Kawuri
042496418
UPBJJ YOGYAKARTA

risiko audit hal itu akan diperhitungkan tersendiri sebagai risiko pengendalian.

Hubungan antara risiko bawaan (inherent risk) dengan risiko penemuan (planned
detection risk) serta rencana pengumpulan bukti adalah bahwa inherent risk sifatnya
berbanding terbalik dengan planned detection risk rendah, maka planned detection risk
tinggi dan bukti yang harus dikumpulkan pun sedikit.

Control Risk (Risiko Pengendalian),


adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji)
dalam segmen audit yang melampaui batas toleransi yang tidak terdeteksi atau tercegah
oleh struktur pengendalian intern klien. Risiko pengendalian (control risk) mengandung
unsur:

 Apakah struktur pengendalian intern klien cukup efektif untuk mendeteksi atau
mencegah kekeliruan.
 Keinginan auditor untuk membuat penetapan tersebut di bawah nilai maksimum
(100%) dalam rencana audit.

Misalnya: auditor menyimpulkan bahwa struktur pengendalian intern yang ada sama
sekali tidak efektif dalam mencegah atau mendeteksi kekeliruan.

Risiko Deteksi (Detection Risk),


adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat
dalam suatu asersi. Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan
penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada
pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan
sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan
transaksi tersebut telah diperiksa 100%. 

Ketidakpastian lain semacam itu bisa timbul karena auditor mungkin memilih suatu
prosedur audit yang tidak sesuai, menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya,
atau menafsirkan secara keliru hasil audit. Ketidakpastian seperti ini dapat dikurangi
sampai pada tingkat yang dapat diabaikan melalui perencanaan dan supervisi memadai
serta pelaksanaan praktek audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu.

Risiko deteksi mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko bawaan dan risiko
pengendalian. Semakin kecil risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh
auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin besar
Ag. Tri Kawuri
042496418
UPBJJ YOGYAKARTA

adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin kecil
tingkat risiko deteksi yang dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai