JAWAB
1. Hubungan antara materialitas, bukti audit dan risiko audit sebagai berikut.
1) Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi,
auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2) Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah
bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
2. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah
satu dari 3 cara berikut.
a. menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahakan jumlah bukti audit
yang dikumpulkan,
b. menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas
tetap dipertahankan.
c. menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas
secara bersama-sama.
3. Risiko audit terdiri dari tiga komponen yaitu risiko bawaan (inherent risk), risiko
pengendalian (control risk), risiko deteksi (detection risk).
a. Inherent Risk
Risiko bawaan mengukur penilaian auditor atas kemungkinan terdapatnya salah saji
material (baik kecurangan maupun kesalahan) dalam suatu bagian pengauditan sebelum
melakukan pertimbangan efektivitas pengendalian internal klien (Elder, R. J. et al.,
2011). Risiko bawaan meliputi suatu kententuan saldo rekening atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan
prosedur struktur pengendalian intern yang terkait.
b. Control Risk
Risiko pengendalian merupakan suatu salah saji material yang dapat terjadi apabila dalam
suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
pengendalian intern pihak klien. Risiko pengendalian adalah ukuran penetapan auditor
akan kemungkinan adanya kekeliruan salah saji dalam segmen audit yang melewati batas
toleransi, yang tak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien (Arens
dan Loebbecke, 1997).
c. Detection Risk
Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi. Dalam hal mengetahui risiko tersebut dapat dilakukan
uji analitis (analytical procedure) dan tes uji atas transaksi (test of detail).