Anda di halaman 1dari 5

Nama : Desti Julkarni Mendrofa

Nim : 040983524

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

UPBJJ : 12/MEDAN

Mata Kuliah : ISIP4216 Metode Penelitian Sosial (Tugas 1)

 Pilihlah masalah penelitian yang berkaitan dengan Covid-19.

a. Judul masalah penelitian yang saya pilih adalah “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online.”

b. Alasan saya memilih masalah tersebut yaitu karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
dampak covid-19 terhadap proses pembelajaran online. Dengan membahas permasalahan
penelitian yaitu bagaimana proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19, bagaimana
bentuk pembelajaran online selama pandemi covid-19, kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran online selama pandemi covid-19 dan saran apa yang dapat diberikan agar
pembelajaran online kedepan lebih efektif.

c. Draft judul dari masalah penelitian saya yaitu sebagai berikut:

 Judul

“Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online.”

 Latar belakang

Dunia seperti tergoncang dengan adanya virus yang mewabah, yang merambah seluruh aspek
kehidupan. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkumpul yang selalu berinteraksi
dengan sesama, yang tidak bisa hidup sendiri dan sangat membutuhkan peran orang lain, yang
selalu membentuk pengelompokan sosial diantara sesama, yang memerlukan adanya organisasi,
yang tidak pernah bisa dipisahkan dari kelompok-kelompok sosial kini harus dipaksakan untuk
menutup diri bahkan mengasingkan diri dari lingkungan masyarakat, tetangga, pertemanan
bahkan lingkungan pengabdiannya hanya karena virus yang menyerang. Savere Acute
Respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV2) atau yang lebih dikenal dengan nama virus
corona adalah jenis virus yang menyerang dunia saat ini, menyerang pada sistem pernapasan.

Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona ini bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paruparu, hingga kematian. Virus ini bisa
menyerang siapa saja, mulai dari lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan
bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus corona atau COVID19 (Corona Virus
Disease 2019) pertama kali ditemukan di China pada 8 Desember 2019. China tercatat sebagai
negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya, China
melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu
pula, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang
adanya sejenis wabah yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang
menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan
Huanan. Data awal adanya virus Corona ini tercatat pada tanggal 16 Desember 2019, dimana
salah satu dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan melakukan pengujian laboratorium dengan
sampel untuk pasien demam persisten. Hasilnya didapati virus menyerupai sindrom pernapasan
akut parah. Kemudian di tanggal 30 Desemer 2019, Ai Fen, Kepala Departemen Gawat darurat
rumah sakit tersebut menggunggah gambar laporan laboratorium tersebut dan diedarkan ulang
oleh dojter Li Wenliang sehingga ditegur karena dianggap menyebarkan desas desus. Dokter Li
Wenliang kemudian dikenal sebagai Whistleblower Covid-19. Dari data Pemerintah China, sejak
17 November 2019 diduga seorang penduduk provinsi Hubei berusia 55 tahun kemungkinan
orang yang pertama terjangkit Covid-19. Sejak saat itu, kasus covid-19 di Cina menunjukkan
angka yang signifikan. Pemerintah Cina pun sejak 3 Januari telah melaporkan wabah pneumonia
tersebut ke BadanKesehatan Dunia WHO. Perkembangan dan pelaporannya secara teratur
menjadi perhatian WHO, dan barulanh di tanggal 30 Januari 2020 WHO mengumumkan darurat
kesehatan masyarakat global dan tepatnya 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini
disebut ”Covid-19”. Perkembangan kasus Covid-19 merambah ke seluruh dunia.

Di Benua Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah pada empat orang
dalam satu keluarga. Di benua Eropa, Perancis menjadi negara pertama yang mengonfirmasi tiga
kasus Covid-19 tanggal 25 Januari 2020. Di benua Australia, tanggal 25 Januari 2020 pun
terkonfirmasi seorang pria Wuhan yang terbang ke Melbourne. Di benua Afrika, tanggal 25
Februari 2020, Kementerian Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah Sakit Aljazair
melaporkan kasus Covid-19 pertama di negara Benua tersebut. Di AS mencatat angka kematian
penduduk terbesar di dunia dalam sehari akibat virus yang sama, yakni mencapai 2.000 orang
pada 10 April 2020. Kasus Covid-19 ini pun mulai merambah ke tanah air. Pada tanggal 2 Maret
2020, Presiden Joko Widodo pun mengumumkan secara resmi di Istana Negara. Kasus covid di
di Indonesia ini diawali dengan dua warga negara Indonesia yang mengadakan kontak dengan
warga negara Jepang yang datang ke Indonesia dan di tanggal 11 Maret 2020, untuk pertama
kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Pasien awal yang terinfeksi virus
corona di Indonesia pun diberikan julukan pasien 01,02, 03 dan seterusnya. Pasien 01 dan 03
dinyatakan sembuh dan meninggalkan rumah sakit pada tanggal 13 Maret 2020 dan kedua pasien
tersebut merupakan kesembuhan pertama kali diIndonesia. Pasien 02 berusia lanjut dan juga
dinyatakan sembuh.

Sesudah virus ini masuk di indonesia, gugus tugas percepatan penangan covid 19 terus
melakukan upaya penanganan sampai sekarang. Kasus covid 19 ini merambah ke segala aspek
kehidupan, bahkan sektor pendidikan pun sangat memprihatinkan dalam proses
pembelajarannya. Pembelajaran tidak lagi dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka. Upaya
pemerintah untuk tetap melakukan proses pembelajaran pun dilakukan secara jarak jauh atau
online atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Siswa atau mahasiswa dirumah dan
pengajar dalam hal ini guru ataupun dosen tetap melakukan tugasnya dengan mengajar dari
rumah. Proses pembelajaran secara daring ini memaksakan orangtua untuk mendukung proses
pembelajaran anak dengan harus menyedikan jaringan wifi atau pulsa data untuk menjamin
bahwa anaknya dapat memperoleh pendidikan walaupun dari rumah. Sekolahsekolah ditutup,
ujian nasional ditiadakan, para pegawai bergiliran ke kantor dan tenaga fungsional melakukan
tugasnya dirumah, yang lebih dikenal denga Work From Home (WFH). Sekolah-sekolah dan
kampuspun didaringkan, pertemuanpetemuan dilakukan secara online, semuanya dilakukan
secara jarak jauh.

Tuntutan proses pembelajaran seperti ini menggugah orangtua untuk harus dapat menyediakan
fasilitas yang dituntut seperti laptop, handphone android dan bahkan pulsa data sehingga
anaknya dapat mengikuti proses pembelajaran. Untuk anak-anak yang kondisi ekonomi
keluarganya mampu dapat melakukan proses pembelajarannya dengan baik, tetapi untuk
orangtua dari kondisi keluarga dengan ekonomi lemah, merasa sangat terpukul dan pada
akhirnya harus bekerja ekstra untuk menunjang proses pembelajaran anak. Proses pembelajaran
jarak jauh atau onlinepun mulai dirasakan dikampus.

Semua aktivitas, baik itu perkuliahan maupun seminar-seminar dilakukan secara daring.
Mahasiswa yang ekonomi lemah pun diberikan bantuan pulsa data untuk mendukung proses
perkuliahan mereka. Para dosen pun melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home
(WFH) dan dituntut untuk dapat seefektif mungkin dalam melakukan tugas tanggung jawabnya.
Mahasiswa dan dosen dituntut untuk tanggap teknologi. Kenyataan dilapangan, mahasiswa
merasa kuliah secara online dianggap tidak efektif karena berbagai factor, baik itu jaringan,
biaya dan bahkan ilmu yang diperoleh juga tidak maksimal. Dosen pun merasa aplikasi-aplikasi
yang digunakan secanggih apapun tidak seperti ketika mereka bertatap muka langsung dengan
anak didiknya. Proses pembimbingan pun dilakukan secara online dan dirasakan baik itu oleh
mahasiswa ataupun dosen sangat tidak maksimal. Berdasarkan fenomenafenomena yang
diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh dan memberikan judul untuk
penelitian yaitu “Dampak Pandemic Covid 19 terhadap Proses Pembelajaran Online (Studi
Eksploratif Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Pattimura).

 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana proses pembelajaran setelah terjadinya covid 19?
- Bentuk pembelajaran apa yang digunakan oleh dosen ketika melakukan proses pembelajaran
secara online di masa pandemi covid 19?
- Apa kendala dari proses perkuliahan online di masa pandemic covid 19?
- Saran apa yang dapat diberikan agar proses pembelajaran online dapat dilakukan secara lebih
efektif kedepan?

 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini diantaranya adalah:


- Untuk menganalisis bagaimana proses pembelajaran setelah terjadinya covid 19.
- Untuk menganalisis bentuk pembelajaran yang digunakan oleh dosen ketika melakukan proses
pembelajaran secara online di masa pandemic covid 19.
- Untuk menganalisis kendala yang dihadapi dari proses perkuliahan online di masa pandemic
covid 19.
- Untuk menganalisa saran yang dapat diberikan agar proses pembelajaran online dapat
dilakukan secara lebih efektif kedepan?

 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitiannya adalah:
- Bagi Peneliti Penelitian ini dimaksudkan agar peneliti lebih memahami jenis penelitian
kualitatif secara lebih mendalam.
- Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian-penelitian
kedepan.
- Bagi Pemerintah Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan proses
pembelajaran online yang lebih baik.

2. Pendekatan penelitian yang tepat untuk masalah dan draft judul penelitian diatas adalah
pendekatan penelitian kualitatif. Dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya
pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. Ada lima
tahapan penelitian kualitatif, yaitu: Mengangkat permasalahan; memunculkan pertanyaan
penelitian; mengumpulkan data yang relevan; melakukan analisis data ; dan menjawab
pertanyaan penelitian.

Selain itu, adapun tahapan penelitian jenis kualitatif yakni:


- Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
- Mengumpulkan data di lapangan.
- Menganalisis data.
- Merumuskan hasil studi.
- Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Terdapat pula beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh seorang peneliti dalam
melakukan penelitian kualitatif adalah :
- Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada angka atau nilai dalam pengukuran variabelnya.
- Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu pengujian menggunakan metode statistik.
- Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan menggali informasi lebih dalam terhadap objek
penelitian dengan tidak bergantung pada pengukuran numerik.
- Lebih tidak terstruktur dibanding penelitian kuantitatif.

Alasan saya memilih pendekatan tersebut dikarenakan pendekatan tersebut sangatlah cocok
digunakan dalam meneliti masalah tersebut karena penelitiannya cenderung bersifat analisis
dalam menjelaskan fenomena yang terjadi. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk
memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris
sensual, empiris logis, dan empiris logis dengan menggunakan pola berpikir induktif.

3. Langkah-langkah penelitian pendekatan kualitatif yaitu sebagai berikut:


- Mengangkat permasalahan.
- Memunculkan pertanyaan penelitian.
- Mengumpulkan data yang relevan.
- Melakukan analisis data.
- Menjawab pertayaan penelitian

Sumber referensi: Usmany Engko. Juli 2020. Jurnal Akuntansi. Vol. 6 No 1, Hal: 23-38, Hidayat
Anwar. 14 Oktober 2012. Penelitian Kualitatif (Metode): Penjelasan Lengkap, ISIP4216 Metode
Penelitian Sosial.

Anda mungkin juga menyukai