Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hadrianus Hulu

NIM : 030532504
Mata Kuliah : Gizi dan Kesehatan

1. Masalah pembangunan kesehatan di Indonesia dan solusinya


a. Masalah kesehatan mata
Pandemi COVID-19 juga meningkatkan ketegangan mata, menyebabkan mata
kering, lelah, sakit, berair, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Ini disebabkan
oleh meningkatkan waktu penggunaan smartphone, komputer, dan TV karena
aktivitas belajar dan bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19. Untuk
mencegahnya, kamu bisa mengikuti aturan 20-20-20, yaitu mengalihkan
pandangan dari layar setiap 20 menit, melihat sesuatu yang berjarak setidaknya 20
kaki, selama setidaknya 20 detik. Kamu juga bisa mencoba menurunkan tingkat
kecerahan atau menggunakan mode malam di layar perangkat untuk mengurangi
jumlah pancaran cahaya biru, terutama selama jam-jam malam.
b. Tekanan darah tinggi
Masalah tekanan darah juga sedang meningkat. Bagi sebagian orang, pandemi
COVID-29 membuat mereka tidak bisa menemui dokter dan mendapatkan
perawatan primer, sedangkan sebagian lainnya karena pola makan memburuk dan
kurangnya olahraga selama bekerja dari rumah.
Stres juga merupakan penyebab utama. Tuntutan kerja yang intens dan isolasi
sosial dapat berdampak serius pada tubuh.
c. Diabetes dan penyakit jantung
Kenaikan berat badan yang ekstrem, stres, dan peningkatan konsumsi alkohol
dapat menempatkan seseorang pada risiko lebih tinggi untuk tidak dapat
menangani masalah diabetes dan penyakit jantung dengan benar. Inilah
pentingnya membuat janji dengan dokter untuk pemeriksaan dan mendapatkan
pemeriksaan darah yang benar sesegera mungkin di masa pandemi COVID-19.

Adapun solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut;


a. Mengurang kecemasan dengan membatasi informasi yang berlebihan terkait
dengan informasi Covid 19 yang belum diketahui kebenarannya.
b. Memilih informasi yang diperoleh, masyarakat sebisa mungkin mendapatkan
informasi yang akurat dari sumber terpercaya dan melakukan pencegahan atau
penanganan yang dianjurkan.
c. Menghindari perasaan yang tidak nyaman dengan melakukan hal positif seperti
menghindari rokok, mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
d. Masyarakat juga dapat melakukan teknik keterampilan seperti relaksasi menarik
napas dalam
e. Apabila merasakan stress atau perasaan yang tidak nayaman segera konsultasi
dengan professional kesehatan jiwa seperti psikiater atau konselor untuk
mendapatkan pertolongan cepat.
2. Keadaan tubuh dan kualitas makanan yang di konsumsi seseorang dapat
mempengaruhi kecukupan gizi dikarenakan produktivitas kerja dipengaruhi oleh
banyak faktor, salah satu yang mempunyai peranan sangat penting dan menentukan
adalah kecukupan gizi. Pemenuhan kecukupan gizi selama bekerja merupakan salah
satu bentuk penerapan syarat keselamatan dan kesehatan kerja sebagai upaya
meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Gizi merupakan faktor yang akan
menentukan prestasi kerja karyawan karena adanya kecukupan dan penyebaran kalori
yang seimbang selama bekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi
adalah pola makan. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan
maupun minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak
menular (PTM), maka pola makan perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi
seimbang. Gizi yang baik membuat berat badan menjadi normal, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit
kronis dan kematian dini. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti
penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan
stroke), diabetes serta kanker. Sebagian besar PTM terkait gizi berasosiasi dengan
kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi.
Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energi,
kaya lemak jenuh, gula dan garam tambahan, namun kekurangan asupan pangan
bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, serta kurang melakukan
aktivitas fisik.
Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan
zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat pilar
tersebut adalah:
a. Mengonsumsi makanan beragam dengan proporsi makanan yang seimbang, dalam
jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur,
b. Membiasakan perilaku hidup bersih agar terhindar dari paparan sumber infeksi,
c. Melakukan aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk
olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran
dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh dan juga
memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi,
d. Mempertahankan dan memantau berat badan normal yang sesuai untuk tinggi
badannya sebagai indikator yang menunjukkan bahwa ada keseimbangan zat gizi
di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai