Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Akuntansi • Vol. 6 No.

1, Hal: 23-38 • Juli 2020


JAK

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses


Pembelajaran Online
(Studi Eksploratif Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pattimura)

Cecilia Engko1*, Paul Usmany2


1 Universitas Pattimura
2 Universitas Pattimura

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak covid 19 terhadap
proses pembelajaran online. Adapun permasalahan penelitian yaitu
bagaimana proses pembelajaran selama masa pandemic covid 19,
bagaimana bentuk pembelajaran online selama pandemic covid 19, kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran online selama pandemic covid
19 dan saran apa yang dapat diberikan agar pembelajaran online kedepan
lebih efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
metode studi kasus eksplorasi, dengan responden 3 orang mahasiswa yang
diberi inisial M1 sampai M3 dan 3 orang dosen, yang diberi inisial D1
sampai D3. 3 orang mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa angkatan
2017 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pattimura yang dianggap mampu untuk melakukan analisa proses
pembelajaran online, sedangkan 3 orang dosen adalah dosen tetap jurusan
akuntansi yang sedang berproses dalam perkuliahan secara online. Hasil
yang diperoleh yaitu proses pembelajaran yang dilakukan selama masa
pandemi covid 19 adalah dilakukan secara online, bentuk pembelajarannya
menggunakan aplikasi. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi zoom,
google classroom dan whatsapp group, kendala yang dihadapi adalah
jaringan internet yang tidak stabil, aplikasi yang digunakan dan ilmu yang
belum tersampaikan secara efektif, serta saran yang dapat diberikan adalah
proses pembelajaran online dapat lebih efektif lagi kedepannya.

Kata Kunci: Proses Pembelajaran Online, Pandemi Covid 19, Studi


Eksploratif

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of Covid 19 on the online learning
process. The research problem is how the learning process during the Covid
19 pandemic, what is the form of online learning during the Covid 19
pandemic, the obstacles faced in the online learning process during the Covid
19 pandemic and what suggestions can be given so that future online
learning is more effective. This research uses qualitative research with the
exploratory case study method, with 3 students as respondents who were
given the initials M1 to M3 and 3 lecturers, who were given the initials D1 to
D3. The 3 students selected were students of class 2017 Accounting
Department, Faculty of Economics and Business, Pattimura University who
were deemed capable of analyzing the online learning process, while 3
lecturers were permanent lecturers majoring in accounting who were
processing online lectures. The results obtained were that the learning process
carried out during the Covid 19 pandemic was carried out online, the form of
learning was using

1
an application. The applications used are the zoom application, google
classroom and whatsapp group, the obstacles faced are the unstable internet
network, the applications used and the knowledge that has not been conveyed
effectively, and suggestions that can be given are that the online learning
process can be even more effective in the future.

Keywords: Online Learning Process, Pandemic Covid 19, Explorative Study.

1. PENDAHULUAN Untuk pertama kalinya, China


1.1. Latar Belakang melaporkan adanya penyakit baru ini
Dunia seperti tergoncang dengan pada 31 Desember 2019. Pada
adanya virus yang mewabah, yang pengujung tahun 2019 itu pula, kantor
merambah seluruh aspek kehidupan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di
Manusia sebagai makhluk social yang China mendapatkan pemberitahuan
selalu berkumpul yang selalu tentang adanya sejenis wabah yang
berinteraksi dengan sesama, yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi
tidak bisa hidup sendiri dan sangat pernapasan akut yang menyerang
membutuhkan peran orang lain, yang paru-paru itu terdeteksi di kota
selalu membentuk pengelompokan Wuhan, Provinsi Hubei, China.
sosial diantara sesama, yang Menurut pihak berwenang, beberapa
memerlukan adanya organisasi, yang pasien adalah pedagang yang
tidak pernah bisa dipisahkan dari beroperasi di Pasar Ikan Huanan.
kelompok-kelompok sosial kini harus Data awal adanya virus Corona
dipaksakan untuk menutup diri ini tercatat pada tanggal 16 Desember
bahkan mengasingkan diri dari 2019, dimana salah satu dokter di
lingkungan masyarakat, tetangga, Rumah Sakit Pusat Wuhan melakukan
pertemanan bahkan lingkungan pengujian laboratorium dengan
pengabdiannya hanya karena virus sampel untuk pasien demam persisten.
yang menyerang. Hasilnya didapati virus menyerupai
Savere Acute Respiratory sindrom pernapasan akut parah.
syndrome corona virus 2 (SARS-CoV- Kemudian di tanggal 30 Desemer
2) atau yang lebih dikenal dengan 2019, Ai Fen, Kepala Departemen
nama virus corona adalah jenis virus Gawat darurat rumah sakit tersebut
yang menyerang dunia saat ini, menggunggah gambar laporan
menyerang pada sistem pernapasan. laboratorium tersebut dan diedarkan
Penyakit karena infeksi virus ini ulang oleh dojter Li Wenliang sehingga
disebut COVID-19. Virus Corona ini ditegur karena dianggap menyebarkan
bisa menyebabkan gangguan ringan desas desus. Dokter Li Wenliang
pada sistem pernapasan, infeksi paru- kemudian dikenal sebagai
paru, hingga kematian. Virus ini bisa Whistleblower Covid-19. Dari data
menyerang siapa saja, mulai dari Pemerintah China, sejak 17 November
lansia (golongan usia lanjut), orang 2019 diduga seorang penduduk
dewasa, anak-anak, dan bayi, provinsi Hubei berusia 55 tahun
termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. kemungkinan orang yang pertama
Infeksi virus corona atau COVID- terjangkit Covid-19. Sejak saat itu,
19 (Corona Virus Disease 2019) kasus covid-19 di Cina menunjukkan
pertama kali ditemukan di China pada angka yang signifikan.
8 Desember 2019. China tercatat Pemerintah Cina pun sejak 3
sebagai negara yang pertama kali Januari telah melaporkan wabah
melaporkan kasus Covid-19 di dunia. pneumonia tersebut ke Badan
Kesehatan Dunia WHO. Indonesia. Pasien 02 berusia lanjut dan
Perkembangan dan pelaporannya juga dinyatakan sembuh. Sesudah
secara teratur menjadi perhatian virus ini masuk di indoensia, gugus
WHO, dan barulanh di tanggal 30 tugas percepatan penangan covid 19
Januari 2020 WHO mengumumkan terus melakukan upaya penanganan
darurat kesehatan masyarakat global sampai sekarang. Kasus covid 19 ini
dan tepatnya 11 Februari 2020, WHO merambah ke segala aspek kehidupan,
mengumumkan virus baru ini disebut bahkan sektor pendidikan pun sangat
”Covid-19”. memprihatinkan dalam proses
Perkembangan kasus Covid-19 pembelajarannya. Pembelajaran tidak
merambah ke seluruh dunia. Di Benua lagi dapat dilakukan dalam bentuk
Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 tatap muka. Upaya pemerintah untuk
mencapai Timur Tengah pada empat tetap melakukan proses pembelajaran
orang dalam satu keluarga. Di benua pun dilakukan secara jarak jauh atau
Eropa, Perancis menjadi negara online atau lebih dikenal dengan
pertama yang mengonfirmasi tiga pembelajaran daring. Siswa atau
kasus Covid-19 tanggal 25 Januari mahasiswa dirumah dan pengajar
2020. Di benua Australia, tanggal 25 dalam hal ini guru ataupun dosen tetap
Januari 2020 pun terkonfirmasi melakukan tugasnya dengan mengajar
seorang pria Wuhan yang terbang ke dari rumah. Proses pembelajaran
Melbourne. Di benua Afrika, tanggal secara daring ini memaksakan
25 Februari 2020, Kementerian orangtua untuk mendukung proses
Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi pembelajaran anak dengan harus
Rumah Sakit Aljazair melaporkan menyedikan jaringan wifi atau pulsa
kasus Covid-19 pertama di negara data untuk menjamin bahwa anaknya
Benua tersebut. Di AS mencatat angka dapat memperoleh pendidikan
kematian penduduk terbesar di dunia walaupun dari rumah. Sekolah-
dalam sehari akibat virus yang sama, sekolah ditutup, ujian nasional
yakni mencapai 2.000 orang pada 10 ditiadakan, para pegawai bergiliran ke
April 2020. Kasus Covid-19 ini pun kantor dan tenaga fungsional
mulai merambah ke tanah air. melakukan tugasnya dirumah, yang
Pada tanggal 2 Maret 2020, lebih dikenal denga Work From Home
Presiden Joko Widodo pun (WFH). Sekolah-sekolah dan
mengumumkan secara resmi di kampuspun didaringkan, pertemuan-
Istana Negara. Kasus covid di di petemuan dilakukan secara online,
Indonesia ini diawali dengan dua semuanya dilakukan secara jarak
warga negara Indonesia yang jauh. Tuntutan proses pembelajaran
mengadakan kontak dengan warga seperti ini menggugah orangtua untuk
negara Jepang yang datang ke harus dapat menyediakan fasilitas
Indonesia dan di tanggal 11 Maret yang dituntut seperti laptop,
2020, untuk pertama kalinya warga handphone android dan bahkan pulsa
negara Indonesia meninggal akibat data sehingga anaknya dapat
Covid-19. Pasien awal yang terinfeksi mengikuti proses pembelajaran. Untuk
virus corona di Indonesia pun anak-anak yang kondisi ekonomi
diberikan julukan pasien 01,02, 03 keluarganya mampu dapat melakukan
dan seterusnya. Pasien 01 dan 03 proses pembelajarannya dengan baik,
dinyatakan sembuh dan tetapi untuk orangtua dari kondisi
meninggalkan rumah sakit pada keluarga dengan ekonomi lemah,
tanggal 13 Maret 2020 dan kedua merasa sangat terpukul dan pada
pasien tersebut merupakan akhirnya harus bekerja ekstra untuk
kesembuhan pertama kali di menunjang proses pembelajaran anak.
Proses pembelajaran jarak jauh 3. Apa kendala dari proses
atau onlinepun mulai dirasakan perkuliahan online di masa
dikampus. Semua aktivitas, baik itu pandemic covid 19?
perkuliahan maupun seminar-
seminar dilakukan secara daring. 4. Saran apa yang dapat diberikan
Mahasiswa yang ekonomi lemah pun agar proses pembelajaran online
diberikan bantuan pulsa data untuk dapat dilakukan secara lebih
mendukung proses perkuliahan efektif kedepan?
mereka. Para dosen pun melakukan
pekerjaan dari rumah atau work from 1.3. Tujuan Penelitian
home (WFH) dan dituntut untuk Tujuan penelitian ini adalah :
dapat seefektif mungkin dalam 1. Untuk menganalisis bagaimana
melakukan tugas tanggung jawabnya. proses pembelajaran setelah
Mahasiswa dan dosen dituntut untuk terjadinya covid 19.
tanggap teknologi. Kenyataan 2. Untuk menganalisis bentuk
dilapangan, mahasiswa merasa kuliah pembelajaran yang digunakan
secara online dianggap tidak efektif oleh dosen ketika melakukan
karena berbagai factor, baik itu proses pembelajaran secara
jaringan, biaya dan bahkan ilmu yang online di masa pandemic covid
diperoleh juga tidak maksimal. Dosen 19.
pun merasa aplikasi-aplikasi yang 3. Untuk menganalisis kendala yang
digunakan secanggih apapun tidak dihadapi dari proses perkuliahan
seperti ketika mereka bertatap muka online di masa pandemic covid 19.
langsung dengan anak didiknya. 4. Untuk menganalisa saran yang
Proses pembimbingan pun dilakukan dapat diberikan agar proses
secara online dan dirasakan baik itu pembelajaran online dapat
oleh mahasiswa ataupun dosen sangat dilakukan secara lebih efektif
tidak maksimal. kedepan?
Berdasarkan fenomena-
fenomena yang diuraikan diatas, maka 1.4. Manfaat Penelitian
peneliti tertarik untuk meneliti lebih Adapun manfaat penelitiannya
jauh dan memberikan judul untuk adalah :
penelitian yaitu “Dampak Pandemic 1. Bagi Peneliti
Covid 19 terhadap Proses Penelitian ini dimaksudkan agar
Pembelajaran Online (Studi peneliti lebih memahami jenis
Eksploratif Pada Mahasiswa Jurusan penelitian kualitatif secara lebih
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan mendalam.
Bisnis Universitas Pattimura). 2. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat menjadi
1.2. Rumusan Masalah sumber referensi untuk
Adapun rumusan masalah penelitian-penelitian kedepan.
dalam penelitian ini adalah : 3. Bagi Pemerintah
1. Bagaimana proses pembelajaran Penelitian ini dapat menjadi
setelah terjadinya covid 19? masukan untuk pengembangan
2. Bentuk pembelajaran apa yang proses pembelajaran online yang
digunakan oleh dosen ketika lebih baik.
melakukan proses pembelajaran
secara online di masa pandemic 2. TELAAH LITERATUR DAN
covid 19? PERUMUSAN
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pembelajaran Online
Pembelajaran online pertama kali
dikenal karena pengaruh dari kemampuan ini online learning dapat
perkembangan pembelajaran berbasis diartikan sebagai suatu jaringan
elektronik (e-learning) yang komputer yang saling terkoneksi
diperkenalkan oleh Universitas Illionis dengan jaringan komputer lainnya
melalui sistem pembelajaran berbasis keseluruh penjuru dunia (Kitao,1998).
komputer (Hardiayanto). Online Pengertian online learning bukan
learning merupakan suatu sistem yang hanya berkaitan dengan dengan
dapat memfasilitasi siswa belajar lebih perangkat keras saja, melainkan juga
luas, lebih banyak, dan bervariasi. mencakup perangkat lunak berupa
Melalui fasilitas yang disediakan oleh data yang dikirim dan disimpan,
sistem tersebut, siswa dapat belajar sewaktu-waktu dapat diakses.
kapan dan dimana saja tanpa terbatas Beberapa komputer yang saling
oleh jarak, ruang dan waktu. Materi berhubungan satu sama lain dapat
pembelajaran yang dipelajari lebih menciptakan fungsi sharing yang
bervariasi, tidak hanya dalam bentuk secara sederhana dapat disebut
verbal, melainkan lebih bervariasi sebagai jaringan (networking). Fungsi
seperti visual, audio, dan gerak. Secara sharing yang tercipta melalui jaringan
umum, pembelajaran online sangat (networking) tidak hanya mencakup
berbeda dengan pembelajaran secara fasilitas yang sangat dan sering
konvensional. Pembelajaran online dibutuhkan, seperti printer atau
lebih menekankan pada ketelitian dan modem, maupun yang berkaitan
kejelian siswa dalam menerima dan dengan data atau program aplikasi
mengolah informasi yang disajikan tertentu.
secara online. Mengingat online Online learning secara
learning sebagai metoda atau sarana menyeluruh pun mulai diterapkan
komunikasi yang mampu memberikan dalam dunia pendidikan, ketika dunia
manfaat besar bagi kepentingan para diterjang pandemi corona. Kebijakan-
peneliti, pengajar, dan siswa, maka kebijakan pun dilakukan untuk
para pengajar perlu memahami meliburkan seluruh lembaga
karakteristik atau potensi online pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai
learning agar dapat memanfaatkannya upaya mencegah meluasnya penularan
secara optimal untuk kepentingan virus corona. Diharapkan dengan
pembelajaran para siswa-nya. seluruh lembaga pendidikan tidak
Keuntungan online learning adalah melaksanakan aktivitas seperti
media yang menyenangkan, sehingga biasanya, hal ini dapat meminimalisir
menimbulkan ketertarikan siswa pada menyebarnya penyakit covid 19 ini.
program-program online. Siswa yang Hal serupa juga sudah dilakukan oleh
belajar dengan baik akan cepat berbagai negara yang terpapar
memahami komputer atau dapat penyakit covid 19 ini, kebijakan
mengembangkan dengan cepat lockdown atau karantina dilakukan
keterampilan komputer yang sebagai upaya mengurangi interaksi
diperlukan, dengan mengakses Web. banyak orang yang dapat memberi
Oleh karena itu, siswa dapat belajar di akses pada penyebaran virus corona.
mana pun pada setiap waktu. Penyebaran virus corona ini pada
Online learning meliputi aspek awalnya sangat berdampak pada dunia
perangkat keras (infrastruktur) ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini
berupa seperangkat komputer yang dampaknya dirasakan juga oleh dunia
saling berhubungan satu sama lain pendidikan. Kebijakan yang diambil
dan memiliki kemampuan untuk oleh banyak negara termasuk
mengirimkan data, baik berupa teks, Indonesia dengan meliburkan seluruh
pesan, grafis, maupun suara. Dengan aktivitas pendidikan,
membuat pemerintah dan
lembaga terkait harus menghadirkan barang naik, terutama alat-alat
alternatif proses pendidikan bagi kesehatan. Hal ini juga berdampak
peserta didik maupun mahasiswa yang pada sistem pendidikan di Indonesia.
tidak bisa melaksanakan proses Hasil keputusan dari menteri
pendidikan pada lembaga pendidikan. pendidikan bahwa seluruh kegiatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari pembelajaran baik di sekolah maupun
UNESCO, saat ini total ada 39 negara perguruan tinggi dilaksanakan di
yang menerapkan penutupan sekolah rumah masing-masing melalui aplikasi
dengan total jumlah pelajar yang yang tersedia. Menteri pendidikan
terpengaruh mencapai 421.388.462 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3
anak. China sejauh ini memiliki Tahun 2O2O Tentang Pencegahan
jumlah pelajar yang paling banyak Corona Virus Disease (COVID-l9) Pada
terpengaruh karena virus corona yaitu Satuan Pendidikan yang menyatakan
sekitar lebih dari 233 juta siswa. bahwa meliburkan sekolah dan
Sedangkan negara lainnya, hingga 13 perguruan tinggi. (Kemdikbud RI,
Maret ada 61 negara di Afrika, Asia, 2020). Hal ini dilakukan untuk
Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara memutus mata rantai penyebaran
dan Amerika Selatan yang telah COVID-19, sebagai gantinya kegiatan
mengumumkan atau menerapkan pembelajaran dilakukan secara online
pembatasan pembelajaran sekolah untuk semua jenjang pendidikan.
dan universitas. UNESCO menyediakan (Pratiwi, 2020).
dukungan langsung ke negaranegara, Bentuk perkembangan teknologi
termasuk solusi untuk pembelajaran informasi yang dapat dimanfaatkan
jarak jauh yang inklusif. Kebijakan sebagai media pembelajaran adalah
menutup sekolah di negara-negara menggunakan e-learning (pembelajaran
tersebut, berdampak pada hampir online) (Hartanto, 2016). Pembelajaran
421,4 juta anak-anak dan remaja di online diartikan sebagai suatu jaringan
dunia. Negara yang terkena dampak komputer yang saling terkoneksi
Covid-19 menempatkan respons dengan jaringan komputer lainnya ke
nasional dalam bentuk platform seluruh penjuru dunia (Kitao, 1998
pembelajaran dan perangkat lain dalam (Riyana & Pd, n.d.)). Aplikasi e-
seperti pembelajaran jarak jauh. learning ini dapat memfasilitasi
Dalam situ s UNESCO dikemukakan aktivitas pelatihan dan pembelajaran
bahwa pandemi corona ini serta proses belajar mengajar secara
mengancam formal maupun informal, selain juga
577 juta pelajar di dunia. Sementara memfasilitasi kegiatan dan komunitas
UNESCO menyebutkan, total ada 39 pengguna media elektronik, seperti
negara yang menerapkan penutupan internet, intranet, CD-ROM, Video,
sekolah dengan total jumlah pelajar DVD, televisi, HP, PDA, dan lain
yang terpengaruh mencapai sebagainya (Darmawan, 2012). Dalam
421.388.462 anak. Total jumlah penerapan e-learning (pembelajaran
pelajar yang berpotensi berisiko dari online), dosen dan mahasiswa memiliki
pendidikan pra-sekolah dasar hingga perannya masing-masing. Dosen
menengah atas adalah 577.305.660. memiliki peran sebagai fasilitator dan
Sedangkan jumlah pelajar yang pembimbing dalam kegiatan
berpotensi berisiko dari pendidikan pembelajaran, sedangkan mahasiswa
tinggi sebanyak 86.034.287 orang. memiliki peran sebagai konstruktor
(Purwanto, dkk.2020). pengetahuan, pembelajar mandiri
Dampak dari adanya COVID-19 (independent learners), dan pemecah
menyebabkan perekonomian di masalah (problem solvers)(Bintaro &
Indonesia menjadi merosot, Kusir dalam Maudiarti, 2018). Di
menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga
samping itu, istilah E-learning dalam Pratiwi, 2020).
(pembelajaran online) meliputi Beberapa model online learning
berbagai aplikasi dan proses seperti menurut (Haugey & Anderson, 1998)
computer-based learning, webbased dalam buku Networked Learning: The
learning, virtual classroom, virtual Pedagogy of The Internet menjelaskan
Schoology, virtual Zoom, dan aplikasi terdapat tiga model model e-learning,
lainnya. (Dakwah et al., n.d.) yaitu (1) Web Course, yaitu
Kegiatan pembelajaran online ini perkuliahan yang dilakukan melaui
dilakukan untuk mengganti kegiatan web merupakanpembelajaran online
pembelajaran secara langsung. secara utuh bahwa terdapat pola
Pembelajaran online memiliki komunikasi antara mahasiswa dengan
beberapa kelemahan yakni dosen yang didominasi sistem jarak
penggunaan jaringan internet jauh melalui web/ internet dan tidak
membutuhkan infrastruktur yang terjadi pertemuan tatap muka. Seluruh
memadai, membutuhkan banyak bahan ajar, penugasan, konsultasi,
biaya, komunikasi memalui internet ujian, dan kegiatan pembelajaran
terdapat berbagai kendala/lamban lainnya disampaikan
(Haryono, 2003 dalam (Waryanto, melalui internet, (2) Web Centric
2006)). Meskipun terdapat kendala Course, yaitu memadukan
pembelajaran online dapat dikatakan pembelajaran jarak jauh dan tatap
efektif apabila mahasiswa dapat muka secara online pada pekuliahan
mencapai tujuan pembelajaran dan model ini materi sebagian disediakan
mahasiswa aktif dengan adanya di web dan sebagian melalui tatap
interaksi antara dosen dan mahasiswa muka, dan fungsinya saling
dalam pembelajaran tersebut dan melengkapi, (3) Web Enhanced Course
tidak berpusat kepada dosen saja. yaitu perkuliahan yang ditingkatkan
Salah satu ciri utama dari melalui pemanfaatan
pembelajaran mahasiswa yang sangat web/internet.
menonjol adalah adanya kemampuan Pembelajaran tersebut terjadi timbal
dan kemauan dalam proses belajar balik antara dosen dan mahasiswa
dengan mengarahkan serta pembelajaran berpusat pada
sendiri proses web/internet”. Adapun kelebihan
pembelajaran sesuai dengan dalam melakukan pembelajaran online,
kebutuhan yang dia inginkan atau salah satunya adalah meningkatkan
disebut juga sebagai self-directed kadar interaksi antara mahasiswa
learning atau kerap disingkat sebagai dengan dosen/guru, pembelajaran
SDL (Merriam, 2011) dalam dapat dilakukan dimana dan kapan
(Wicaksono, 2012). Proses saja (time and place flexibility),
pembelajaran dengan menggunakan Menjangkau peserta didik (mahasiswa)
SDL dianggap berhasil jika pebelajar dalam cakupan yang luas (potential to
telah mampu mengarahkan proses reach a global audience), dan
belajarnya tanpa adanya bantuan dari mempermudah penyempurnaan dan
pembelajar (Gibbsons, 2002). E- penyimpanan materi pembelajaran
learning (pembelajaran online) (easy updating of content as well as
merupakan salah satu pembelajaran archivable capabilities) (Siahaan, 2002
yang sudah banyak digunakan di dalam (Waryanto, 2006)). Model
perguruan tinggi saat ini semenjak pembelajaran ini memanfaatkan
diterbitkannya sebagaimana diatur teknologi terutama dalam membantu
dalam Pasal 31 Undang-Undang No. 20 dosen dan mahasiswa terutama pada
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pengelolaan kegiatan pembelajaran
Nasional, yaitu mengenai (Basori, 2017). Dengan teknologi
pembelajaran jarak jauh. (Brito, 2003 informasi ini dapat berperan sebagai
media yang menyediakan antara
mahasiswa dan dosen, sumber belajar (Coronavirus Disease 2019).
dan sarana untuk meng-efesiensikan COVID-19 merupakan sebuah
evaluasi pembelajaran (Sriwihajriyah virus yang menyerang pernafasan
et al., 2012 dalam Pratiwi, 2020). manusia (Kementerian Kesehatan,
Keuntungan penggunaan 2020). COVID-19 ini masih
pembelajaran online adalah berhubungan dengan penyebab SARS
pembelajaran bersifat mandiri dan dan MERS yang sempat muncul pada
interaktivitas yang tinggi, mampu tahun 2019. Ketiga virus ini diketahui
meningkatkan tingkat ingatan, disebarkan oleh hewan dan mampu
memberikan lebih banyak pengalaman menjangkit dari satu spesies ke spesies
belajar, dengan teks, audio, video dan lainya termasuk manusia. Penyebaran
animasi yang semuanya digunakan coronavirus dari hewan ke manusia
untuk menyampaikan informasi, dan sangat jarang, tetapi hal ini yang terjadi
juga memberikan kemudahan pada COVID-19, SARS, dan MERS.
menyampaikan, memperbarui isi, Manusia dapat tertular
mengunduh, para siswa juga bisa coronavirus melalui kontak langsung
mengirim email kepada siswa lain, dengan hewan yang terjangkit virus ini.
mengirim komentar pada forum Cara penyebarannya disebut transmisi
diskusi, memakai ruang chat, hingga zoonosis. Beberapa hal yang harus
link videoconference untuk dilakukan dalam pencegahan virus ini
berkomunikasi langsung (Arnesti & menurut (Kementerian Dalam Negeri,
Hamid, 2015 dalam Pratiwi, 2020). 2020) yaitu melakukan kebersihan
tangan menggunakan hand sanitizer
2.1.2. Covid 19/Corona Virus jika tangan tidak terlihat kotor atau
Corona virus merupakan keluarga cuci tangan dengan sabun jika tangan
virus yang menyebabkan penyakit terlihat kotor, menghindari menyentuh
mulai dari gejala ringan hingga berat, mata, hidung dan mulut, terapkan
jenis coronavirus diketahui etika batuk atau bersin dengan
menyebabkan penyakit yang dapat menutup hidung dan mulut dengan
menimbulkan gejala berat seperti lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu
Middle East Respiratory Syndrome buanglah tisu ke tempat sampah,
(MERS) dan Severe Acute Respiratory pakailah masker medis jika memiliki
gejala pernapasan dan melakukan
Syndrome (SARS) (Kementerian
kebersihan tangan setelah membuang
Kesehatan, 2020). World Health
masker, menjaga jarak (minimal 1 m)
Organization memberi nama virus baru
dari orang yang mengalami gejala
tersebut Servere acute respiratory
gangguan pernapasan.
syndrome coronavirus-2 (SARSCoV-2)
dan nama penyakitnya sebagai 2.1.3. Pembatasan Sosial/Social
Coronavirus Disease 2019 (COVID- Distance
19). Gejala COVID-19 yang paling Pembatasan pertama kali terjadi
umum antara lain gejala gangguan di China, negara asal munculnya
pernapasan akut seperti demam, sesak Covid-
napas, dan batuk kering. Gejala-gejala 19. Tanggal 23 Januari 2020
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi diberlakukan lockdown atau karantina
melawan virus Corona). Tenaga di kota Wuhan. Wilayah Provinsi Hubei
kesehatan berperan penting dalam lainnya kemudian mengikuti dalam
memberikan tanggap terhadap wabah beberapa hari sesudahnya. Sejak
COVID-19 dan menjadi ditulang pemberlakuan kebijakan di kota
punggung pertahanan suatu negara Wuhan, istilah lockdown atau
untuk membatasi atau menanggulangi karantina dikenal luas di seluruh
penyebaran penyakit. COVID-19 dunia. Sejumlah negara juga tercatat
melakukan karantina. Pada 2 baik kualitas dari penelitian tersebut.
Februari, Filipina memberlakukan
larangan perjalanan bagi wisatawan 3.2. Populasi dan Sampel
yang datang dari China, Hong Kong, Populasi dalam penelitian ini
dan Makau, dan masa karantina 14 adalah mahasiswa fakultas ekonomi
hari untuk penduduk Filipina. Dalam dan Bisnis Universitas Pattimura.
upaya penanganan wabah, otoritas di Sampel yang dipilih adalah 3
sejumlah negara kemudian mahasiswa angkatan 2017 dan 3 dosen
menerapkan kebijakan pembatasan tetap jurusan akuntansi yang
yang beragam. Namun, kebijakan mengikuti dan melakukan proses
pembatasan yang berujung kerusuhan perkuliahan secara daring atau online
besar pertama kali dilaporkan terjadi dan dianggap mampu menganalisis
di India, 28 Maret 2020. proses perkuliahannya.
Pemerintah Indonesia langsung
menindak lanjuti kasus tersebut. 3.3. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu tindakan pemerintah Data dalam penelitian kualitatif
adalah melakukan Social Distancing diperoleh dengan menggunakan
selama 14 hari untuk meminimalisir berbagai teknik pengumpulan data
penyebaran virus tersebut. Menurut (wawancara, rekaman video/audio,
Center for Disease (CDC) dalam data dari buku, data dari web) dan
(Kosasih, 2020) Social Distancing yaitu dilakukan secara terus menerus
menjauhi perkumpulan, menghindari sampai datanya jenuh. Adapun
pertemuan massal, dan menjaga jarak instrument yang dibangun oleh peneliti
antar manusia. Pembatasan adalah sebagai berikut :
sosial/menjaga jarak yang dilakukan 1. Bagaimana proses pembelajaran
untuk mencegah penularan COVID-19 setelah terjadinya covid 19.
agar tidak menyebar luas di Negara 2. Bentuk pembelajaran yang
Indonesia. Social Distancing sangat digunakan oleh dosen ketika
berpengaruh untuk menghambat melakukan proses pembelajaran
penyebaran COVID-19 secara online di masa pandemic
covid 19.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3. Apa kendala dari proses
3.1. Jenis Penelitian perkuliahan online di masa
Penelitian ini menggunakan jenis pandemic covid 19.
penelitian kualitatif. Menurut 4. Saran apa yang dapat diberikan
Sugiyono (2005), Penelitian kualitatif agar proses pembelajaran online
adalah penelitian yang digunakan dapat dilakukan secara lebih
untuk meneliti pada kondisi objek efektif kedepan.
alamiah, dimana peneliti merupakan
instrumen kunci. Perbedaannya 3.4. Teknik Analisis Data (Miles
dengan penelitian kuantitatif adalah and Huberman)
penelitian ini berangkat dari data, 1. Reduksi Data
memanfaatkan teori yang ada sebagai Reduksi data merupakan salah
bahan penjelas dan berakhir dengan satu dari teknik analisis data
sebuah teori. Riset kualitatif bertujuan kualitatif. Reduksi data adalah
untuk menjelaskan fenomena melalui bentuk analisis yang
pengumpulan data sedalam-dalamnya. menajamkan, menggolongkan,
Penelitian kualitatif menekankan pada mengarahkan, membuang yang
kedalaman data yang didapatkan oleh tidak perlu dan mengorganisasi
peneliti. Semakin dalam dan detail data sedemikian rupa sehingga
data yang didapatkan, maka semakin kesimpulan akhir dapat diambil.
2. Penyajian Data seluruh dunia sehingga menyebabkan
Penyajian data merupakan salah seluruh aktivitas manusia dibatasi.
satu dari teknik analisis data
kualitatif. Penyajian adata adalah 4.2. Bentuk pembelajaran online
kegiatan ketika sekumpulan selama masa pandemic covid 19
informasi disusun sehingga Bentuk pembelajaran online yang
memberi kemungkinan akan digunakan selama proses
adanya penarikan kesimpulan. pembelajaran telah banyak
Bentuk penyajian data kualitatif dikembangkan. Sejak
berupa teks naratif (berbentuk terjadinya pandemic covid-19 semua
catatan naratif lapangan), institusi pendidikan mulai
matriks, grafik, jaringan dan menggunakan bentuk pembelajaran
bagan. dengan memanfaatkan aplikasi-
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi aplikasi pembelajaran yang dirasakan
Penarikan kesimpulan mampu meningkatkan keefektifan
merupakan salah satu dari teknik proses pembelajaran secara online.
analisis data kualitatif. Penarikan Berdasarkan hasil wawancara peneliti
kesimpulan adalah hasil analisis dengan informan mahasiswa maupun
yang dapat digunakan untuk dosen, hasil yang diperoleh adalah
mengambil tindakan. sebagai berikut :
Untuk mahasiswa yang pertama
4. HASIL DAN PEMBAHASAN sampai ketiga yang disingkat dengan
Penelitian ini dilakukan terhadap M1 sampai dengan M3, memberikan
3 orang mahasiswa jurusan akuntansi jawaban yang sama yaitu bentuk
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan pembelajaran onlinenya dengan
Akuntansi yang dianggap mampu menggunakan aplikasi. aplikasi yang
menganalisa proses pembelajaran yang digunakan adalah zoom, google
sejak terjadinya pandemic covid 19 classroom dan whatsapp group.
sudah dilakukan secara daring/online. Sedangkan untuk dosen, menurut
Selain mahasiswa, peneliti juga dosen yang pertama sampai ketiga,
menggunakan 3 orang dosen yang disingkat D1 sampai D3,
akuntansi yang telah melakukan memberikan jawaban yang juga sama
perkuliahan secara online. Adapun dengan mahasiswa disertai dengan
hasil yang diperoleh adalah sebagai penggunaan setiap aplikasi.
berikut : Peneliti melakukan wawancara
dengan D1 pada siang hari dalam
4.1. Proses pembelajaran setelah perjalanan pulang dari kampus. D1
terjadinya covid 19 memberikan pernyataan sebagai
Proses pembelajaran online berikut :
mengharuskan dosen tanggap “aplikasi yang saya gunakan adalah
teknologi. Berdasarkan hasil zoom, google classroom dan Whatsapp
wawancara dengan 3 dosen dan 3 group. Zoom saya gunakan untuk tatap
mahasiswa, proses pembelajaran yang muka secara online dan juga ujian yang
terjadi selama masa pandemic covid dilakukan secara lisan (sambil
19 adalah pembelajaran online. mengerutkan dahi dan menghela
Pelaksanaan pembelajaran online napas), google classroom untuk proses
untuk mengantisipasi apabila dosen pengumpulan tugas, sedangkan
tidak dapat tatap muka dengan whatsaap grup hanya untuk berbagi
mahasiswa dan untuk menghadapi informasi terkait perkuliahan.”
kendala mendadak seperti pandemi Untuk Dosen yang kedua atau
COVID-19 yang menggemparkan disingkat D2 memberikan jawaban
yang tidak berbeda jauh dengan D1.
kalangan para pekerja untuk
Wawancara peneliti dengan D2 pada melakukan
saat pagi hari sebelum dilakukannya
ujian sarjana di kampus.
Pernyataannya adalah bahwa :
“aplikasi yang digunakan
yaitu whatsapp grup, google
classroom dan zoom. Biasanya mereka
whatsapp dulu ke saya, apakah akan
dibuatkan grup kelas, setelah itu grup
dibentuk dan saya pun membuat
classroom untuk kirim tugas dan
ujian. Saya sudah merasa nyaman
melakukan proses
perkuliahan dari rumah
dengan menggunakan
aplikasi zoom (sambil tertawa
lepas mengakhiri
pembicaraannya)”
Untuk dosen yang ketiga atau
disingkat D3, wawancaranya
dilakukan pada pagi hari juga sebelum
dilakukannya ujian sarjana,
dikarenakan dibulan-bulan awal
ketika mulai terjadinya pandemic
covid-19, proses perkuliahn dilakukan
secara online, tetapi ujian sarjana
masih dilakukan di kampus.
Pernyataan yang diberikan D3 adalah
sebagai berikut :
“aplikasinya pasti sama dengan yang
usi (panggilan orang ambon untuk
seorang perempuan yang telah
dewasa) pakai. Zoom, classroom dan
whatsappgrup. Tapi untuk ujiannya
lebih nyaman dibuatkan pilihan ganda
saja kemudian di berikan penilaian
oleh google, itu jika jawabannya sudah
kita kirimkan ke aplikasi.”
Berdasarkan hasil wawancara
untuk pertanyaan penelitian yang
kedua dapat disimpulkan bahwa
bentuk pembelajaran online selama
masa pandemi covid 19 adalah
menggunakan aplikasi. aplikasi yang
digunakan dalam proses perkuliahan
online selama masa pandemic covid-
19 adalah aplikasi zoom, google
classroom dan whatsapp group. Zoom
didirikan oleh Eric Yuan, salah satu
jutawan yang masuk dalam daftar
orang terkaya di dunia versi Forbes.
Biasanya Zoom digunakan di antara
aplikasi pembelajaran campuran
meeting secara online. Kini zoom secara online yang dapat digunakan
tidak asing lagi di dunia pendidikan.( secara gratis. Pendidik bisa membuat
"Mengenal Zoom: Didirikan Eric Yuan kelas mereka sendiri dan membagikan
dan Populer Saat Work From Home", . kode kelas tersebut atau mengundang
Zoom yang biasanya digunakan oleh
perusahan-perusahaan besar untuk
tatap muka secara online, kini juga
dirasakan nyaman oleh dosen untuk
melakukan tatap muka online, dan
bahkan ujian-ujian juga dapat
dilakukan secara lisan dengan
aplikasi tersebut.
Selain zoom, aplikasi Whatsapp
grup juga digunakan. WhatsApp
Messenger atau WhatsApp
merupakan sebuah aplikasi
perpesanan (messenger)
instan dan lintas platform pada
smartphone yang memungkinkan
pengguna mengirim dan
menerima pesan seperti SMS
tanpa menggunakan pulsa melainkan
koneksi internet.
WhatsApp dirilis pada January 2009.
Tetapi, pada tahun 2014, WhatsApp
resmi menjadi milik Facebook
setelah melalui proses akuisisi
selama 8 bulan. Pada WhatsApp,
Anda dapat
mengirimkan teks, foto, audio, file
dan gambar kepada pengguna
lainnya, menelpon, video
call, serta
membuat story. Jika
sebelumnya hanya dapat
melakukan chatting atau kirim pesan
diantara 2 orang saja, whatsapp
kemudian mengembangkan fitur
baru bernama whatsapp grup.
Dengan whatsapp grup
dapat dilakukan komunikasi
dalam grup- grup yang
dibentuk. Salah satunya WA grup
kelas atau WA grup mata kuliah
sehingga semua informasi
dapat terdistribusi ke semua
anggota grup whatsapp. Dengan
whatsaap grup semua
informasi perkuliahan dapat
disharring didalam grup tersebut.
Aplikasi yang lain yaitu Google
classroom. Google Classroom (Ruang
Kelas Google) adalah suatu serambi
para siswanya. Google Classroom ini jam 1 malam, classroom juga masih
diperuntukkan untuk membantu comment di malam hari. Kalau zoom
semua ruang lingkup pendidikan yang kendalanya di jaringan”
membantu siswa untuk menemukan Mahasiswa yang ketiga atau
atau mengatasi kesulitan disingkat M3 memberikan jawaban
pembelajaran, membagikan pelajaran terkait aplikasi juga keluhan pada
dan membuat tugas tanpa harus hadir tugas. Pernyataannya sebagai berikut :
ke kelas. Dengan penggunaan google “Kendala pada aplikasi zoom adalah
classroom, semua materi, tugas dan jaringan. Kadang tidak bisa dengar
ujian-ujian dapat dikirimkan secara suara, materi yang diberikan jadinya
tepat waktu. tidak bisa dimengerti. Waktunya hanya
40menit, jadinya bagus kalau dosen
4.3. Kendala proses pembelajaran buat video pembelajaran. Selain itu,
online dimasa pandemic covid tugas yang diberikan juga banyak,
19 tumpang tindih dan tenggat waktu
Bentuk pembelajaran dalam yang terlalu singkat, padahal kalau
proses pembelajaran online pada mata kuliah teknis, seperti Akuntansi
mahasiswa jurusan akuntansi fakultas Keuangan Lanjutan 2 (AKL2) harusnya
ekonomi dan bisnis universitas tenggat waktu penyerahan tugasnya
pattimura berdasarkan hasil lebih lama.”
wawancara adalah penggunaan Untuk dosen yang pertama (D1)
aplikasi zoom, google classroom dan merespon pertanyaan peneliti sebagai
whatsaap grup. kendala masing- berikut :
masing aplikasi ditanyakan kepada “terkadang ragu juga apakah materi
responden agar dapat dianalisa oleh yang diberikan kepada mahasiswa bisa
peneliti. untuk mahasiswa, wawancara dimengerti ataukah tidak, karena
dilakukan dengan aplikasi zoom, sambil ngajar, saya juga sering
dikarenakan keadaan pandemic covid- menanyakan apakah ada pertanyaan,
19 dan Kota Ambon sudah dalam masa tetapi mereka hanya diam.”
PSBB (pembatasan social berskala Untuk dosen yang kedua (D2)
besar) sehingga tidak dapat bertemu mengemukakan bahwa :
langsung dengan mahasiswa.Untuk “kalau diskusi sih, mahasiswa
mahasiswa yang pertama atau biasanya sudah siap, langsung
disingkat M1, memberikan pernyataan presentasi sesuai bagian materi yang
sebagai berikut : menjadi tanggung jawabnya, tapi kalau
“google classroom lebih efektif, zoom tanya lebih jauh lagi mereka belum bisa
sinyal tidak bagus, suara tidak menjawab dengan baik.”
terdengar jelas, gambarnya patah- Untuk dosen yang ketiga (D3)
patah. Tetapi classroom juga kadang- tidak jauh berbeda dengan D2 bahwa :
kadang kalau upload tugas “anak-anak kebanyakan diam, entah
eror,bawaan aplikasinya yang eror. mengerti ataukah tidak, mungkin
Saya pernah mau upload tugas tapi jaringan, suara putus-putus, tapi
tidak jadi. Kalau whatsaap grup (WAG) biasanya kalau ada yang tidak
untuk share tugas saja” dimengerti, mereka lanjut di WA grup.
Untuk mahasiswa yang kedua Jadi okelah”(katanya sambil senyum-
atau disingkat M2, memberikan senyum)
pernyataan bahwa : Berdasarkan pemaparan dari
“googleclassroom efektif karena ketiga mahasiswa dan dosen, dapat
presentasi juga bisa lewat classrrom. dikemukakan bahwa kendala dalam
Tetapi terkadang dosen mengajar proses pembelajaran online adalah :
sampai malam hari, presentasi 1. Aplikasi yang digunakan.Untuk
sampai
aplikasi whatsaap grup dan dan mahasiswa adalah sebagai berikut:
google classroom bisa dikatakan Untuk mahasiswa yang pertama
efektif karena informasi bisa atau disingkat M1, memberikan sarana
dishare dengan cepat dan bahwa :
mahasiswa bisa langsung “terkadang dosen memberikan materi
meresponnya, entah itu terkait dan tugas tanpa penjelasan, sehingga
jadwal perkuliahan, materi diharapakan kedepannya dosen dapat
ataupun informasi mendetail memudahkan mahasiswa dengan video
terkait tugas dan ujian. tetapi pembelajaran, sedangkan power point
terkadang google classroom juga pembelajaran diharapkan harus tetap
terkadang eror, bawaan aplikasi. ada.”
Untuk aplikasi zoom, menjadi Untuk mahasiswa yang kedua
kendala bagi mahasiswa karena atau disigkat M2, memberkan saran
jaringan, terkadang materi tidak sebagai berikut :
tersampaikan dan waktu yang “kalau bisa, jangan kuliah sampai
dirasakan tidak efektif karen malam, dan juga jangan merespon
ahanya 40menit, dirasakan classroom sampai malam hari.”
belum efektif untuk menyerap Sedangkan mahasiswa yang
ilmu yang diberikan oleh ketiga (M3) juga dengan sarannya yang
dosennya. tidak jauh berbeda yaitu:
2. Jaringan internet yang tidak “lebih bagus kalau dosen buat video
stabil. Mahasiswa sebagaian pembelajaran”
besar telah difasilitasi dengan Saran yang dapat diberikan oleh
kuota belajar, baik itu dari pihak ketiga dosen pada dasarnya sama yaitu
universitas dan juga pemerintah. karena sebagian besar dosen sudah
Tetapi karena kuota yang pasang wifi dirumah, sebaiknya
terbatas, terkadang menghambat mahasiswa juga diberikan quota
mahasiswa baik itu untuk belajar yang lebih banyak sehingga
menerima materi, maupun dalam proses perkuliahan dapat berjalan
proses upload tugas dan hasil- dengan baik.
hasil ujian. jaringan yang tidak Berdasarkan pemaparan
stabil ini juga mengakibtakan mahasiswa dan dosen dapat
jadwal perkuliahan agak dikemukakan bahwa proses
terganggu, dikarenakan dosen pembelajaran akan lebih efektif jika
berupaya mencari solusi waktu semua fasilitas tersedia. Dosen sudah
yang terbaik dalam melakukan menggunakan wifi dan mendapatkan
proses perkuliahan. quota belajar dari pemerintah,
3. Ilmu yang diberikan belum mahasiswa juga sudah diberikan pulsa
tersampaikan secara baik. data 8GB dari universitas 2 sampai 3
Artinya karena kendala jaringan, kali dalam 1 semester, bahkan juga
suara dosen ketika mengajar mendapat quota belajar dari
tidak terdengar jelas, power pemerintah, diharapkan proses
point yang dishare juga tidak pembelajaran online kedepan lebih
jelas dan bahkan penjelasan- baik lagi, baik dalam proses
penjelasan ilmiah terlewatkan pembelajaran dan hasil yang diperoleh,
begitu saja. baik itu kinerja dosen maupun prestasi
mahasiswa tetap dapat ditingkatkan
4.4. Saran untuk proses walaupun dalam masa pandemic covid-
pembelajaran online kedepan 19.
Adapun untuk proses
pembelajaran online kedepan, saran-
saran yang dapat diberikan oleh dosen
5. KESIMPULAN DAN SARAN pemerintah, diharapkan proses
5.1. Kesimpulan pembelajaran online kedepan
Berdasarkan penelitian yang lebih baik lagi, baik dalam proses
telah dilakukan, maka kesimpulan pembelajaran dan hasil yang
yang dapat dikemukakan adalah diperoleh, baik itu kinerja dosen
sebagai berikut : maupun prestasi mahasiswa tetap
1. Proses pembelajaran yang dapat ditingkatkan walaupun
dilakukan selama covid 19 adalah dalam masa pandemic covid-19.
proses pembelajaran online.
2. Bentuk pembelajaran online 5.2. Keterbatasan
selama pandemi covid 19 adalah Adapun keterbatasan penelitian
penggunaan aplikasi. Aplikasi ini yaitu :
yang digunakan adalah aplikasi 1. Wawancara yang dilakukan
zoom, google classroom dan dengan dosen, dilakukan lewat
whatsapp group. wawancara secara tidak
3. Kendala yang dihadapi dalam terstruktur.
proses pembelajaran online 2. Responden yang masih kurang,
adalah a) Aplikasi yang dikarenakan kondisi pandemic
digunakan.Untuk aplikasi sehingga terjadi pembatasan
whatsaap grup dan google social.
classroom bisa dikatakan efektif
karena informasi perkuliahan 5.3. Saran
terdistribusi secara cepat. Untuk Berdasarkan hasil penelitian,
aplikasi zoom, menjadi kendala maka saran yang dapat diberikan
bagi mahasiswa, terkadang adalah sebagai berikut :
materi tidak tersampaikan dan 1. Penelitian kedepan hendaknya
waktu yang dirasakan tidak melakukan wawancara secara
efektif karena hanya 40menit, lebih terstruktur.
dirasakan belum efektif untuk 2. Peneliti selanjutnya dapat
menyerap ilmu yang diberikan memperluas responden, seperti
oleh dosennya; b) Jaringan unsur pimpinan lembaga ataupun
internet yang tidak stabil. orangtua yang merasakan dampak
Mahasiswa sebagaian besar telah langsung juga dengan adanya
difasilitasi dengan kuota belajar. covid-19.
Tetapi karena kuota yang 3. Peneliti selanjutnya diharapkan
terbatas, terkadang menghambat dapat menggunakan objek
mahasiswa dalam proses penelitian yang lain, seperti
perkuliahannya; c) Ilmu yang instansi pemerintah yang lain
diberikan belum tersampaikan ataupun melakukan penelitian di
secara baik. daearah-daerah kabupaten yang
4. Saran yang dapat diberikan oleh masih terkendala oleh jaringan
responden untuk proses internet.
pembelajaran online selama
pandemi covid 19 adalah proses 5.4. Implikasi Penelitian
pembelajaran akan lebih efektif Berdasarkan hasil penelitian,
jika semua fasilitas tersedia. implikasi yang dapat dikemukakan
Dosen sudah menggunakan wifi adalah sebagai berikut :
dan mendapatkan quota belajar Proses pembelajaran yang terjadi
dari pemerintah, mahasiswa juga selama masa pandemi covid 19 adalah
sudah mendapat quota belajar proses pembelajaran secara online.
dari pihak universitas dan Proses pembelanajarannya
Satuan
menggunakan aplikasi. Aplikasi-
aplikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran online adalah whatsaap
grup, google classroom dan zoom.
Whatsaap grup digunakan untuk
berbagi informasi, google classroom
untuk pengiriman tugas dan ujian,
zoom digunakan untuk proses tatap
muka secara online. Berdasarkan hasil
penelitian, selama pandemic covid 19
ini mahasiswa yang harusnya
menimba ilmu di bangku kelas, kini
harus menggunakan aplikasi. Banyak
kendala yang dirasakan selama proses
pembelajaran online. Dosen merasa
proses pembelajaran sudah efektif
tetapi belum maksimal dikarenakan
tidak bisa tatap muka langsung dengan
mahasiswanya sehingga ada keraguan
apakah materi yang diberikan
tersampaikan ataukah tidak.
Mahasiswa juga merasa terbebani
dengan quota data terbatas dan
masalah jaringan yang menghambat
proses perkuliahannya. Dengan
demikian diharapkan upaya-upaya
efektif dari semua unsur baik itu
dosen, pimpinan bahkan mahasiswa
itu sendiri agar pandemic yang terjadi
tidak membuat prestasi dan kinerja
menurun melainkan dapat terus
ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, & Yuliana *). (2020).
Corona virus diseases (COVID-
19); Sebuah tinjauan literatur.
Wellness and Healthy Magazine,
2(1), 187–192.
Gibbsons, M. (2002). The Self-Directed
Learning Handbook. John Wiley
and Sons.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-
Learning sebagai Media
Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, .18–1
,)1(10
Kemdikbud RI. (2020). Edaran
Tentang Pencegahan Wa- bah
COVID-19 di
Lingkungan
Online di Sekolah Dasar. Journal
Pendidikan Seluruh Indonesia. of Education, Psychology and
Kementerian Dalam Negeri. counseling.Volume 2 Nomor 1
(2020). Pedoman (2020) ISSN Online : 2716-4446
Umum Menghadapi Waryanto, N. H. (2006). On-line
Pandemi COVID-19 Bagi Learning Sebagai Salah Satu
Pemerin- tah Daerah.
1–206.
https://doi.org/10.1017/
CBO9781107415324.004.
Kementerian Kesehatan. (2020).
Pedoman Pence- gahan dan
Pengendalian

Coronavirus Disease (COVID-


19). 3, 1–116.
Kemdikbud RI. (2020). Edaran
Tentang Pencegahan Wabah
COVID-19 di Lingkungan
Satuan Pendidikan Seluruh
Indonesia
Kitao, Kenji. S. Kathleen Kitao. (1998)
Selecting and
developing
teaching/Learning materials.
The Internet TESL Journal, Vol.
IV.
Kriyanto.dkk.2006. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta.
Prenada.
Maudiarti, Santi. (2018). Penerapan E-
Learning di Perguruan Tinggi.
Perspektif Ilmu Pendidikan, 32
(1), 53-68.
Maudiarti, Santi. (2018). Penerapan E-
Learning di Perguruan Tinggi.
Perspektif Ilmu Pendidikan, 32
(1), 53-68.
Mengenal Zoom: Didirikan Eric Yuan
dan Populer Saat Work From
Home", https://tirto.id/eKSU
Pratiwi.2020. Dampak Covid-19
Terhadap Kegiatan
Pembelajaran Online Di Sebuah
Perguruan Tinggi Kristen Di
Indonesia. Perspektif Ilmu
Pendidikan. Volume 34 Issue 1
p-ISSN: 1411-
5255
http://doi.org/10.21009/PIP.3
4 1.1.e-ISSN: 2581-2297
Purwanto,dkk.2020. Studi Eksploratif
Dampak Pandemi COVID-19
Terhadap Proses Pembelajaran
Inovasi Pembelajaran. In
Pythagoras (Vol. 2, Issue 1, 10–
23). http://staff.uny.ac.id/
sites/default/files/132304807/
Online Learning sebagai Salah
Satu Inovasi Pembelajaran.pdf.
Wicaksono, S. R. (2012). Kajian
Pembelajaran Online Berbasis
Wiki Di Lingkup Perguruan
Tinggi. Journal of Education and
Learning (EduLearn), 6(1),
51.
https://doi.org/10.11591/edule
arn. v6i1.190.
Zapalska, A. and Brozik, D. (2006),
"Learning styles and online
education", Campus-Wide
Information Systems, Vol. 23 No.
5, pp. 325-
335.https://doi.org/10.1108/1
065074061071408 0

Anda mungkin juga menyukai