Anda di halaman 1dari 31

ANGGARAN PENJUALAN

2
OBJEKTIF :

1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Gambaran Umum Anggaran


Penjualan
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Langkah Dalam Menyusun Rencana
Penjualan
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Forecast Berdasarkan Pendapat
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Forecast Berdasarkan Perhitungan-
perhitungan Statistik
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengenai Forecast Dengan Metode Khusus

2.1 Gambaran Umum Anggaran Penjualan


2.1.1 Pengertian Anggaran Penjualan
Menurut Didit (2011), anggaran penjualan adalah anggaran yang
menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa yang
akan datang, dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah,
harga, waktu, serta tempat penjualan barang.
Menurut Nafarin (2019), retur penjualan (sales return) adalah
dikembalikannya sejumlah barang yang dijual oleh pembeli kepada penjual
akibat tidak sesuai dengan pesanan, misalnya terdapat cacat tersembunyi,
tidak sesuai ukuran, dan kualitas tidak sesuai.
Menurut Nafarin (2019), potogan penjualan (sales discount) adalah
potongan harga jual yang diberikan penjual kepada pembeli, misalnya
mendapat potongan karena membeli dalam jumlah yang besar atau
membayar secara tunai.
TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan


umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.
Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci.
Maka dari itu, anggaran penjualan memiliki 2 manfaat utama, yaitu :
1. Anggaran penjualan sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya
2. Anggaran penjualan sebagai ujung tombak dalam mencapai tujuan
perusahaan memperoleh laba

2.1.2 Tujuan Anggaran Penjualan

Menurut Didit (2011), tujuan utama dari anggaran penjualan adalah untuk:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan/keputusan manajemen dalam proses
perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Memudahkan pengendalian penjualan

2.2 Langkah Dalam Menyusun Rencana Penjualan


Menurut Nafarin (2019), sebelum menyusun anggaran penjualan (sales
budget), biasanya dibuat ramalan penjualan (sales forecast). Selain ramalan
penjualan, faktor-faktor berikut juga perlu dipertimbangkan karena dapat
berpengaruh terhadap penjualan.
1. Faktor pemasaran
a. Luas Pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau
internasional
b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau
bebas
c. Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, tingkat daya beli
konsumen, apakah konsumen akhir atau konsumen industri
2. Faktor keuangan (modal keuangan)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 2


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

a. Biaya bahan baku


b. Membayar upah
c. Biaya promosi produk, dll
3. Faktor ekonomis
Dari segi ekonomis, yang perlu diperhatikan oleh perusahaan antara lain
dengan meningkatnya jualan, berarti meningkatkan laba, atau
sebaliknya.
4. Faktor teknis
a. Kapasitas terpasang, seperti apakah mesin dan alat mampu
memenuhi target jualan yang dianggarkan
b. Apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah
5. Faktor kebijakan
a. Kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
b. Kebijakan untuk tidak memperluas pabrik
6. Faktor perkembangan penduduk
Peningkatan kelahiran (dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian,
mainan, dan lain-lain)
7. Faktor kondisi politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
a. Kondisi perang (tidak aman) akan menghambat distribusi penjualan
b. Pengaruh produk terhadap lingkungan
c. Apakah produk bertentangan/tidak terhadap sosial dan budaya
masyarakat
d. Pembatasan produk oleh pemerintah
8. Faktor lainnya
Pada faktor ini yang perlu diperhatikan seperti apakah pada musim
tertentu anggaran jualan ditambah atau sampai berapa lama anggaran
yang disusun masih dapat di pertahankan.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 3


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Setelah mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran


penjualan, langkah selanjutnya, yaitu menetapkan harga jual untuk produk
tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk
yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah
tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran penjualan,
dan terakhir disusunlah anggaran penjualan
Contoh Kasus 1. Penyusunan Anggaran Penjualan
Berikut adalah laporan penjualan perusahaan Kecap ABC
Perusahaan Kecap ABC
Penjualan
Tahun 2015-2019 (dalam botol)
Triwulan
Tahun Setahun
I II III IV
2015 28 32 36 34 130
2016 32 35 38 40 145
2017 36 37 38 39 150
2018 40 40 42 43 165
2019 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
Rata-rata 36 37 39 40
% 23,68 24,34 25,66 26,32 100

Daerah penjualan, yaitu Banjarmasin dan Martapura dengan perbandingan


2:1 Adapun harga jual perbotol kecap sebagai berikut :
Distribusi
Keterangan Banjarmasin Martapura
Penjualan
Kecap Sedang Rp 500 Rp 600 50%
Kecap Manis Rp 600 Rp 750 30%
Kecap Asin Rp 500 Rp 600 20%

Dari data tersebut, buatlah ramalan penjualan tahun 2020 dengan metode
kuadrat terkecil

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 4


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Penyelesaian
Penjualan
n Tahun X X2 XY
(Y)
1 2015 130 0 0 0
2 2016 145 1 1 145
3 2017 150 2 4 300
4 2018 165 3 9 495
5 2019 170 4 16 680
∑ 760 10 30 1.620

b= a= –b

b= = 10 a= – 10 x = 132

Persamaan trend garis lurus Y=a+bX


Y = 132 x 10 X
Ramalan penjualan tahun 2020 2020 = 132 + 10 (5) = 182

Ramalan penjualan kecap tahun 2020 sebanyak 182 botol untuk daerah
Banjarmasin dan Martapura dengan perbandingan 2:1.
Banjarmasin 2/3 x 182 = 121 botol
Martapura 1/3 x 182 = 61 botol +
Jumlah = 182 botol
Banjarmasin Martapura
Kecap sedang 50% x 121 = 61 botol Kecap sedang 50% x 61 = 31 botol
Kecap manis 30% x 121 = 36 botol Kecap manis 30% x 61 = 18 botol
Kecap asin 20% x 121 = 24 botol + Kecap asin 20% x 61 = 12 botol +
Jumlah = 121 botol Jumlah = 61 botol

Banjarmasin
Triwulan I

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 5


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Kecap sedang (23,68% x 61 = 14 botol x Rp 500) = Rp 7.000


Kecap manis (23,68% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (23,68% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 29 botol = Rp 15.400

Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 61 = 15 botol x Rp 500) = Rp 7.500
Kecap manis (24,34% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (24,34% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 30 botol = Rp 15.900

Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 61 = 16 botol x Rp 500) = Rp 8.000
Kecap manis (25,66% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (25,66% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 31 botol = Rp 16.400

Triwulan VI
Kecap sedang (26,32% x 61 = 16 botol x Rp 500) = Rp 8.000
Kecap manis (26,32% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (26,32% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 31 botol = Rp 16.400
Total triwulan I + II + III + IV = 121 botol = Rp 64.100

Martapura
Triwulan I
Kecap sedang (23,68% x 31 = 7 botol x Rp 600) = Rp 4.200
Kecap manis (23,68% x 18 = 4 botol x Rp 750) = Rp 3.000

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 6


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Kecap asin (23,68% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800


Jumlah = 14 botol = Rp 9.000

Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (24,34% x 18 = 4 botol x Rp 750) = Rp 3.000
Kecap asin (24,34% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 15 botol = Rp 9.600

Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (25,66% x 18 = 5 botol x Rp 750) = Rp 3.750
Kecap asin (25,66% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 16 botol = Rp 10.350

Triwulan IV
Kecap sedang (26,32% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (26,32% x 18 = 5 botol x Rp 750) = Rp 3.750
Kecap asin (26,32% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 16 botol = Rp 10.350
Total triwulan I + II + III + IV = 61 botol = Rp 39.300

Perusahaan Kecap ABC


Anggaran Penjualan
Tiap Triwulan pada Tahun 2020
TRIWULAN
Daerah Penjualan SETAHUN
I II III IV
Jenis Kecap Bt Rp Bt Rp Bt Rp Bt Rp Bt Rp
WILAYAH Kecap Sedang 14 7.000 15 7.500 16 8.000 16 8.000 61 30.500

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 7


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

BANJARMASIN Kecap Manis 9 5.400 9 5.400 9 5.400 9 5.400 36 21.600


Kecap Asin 6 3.000 6 3.000 6 3.000 6 3.000 24 12.000
TOTAL I 29 15.400 30 15.900 31 16.400 31 16.400 121 64.100
Kecap Sedang 7 4.200 8 4.800 8 4.800 8 4.800 31 18.600
WILAYAH
Kecap Manis 4 3.000 4 3.000 5 3.750 5 3.750 18 13.500
MARTAPUA
Kecap Asin 3 1.800 3 1.800 3 1.800 3 1.800 12 7.200
Total II 14 9.000 15 9.600 16 10.350 16 10.350 61 39.300
TOTAL I + TOTAL II 43 24.400 45 25.500 47 26.750 47 26.750 182 103.400

Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel


Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua sheet
PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di bawah


ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 8


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


a. Untuk kolom X2
E2 : =D2^2 E5 : =D5^2
E3 : =D3^2 E6 : =D6^2
E4 : =D4^2 E7 : =SUM(E2:E6)
b. Untuk kolom XY
F2 : =D2*C2 F5 : =D5*C5
F3 : =D3*C3 F6 : =D6*C6
F4 : =D4*C4 F7 : =SUM(F2:F6)
c. Untuk mencari nilai b
B9 : =(A6*F7-D7*C7)/(A6*E7-(D7)^2)
d. Untuk mencari nilai a
B10 : =(C7/A6)-(B9*D7/A6)
e. Untuk mencari ramalan penjualan
B14 : =B10+B9*5
f. Untuk perbandingan daerah Banjarmasin dan Martapura

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 9


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

C18 : =2/3*B14
C19 : =1/3*B14
C20 : =SUM(C18:C19)
Banjarmasin: Martapura:
C23 : =A23*C18 D23 : =A23*C19
C24 : =A24*C18 D24 : =A24*C19
C25 : =A25*C18 D25 : =A25*C19
C26 : =SUM(C23:C25) D26 : =SUM(D23:D25)

2.3 Forecast Berdasarkan Pendapat (Judgement)


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), berbagai teknik digunakan
perusahaan untuk meramalkan penerimaan dan volume penjualan. Forecast
penjualan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik forecasting,
mencakup pengukuran secara kuantitatif, yakni menggunakan metode
statistik dan matematik, dan pengukuran secara kualitatif yang biasanya
menggunakan judgement (pendapat).
Forecast secara kualitatif sering digunakan untuk membuat ramalan
penjualan maupun ramalan kondisi bisnis secara umum. Sumber-sumber
pendapat yang biasanya dipakai sebagai dasar melakukan forecasting, yaitu:
1. Salesman
2. Manajer area
3. Konsultan
4. Survei konsumen
Para salesman diminta untuk mengukur tentang kemajuan atau
kemunduran yang berkaitan dengan tingkat penjualan di wilayah
pemasarannya masing-masing. Dengan informasi yang dimiliki, mereka
kemudian diminta untuk mengevaluasi tingkat penjualan di wilayah
pemasarannya masing-masing untuk masa yang akan datang. Namun

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 10


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

perkiraan salesman ini harus dimonitor untuk menghindari perkiraan yang


lebih rendah (under estimate) karena kepentingan pribadi untuk memperoleh
bonus jika penjualan yang dihasilkan lebih tinggi dari perkiraan.
Perkiraan yang dibuat oleh para salesman perlu dibandingkan dengan
perkiraan kepala bagian penjualan. Perkiraan kepala bagian penjualan
umumnya dipandang lebih obyektif karena beberapa faktor. Seseorang kepala
bagian dipandang memiliki pertimbangan dan pandangan yang lebih luas
meliputi seluruh wilayah pemasaran.
Untuk membuat perkiraan penjualan yang lebih lengkap, perusahaan
dapat meminta pihak luar yang ahli seperti konsultan memberikan
pertimbangan. Jika ketiga pendapat dipandang masih kurang, perusahaan
dapat melakukan penelitian langsung terhadap konsumen.

2.4 Forecast Berdasarkan Perhitungan Statistik


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), Perhitungan secara statistik didasarkan
data objektif baik yang bersifat mikro maupun makro. Beberapa teknik
perhitungan statistic dalam forecasting yang dibahas meliputi:
1. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel saja,
maka digunakan cara analisis trend:
a. Trend bebas
b. Trend setengah rata-rata (semi average)
c. Trend matematis (moment & least square)
2. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel yang
akan ditaksir dihubungkan dengan data historis lain yang mempunyai
hubungan kuat terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir, maka
digunakan cara:
a. Metode regresi
b. Metode korelasi

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 11


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

2.4.1 Analisis Trend


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), trend merupakan gerakan lamban
berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah, meningkat atau
menurun. Trend positif terjadi jika hal yang diteliti menunjukkan gejala
kenaikan (trend yang dimiliki menunjukkan rata-rata pertambahan). Trend
negatif terjadi jika hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang
(trend yang dimiliki menunjukkan rata-rata penurunan). Secara umum data-
data penjualan mencerminkan empat faktor berikut:
1. Trend
Merupakan pergerakan time series dalam jangka panjang, bisa
berbentuk trend naik atau menurun. Diperlukan jangka waktu yang
relatif panjang untuk melihat pola trend tersebut. Trend tersebut bisa
dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk, perubahan teknologi
dan semacamnya.
2. Siklus
Merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka menengah (berkisar antara 2
sampai 10 tahun). Penyebab timbulnya fluktuasi siklus semacam ini
sangat beragam, begitu juga lama dan besarnya fluktuasi juga berbeda-
beda dengan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, maupun
industri ke industri lain.
3. Musiman
Merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu tahun. Ada
beberapa penyebab timbulnya fluktuasi musiman, seperti:
a. Karena peristiwa tertentu
b. Karena cuaca
4. Ketidakteraturan
Fluktuasi semacam ini disebabkan faktor-faktor yang munculnya tidak
teratur, dalam jangka yang pendek. Sebagai contoh ketidakteraturan
karena faktor bencana alam, yang berakibatkan volume panen yang
dihasilkan tidak seperti biasanya.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat garis trend,
antara lain:

1. Analisis trend bebas


2. Analisis trend setengah rata-rata
3. Analisis trend matematis

2.4.1.1 Analisis Trend Bebas

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 12


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Menurut Gunawan dan Yunita (2017), Penerapan garis trend secara bebas
dapat dikatakan sebagai suatu cara penerapan garis trend tanpa
menggunakan rumus matematika. Penggambaran secara langsung bisa
dilakukan dengan menarik garis lurus di sekitar data-data yang ada. Cara
semacam ini sangat praktis dan sederhana, namun mempunyai kelemahan
karena konsistensi cara semacam ini sangat kurang. Dua orang dengan
menggunakan data yang sama bisa menghasilkan garis trend yang berlainan.
Demikian pula seorang analis apabila menggambarkan dua kali pada waktu
berbeda juga bisa menghasilkan garis trend yang berlainan, meskipun data
yang digunakan sama. Sehingga cara ini jarang digunakan.
2.4.1.2 Garis Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average)
Menurut Gunawan dan Yunita (2017), dalam analisis trend ini unsur
subjektifitas mulai dihapuskan karena teknik peramalannya sudah
menggunakan perhitungan-perhitungan. Formula yang digunakan adalah:
Y=
a = rata-rata kelompok I
̄ ̄
b=

n = jumlah tahun dihitung dari periode dasar


Contoh kasus 2
Data penjualan selama enam tahun terakhir:

Tahun Volume Penjualan


2014 425.000
2015 500.000
2016 575.000
2017 650.000
2018 670.000
2019 720.000

Berdasarkan data di atas, diminta:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 13


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Menentukkan besarnya volume penjualan perusahaan tahun 2020 dengan


menggunakan metode trend semi average
Penyelesaian
Langkah Pertama

Tahun Y Semi Total Semi Average X


2014 425.000 -1
2015 500.000 1.500.000 500.000 0
2016 575.000 1
2017 650.000 2
2018 670.000 2.040.000 680.000 3
2019 720.000 4
2020 5

Langkah kedua
a = 500.000

b=

b = 60.000
Y 2020 = 500.000 + 60.000 (5) = 800.000
Maka penjualan perusahaan tahun 2020 adalah sebesar 800.000 unit
Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua sheet
PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 14


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di bawah


ini:

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


a. Untuk kolom Semi Total
C2 : =SUM(B2:B4)
C5 : =SUM(B5:B7)
b. Untuk kolom Semi Average
D2 : =C2/3
D5 : =C5/3
c. Untuk mencari nilai a
B10 : =D2
d. Untuk mencari nilai b
B11 : =(D5-D2)/3
e. Untuk mencari besarnya volume penjualan
B13 : =D2+B11*E8

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 15


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

2.4.1.3 Analisis Trend Matematis


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), dalam trend matematis ini terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk menggambarkan garis trend, yaitu:
1. Trend moment
Formula dasar yang dapat digunakan adalah:
Y=
Persamaan (i) : ƩY =
Persamaan (ii) : ƩXY =
Formula Y = a + b (x) merupakan persamaan garis trend yang akan
digambarkan. Persamaan (i) dan persamaan (ii) digunakan untuk
menghitung nilai a dan b yang pada akhirnya dijadikan sebagai dasar
penerpan garis linear (garis trend).
Contoh kasus 3

Tahun Volume Penjualan


2015 671.382
2016 692.856
2017 703.930
2018 634.268
2019 763.296

Berdasarkan data di atas, diminta:


Menentukkan besarnya volume penjualan perusahaan tahun 2020
dengan menggunakan metode trend moment
Penyelesaian
Untuk menghitung forecast penjualan tahun 2020, digunakan metode
trend moment, formula yang digunakan:
Persamaan (i) : ƩY = n.a + b.ƩX
3.465.732 = 5a + 10b
Persamaan (ii) : ƩXY = a.ƩX + b.ƩX
7.056.704 = 10a + 30b
Atau
Persamaan (ii) : 7.056.704 = 10a + 30b

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 16


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Persamaan (i) : 6.931.464 = 10a + 30b


125.240 = 10b
Diperoleh:
b = 12.524
a = 668.098,4
Volume penjualan tahun 2020 adalah:
Y = 668.098,4 + 12.524 (X)
Y = 668.098,4 + 12.524 (5)
Y = 730.718,4 unit (pembulatan)
Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua
sheet PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di


bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 17


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


a. Untuk kolom XY
D2 : = C2*B2 D5 : = C5*B5
D3 : = C3*B3 D6 : = C6*B6
D4 : = C4*B4 D7 : =SUM(D2:D6)
b. Untuk kolom X2
E2 : =C2^2 E5 : =C5^2
E3 : =C3^2 E6 : =C6^2
E4 : =C4^2 E7 : =SUM(E2:E6)
c. Untuk mencari persamaan (i)
Menghitung manual dengan metode eliminasi
d. Untuk mencari persamaan (ii)
Menghitung manual
e. Penjualan Tahun 2020
B21 : = H17+D17*(5)

2. Trend Least Square


Trend least square pada dasarnya memiliki sumber formula yang sama
dengan metode matematis. Hal yang membedakan adalah bahwa metode
least square menggunakan asumsi ∑X = 0. Formula yang digunakan :
Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 18
TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Y=

a=

b=

Keterangan:
Y = Variabe Depeden
X = Variabel Independen (periode)
a = nilai konstanta
b = koefisien
n = jumlah data (periode)
Contoh kasus 4
Data penjualan selama lima tahun terakhir:

Tahun Volume Penjualan


2015 900.000
2016 920.000
2017 950.000
2018 980.000
2019 1.000.000

Berdasarkan data di atas, diminta:


Menentukkan besarnya volume penjualan perusahaan tahun 2020
dengan menggunakan metode trend least square
Penyelesaian

Tahun Penjualan (Y) X X2 XY


2015 900.000 -2 4 -1.800.000
2016 920.000 -1 1 -920.000
2017 950.000 0 0 0
2018 980.000 1 1 980.000
2019 1.000.000 2 4 2.000.000
Jumlah 4.750.000 0 10 260.000

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 19


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Mencari nilai a dan b

a=

a=

a = 950.000

b=

b=

b = 26.000
Y 2020 =
Y 2020 = 950.000 + 26.000 (3)
Y 2020 = 1.028.000
Maka penjualan perusahaan tahun 2020 dengan menggunakan analisis
least square adalah sebesar 1.028.000 unit.
Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua
sheet PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di


bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 20


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


a. Untuk kolom X2
D2 : =C2^2 D5 : =C5^2
D3 : =C3^2 D6 : =C6^2
D4 : =C4^2 D7 : =SUM(D2:D6)
b. Untuk kolom XY
E2 : =C2*B2 E5 : =C5*B5
E3 : =C3*B3 E6 : =C6*B6
E4 : =C4*B4 E7 : =SUM(E2:E6)
c. Untuk mencari nilai a
B9 : =B7/5
d. Untuk mencari nilai b
B10 : =D7/E7
e. Penjualan tahun 2020
B14 : =B9+B10*3

2.4.2 Analisis Regresi Korelasi


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), dalam analisis regresi pengaruh linier
antara suatu variabel dengan nilai variabel lain dinyatakan dengan persamaan
berikut:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 21


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Y = f (x)
Yang berarti bahwa nilai variabel dependen ditentukan oleh nilai variabel
independen. Dengan fungsi linier, maka besar pengaruh sebenarnya dari
variabel independen terhadap variabel dependen dinyatakan dengan
persamaan, sebagai berikut :
Y=
Dalam analisis regresi, maka formula regresi yang digunakan adalah
Y=
Keterangan :
a = nilai konstanta
b = nilai koefisien regresi
besarnya nilai a dan b dihitung dengan bantuan formula:

a=

b=

Menurut Gunawan dan Yunita (2017), korelasi adalah hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Analisis ini biasanya digunakan untuk
melengkapi analisis regresi. Sehingga analisis korelasi berguna untuk menggali
hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.
Korelasi dinyatakan dengan antara angka -1 s/d 1, dengan simbol r, yang
berarti bahwa besarnya nilai r berada diantara -1 s/d 1. Semakin nilai r ini
mendekati -1 atau 1 maka berarti semakin kuat hubungan antara dua variabel
tersebut. Kriteria nilai:
a. R = -1, terdapat hubungan negatif sempurna atau variabel X
berhubungan dengan variabel Y tetapi hubungannya negatif.
b. r = 0, berarti variabel X tidak memiliki hubungan linier dengan variabel Y.
c. r = +1, berarti variabel X memiliki hubungan yang positif dan berbanding
lurus (linier) dengan variabel Y.

Untuk mencari koefisien korelasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 22


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Contoh Kasus 5
Data penjualan dan promosi selama lima tahun terakhir:

Tahun Volume Penjualan (Y) Biaya Iklan (X)


2015 600.000 250
2016 625.000 300
2017 650.000 325
2018 650.000 350
2019 675.000 375

Berdasarkan data diatas, diminta:

a. Menentukkan besarnya volume penjualan perusahaan tahun 2020


dengan menggunakan metode regresi
b. Menentukkan besarnya volume penjualan perusahaan tahun 2020
dengan menggunakan metode korelasi

Penyelesaian
Metode Regresi

Penjualan Biaya
Tahun XY X2 Y2
(Y) Iklan (X)
2015 600.000 250 150.000.000 62.500 360.000.000.000
2016 625.000 300 187.500.000 90.000 390.625.000.000
2017 650.000 325 211.250.000 105.625 422.500.000.000
2018 650.000 350 227.500.000 122.500 422.500.000.000
2019 675.000 375 253.125.000 140.625 455.625.000.000
Jumlah 3.200.000 1.600 1.029.375.000 521.250 2.051.250.000.000

Mencari nilai b dan a

b=

b = 581,08

a=

a = 454.054
Memasukkan nilai b dan a ke persamaan regresi

Y = a + b (X)

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 23


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Penjualan = 454.054 + 581,08 (X)

Metode Korelasi

r=√ } }

r=√

r = 0,00019
Perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua sheet
PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di bawah


ini:

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 24
TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

a. Untuk kolom XY
D2 : =C2*B2 D5 : =C5*B5
D3 : =C3*B3 D6 : =C6*B6
D4 : =C4*B4 D7 : =SUM(D2:D6)
b. Untuk kolom X2
E2 : =C2^2 E5 : =C5^2
E3 : =C3^2 E6 : =C6^2
E4 : =C4^2 E7 : =SUM(E2:E6)
c. Untuk kolom Y2
F2 : =B2^2 F5 : =B5^2
F3 : =B3^2 F6 : =B6^2
F4 : =B4^2 F7 : =SUM(F2:F6)
d. Mencari nilai b
B10 : =(5*D7-C7*B7)/(5*E7-(C7)^2)
e. Mencari nilai a
B11 : =(B7-(B10*C7))/5
f. Penjualan Tahun 2020 metode regresi
Ditulis manual
g. Penjualan Tahun 2020 metode korelasi
B16 : =((5*D7-(C7*B7))/(((5*E7)-(C7)^2)*((5*F7)-(B7)^2)))^(1/2)

2.5 Forecast dengan Metode Khusus


Menurut Gunawan dan Yunita (2017), forecast dengan metode khusus
terdiri dari:
a. Analisis industri
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat forecast adalah
melalui analisis industri. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan
menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan permintaan industri

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 25


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

secara umum, baik dalam hal volume penjualan maupun posisi persaingan
bisnis.
Analisis ini berfokus pada kegiatan memperkiraan market share yang
dimiliki perusahaan. Semakin besar market share yang dimiliki, menunjukkan
posisi persaingan perusahaan lebih kuat dibanding perusahaan lain.
Demikian pula sebaliknya, market share yang kecil mencerminkan posisi
perusahaan yang lemah dibanding perusahaan pesaing.
Untuk menghitung besarnya market share digunakan formula berikut:

Analisis industri ini meliputi :


1. Menentukan proyeksi demand industri untuk mengetahui prospek
perkembangan industri produk dimasa mendatang
2. Menilai posisi perusahaan dalam indusri sejenis, yang terukur dengan
besarnya market share yang diperoleh perusahaan
3. Proyeksi posisi perusahaan dimasa mendatang, melalui perhitungan
expected market share.
b. Analisis lini produk (Product line)

Analisis produk lini (product line) digunakan pada perusahaan-


perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam produk. Masing-
masing macam produk tersebut tidak dapat diambil kesamaannya dan harus
dibuat forecast secara terpisah.
c. Analisis penggunaan akhir

Analisis ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi


barang-barang tidak langsung dapat dikonsumsi, melainkan masih
memerlukan proses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir. Permintaan
akan produk ini dipengaruhi secara langsung oleh produk akhir yang berasal
dari produk tersebut atau produk akhir yang menggunakannya.
Contoh kasus 6
CV. Niken Shoes CO. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri sepatu olahraga. Data permintaan industri sepatu dan penjualan PT.
Niken Indonesia Selama 6 tahun terakhir, sebagai berikut:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 26


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Tahun Penjualan industri Penjualan sepatu


2014 75.000.000 6.000.000
2015 72.000.000 6.480.000
2016 78.000.000 7.020.000
2017 81.000.000 8.100.000
2018 90.000.000 9.900.000
2019 94.500.000 11.340.000

Selama 6 tahun terakhir market share perusahaan cendrung meningkat.


Untuk tahun 2020 dengan berbagai pertimbangan perusahaan cukup puas
dengan tingkat market share sama dengan tahun 2019. Dengan data
tersebut, diminta:

1. Menghitung perkiraan demand industri untuk tahun 2020 dengan


metode trend moment
2. Menentukan tingkat penjualan CV. Niken Shoes CO pada tahun 2020
sesuai harapan yang digariskan.

Penyelesaian
Perencanaan penjualan atas dasar Analisa market share
a. Perkiraan Demand industri sepatu dengan Metode Trend Moment

Penjualan
Tahun X X2 XY
(Y)
2014 75.000.000 0 0 0
2015 72.000.000 1 1 72.000.000
2016 78.000.000 2 4 156.000.000
2017 81.000.000 3 9 243.000.000
2018 90.000.000 4 16 360.000.000
2019 94.500.000 5 25 472.500.000
Jumlah (∑) 404.000.000 15 55 1.303.500.000
Formula yang digunakan:
Y = a + b (x)
Persamaan (i) : 490.500.000 = 6a + 15b
Persamaan (ii) : 1.303.500.000 = 15a + 55b
Atau
Persamaan (ii) : 2.607.000.000 = 30a + 75b

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 27


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Persamaan (i) : 2.452.500.000 = 30a + 110b


154.500.000 = 35b
Diperoleh:
b = 4.414.285,72
a = 70.714.285,70
Persamaan Trend: Y = 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (x)
Volume Penjualan industri tahun 2020 adalah:
Y = 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (x)
Y = 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (6)
Y = 97.200.000 (pembulatan)
b. Tingkat penjualan perusahaan yang dapat dicapai tahun 2020

Jadi tingkat penjualan Perusahaan tahun 2020 =


12% x 97.200.000 = 11.664.000
Perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua
sheet PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:

Kemudian pada sheet PENYELESAIAN, buatlah perhitungan seperti di


bawah ini:

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 28


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

Rumus untuk setiap sel pada sheet PENYELESAIAN:


a. Untuk mencari X2
D3 : =D3^2 D6 : =D6^2
D4 : =D4^2 D7 : =D7^2
D5 : =D5^2 D8 : =SUM(D3:D7)
b. Untuk mencari XY
E3 : =C3*B3 E6 : =C6*B6
E4 : =C4*B4 E7 : =C7*B7
E5 : =C5*B5 E8 : =SUM(E3:E7)
c. Untuk mencari persamaan (i)
Menghitung manual dengan metode eliminasi
d. Untuk mencari persamaan (ii)
Menghitung manual
e. Penjualan Tahun 2020
B23 : =H19+D19*(6)
f. Market Share 2020
B26 : =(Data!C7/Data!B7)
g. Tingkat penjualan
D27 : =B26*B23
Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 29
TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

RANGKUMAN
1. Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci
tentang penjualan perusahaan dimasa yang akan datang, dimana
didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu, serta
tempat penjualan barang.
2. Penyusunan anggaran penjualan dimulai dari mempertimbangkan faktor
yang mempengaruhi anggaran penjualan. Setelah itu menetapkan harga jual
untuk produk tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran
tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual
pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan
anggaran penjualan, dan terakhir disusunlah anggaran penjualan.
3. Pada forecast berdasarkan pendapat (judgement) biasanya pendapat yang
dipakai sebagai dasar melakukan forecasting, yaitu: Salesman, Manajer area,
Konsultan, dan Survei konsumen
4. Pada forecast berdasarkan statistik teknik perhitungan dalam forecasting,
meliputi:
a. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel saja,
maka digunakan cara analisis trend: Trend bebas, Trend setengah rata-
rata (semi average), dan Trend matematis (moment & least square)
b. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel, maka
digunakan cara: Metode regresi dan Metode korelasi
5. Pada forecast dengan metode khusus, metode yang digunakan, yaitu :
Analisis industri, Analisis lini produk (product line), dan Analisis penggunaan
akhir.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 30


TOPIK 2. ANGGARAN PENJUALAN

REFERENSI
[1] Adisaputro, G. & Anggarini, Y. 2017. Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan,
Dan Pengendalian Laba Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
[2] Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional
Perusahaan Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
[3] Nafarin, M. 2019. Penganggaran Perusahaan Cetakan Kesebalas. Jakarta:
Salemba Empat.

Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Peranggaran Perusahaan 31

Anda mungkin juga menyukai