2
OBJEKTIF :
Menurut Didit (2011), tujuan utama dari anggaran penjualan adalah untuk:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan/keputusan manajemen dalam proses
perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Memudahkan pengendalian penjualan
Dari data tersebut, buatlah ramalan penjualan tahun 2020 dengan metode
kuadrat terkecil
Penyelesaian
Penjualan
n Tahun X X2 XY
(Y)
1 2015 130 0 0 0
2 2016 145 1 1 145
3 2017 150 2 4 300
4 2018 165 3 9 495
5 2019 170 4 16 680
∑ 760 10 30 1.620
b= a= –b
b= = 10 a= – 10 x = 132
Ramalan penjualan kecap tahun 2020 sebanyak 182 botol untuk daerah
Banjarmasin dan Martapura dengan perbandingan 2:1.
Banjarmasin 2/3 x 182 = 121 botol
Martapura 1/3 x 182 = 61 botol +
Jumlah = 182 botol
Banjarmasin Martapura
Kecap sedang 50% x 121 = 61 botol Kecap sedang 50% x 61 = 31 botol
Kecap manis 30% x 121 = 36 botol Kecap manis 30% x 61 = 18 botol
Kecap asin 20% x 121 = 24 botol + Kecap asin 20% x 61 = 12 botol +
Jumlah = 121 botol Jumlah = 61 botol
Banjarmasin
Triwulan I
Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 61 = 15 botol x Rp 500) = Rp 7.500
Kecap manis (24,34% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (24,34% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 30 botol = Rp 15.900
Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 61 = 16 botol x Rp 500) = Rp 8.000
Kecap manis (25,66% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (25,66% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 31 botol = Rp 16.400
Triwulan VI
Kecap sedang (26,32% x 61 = 16 botol x Rp 500) = Rp 8.000
Kecap manis (26,32% x 36 = 9 botol x Rp 600) = Rp 5.400
Kecap asin (26,32% x 24 = 6 botol x Rp 500) = Rp 3.000
Jumlah = 31 botol = Rp 16.400
Total triwulan I + II + III + IV = 121 botol = Rp 64.100
Martapura
Triwulan I
Kecap sedang (23,68% x 31 = 7 botol x Rp 600) = Rp 4.200
Kecap manis (23,68% x 18 = 4 botol x Rp 750) = Rp 3.000
Triwulan II
Kecap sedang (24,34% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (24,34% x 18 = 4 botol x Rp 750) = Rp 3.000
Kecap asin (24,34% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 15 botol = Rp 9.600
Triwulan III
Kecap sedang (25,66% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (25,66% x 18 = 5 botol x Rp 750) = Rp 3.750
Kecap asin (25,66% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 16 botol = Rp 10.350
Triwulan IV
Kecap sedang (26,32% x 31 = 8 botol x Rp 600) = Rp 4.800
Kecap manis (26,32% x 18 = 5 botol x Rp 750) = Rp 3.750
Kecap asin (26,32% x 12 = 3 botol x Rp 600) = Rp 1.800
Jumlah = 16 botol = Rp 10.350
Total triwulan I + II + III + IV = 61 botol = Rp 39.300
C18 : =2/3*B14
C19 : =1/3*B14
C20 : =SUM(C18:C19)
Banjarmasin: Martapura:
C23 : =A23*C18 D23 : =A23*C19
C24 : =A24*C18 D24 : =A24*C19
C25 : =A25*C18 D25 : =A25*C19
C26 : =SUM(C23:C25) D26 : =SUM(D23:D25)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat garis trend,
antara lain:
Menurut Gunawan dan Yunita (2017), Penerapan garis trend secara bebas
dapat dikatakan sebagai suatu cara penerapan garis trend tanpa
menggunakan rumus matematika. Penggambaran secara langsung bisa
dilakukan dengan menarik garis lurus di sekitar data-data yang ada. Cara
semacam ini sangat praktis dan sederhana, namun mempunyai kelemahan
karena konsistensi cara semacam ini sangat kurang. Dua orang dengan
menggunakan data yang sama bisa menghasilkan garis trend yang berlainan.
Demikian pula seorang analis apabila menggambarkan dua kali pada waktu
berbeda juga bisa menghasilkan garis trend yang berlainan, meskipun data
yang digunakan sama. Sehingga cara ini jarang digunakan.
2.4.1.2 Garis Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average)
Menurut Gunawan dan Yunita (2017), dalam analisis trend ini unsur
subjektifitas mulai dihapuskan karena teknik peramalannya sudah
menggunakan perhitungan-perhitungan. Formula yang digunakan adalah:
Y=
a = rata-rata kelompok I
̄ ̄
b=
Langkah kedua
a = 500.000
b=
b = 60.000
Y 2020 = 500.000 + 60.000 (5) = 800.000
Maka penjualan perusahaan tahun 2020 adalah sebesar 800.000 unit
Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua sheet
PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:
Y=
a=
b=
Keterangan:
Y = Variabe Depeden
X = Variabel Independen (periode)
a = nilai konstanta
b = koefisien
n = jumlah data (periode)
Contoh kasus 4
Data penjualan selama lima tahun terakhir:
a=
a=
a = 950.000
b=
b=
b = 26.000
Y 2020 =
Y 2020 = 950.000 + 26.000 (3)
Y 2020 = 1.028.000
Maka penjualan perusahaan tahun 2020 dengan menggunakan analisis
least square adalah sebesar 1.028.000 unit.
Perhitungan dengen menggunakan microsoft excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua
sheet PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:
Y = f (x)
Yang berarti bahwa nilai variabel dependen ditentukan oleh nilai variabel
independen. Dengan fungsi linier, maka besar pengaruh sebenarnya dari
variabel independen terhadap variabel dependen dinyatakan dengan
persamaan, sebagai berikut :
Y=
Dalam analisis regresi, maka formula regresi yang digunakan adalah
Y=
Keterangan :
a = nilai konstanta
b = nilai koefisien regresi
besarnya nilai a dan b dihitung dengan bantuan formula:
a=
b=
Menurut Gunawan dan Yunita (2017), korelasi adalah hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Analisis ini biasanya digunakan untuk
melengkapi analisis regresi. Sehingga analisis korelasi berguna untuk menggali
hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.
Korelasi dinyatakan dengan antara angka -1 s/d 1, dengan simbol r, yang
berarti bahwa besarnya nilai r berada diantara -1 s/d 1. Semakin nilai r ini
mendekati -1 atau 1 maka berarti semakin kuat hubungan antara dua variabel
tersebut. Kriteria nilai:
a. R = -1, terdapat hubungan negatif sempurna atau variabel X
berhubungan dengan variabel Y tetapi hubungannya negatif.
b. r = 0, berarti variabel X tidak memiliki hubungan linier dengan variabel Y.
c. r = +1, berarti variabel X memiliki hubungan yang positif dan berbanding
lurus (linier) dengan variabel Y.
Contoh Kasus 5
Data penjualan dan promosi selama lima tahun terakhir:
Penyelesaian
Metode Regresi
Penjualan Biaya
Tahun XY X2 Y2
(Y) Iklan (X)
2015 600.000 250 150.000.000 62.500 360.000.000.000
2016 625.000 300 187.500.000 90.000 390.625.000.000
2017 650.000 325 211.250.000 105.625 422.500.000.000
2018 650.000 350 227.500.000 122.500 422.500.000.000
2019 675.000 375 253.125.000 140.625 455.625.000.000
Jumlah 3.200.000 1.600 1.029.375.000 521.250 2.051.250.000.000
b=
b = 581,08
a=
a = 454.054
Memasukkan nilai b dan a ke persamaan regresi
Y = a + b (X)
Metode Korelasi
r=√ } }
r=√
r = 0,00019
Perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel
Buatlah dua sheet, yang pertama sheet DATA berisi soal dan yang kedua sheet
PENYELESAIAN berisi penyelesaian soal.
Salinlah soal pada sheet DATA sepert di bawah ini:
a. Untuk kolom XY
D2 : =C2*B2 D5 : =C5*B5
D3 : =C3*B3 D6 : =C6*B6
D4 : =C4*B4 D7 : =SUM(D2:D6)
b. Untuk kolom X2
E2 : =C2^2 E5 : =C5^2
E3 : =C3^2 E6 : =C6^2
E4 : =C4^2 E7 : =SUM(E2:E6)
c. Untuk kolom Y2
F2 : =B2^2 F5 : =B5^2
F3 : =B3^2 F6 : =B6^2
F4 : =B4^2 F7 : =SUM(F2:F6)
d. Mencari nilai b
B10 : =(5*D7-C7*B7)/(5*E7-(C7)^2)
e. Mencari nilai a
B11 : =(B7-(B10*C7))/5
f. Penjualan Tahun 2020 metode regresi
Ditulis manual
g. Penjualan Tahun 2020 metode korelasi
B16 : =((5*D7-(C7*B7))/(((5*E7)-(C7)^2)*((5*F7)-(B7)^2)))^(1/2)
secara umum, baik dalam hal volume penjualan maupun posisi persaingan
bisnis.
Analisis ini berfokus pada kegiatan memperkiraan market share yang
dimiliki perusahaan. Semakin besar market share yang dimiliki, menunjukkan
posisi persaingan perusahaan lebih kuat dibanding perusahaan lain.
Demikian pula sebaliknya, market share yang kecil mencerminkan posisi
perusahaan yang lemah dibanding perusahaan pesaing.
Untuk menghitung besarnya market share digunakan formula berikut:
Penyelesaian
Perencanaan penjualan atas dasar Analisa market share
a. Perkiraan Demand industri sepatu dengan Metode Trend Moment
Penjualan
Tahun X X2 XY
(Y)
2014 75.000.000 0 0 0
2015 72.000.000 1 1 72.000.000
2016 78.000.000 2 4 156.000.000
2017 81.000.000 3 9 243.000.000
2018 90.000.000 4 16 360.000.000
2019 94.500.000 5 25 472.500.000
Jumlah (∑) 404.000.000 15 55 1.303.500.000
Formula yang digunakan:
Y = a + b (x)
Persamaan (i) : 490.500.000 = 6a + 15b
Persamaan (ii) : 1.303.500.000 = 15a + 55b
Atau
Persamaan (ii) : 2.607.000.000 = 30a + 75b
RANGKUMAN
1. Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci
tentang penjualan perusahaan dimasa yang akan datang, dimana
didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu, serta
tempat penjualan barang.
2. Penyusunan anggaran penjualan dimulai dari mempertimbangkan faktor
yang mempengaruhi anggaran penjualan. Setelah itu menetapkan harga jual
untuk produk tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran
tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual
pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan
anggaran penjualan, dan terakhir disusunlah anggaran penjualan.
3. Pada forecast berdasarkan pendapat (judgement) biasanya pendapat yang
dipakai sebagai dasar melakukan forecasting, yaitu: Salesman, Manajer area,
Konsultan, dan Survei konsumen
4. Pada forecast berdasarkan statistik teknik perhitungan dalam forecasting,
meliputi:
a. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel saja,
maka digunakan cara analisis trend: Trend bebas, Trend setengah rata-
rata (semi average), dan Trend matematis (moment & least square)
b. Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari satu variabel, maka
digunakan cara: Metode regresi dan Metode korelasi
5. Pada forecast dengan metode khusus, metode yang digunakan, yaitu :
Analisis industri, Analisis lini produk (product line), dan Analisis penggunaan
akhir.
REFERENSI
[1] Adisaputro, G. & Anggarini, Y. 2017. Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan,
Dan Pengendalian Laba Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
[2] Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional
Perusahaan Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
[3] Nafarin, M. 2019. Penganggaran Perusahaan Cetakan Kesebalas. Jakarta:
Salemba Empat.