Triwulan
Tahun Setahun
I II III IV
2008 28 32 36 34 130
2009 32 35 38 40 143
2010 36 37 38 39 150
2011 40 40 42 43 165
2012 44 41 41 33 170
Jumlah 180 18 195 200 760
Rata-rata 36 37 39 40
% 23.68 24.34 25.66 26.32 100
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan
• Daerah penjualan meliputi Palembang (Plg) dan Prabumuli (Pbm) dengan perbandingan
2:1, berikut harga perbotol kecap:
Palembang Prabumuli
Kecap Sedang Rp 500 Rp 600
Kecap Manis Rp 600 Rp 750
Kecap Asin Rp 500 Rp 600
Distribusi penjualan tiap jenis produk ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%,
kecap manis 30% dan kecap asin 20%.
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan
Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan untuk tahun 2012. Apabila ramalan penjualan
menggunakan metode kuadrat terkecil maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Jadi, ramalan jualan untuk tahun 2013 sebesar 182 unit (botol)
Ramalan Jualan Kecap tahun 2013 sebanyak 182 botol untuk daerah Palembang dan Prabumulih dengan perbandingan 2 :
1
RINCIAN PERHITUNGAN :
•Ramalan Jualan Kecap tahun 2012 sebanyak 182 botol untuk daerah Palembang dan Prabumulih
dengan perbandingan 2 : 1
Palembang 2/3 x 182 botol = 121 botol
Prabumulih 1/3 x 182 botol = 61 botol
Jumlah = 182 botol
Palembang
Kecap Sedang 50% x 121 botol = 61 botol
Kecap Manis 30% x 121 botol = 36 botol
Kecap Asin 20% x 121 botol = 24 botol
JUMLAH =121 botol
Prabumulih
Kecap Sedang 50% x 61 botol = 31 botol
Kecap Manis 30% x 61 botol = 18 botol
Kecap Asin 20% x 61 botol = 12 botol
JUMLAH = 61 botol
■ Palembang :
Triwulan I
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 23,68% x 61= 14 botol Rp 500 Rp 7.000
Kecap Manis 23,68% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 23,68% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah I 29 botol Rp 15.400
Triwulan II
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 24,34% x 61 = 15 botol Rp 500 Rp 7.500
Kecap Manis 24,34% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 24,34% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah II 30 botol Rp 15.900
■ Palembang
Triwulan III
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 25,66% x 61= 16 botol Rp 500 Rp 8.000
Kecap Manis 25,66% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 25,66% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah III 31 botol Rp 16.400
Triwulan IV
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 26,32% x 61= 16 botol Rp 500 Rp 8.000
Kecap Manis 26,32% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 26,32% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah IV 31 botol Rp 16.400
Triwulan I
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 23,68% x 31= 7 botol Rp 600 Rp 4.200
Kecap Manis 23,68% x 18= 4 botol Rp 750 Rp 3.000
Kecap Asin 23,68% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah I 14 botol Rp 9.000
Triwulan II
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 24,34% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 24,34% x 18= 4 botol Rp 750 Rp 3.000
Kecap Asin 24,34% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah II 15 botol Rp 9.600
■ Prabumulih
Triwulan III
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 25,66% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 25,66% x 18= 5 botol Rp 750 Rp 3.750
Kecap Asin 25,66% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah III 16 botol Rp 10.350
Triwulan IV
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 26,32% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 26,32% x 18= 5 botol Rp 750 Rp 3.750
Kecap Asin 26,32% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah IV 16 botol Rp 10.350
Palembang
Kecap Sedang 14 7.000 15 7.500 16 8.000 16 8.000 61 30.500
Prabumulih
Kecap Sedang 7 4.200 8 4.800 8 4.800 8 4.800 31 18.600
Anggaran Kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas
dan arus kas keluar sebagai arus kas yang dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak
kelebihan dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar masuknya uang yang direncanakan perusahaan
di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumbersumber penerimaan dan
pengeluaran kastersebut.
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu,
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi
pengeluaran kas yang sebenarnya.
Kegunaan Anggaran Kas
1. Sebagai pedoman kerja Berfungsi sebagai pedoman kerja yang memberikan arah serta
sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja Berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar
semua bagianbagian yang terdapat dalam perusahaan dapat menunjang, saling bekerja
sama untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai alat pengawasan kerja Berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding
untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa
yang dicapai oleh realisasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan, dapat dinilai
apakah suatu perusahaan telah sukses bekerja atau belum. Dari perbandingan semula
dapat juga diketahui sebab sebab penyimpangan antara anggaran dan realisasinya.
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Kas
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas antara lain:
1. Penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan
memperbesar penerimaan kas.
2. Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula penerimaan kas.
Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar pula penerimaan kas.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar syarat pembayaran (term of
payment) yang ditawarkan perusahaan.
4. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan
mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan
memperlambat penerimaan kas.
5. Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva tetap.
6. Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain (non operating),
seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Kas
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengeluarankas antara lain:
1. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan
dibeli dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang.
2. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan memperkecil pengeluaran kas.
3. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat
memaksakan pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
4. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.
5. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan dibayar, akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan.
6. Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang harus dibayar, akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan.
7. Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas
yang akan dilakukan.
8. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar
pengeluaran kas.
9. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lainlain (non perating), seperti misalnya
untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya
Pendekatan dalam Menyusun Arus kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas
masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang
disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode
ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
1). Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar 2). Pendekatan Akunting Keuangan
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, Metode ini dikatakan pendekatan akunting
karena dalam menyusun anggaran kas lebih keuangan, karena cara penyusunan anggaran
dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca
ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh
apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan karena penyusunan anggaran kas didasarkan
kas. Dikatakan metode langsung karena ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut
metode ini langsung secara rinci metode tak langsung.
mengidentifikasi dari transaksi sumber kas
atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus
kas keluar.
Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu (1) bentuk tunggal, dan
(2) bentuk campuran. Anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara
mengelompokkan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok lagi kas keluar.
Anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk
dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau
kas keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.
Langkah Penyusunan Anggaran Kas
1. Menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan.
2. Menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran
pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. Atau menyusun taksiran
pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.
3. Menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas
final.
Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu:
– Anggaran kas jangka pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan
dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang
secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
– Anggaran kas jangka panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan
perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan
menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap
tahun anggaran.
Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Kas
Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
1. Menyusun anggaran penagihan piutang.
2. Menyusun anggaran penerimaan kas yang terdiri dari penerimaan tunai, penagihan
piutang dan penerimaan lainnya.
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas.
4. Menyusun anggaran kas sementara, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya defisit
kas.
5. Memperkirakan pembayaran, bunga dan menyusun skema pembayaran bunga secara
lengkap.
6. Menyusun anggaran kas akhir.
Format Anggaran Kas
Format tersebut membagi arus kas ke dalam tiga kelompok sumber yaitu:
1. Aktifitas Operasi
Dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu:
a) Penjualan produk perusahaan
b) Penerimaan piutang
c) Pendapatan dari sumber di luar usaha utama
d) Pembelian bahan baku/barang dagangan
e) Pembayaran biaya tenaga kerja
f) Pembayaran biaya-biaya overhead
g) Pembayaran biaya-biaya pemasaran,
h) Pembayaran biaya-biaya administrasi & umum
2. Aktivitas Investasi
3. Aktivitas Pembiayaan
g) Penerbitan Saham
h) Penerbitan Obligasi
i) Penerbitan Promes/wesel
j) Pembayaran Dividen
k) Pelunasan obligasi/promes/wesel
l) Dan lain-lain
Jika dilihat format anggaran kas tersebut, maka berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas
tersebut, dapat di susun seperti dalam tabel dibawah ini.
Kas masuk dari kegiatan operasi Rp 7.200 Kas keluar untuk kegiatan investasi
Bayar beli harta tetap
30.600
Bayar pinjaman diberikan 1.100
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500) 31.700 _
Kas untuk kegiatan investasi 25.500
Kas masuk dari kegiatan pendanaan 13.800 3. Kegiatan Pendanaan
Kas masuk dari kegiatan pendanaan
Kekurangan kas (Rp Terima dari hasil jual saham 15.000
Terima dari utang jangka panjang 9.500
4.500)
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan
24.500
Bayar deviden 1.700
Kas awal 12.700 Bayar utang jangka panjang 9.000
10.700
Kas akhir Rp Kas untuk kegiatan pendanaan 13.800
4. Deficit (kekurangan) kas (1+2+3) (4.500)
8.200 5. Kas awal 1 Januari 2017 12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2017 8.200
PT Purnasari
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
1. Kas Masuk
Kas masuk dari kegiatan operasi
Laba bersih 4.100
Penyusutan 1.800
Persediaan turun 100
Utang Usaha naik 3.800
PE
3. Pendekatan Akunting Jumlah kas masuk dari kegiatan operasi
Kas masuk dari kegiatan investasi
9.800
4. Pendekatan Akunting
Persediaan turun 100
Utang usaha naik 3.800 +
PE
Keuangan Bentuk Campuran
Jumlah kas masuk dari kegiatan operasi 9.800