Anda di halaman 1dari 38

PENYUSUNAN ANGGARAN

JUALAN DAN ANGGARAN KAS


KELOMPOK 2 :
ELSA DIAN FEBRIANTI
ERIK PRATAMA
HAERANI CAHAYA N.
FRANSISKA XAVERIANA CORIDA
FIRDA RAHAYU
MUHAMMAD NAINUS
MUHAMMAD IRFAN HIDAYAT
NANDA SEPTIA PUTRI
WIDELFIANI A.
Penyusunan Anggaran Jualan
Pengertian Anggaran Jualan

Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah


anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), harga
barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Manfaat Anggaran Jualan

1. Sebagai dasar untuk perencana kegiatan seseorang atau perusahaan

2. Acuan aktivitas Perusahaan

3. Alat pengontrol aktivitas

4. Menjadi motivasi untuk bekerja secara konsisten


Penyusunan Anggaran Jualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan, meliputi :
1. Penentuan dasar-dasar anggaran
a. Penentuan relevant variabel yang mempengaruhi penjualan.
b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan.
c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai.
2. Penyusunan rencana penjualan
a. Analisa ekonomi,
dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek- aspek makro, seperti:
- Moneter
- Kependudukan
- Kebijaksanaan- kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi
- Teknologi dan menilai akibatnya terhadap permintaan industri.
b. Melakukan analisa industri :
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang
dihasilkan oleh industri.

c. Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu


Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menerap produk sejenis yang
dihasilkan oleh industri.
d. Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa
depan, dengan memperhatikan faktor- faktor produksi, seperti :
- Bahan mentah
- Tenaga kerja
- Kapasitas produksi
- Keadaan pemodalan
3. Penyusunan Rencana
a. Penyusunan Tentative Sales Budget
b. Penyusunan Projected Income Statement
c. Komunikasi antar departemen, untuk menyesuaikan masing – masing anggaran.
 
3. Penyusunan Rencana
a. Penyusunan Tentative Sales Budget
b. Penyusunan Projected Income Statement
c. Komunikasi antar departemen, untuk menyesuaikan masing – masing anggaran.
 
Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Jualan
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan seperti
yang dijelaskan oleh M. Nafarin:
1. Faktor Pemasaran
2. Faktor Keuangan
3. Faktor Ekonomis
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
5. Faktor Perkembangan Penduduk
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7. Faktor Teknis
8. Faktor Lainnya
Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Jualan
Selain ke delapan faktor diatas, terdapat dua faktor lain yang mampu mempengaruhi
penyusunan anggaran penjualan perusahaan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu,
yakni:
1. Faktor Internal
Dalam hal ini, faktor internal mencakup penjualan pada tahun sebelumnya, kebijakan
perusahaan terkait masalah penjualan, kapasitas produksi dan potensi perluasannya,
tenaga kerja karyawan, modal kerja, serta fasilitas lain yang mampu menunjang
operasional perusahaan.
2. Faktor Eksternal
Sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi persaingan di pasar, posisi perusahaan
dalam persaingan tersebut, tingkat pertumbuhan masyarakat, elastisitas permintaan pada
harga barang yang diproduksi, serta berbagai kebijakan pemerintah.
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan
Data kecap asli yang mempunyai data jualan kecap selama 5 tahun:

Perusahaan Kecap Asli


Penjualan
Tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 (dalam botol)

Triwulan
Tahun Setahun
I II III IV
2008 28 32 36 34 130
2009 32 35 38 40 143
2010 36 37 38 39 150
2011 40 40 42 43 165
2012 44 41 41 33 170
Jumlah 180 18 195 200 760
Rata-rata 36 37 39 40  
% 23.68 24.34 25.66 26.32 100
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan
• Daerah penjualan meliputi Palembang (Plg) dan Prabumuli (Pbm) dengan perbandingan
2:1, berikut harga perbotol kecap:

  Palembang Prabumuli
Kecap Sedang Rp 500 Rp 600
Kecap Manis Rp 600 Rp 750
Kecap Asin Rp 500 Rp 600

Distribusi penjualan tiap jenis produk ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%,
kecap manis 30% dan kecap asin 20%.
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Penjualan
Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan untuk tahun 2012. Apabila ramalan penjualan
menggunakan metode kuadrat terkecil maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

n Tahun Penjualan (Y) X X2 XY


1 2008 130 0 0 0
2 2009 143 1 1 145
3 2010 150 2 4 300
4 2011 165 3 9 495
5 2012 170 4 16 680
𝚺 760 10 30 1.620

𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌 5 ( 1.620 ) − ( 10 )( 760 ) 8.100−7.600


𝑏= = = =10 𝑎=
∑ 𝑌
−𝑏 (
∑ 𝑋
)
=
760
( )
− 10
10
=132
𝑛∑ 𝑋 − ( ∑ 𝑋 ) 5 ( 30 ) − ( 10 ) 150−100
2 2 2 𝑛 𝑛 5 5

Jadi, diperoleh persamaan tren garis lurus :

Jadi, ramalan jualan untuk tahun 2013 sebesar 182 unit (botol)
Ramalan Jualan Kecap tahun 2013 sebanyak 182 botol untuk daerah Palembang dan Prabumulih dengan perbandingan 2 :
1
RINCIAN PERHITUNGAN :
•Ramalan Jualan Kecap tahun 2012 sebanyak 182 botol untuk daerah Palembang dan Prabumulih
dengan perbandingan 2 : 1
Palembang 2/3 x 182 botol = 121 botol
Prabumulih 1/3 x 182 botol = 61 botol
Jumlah = 182 botol
Palembang
Kecap Sedang 50% x 121 botol = 61 botol
Kecap Manis 30% x 121 botol = 36 botol
Kecap Asin 20% x 121 botol = 24 botol
JUMLAH =121 botol
Prabumulih
Kecap Sedang 50% x 61 botol = 31 botol
Kecap Manis 30% x 61 botol = 18 botol
Kecap Asin 20% x 61 botol = 12 botol
JUMLAH = 61 botol
■ Palembang :

Triwulan I
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 23,68% x 61= 14 botol Rp 500 Rp 7.000
Kecap Manis 23,68% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 23,68% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah I 29 botol Rp 15.400

Triwulan II
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 24,34% x 61 = 15 botol Rp 500 Rp 7.500
Kecap Manis 24,34% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 24,34% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah II 30 botol Rp 15.900
■ Palembang
Triwulan III
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 25,66% x 61= 16 botol Rp 500 Rp 8.000
Kecap Manis 25,66% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 25,66% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah III 31 botol Rp 16.400

Triwulan IV
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 26,32% x 61= 16 botol Rp 500 Rp 8.000
Kecap Manis 26,32% x 36 = 9 botol Rp 600 Rp 5.400
Kecap Asin 26,32% x 24 = 6 botol Rp 500 Rp 3.000
Jumlah IV 31 botol Rp 16.400

Total Unit Triwulan I + II+ III + IV = 29 + 30 + 31 + 31 = 121 botol


Total Harga Triwulan I + II+ III + IV = Rp 15.400 + Rp 15.900 + Rp 16.400 + Rp 16.400 = Rp 64.100
■ Prabumulih

Triwulan I
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 23,68% x 31= 7 botol Rp 600 Rp 4.200
Kecap Manis 23,68% x 18= 4 botol Rp 750 Rp 3.000
Kecap Asin 23,68% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah I 14 botol Rp 9.000

Triwulan II
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 24,34% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 24,34% x 18= 4 botol Rp 750 Rp 3.000
Kecap Asin 24,34% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah II 15 botol Rp 9.600
■ Prabumulih
Triwulan III
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 25,66% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 25,66% x 18= 5 botol Rp 750 Rp 3.750
Kecap Asin 25,66% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah III 16 botol Rp 10.350

Triwulan IV
Jenis Produk Unit Harga Jumlah
Kecap Sedang 26,32% x 31= 8 botol Rp 600 Rp 4.800
Kecap Manis 26,32% x 18= 5 botol Rp 750 Rp 3.750
Kecap Asin 26,32% x 12= 3 botol Rp 600 Rp 1.800
Jumlah IV 16 botol Rp 10.350

Total Unit Triwulan I + II+ III + IV = 14 + 15 + 16 + 16 = 61 botol


Total Harga Triwulan I + II+ III + IV = Rp 9.000 + Rp 9.600 + Rp 10.350 + Rp 10.350 = Rp
39.300
• Setelah membuat perhitungan jualan untuk masing-masing daerah dan tiap jenis produk untuk
tiap Triwulan, Langkah selanjutnya menyusun anggaran jualan:
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Jualan
Tiap Triwulan pada Tahun 2013
TRIWULAN
Setahun
Daerah I II III IV
Penjualan dan
Jenis Kecap
Btl Rp Btl Rp Btl Rp Btl Rp Btl Rp

Palembang
Kecap Sedang 14 7.000 15 7.500 16 8.000 16 8.000 61 30.500

Kecap Manis 9 5.400 9 5.400 9 5.400 9 5.400 36 21.600

Kecap Asin 6 3.000 6 3.000 6 3.000 6 3.000 24 12.000


TOTAL 1 29 15.400 30 15.900 31 16.400 31 16.400 121 64.100

Prabumulih
Kecap Sedang 7 4.200 8 4.800 8 4.800 8 4.800 31 18.600

Kecap Manis 4 3.000 4 3.000 5 3.750 5 3.750 18 13.500

Kecap Asin 3 1.800 3 1.800 3 1.800 3 1.800 12 7.200


TOTAL 2 14 9.000 15 9.600 16 10.350 16 10.350 61 39.300
Penyusunan Anggran Kas
Pengertian Anggaran Kas

Anggaran Kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas
dan arus kas keluar sebagai arus kas yang dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak
kelebihan dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar masuknya uang yang direncanakan perusahaan
di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumbersumber penerimaan dan
pengeluaran kastersebut.
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu,

2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya difisit atau surplus.

3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau


berjangka panjang.

4. Menggunakan sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit.

5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.

5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.

6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi
pengeluaran kas yang sebenarnya.
Kegunaan Anggaran Kas
1. Sebagai pedoman kerja Berfungsi sebagai pedoman kerja yang memberikan arah serta
sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja Berfungsi sebagai alat pengkoordinasi kerja agar
semua bagianbagian yang terdapat dalam perusahaan dapat menunjang, saling bekerja
sama untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai alat pengawasan kerja Berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding
untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa
yang dicapai oleh realisasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan, dapat dinilai
apakah suatu perusahaan telah sukses bekerja atau belum. Dari perbandingan semula
dapat juga diketahui sebab sebab penyimpangan antara anggaran dan realisasinya.
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Kas
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas antara lain:

1. Penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan
memperbesar penerimaan kas.
2. Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula penerimaan kas.
Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar pula penerimaan kas.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar syarat pembayaran (term of
payment) yang ditawarkan perusahaan.
4. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan
mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan
memperlambat penerimaan kas.
5. Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva tetap.
6. Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain (non operating),
seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Kas
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengeluarankas antara lain:

1. Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan
dibeli dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang.
2. Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan memperkecil pengeluaran kas.
3. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat
memaksakan pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.
4. Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.
5. Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan dibayar, akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan.
6. Budget biaya pabrik tidak langsung. Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang harus dibayar, akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan.
7. Budget biaya administrasi. Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas
yang akan dilakukan.
8. Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar
pengeluaran kas.
9. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lainlain (non perating), seperti misalnya
untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya
Pendekatan dalam Menyusun Arus kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas
masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang
disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode
ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.

1). Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar 2). Pendekatan Akunting Keuangan
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, Metode ini dikatakan pendekatan akunting
karena dalam menyusun anggaran kas lebih keuangan, karena cara penyusunan anggaran
dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca
ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh
apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan karena penyusunan anggaran kas didasarkan
kas. Dikatakan metode langsung karena ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut
metode ini langsung secara rinci metode tak langsung.
mengidentifikasi dari transaksi sumber kas
atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus
kas keluar.
Penyusunan Anggaran Kas

Anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu (1) bentuk tunggal, dan
(2) bentuk campuran. Anggaran kas bentuk tunggal disusun dengan cara
mengelompokkan satu kelompok kas masuk dan satu kelompok lagi kas keluar.
Anggaran kas bentuk campuran disusun dengan cara tiap kegiatan kas masuk
dikurangkan dengan kas keluarnya sehingga dapat diketahui kas masuk bersih atau
kas keluar bersih dari masing-masing kegiatan perusahaan.
Langkah Penyusunan Anggaran Kas

1. Menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan.
2. Menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran
pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. Atau menyusun taksiran
pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.
3. Menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas
final.
Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu:
– Anggaran kas jangka pendek
Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan
dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang
secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
– Anggaran kas jangka panjang
Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan
perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan
menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap
tahun anggaran.
Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Kas
Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
1. Menyusun anggaran penagihan piutang.
2. Menyusun anggaran penerimaan kas yang terdiri dari penerimaan tunai, penagihan
piutang dan penerimaan lainnya.
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas.
4. Menyusun anggaran kas sementara, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya defisit
kas.
5. Memperkirakan pembayaran, bunga dan menyusun skema pembayaran bunga secara
lengkap.
6. Menyusun anggaran kas akhir.
Format Anggaran Kas
Format tersebut membagi arus kas ke dalam tiga kelompok sumber yaitu:
1. Aktifitas Operasi
Dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu:
a) Penjualan produk perusahaan
b) Penerimaan piutang
c) Pendapatan dari sumber di luar usaha utama
d) Pembelian bahan baku/barang dagangan
e) Pembayaran biaya tenaga kerja
f) Pembayaran biaya-biaya overhead
g) Pembayaran biaya-biaya pemasaran,
h) Pembayaran biaya-biaya administrasi & umum
2. Aktivitas Investasi

a) Penjualan dan Pembelian gedung


b) Penjualan dan Pembelian mesin
c) Penjualan dan Pembelian tanah
d) Penjualan dan Pembelian kendaraan,
e) Penjualan dan Pembelian Surat Berharga
f) Dan lain-lain

3. Aktivitas Pembiayaan

g) Penerbitan Saham
h) Penerbitan Obligasi
i) Penerbitan Promes/wesel
j) Pembayaran Dividen
k) Pelunasan obligasi/promes/wesel
l) Dan lain-lain
Jika dilihat format anggaran kas tersebut, maka berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas
tersebut, dapat di susun seperti dalam tabel dibawah ini.

Sumber Aliran Kas Penerimaan Pengeluaran


Aktivitas Penjualan Produk Pembelian Bahan/Barang Dagangan
Operasi Pendapatan Lain-Lain Pembayaran Biaya Tenaga Kerja
Pembayaran Biaya Overhead
PembayaranBiayaPemasaran
Pembayaran Biaya Administrasi Dan
Umum
Pembayaran Biaya Lain-Lain
Aktivitas
Penjualan Gedung Pembelian/Pembangunan Gedung
Investasi
Penjualan Mesin Pembelian Mesin
Penjualan Kendaraan Pembelian Kendaraan
Penjualan Tanah Pembelian Tanah
Penjualan Surat Berharga Pembelian Surat Berharga
Dan Lain-Lain Dan Lain-Lain
Aktivitas
Penerbitan Saham Pembayaran Deviden
Pembiayaan
Penerbitan Obligasi Pelunasan Obligasi/Promes/Wesel
Penerbitan Promes/Wesel Dan Lain-Lain
Dan Lain-Lain
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Kas
Adapun data dari anggaran laba rugi tahun 2017 berupa pendapatan dan
Ilustrasi dalam contoh penyusunan anggaran kas berikut ini disajikan
beban sebagai berikut :
ringkasan transaksi dari PT Purnasari selama tahun 2017 yang dianggarkan.
Pendapatan:
1. Kegiatan operasi :
Pendapatan penjualan Rp 28.500
■ Terima tagihan dari pelanggan Rp 27.000
■ Terima dari bunga piutang Rp 1.000 Pendapatan bunga Rp 1.100
■ Terima deviden dari investasi saham Rp 900 Pendapatan deviden Rp 900
■ Bayar utang kepada pemasok Rp 13.000
Laba penjualan aset tetap Rp 700
■ Bayar gaji dan upah Rp 5.600
Rp 31.200
■ Bayar bunga utang Rp 1.600
■ Bayar pajak Rp 1.500 Beban :

2. Kegiatan Investasi : Beban pokok penjualan Rp 15.100


■ Bayar pembelian asset tetap Rp 30.000 Beban gaji dan upah Rp 5.400
■ Bayar pinjaman diberikan untuk perusahaanlain Rp 1.100
Beban penyusutan Rp 1.800
■ Terima dari hasil penjualan asset tetap Rp 6.200
Beban usaha lainnya Rp 1.700
2. Kegiatan Pendanaan :
■ Terima dari hasil penjualan saham biasa Rp 15.000 Beban pajak Rp 1.500
■ Terima dari hasil penjualan obligasi (utang jangka panjang) Rp 9.500 Beban Bunga Rp 1.600
■ Bayar deviden Rp 1.700 Rp 27.100
■ Bayar utang jangka panjang
Laba Bersih Rp 4.100
PT Purnasari
Anggaran Neraca Komperatif
31 Desember 2016 dan 2017 (dalam Rp)
Adapun data anggaran komperatif dari
Naik (Turun) PT Purnasari tahun 2016 dan 2017
Keterangan 2016 2017
tampak seperti table disamping.
Kas 12.700 8.200 (4.500)
Piutang usaha 8.000 9.500 1.500
Berdasarkan data kegiatan
Piutang bunga 150 250 100
operasi, kegiatan investasi, kegiatan
Persediaan 12.600 12.500 (100)
pendanaan, anggaran laba rugi tahun
Beban bayar dimuka 600 600 50
Aktiva lancer 34.050 31.100 2.950
2017, dan table disamping dapat
Aktiva tak lancer 21.900 46.300 24.400
disusun anggaran kas dalam dua
AKTIVA 55.950 77.400 21.450 pendekatan,
Utang usaha 5.700 9.500 3.800 (1) pendekatan kas masuk dan kas
Utang gaji & upah 700 500 (200) keluar
Beban terutang 150 100 (50) (2) pendekatan akunting keuangan.
Utang jangka pendek 6.550 10.100 3.550
Utang jangka Panjang 7.700 8.200 500
Kewajiban 14.250 18.300 4.050
Saham biasa 41.700 56.700 15.000
Laba ditahan 1.000 12.400 2.400
Modal sendiri 42.700 69.100 17.400
Kewajiban & Ekuitas 56.950 87.400 21.450
 
PT Purnasari
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
1. Kas Masuk    
Kas masuk dari kegiatan operasi    

1. Pendekatan Kas Masuk dan Terima taguhan dari pelanggan


Terima dari bunga piutang
27.000
1.000
 
 

PE Kas Keluar Bentuk Tunggal  


Terima deviden dari investasi saham 900
 
 
28.900
NY Kas masuk dari kegiatan investasi    
Terima dari hasil jual harta tetap   6.200
EL Kas masuk dari kegiatan pendanaan    
ES Anggaran kas pada table diisamping dapat
Terima dari hasil jual saham 15.000  
Terima dari utang jangka panjang 9.500  
AI dibuat ringkasannya sebagai berikut:     24.500
AN Jumlah kas masuk   59.600
2. Kas Keluar    
Kas keluar untuk kegiatan operasi    
Kas masuk Rp 59.600 Bayar utang ysaha kepada pemasok 13.000  
Bayar gaji dan upah 5.600  
Kas keluar Rp 64.100 Bayar bunga uang 1.600  
Bayar pajak 1.500  
Kekurangan kas Rp 4.000     21.700
Kas keluar untuk kegiatan investasi    
Kas awal Rp 12.700 Bayar beli harta tetap 30.600  
Bayar pinjaman diberikan 1.100  
Kas akhir Rp 8.200     31.700
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan    
Bayar deviden 1.700  
Bayar utang jangka panjang 9.000  
    10.700
Jumlah kas keluar   64.100
3. Deficit (kekurangan) kas 1-2   (4.500)
4. Kas awal 1 Januari 2017   12.700
5. Kas akhir 31 Desember 2017   8.200
 
PT Purnasari
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
1. Kegiatan Operasi    
Kas masuk dari kegiatan operasi    
Terima taguhan dari pelanggan 27.000  

2. Pendekatan Kas Masuk dan Terima dari bunga piutang


Terima deviden dari investasi saham
1.000  
900  

PE Kas Keluar Bentuk Campuran  


Kas keluar untuk kegiatan operasi
  28.900
   
NY Bayar utang ysaha kepada pemasok 13.000  

EL Bayar gaji dan upah


Bayar bunga uang
5.600
1.600
 
 
ES Anggaran kas pada tabel diatas dapat dibuat ringkasannya
Bayar pajak
 
1.500
 
 
21.700 _
AI sebagai berikut : Kas untuk kegiatan operasi   7.200
2. Kegiatan Investasi    
AN Kas masuk dari kegiatan investasi    
Terima dari hasil jual harta tetap   6.200

Kas masuk dari kegiatan operasi Rp 7.200 Kas keluar untuk kegiatan investasi
Bayar beli harta tetap
   
30.600  
Bayar pinjaman diberikan 1.100  
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500)   31.700 _
Kas untuk kegiatan investasi    25.500
Kas masuk dari kegiatan pendanaan 13.800 3. Kegiatan Pendanaan    
Kas masuk dari kegiatan pendanaan    
Kekurangan kas (Rp Terima dari hasil jual saham 15.000  
Terima dari utang jangka panjang 9.500  

4.500)  
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan
  24.500
   
Bayar deviden 1.700  
Kas awal 12.700 Bayar utang jangka panjang 9.000  
    10.700
Kas akhir Rp Kas untuk kegiatan pendanaan   13.800
4. Deficit (kekurangan) kas (1+2+3)   (4.500)
8.200 5. Kas awal 1 Januari 2017   12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2017   8.200
 
PT Purnasari
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
1. Kas Masuk    
Kas masuk dari kegiatan operasi    
Laba bersih   4.100
Penyusutan   1.800
Persediaan turun   100
Utang Usaha naik   3.800

PE
3. Pendekatan Akunting Jumlah kas masuk dari kegiatan operasi
Kas masuk dari kegiatan investasi
 
 
9.800
 

NY Keuangan Bentuk Tunggal Terima dari hasil jual harta tetap


Kas masuk dari kegiatan pendanaan
 
 
6.200
 

EL Terima dari hasil jual saham 15.000  

ES Anggaran kas bentuk tunggal dapat diringkas sebagai


Terima dari utang jangka panjang
 
9.500
  24.500
 

AI berikut : Jumlah kas masuk


2. Kas Keluar
 
 
40.500
 
AN Kas keluar untuk kegiatan operasi
Laba menjual harta tetap 700
   
 
Piutang usaha naik 1.500  
Piutang bunga naik 100  
Kas masuk Rp 40.500 Baban bayar dimuka naik 50  
Beban terutang turun 50  
Kas keluar Rp 45.000 Gaji dan upah terutang turun 200  
Jumlah kas keluar untuk kegiatan operasi   2.600

Kekurangan kas (Rp 4.500) Kas keluar untuk kegiatan investasi    


Bayar beli harta tetap 30.600  
Kas awal Rp 12.700 Bayar pinjaman diberikan 1.100  
Jumlah kas keluar untuk kegiatan investasi   31.700
Kas akhir Rp 8.200 Kas keluar untuk kegiatan pendanaan    
Bayar deviden 1.700  
Bayar utang jangka panjang 9.000  
    10.700
Jumlah kas keluar   45.100
3. Deficit (kekurangan) kas 1-2   (4.500)
4. Kas awal 1 Januari 2017   12.700
5. Kas akhir 31 Desember 2017   8.200
 
PT Purnasari
Anggaran Kas
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
1. Kegiatan Operasi    
Kas masuk dari kegiatan operasi    
Laba bersih   4.100
Penyusutan   1.800

4. Pendekatan Akunting
Persediaan turun   100
Utang usaha naik   3.800 +
PE
Keuangan Bentuk Campuran
Jumlah kas masuk dari kegiatan operasi   9.800

NY Kas keluar untuk kegiatan operasi


Laba menjual harta tetap 700
   
 
EL Piutang usaha naik 1.500  

ES Anggaran kas bentuk campuran dapat diringkas menjadi :


Piutang bunga naik
Baban bayar dimuka naik
100
50
 
 
AI Beban terutang turun
Gaji dan upah terutang turun
50
200
 
 
AN Jumlah kas keluar untuk kegiatan operasi   2.600 -
Kas masuk dari kegiatn operasi Rp 7.200  
2. Kegiatan Investasi
 
 
7.200
 
Kas masuk dari kegiatan investasi    
Kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (25.500) Terima dari hasil jual harta tetap   6.200
Kas keluar untuk kegiatan investasi    
Kas masuk dari kegiatan pendanaan 13.800 Bayar beli harta tetap
Bayar pinjaman diberikan
30.600
1.100
 
 
    31.700 -
Kekurangan kas (Rp     (25.500)
3. Kegiatan Pendanaan    
4.500) Kas masuk dari kegiataan pendanaan    
Diterima dari hasil penjualan saham 15.000  
Diterima dari utang jangka panjang 9.500 +  
Kas awal 12.700     24.500
Kas keluar untuk kegiatan pendanaan    
Kas akhir Rp Bayar deviden 1.700  
Bayar utang jangka panjang 9.000  
    10.700
8.200. Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan   13.800
4. Deficit (kekurangan) kas (1+2+3)   (4.500)
5. Kas awal 1 Januari 2017   12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2017   8.200
 

Anda mungkin juga menyukai