Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI AKUNTANSI BIAYA PERTEMUAN KE-11

Factory Overhead: Planned, Actual, and Applied

Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai biaya bahan baku tidak langsung penolong,
tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyata
didefinisikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk atau objek biaya lainnya
yang spesifik.

Biaya overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika
produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini. Karakteristik-
karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume
produksi. Karakteristik yang kedua dari biaya overhead pabrik berhubungan dengan bagaimana
item-item yang berbeda dalam overhead pabrik berubah terhadap perubahan dalam volume
produksi.

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya adalah : Biaya bahan baku
penolong, Biaya tenaga kerja tidak langsung, Biaya reparasi dan pemeliharaan, Biaya penyusutan
aktiva, Biaya asuransi dan Biaya listrik dan lain-lain.

Penggolongan biaya overhead menurut hubungannya dengan volume kegiatan adalah


biaya overhead tetap, variable, dan semivariabel.

Penggolongan biaya overhead menurut hubungannya dengan departemen adalah Biaya


overhead langsung departemen dan tidak langsung departemen.

Langkah-langkah pembebanan tarif biaya overhead pabrik meliputi tiga hal:

a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.


Anggaran biaya overhead pabrik disusun berdasarkan pada tingkat volume kegiatan yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
b) Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dapat menggunakan dasar pembebanan yang dapat
dipilih dari salah satu dasar berikut ini:
a) Jumlah satuan produk.
b) Biaya bahan baku.
c) Biaya tenaga kerja langsung.
d) Jam tenaga kerja langsung.
e) Jam mesin.
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik.
Tarif biaya overhead pabrik dinyatakan dengan persentase atau jumlah Rupiah untuk
setiap jam kerja langsung, jam mesin, kilogram, satuan produk dan sebagainya. Biaya
overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar jumlah satuan produk, biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin dan tingkat
aktivitas.
Apabila jumlah satuan produk sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead
pabrik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Apabila biaya bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka rumusnya adalah sebagai
berikut.

Apabila biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar pembebanan, maka tariff biaya
overhead pabrik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Apabila jam tenaga kerja sebagai dasar pembebanan, maka rumusnya adalah sebagai
berikut.
Apabila jam mesin sebagai dasar, maka rumusnya adalah sebagai berikut.

Dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik, tingkat aktivitas yang dipilih sangat
menentukan. Semakin besar aktivitas yang dipilih, semakin rendah tariff biaya overhead
tetap, karena biaya overhead tetap akan dibagi dengan tingkat aktivitas (jumlah biaya tenaga
kerja langsung yang lebih besar, jam kerja langsung yang lebih besar atau jam mesin dan
sebagainya) yang lebih besar. Tingkat aktivitas yang dianggarkan dapat didasarkan pada
kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, kapasitas praktis, atau kapasitas normal.
Kapasitas normal dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang. Tarif yang ditentukan atas dasar kapasitas
normal tidak akan berubah meskipun produk yang sesungguhnya berubah. Dengan
menggunakan tariff pembebanan atas dasar kapasitas normal, kemungkinan akan terdapat
selisih jika dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.

Anda mungkin juga menyukai