Anda di halaman 1dari 3

Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Bab ini membahas metode dan dasar pembebanan biaya overhead pabrik dengan berbagai
permasalahannya. Garis besar pembahasan meliputi difinisi, komponen, perhitungan tarif biaya
overhead pabrik, akumulasi dan pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, pembebanan
biaya overhead pabrik, dan selisih pembebanan.

Pembahasan perhitungan tarif biaya overhead pabrik dalam bab ini dibatasi pada tarif tunggal, yaitu
tarif yang berlaku untuk seluruh perusahaan dengan satu dasar pembebanan. Pembahasan secara
rinci dimulai dari karakteristik biaya overhead pabrik, faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan tarif, biaya overhead pabrik sesungguhnya, pembebanan selisih biaya overhead pabrik,
dan perubahan tarif.

KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Jumlahnya tidak proporsional dengan volume produksi.


2. Tidak dapat ditelusur dan diidentifikasi secara langsung kepada produk atau pesanan.
3. Jenisnya banyak.

Karakteristik di atas merupakan perbedaan pokok antara biaya overhead pabrik dan biaya bahan dan
biaya tenaga kerja langsung. Beberapa contoh biaya overhead pabrik adalah gaji penyelia, premi
lembur, biaya listrik pabrik, pemeliharaan mesin dan peralatan, biaya depresiasi, dan biaya asuransi
gedung pabrik.

PENGGUNAAN TARIF PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik dapat dibebankan kepada produk atau pesanan berdasarkan jumlah
sesungguhnya atau berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Pembebanan biaya overhead pabrik
kepada produk atau pesanan berdasarkan jumlah sesungguhnya dapat menimbulkan masalah
karena hal hal berikut ini:

1.Total biaya overhead pabrik sesungguhnya baru diketahui jumlahnya pada akhir tahun sehingga
sulit untuk mengalokasikannya kepada produk jadi setiap periode, misalnya setiap bulan, atau
kepada suatu pesanan.

2.Fluktuasi biaya overhead pabrik karena jenis biaya tertentu yang hanya terjadi pada suatu periode.
Sebagai contoh, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin yang terjadi pada suatu periode tertentu
akan dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan, padahal biaya tersebut
memberikan manfaat lebih dari satu periode.

3.Kesulitan untuk menelusuri secara langsung biaya overhead pabrik kepada pesanan atau produk
tertentu.

Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan cara membebankan biaya overhead pabrik kepada
produk atau pesanan berdasarkan tarif ditentukan di muka. Penentuan tarif biaya overhead pabrik
harus mempertimbangkan beberapa faktor yang akan dibahas lebih lanjut.
FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN TARIF

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan tarif adalah dasar pembebanan dan pemilihan
level aktivitas. Pemilihan dasar pembebanan yang tepat dapat menjamin pembebanan jumlah biaya
overhead pabrik proporsional dengan pemicu terjadinya biaya tersebut. Pertimbangan lain dalam
memilih dasar pembebanan adalah dasar yang meminimumkan biaya klerikal. Dasar pembebanan
meliputi unit produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung, jam kerja
mesin, dan transaksi yang akan dibahas secara rinci berikut ini.

Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Dasar pembebanan adalah faktor yang dapat mewakili konsumsi produk atas sumber daya yang
menimbulkan biaya overhead pabrik. Dasar pembebanan terdiri atas unit produksi, biaya bahan,
biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung, jam kerja mesin, dan aktivitas.

Pemilihan Level Aktivitas

Perhitungan tarif hiaya overhead pabrik juga ditentukan oleh level aktivitas yang dipakai. Beberapa
level aktivitas tersebut meliputi kapasitas teoretis, kapasitas praktis, kapasitas sesungguhnya yang
diharapkan, dan kapasitas normal. Kapasitas teoretis adalah kapasitas untuk memproduksi dengan
kecepatan penuh (100%) tanpa interupsi. Kapasitas praktis adalah kapasitas produksi dengan
mempertimbangkan interupsi yang tidak dapat dihindari, misalnya: perbaikan mesin,
ketidakefisienan, waktu setup, dan pengiriman bahan, Kapasitas praktis berkisar antara 75% dan
85% dari kapasitas teoretis. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas produksi
berdasarkan output sesungguhnya yang diharapkan pada suatu periode. Kapasitas normal adalah
kapasitas produksi rata-rata jangka panjang untuk menghindari fluktuasi tingkat produksi. Kapasitas
ini berkisar 75% dari kapasitas teoretis.

Pendekatan Pembebanan Biaya dalam Penentuan Tarif

Akuntansi biaya produksi dapat membebankan semua biaya overhead pabrik tetap dan variabel
dalam penentuan tarif. Pendekatan ini disebut pendekatan penentuan biaya penuh (full costing,
absorption costing, conventional costing). Pendekatan lain yang dapat digunakan adalah pendekatan
penentuan biaya variabel (variabel costing, direct costing), yaitu pendekatan penentuan biaya
dengan membebankan biaya variabel dalam penentuan tarif. Pendekatan kedua lebih banyak
digunakan untuk kepentingan manajemen internal perusahaan.

PERHITUNGAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Saat menghitung tarif biaya overhead pabrik, langkah awalnya adalah menentukan level aktivitas
sebagai dasar dalam menghitung anggaran biaya overhead pabrik Langkah berikutnya adalah
menghitung anggaran biaya overhead pabrik pada level aktivitas yang telah ditentukan tersebut.
Setelals itu, menghitung tarif dengan cara membagi anggaran biaya dengan dasar pembebanannya.

BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

Tujuan dasar mengakumulasi biaya overhead pabrik adalah untuk mendapatkan dan menyajikan
informasi yang akan dipakai untuk pengendalian biaya, yaitu melaporkan biaya yang sesungguhnya
terjadi di suatu departemen atau diserap oleh suatu pesanan dan membandingkan biaya tersebut
dengan biaya yang dibebankan. Dokumen sumber untuk mencatat biaya overhead pabrik adalah
faktur pembelian, formulir permintaan bahan, kartu jam kerja, dan memo.
Biaya overhead pabrik memiliki banyak jenis yang dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara.
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya dilakukan dalam jurnal, buku besar, dan secara
rinci dalam buku pembantu. Pencatatan akumulasi biaya overhead pabrik dapat menimbulkan
masalah karena adanya berbagai kebutuhan data untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
perusahaan akan kesulitan untuk mendesain suatu sistem akumulasi biaya overhead pabrik yang
mampu memenuhi semua kebutuhan.

SELISIH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Pada akhir periode, jumlah biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atau pesanan akan
dibandingkan dengan biaya overhead yang sesungguhnya.

PERUBAHAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Tarif biaya overhead pabrik seharusnya ditelaah secara periodik, misalnya setiap tahun. Setelah
ditelaah lebih lanjut dan perlu dilakukan perubahan maka tarif seharusnya diubah. Perubahan tarif
ini disebabkan oleh berbagai faktor, sebagai contoh: perubahan metode produksi, harga, efisiensi,
dan penjualan yang diharapkan. Frekuensi perubahantarif tergantung pada faktor-faktor yang
memengaruhi dan sesuai dengan kebutuhan manajemen agar menghasilkan tarif biaya overhead
pabrik terkini.

Kesalahan dalam menghitung tarif dapat disebabkan oleh kesalahan dalam mengestimasi anggaran
atau menentukan level aktivitas. Selisih pembebanan tidak memiliki arti bahwa tarif tersebut salah.
Jika tarif didasarkan pada kondisi sesungguhnya yang diharapkan, variasi musiman dapat
menyebabkan selisih jumlah biaya overhead pabrik material. Cara terbaik untuk mendeteksi
kesalahan (arif adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan
tarif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai