Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
DEFINISI DAN KONSEP AKUNTANSI BIAYA

Pengertian Akuntasi Biaya


Akuntansi biaya terdiri dari dua buah kata yaitu akuntansi dan biaya. Untuk
memahami pengertian kedua kata itu, maka terlebih dahulu akan ditinjau definisi
masing-masing . American Institute of Certified Public Accountant ( AICPA )
menyebutkan akuntansi adalah sini pencatatan, penggolongkan, pengikhtisaran
transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dengan cara
tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya. Dari
definisi ini dapat ditarik pengertian bahwa obyek kegiatan akuntansi adalah transaksi
keuangan yaitu pristiwa - pristiwa atau kejadian-kejadian yang menyankut perubahan
aktiva, hutang dan modal yang dinyatakan dalam uang. Kegiatan akuntansi terdiri
dari pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran , serta penyajian transaksi keuangan.
Secara skematis proses akuntansi dapat dilihat dalam gambar tersebut.

Lap. keuangan
Bukti Buku jurnal Buku besar Neraca
Dokumen Lap. Laba-rugi
Lap. perubahan
equitas

Buku pembantu

Gambar 1.1 Proses akuntansi

Definisi lain dinyatakan oleh AccountingbPrinciples Board ( APB adalah


lembaga di bawah AICPA ) sebagai berikut :
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif
tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang besifat keuangan, yang bertujuan
agar berguna di dalam pengambilan keputusan ekonomis.

Setelah memahami definisi akuntansi, maka selanjutnya akan dibahas definisi


biaya.
Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) istilah biaya diganti dengan istilah beban yaitu
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada pemegang saham.
2

Menurut Muyadi dalam arti sempit biaya adalah sebagai pengorbanan sumber
ekonomi untuk memperoleh aktiva. Jumlah yang dikorbankan tersebut secara tidak
langsung disebut harga pokok dan dicatat di neraca sebagai aktiva. Misalnya sebuah
perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga Rp. 150.000.000,00. Bila
kendaraan ini dioperasikan dalam kegiatan perusahaan, maka pada setiap akhir tahun
manfaatnya dibebani penyusutan yang disebut biaya yang dikapitalisasikan ke akun
laba-rugi. Sedangkan dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Unsur pokok yang terkandung dalam definisi ini adalah :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang.
3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi.
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Sebagai ilustrasi misalnya perusahaan memasang umbul-umbul dipinggir jalan ,
dimana biaya yang dikeluarkan adalah pembelian kain, penyelesaian pengerjaan,
biaya pemasangan dan pajak reklame dan lain-lain. Semua uang yang dikeluarkan
disebut dengan biaya.
Dari ke dua pengertian di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa yang
dimaksud dengan akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan penyajian biaya mulai dari pembuatan barang atau jasa sampai pada
penjualan dan pengiriman barang atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadap hasil-hasilnya.

Tujuan Akuntansi Biaya


Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan informasi biaya yang
diperlukan oleh pihak manajemen dalam mengelola perusahaannya dalam rangka :
1. Perencanaan dan pengendalian biaya.
Dalam hal ini akuntansi biaya diharapkan dapat membantu menyediakan
informasi biaya yang lalu untuk dipakai sebagai dasar untuk memprediksi
biaya-biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang untuk pertimbangan
penyusunan perencanaan. Sedangkan dalam proses pengendalian yaitu
membantu pihak manajemen dalam menganalisis apakah realisasi biaya sudah
sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan dengan tepat
dan teliti.
Dalam hal ini akuntansi biaya diharapkan mampu memisahkan secara tegas
antara biaya produksi dan non produksi , demikian juga pemisahan antara
biaya tetap dan biaya variabel.

3. Pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.


3

Hubungan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan


Akuntansi Biaya.
Secara umum akuntansi dapat digolongkan menjadi dua yaitu akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang
bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan pihak luar seperti
investor, kreditur, badan pemerintah, pemegang saham, bank, dan pihak luar lainnya.
Informasi keuangan perusahaan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu
neraca, laporan laba-rugi , laporan perubahan equitas, dan laporan arus kas. Pada
umumnya laporan yang dihasilkan bersifat keuangan, dan merupakan alat komunikasi
bagi pihak di luar perusahaan dengan kegiatan perusahaan. Di Indonesia dasar
penyusunan laporan keuangan adalah Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan
oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi
keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan bukan saja
informasi keuangan, tetapi dapat berupa angka bukan keuangan seperti jumlah unit
yang diproduksi, jumlah jam kerja langsung, peristiwa yang dilaporkan bukan saja
peristiwa masa lalu, akan tetapi juga pristiwa yang akan datang seperti: perencanaan,
budgeting, dan estimasi-estimasi yang lainnya dalam rangka untuk pengambilan
keputusan.
Akuntansi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi untuk
menetapkan harga pokok produksi dan menyusun laporan biaya untuk kepentingan
pihak manajemen. Karena akuntansi biaya hanya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai di dalam perusahaan, maka akuntansi biaya merupakan
bagian dari akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.

Penggolongan Biaya
Tujuan akhir akuntansi biaya adalah menyajikan informasi biaya yang akan
digunakan untuk berbagai tujuan. Dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan
dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan. Oleh karena itu dalam
penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujuan
yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula, maka dalam
akuntansi biaya kita kenal konsep different costs for different purposes.
Dalam hal ini biaya dapat digolongkan menjadi :
1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur biaya dapat digolongkan sesuai dengan fungsi
pokok yang ada dalam perusahaan tersebut yaitu fungsi produksi, pemasaran, dan
fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur
biaya dapat dikelompokan menjadi :
a. Biaya produksi yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan
baku menjadi barang jadi. Secara umum biaya ini dapat dikelompokan
menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya
4

primer ( prime cost ) sedangakan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik disebut biaya konversi ( conversition cost)

b. Biaya pemasaran yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan


pemasaran suatu produk. Biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya
penggudangan, biaya pengepakan dan pengiriman, biaya advertensi dan yang
lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

c. Biaya administrasi dan umum yaitu seluruh biaya yang berhubungan dengan
fungsi administrasi dan umum. Biaya ini umumnya terdiri dari gaji karyawan
bagian keuangan, akuntansi personalia , hubungan masyarakat dan yang
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan administrasi.

2. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya


Penggolongan biaya atas dasar manfaat dimana biaya itu dikeluarkan, maka
biaya itu dapat dikelompokan menjadi
a. Pengeluaran modal ( Capital expenditure ).
Dalam hal ini biaya yang dikeluarkan mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Pada saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke
dalam harga pokok atau harga perolehan aktiva, dan dibebankan sebagai
biaya dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya melalui penyusutan,
amortisasi, dan deflesi.

b. Pengeluaran penghasilan ( Revenues expenditure )


Pengeluaran penghasilan adalah pengeluran yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode di mana terjadinya pengeluaran biaya tersebut. Selama waktu
itu pengeluaran dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan
penghasilan yang diperoleh dari pengeluran biaya tersebut.

3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi terhadap perubahan volume


kegiatan.
Dalam hal ini biaya dapat digolongkan menjadi :
1 Biaya tetap ( Fixed Cost ) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan
tidak dipengaruhi oleh perubahan velume kegiatan sampai dengan tingkatan
tertentu, sedangkan dalam satuan ( unit ) akan berubah berbanding terbalik
dengan perubahan velume kegiatan.
2. Biaya variabel ( Variable Cost ) yaitu biaya yang jumlah totalnya akan
berubah sebanding dan proporsional dengan perubahan velume kegiatan,
sedangkan dalam satuan ( unit ) tidak dipengaruhi oleh velume kegiatan, atau
dengan kata lain jumlah biaya satuannya konstan.
3. Biaya semi variabel ( Semi Variable Cost ) yaitu biaya yang jumlah totalnya
berubah sesuai dengan perubahan velume kegiatan, akan tetapi sifat
perubahannya tidak sebanding. Sedangkan biaya satuan akan berubah terbalik
dengan perubahan velume kegiatan, tetapi sifatnya tidak sebanding.
5

4. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubungan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi :
1. Biaya langsung ( direct cost ) yaitu biaya yang terjadinya atau manfaatnya
dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. Biaya ini
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya tak langsung ( indirect cost ) yaitu biaya yang terjadinya atau
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya
tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau
pusat biaya.
Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibedakan menjadi dua
yaitu : biaya produksi langsung dan biaya produksi tak langsung. Sedangkan
dalam nubungannya dengan departemen, biaya dapat dibedakan menjadi dua
yaitu : biaya langsung departemen dan biaya tak langsung departemen,

5. Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya


Dalam hal ini biaya dapat digolongkan menjadi :
1. Biaya terkendalikan ( controllable cost ) yaitu biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu
tertentu, misalnya di departemen produksi, biaya bahan baku yang diolah
untuk membuat suatu produk merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh
kepala bagian produksi.

2. Biaya tidak terkendalikan ( uncontrollable cost ) yaitu biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasarkan wewenang
yang dimiliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka
waktu tertentu. Misalnya beban penyusutan peralatan produksi

6. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan


Untuk tujuan pengambilan keputusan, biaya dapat digolongkan menjadi :
1. Biaya relevan ( relevant cost ) yaitu biaya yang akan mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan
di dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat berupa
pemilihan dua alternatif atau pemilihan lebih dari dua alternatif.

2. Biaya tidak relevan ( irrelevant cost )yaitu biaya yang tidak mempengaruhi
pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan
dalam proses pengambilan keputusan.
6

Evaluasi
1. Jelaskan definisi akuntansi dan akuntansi biaya
2. Jelaskan pengertian biaya dalam arti sempit dan dalam arti luas dengan
contohnya.
3. jelaskan persamaan dan perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen
4. sebutkan serta jelaskan penggolongan biaya
5. Jelaskan apa tujuan akuntansi biaya
6. Jelaskan dengan contoh penggolongan biaya berdasarkan obyek pengeluaran
7. Apa yang dimaksud dengan prime cost dan conversation cost.

Anda mungkin juga menyukai