Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN INVESTASI

I GST NGR BAGUS GUNADI SE.,MM


REFERENCES
HUSNAN, SUAD. (2015). DASAR-DASAR TEORI PORTOFOLIO DAN
ANALISIS SEKURITAS. (EDISI 5). YOGYAKARTA : UPPN STIM
YKPN

TANDELILIN, EDUARDUS. (2010). PORTOFOLIO DAN INVESTASI


TEORI DAN APLIKAS”. (EDISI 2). KANISIUS

JOGIYANTO, HARTONO. (2013). TEORI PORTOFOLIO DAN


ANALISIS INVESTASI KEDELAPAN.
YOGYAKARTA: BPFE

DLL
Definisi & Pengertian Investasi
 Donald E. Fischer & Ronald J. Jordan (Security Analysis and
Portofolio Management) : “An
Investment is a commitment of funds made in the
expectation of some positive rate of return”
 Jack Clark Francis (Analysis and Management) : “An
Investment is a commitment of money that is
expected to generate of additional money”
 Internal Revenue Service (IRS) : “Investasi
diartikan dengan pemilikan aset yang lamanya lebih
dari 6 bulan”
 The American Heritage Dictionary of English Language :
“Investasi adalah 1) menempatkan uang/modal demi
hasil atau bunga dengan cara membeli properti,
saham, obligasi dll. 2) meluangkan atau
memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi
keuntungan atau manfaat dikemudian hari”
Definisi Umum :
1. Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan
harapan untuk memperoleh tambahan atau
keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut
2. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka
waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang
3. Investasi adalah setiap wahana dimana dana
ditempat- kan dengan harapan dapat memelihara
atau menaikkan nilai dan/atau memberikan hasil
(return) yang positif
4. Investasi pada dasarnya adalah uang dipakai untuk
menghasilkan uang dan untuk maksud itu uang
ditanam (diinvestasikan) dalam objek yang
memberikan hasil dan menambah jumlah pokoknya
Kategori Investasi
Jenis/bentuk Investasi :
1. Real Assets (property, emas, intan, barang seni)
2. Financial Assets (sekuritas, deposito, valas dll)
Kelemahan Real Assets :
 Kurang likuid, karena sifat heterogennya dan
penggunaannya khusus dan (likuid : mudahnya
mengkonversi suatu assets menjadi uang dan biaya
transaksi rendah)
 Returnnya sulit diukur secara akurat
 Distribusi/perpindahan kepemilikan yang tidak luas
 Tidak tersedia pasar yang aktif
Wahana Investasi (Real
Assets)
1. Properti (real estaste) :
Tanah, rumah apertemen dll. untuk meperoleh
sewa dan kenaikan harga
2. Logam Mulia :
 Emas, perhiasan,intan dll. sebagai pelengkap
portofolio untuk memperoleh hasil atas kenaikan
harga
 Barang antik, untuk kepuasan psikis bagi
pemiliknya
Wahana Investasi (Financial
Asset)
1. Investasi jangka pendek :
Tabungan, Giro, Sertifikat Deposito Deposito Berjangka
2. Investasi Penyertaan :
Saham Biasa (common stock)
3. Investasi Penghasilan Tetap (Fixed Income)
Obligasi (bond), Saham Preferen (preferred stock), Sekuritas
Konvertibel (convertible securities)
4. Opsi (option)
Right, Warrant, Put & Call
5. Wahana Investasi Lainnya :
Perdagangan komoditi dan Bursa Berjangka (Future
Trading, Reksadana (mutual fund)
Tujuan Investasi
Penanaman uang dengan harapan :
1. Mendapat hasil, dan
2. Memperoleh nilai tambah
Ditinjau dari segi individual :
 Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak
dimasa depan
 Mengurangi tekanan inflasi
 Dorongan untuk menghemat pajak (memanfaatkan
keringanan pajak)
Ditinjau dari segi entitas/perusahaan :
 Meningkatkan hasil usaha melalui other income
 Menghindari adanya idle fund
 Menciptakan struktur keuangan yang lebih baik
 Memanfaatkan fasilitas perpajakan
RISIKO INVESTASI
No Investment Without Risk
 Risiko Tingkat Bunga, terutama jika terjadi kenaikan
 Risiko Daya Beli, disebabkan inflasi
 Risiko Pasar, posisi bear dan bull
 Risiko Manajemen, kesalahan dalam pengelolaan
 Risiko Kegagalan, keuangan perush. kearah kepailitan
 Risiko Likuiditas, kesulitan pencairan aktiva
 Risiko Penarikan, kemungkinan redemtion
 Risiko Konversi, keharusan penukaran suatu aktiva
 Risiko Politik, nasional maupun internasional
 Risiko Industri, munculnya saingan produk homogen
 No Investment Without Risk

 High Return, High Risk

 High Return, but Low Risk ?


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Konsep dasar dalam manajemen portofolio adalah prinsip
diversifikasi yang dapat mengurangi risiko portofolio
tanpa mengurangi penghasilan yang diharapkan atas
portofolio tersebut
2. Penurunan risiko ini dapat terjadi karena terdapat variasi
tingkat penghasilan antar sekuritas pada suatu periode
tertentu, sehingga dengan mengkombinasikan berbagai
sekuritas tersebut dalam suatu portofolio, tingkat
penghasilan portofolio menjadi lebih stabil dan risikonya
berkurang
TEORI PORTOFOLIO DAN ANLISIS INVESTASI I G N BAGUS GUNADI SE.,MM 11
PROSES
MANAJEMEN INVESTASI (riil
assets)
 1. Penetapkan Sasaran Investasi
 2. Membuat Kebijakan Investasi
 3. Memilih Strategi Portofolio
 4. Memilih Aktiva/Aset
 5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
PROSES
MANAJEMEN INVESTASI (financial
assets)
 1. Menyusun Tujuan Investasi
 2. Menilai Wahana Investasi
 3. Memilih Investasi yang Cocok
 4. Menyusun Portofolio
 5. Mengelola Portofolio
Penjelasan Proses Investasi :
1. Menyusun Tujuan Investasi
Menyangkut pernyataan mengenai waktu, jumlah, bentuk
dan risiko yang berhubungan dengan hasil yang diinginkan.
2. Menilai Wahana Investasi
Menyangkut penilaian atas potensi hasil dan risiko dari
masing-2 wahana investasi. Hasil dari proses penilaian ini
berupa ukuran-ukuran hasil, risiko dan nilai untuk wahana
tersebut
3. Memilih Investasi yang Cocok
Melakukan Analisa dan seleksi atas wahana investasi
berda- sarkan tingkat hasil, risiko, nilai, perhitungan pajak
dsb. di- lakukan untuk memenuhi tujuan individu ybs.
Proses pemilihan ini penting karena menentukan arah
kegiatan dan keberhasilan pengelolaan investasi.
4. Menyusun Portofolio
Dengan menggunakan tehnik dan metode tertentu,
investor individual dapat mengkombinasikan wahana-
2 investasi sedemikian rupa sehingga tujuan investasi
tercapai secara optimal.
5. Pengelolaan Portofolio
Menyangkut pemantauan atas perilaku yang terjadi
dibanding dengan prestasi yang diharapkan dari
wahana investasi. Jika tidak sesuai maka tindakan
koreksi harus dilakukan a.l penjualan investasi
tertentu dan menggantikan dengan wahana lain. Jadi,
pengelolaan portofolio menyangkut monitoring dan
restrukturisasi portofolio
Faktor Harus Dipertimbangkan oleh Investor :
1. Tingkat Imbal hasil (expected return)
2. Risiko (risk)
3. Premi Risiko (Risk Premium)
4. Pendapatan (income)
5. Pajak (taxes)
6. Biaya Transaksi (transaction cost)
7. Kekayaan (wealth)
Faktor Lain :
1. Diversifikasi
2. Analisis Tehnikal
3. Analisis Fundamental
4. Teori Pasar Efisien
5. Model Penilaian harga saham
6. Strategi investasi lainnya
Kiat Berinvestasi
1. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak
anda mengerti
2. Jangan mengabaikan risiko suatu instrumen
investasi
3. Hindari Investasi yang mengenakan biaya tinggi
4. Don’t pull your eggs in one basket
5. Jangan mengambil keputusan dalam kondisi panik
6. Jangan terlalu percaya pada prediksi pakar/analis
7. Gunakan dana diluar kebutuhan rutin
PRINSIP DASAR INVESTASI
RISK-RETURN TRADE OFF
Dalam melakukan investasi, investor akan memperkirakan
berapa tingkat penghasilan yang diharapkan (expected
return) atas investasinya untuk periode tertentu dimasa
datang, namun kenyataanya belum tentu tingkat penghasilan
yang terealisasi adalah sama dengan tingkat penghasilan yang
diharapkan. Tingkat penghasilan yang terealisasikan dapat
lebih tinggi atau lebih rendah. Ketidakpastian akan tingkat
penghasilan merupakan inti dari investasi, yaitu investor harus
selalu mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang
merupakan risiko investasi
Risiko merupakan kemungkinan bahwa penghasilan aktual
berbeda dari penghasilan yang diharapkan.
Contoh: Investasi pada SBI dapat dikatakan tidak berisiko (aset
bebas risiko). Investasi pada obligasi mempunyai risiko tidak
dapat dilunasinya kewajiban pembayaran bunga atau
pelunasan obligasi apabila perusahaan yang mengeluarkan
obligasi mengalami kesulitan keuangan. Pada sisi lain,
investasi pada saham mempunyai risiko lebih tinggi karena
besar sekali kemungkinan bahwa penghasilan yang diharapkan
pada suatu periode tertentu tidak dapat terealisasi
Investor lebih menyukai kepastian daripada ketidakpastian. Pada
umumnya investor baru mau mengambil investasi yang berisiko tinggi
apabila investasi tersebut menjanjikan penghasilan yang lebih tnggi
daripada investasi yang berisiko rendah.
Dengan demikian investor menuntut tambahan kompensasi dengan
semakin tingginya risiko investasi. Investor yang mempunyai sikap
seperti itu disebut risk averse investors. Investor yang risk averse
selalu akan melihat keterkaitan antara risiko dan penghasilan yang
diharapkan. Investasi dengan risiko rendah akan mengakibatkan
penghasilan yang diharapkan rendah juga.
Walaupun investor pada umumnya risk averse, tetapi mereka
mempunyai risk averse yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa terdapat trade off atau perimbangan antara
penghasilan yang diharapkan dengan risiko
the end

Anda mungkin juga menyukai