Anda di halaman 1dari 2

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

Citra Mulya Sari, S.E.Sy., M.E

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya-biaya pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi,
kecuali, biaya bahan mentah langsung (bahan baku) dan biaya tenaga kerja langsung.
Jenis-Jenis BOP
1. Bahan mentah tidak langsung 4. Biaya reparasi dan pemeliharaan
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk 5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya
gaji) waktu
3. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian 6. BOP lain yang secara langsung memerlukan
terhadap aktiva tetap pengeluaran uang tunai

Klasifikasi BOP berdasarkan Penanggung Jawab Perencanaan Biaya


A. BOP Langsung (Direct Departmental Overhead Expenses)
BOP yang terjadi di departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. Misalnya:
gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin, biaya bahan penolong
B. BOP Tidak Langsung (Indirect Departmental Overhead Expenses)
BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Misalnya: biaya depresiasi, pemeliharaan,
asuransi gedung dan pabrik

CONTOH: BOP Perusahaan “FURNITURE”


BOP Langsung BOP Tidak Langsung
Bag. Persiapan
Jenis Biaya Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
&
Dekorasi Finishing Listrik Reparasi Gudang
Pembentukan
Bahan Anti Jamur Paku, Mur, Cat, Warna, Solar, Oli Suku Office
Penolong Baut Tiner cadang supplies
TK tidak Kepala Bag. Kepala Bag. Kepala Bag. Kepala Kepala Kepala Bag.
langsung Supervisor Supervisor Supervisor Bag. Bag. Supervisor
Supervisor Supervisor
Depresiasi Dep. Gedung, Dep. Gedung, Dep. Gedung, Dep. Dep. Dep.
Dep. Mesin, Dep. Mesin, Dep. Mesin, Gedung, Gedung, Gedung,
Dep. Peralatan Dep. Dep. Dep. Dep. Mesin, Dep. Mesin,
Peralatan Peralatan Mesin, Dep. Dep.
Dep. Peralatan Peralatan
Peralatan
Lain-Lain Alat Tulis Air & Alat Tulis Air Alat Tulis Air & Alat Tulis Alat Tulis Alat Tulis Air
Listrik, Pajak, & Listrik, Listrik, Pajak, Air & Air & Listrik, & Listrik,
Polis Asuransi Pajak, Polis Polis Asuransi Listrik, Pajak, Polis Pajak, Polis
Asuransi Pajak, Asuransi Asuransi
Polis
Asuransi

Klasifikasi BOP berdasarkan Perilaku Biaya dan Wewenang Penganggaran


A. Biaya Tetap (Fixed Cost)
BOP tetap adalah BOP yang tidak berubah dalam kisar perubahan besar kecilnya volume kegiatan. Misalnya
biaya penyusutan pertahun dari sebuah mesin produksi. Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran,
maka BOP yang bersifat tetap ini terletak di luar (di atas) departemen yang bersangkutan yaitu ditetapkan oleh
pusat (direktur)
B. Biaya Variabel (Variabel Cost)
BOP variabel adalah BOP yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Misalnya biaya bahan
mentah tidak langsung (biaya bahan penolong). Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran,
besarnya biaya variabel untuk jumlah ditetapkan oleh bagian masing-masing sedangkan tarif (harga) ditentukan
oleh pusat (direktur)
C. Biaya Semi Variabel
BOP semi variabel adalah BOP yang berubah, namun perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contohnya adalah biaya listrik. Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran, besarnya
biaya semi variabel ini ditentukan oleh bagian masing-masing.
Alokasi BOP (Clean Cost Concepts)
1. Metode Alokasi Langsung
Dalam metode ini BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
CONTOH 1
PT PQR mengolah produknya melalui tiga departemen Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing
produksi yaitu proses 1, proses 2 dan proses 3 dan departemen adalah:
ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen Departemen Jumlah BOP (Rp)
jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan Proses I 176 juta
mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan Proses II 165,5 juta
mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen Proses III 168,5 juta
produksi dengan proporsi: Jasa X 30 juta
Departemen Departemen Jasa Departemen Jasa Jasa Y 60 juta
X Y
Tentukan BOP yag dianggarkan untuk masing-
Proses I 30% 25% masing departemen produksi dengan metode
Proses II 35% 40% alokasi langsung!
Proses III 35% 35%

2. Metode Alokasi Bertahap


Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen
produksi saja, melainka digunakan juga oleh departemen jasa yang lain. Dalammetode ini biaya overhead pabrik
yang timbul di masing-masing bagian jasa dinyatakan dalam formula berikut:

Metode Aljabar: Keterangan:


𝑋 = 𝑎1 + 𝑏1 𝑌 𝑋 = jumlah BOP bagian jasa 𝑋 setelah menerima alokasi BOP dari bagian
jasa 𝑌
𝑌 = 𝑎2 + 𝑏2 𝑋
𝑌 = jumlah BOP bagian jasa 𝑌 setelah menerima alokasi BOP dari bagian
jasa 𝑋
𝑎1 = BOP bagian jasa 𝑋 sebelum alokasi
𝑎2 = BOP bagian jasa 𝑌 sebelum alokasi
𝑏1 = persentase penggunaan jasa bagian jasa 𝑌 oleh bagian 𝑋
𝑏2 = persentase penggunaan jasa bagian jasa 𝑋 oleh bagian 𝑌

3. Menghitung Tarif BOP


Setelah anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah terakhir adalah
menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut.
Formula:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑂𝑃 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛

Secara umum satuan kegiatan yang digunakan di masing-masing bagian adalah sebagai berikut.

Departemen Satuan Kegiatan Departemen Jasa Satuan Kegiatan


Produksi Listrik Kwh (Kilowatt Hours)
Proses 1 Unit barang yang Reparasi dan DRH (jam reparasi
dihasilkan pemeliharaan langsung)
Proses 2 DLH (Jam TKL) Gudang Nilai persediaan barang
Proses 3 DMH (Jam Mesin Bagian pembelian Nilai pembelian bahan
Langsung) mentah
Proses 4 Biaya bahan baku Bagian umum dan Jam TKL dan jumlah
Proses 5 Biaya tenaga kerja administrasi pabrik tenaga kerja
langsung

Anda mungkin juga menyukai