PERHITUNGAN HARGA
POKOK PRODUK
BERBASIS VOLUME
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memicu BBBL
Memicu
Jumlah Unit BTKL
Dihasilkan
Driver Berbasis Unit:
Jam Mesin
Memicu Jam Kerja Langsung Memicu
BOP
BBBL
BTKL
BBBL BTKL BOP
Pool Biaya:
Pabrik atau
Departemen Produksi
Produk
Gambar 5.2
Pembebanan Biaya Produksi Ke Produk
Tabel 5-1
Format Perhitungan Harga Pokok Produk Jika Pabrik Sebagai
Pool Biaya
Pool Biaya:
Pabrik
Produk
Gambar 5-3
Proses Pembebanan Biaya Overhead Ke Produk
Dengan Tarif Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
Pool Biaya:
Produk
Gambar 5.4
Proses Pembebanan Biaya Overhead Ke Produk Dengan Tarif
Departemen
Tujuan 4:Konsep Kapasitas Pabrik
Departemen produksi
adalah departemen Departemen jasa adalah
yang mengolah bahan departemen yang tidak
baku menjadi barang mengolah bahan baku
jadi. Contohnya
menjadi barang jadi, tetapi
departemen
pemotongan bahan, memberikan jasa ke
departemen perakitan departemen produksi.
komponen, dan Contohnya pembangkit
departemen tenaga listrik, bengkel, dan
pengecatan. kafetaria
Departemen
Penyelesaian
Departemen
Penanganan BB
Departemen
Perakitan
Departemen Kafe
Departemen
Gambar 5–5 Pemotongan
Hubungan Departemen Jasa
dengan Departemen Produksi
Tujuan 6: Langkah-Langkah Perhitungan Harga
Pokok Produk Berbasis Volume
Cost Driver
Departemen Produksi:
• Pemotongan JM
• Perakitan JKL
• Penyelesaian JM
Departemen Jasa:
• Penanganan Bahan Baku Taksiran BBB
• Kafetaria Jumlah Karyawan
Langkah 2: Mengidentifikasi Sumber Daya, Biaya
Sumber Daya Serta Cost Driver Untuk
Biaya Tidak Langsung Departemen
Tabel 5.3
PT Perabot Jepara Cabang Pekan Baru
Data Kapasitas Cost Driver Pada Awal tahun 2016
Jmlh BBB Luas JKL JM
KWH Karyw Diminta Lantai
(000)
Dept. Prod:
- Pemotongan 10,000 20 180.000 5,000 100.000 300.000
- Perakitan 5.000 10 200.000 4.000 150.000 500.000
- Penyelesaian 15.000 30 120.000 6.000 120.000 200.000
Dept. Jasa:
- Penanganan BB 4.000 25 3.000 100.000
- Kafé 6.000 15 70.000 2.000
40.000 100 570.000 20.000 470.000 1.000.000
Langkah 4: Penyusunan Anggaran BOP
Gambar 5-6
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Dengan Metode Alokasi Langsung
Gambar 5-5: Alokasi biaya departemen jasa dengan
metode langsung (dalam Rp 000)
Dept. Produksi Dept. Jasa.
Pemo- Perakita Penye- Penanga
tongan n lesaian nan BB Kafe Total
A. Total BOP sebelum alokasi
biaya dept. jasa 24.850 28.050 30.650 14.250 15.200 113.000
Alokasi biaya dept. jasa:
-Penangan BB (2,85% dari
BBB) 5.130 5.700 3.420 (14.250)
-Kafe (Rp 253.333 /
karyawan) 5.067 2.533 7.600 (15.200)
B. Tot. Alokasi B. dept. jasa 10.197 8.233 11.020 (14.250) (15.200)
Total BOP setelah alokasi
dept. jasa: A + B 35.047 36.283 41.670 0 0 113.000
BOP Tetap (dari anggaran) 17.350 18.800 19.900
BOP Variabel (Total BOP stlh 17.607 17.483 21.770
alokasi – total BT)
Metode Alokasi Bertahap
(step allocation method)
Metode alokasi bertahap
disebut juga dengan
metode alokasi tidak Metode ini mengasumsikan
timbal balik (non- bahwa departemen jasa tidak
reciprocal allocation hanya memberikan jasa ke
method) atau metode departemen produksi, tetapi
alokasi berurutan
(sequential allocation juga ke departemen jasa
method). lainnya secara tidak timbal
balik.
Biaya Dept. Biaya Dept. Kafe
Penanganan Rp 15.200.000
Bahan Baku
Rp 14.250.000
Gambar 5.7
Alokasi Biaya Departemen Jasa
Dengan Metode Alokasi Bertahap
Gambar 5.6: Alokasi biaya dept. jasa dengan
metode bertahap (Dalam Rp 000)
Dept. Produksi Dept. Jasa
Pemo- Perakita Penye- Penanga
tongan n lesaian nan BB Kafe Total
Total BOP sebelum alokasi
biaya dept. jasa. 24.850 28.050 30.650 14.250 15.200 113.000
Alokasi b. dept. jasa:
-Cafe (Rp 178.824 /
karyawan) 3.576 1.788 5.365 4.471 (15.200)
-Penanganan BB (3,74% dari
BBB) 6.739 7.488 4.493 (18.721)
Tot. Alokasi b. dept. jasa 10.315 9.276 9.858 (14.251) (15.200)
Total BOP setelah alokasi
biaya dept. jasa 35.165 37.326 40.508 0 0 113.000
BOP tetap 17.350 18.800 19.900
BOP Variabel 17.815 18.526 20.608
Metode Aljabar Metode ini
(algabraic method) mengasumsikan
bahwa selain
memberikan jasa ke
Metode ini disebut juga
dengan metode alokasi departemen produksi,
timbal balik (reciprocal departemen jasa juga
allocation method). memberikan jasa ke
departemen jasa
lainnya secara timbal
balik.
Biaya Dept. Biaya Dept. Kafe
Penanganan Rp 15.200.000
Bahan Baku
Rp 14.250.000
Gambar 5.8
Alokasi Biaya Departemen Jasa Dengan Metode Aljabar
Tabel 5.7
Perhitungan Persentase Jasa Yang Diberikan Oleh
Departemen Jasa
Jasa yang diberikan oleh:
Dept. Penanganan %- Kafetaria %-
BB tase tase
Pemotongan 180.000.000 32 20 orang 24
Perakitan 200.000.000 35 10 orang 12
Penyelesaian 120.000.000 21 30 orang 35
Penang. BB 25 orang 29
Kafé 70.000.000 12
Total 570.000.000 100 85 orang 100
Persamaan Aljabar
K = 15.200.000 + 0.12P
P = 14.250.000 + 0.29K
Cat: P = penanganan BB, K = Kafe
K = 15.200.000 + 0.12 (14.250.000 + 0.29K)
K = 15.200.000 + 1.710.000 + 0,0348K
K – 0,0348K = 16.910.000
0,9652K = 16.910.000
K = 17.519.685
P = 14.250.000 + 0.29 (17.519.685)
P = 14.250.000 + 5.080.709
P = 19.330.709
Alokasi biaya Departemen Kafetaria sbb.:
• Departemen Pemotongan:
24% x Rp17.519.685 Rp 4.204.724
• Departemen Perakitan:
12% x Rp17.519.685 2.102.362
• Departemen Penyelesaian:
35% x Rp17.519.685 6.131.890
• Departemen Penanganan BB:
29% x Rp17.519.685 5.080.709
Total Rp 17.519.685
• Alokasi biaya Departemen Penanganan BB sbb.:
Departemen Pemotongan:
32% x Rp19.330.709 Rp6.185.827
• Departemen Perakitan:
35% x Rp19.330.709 6.765.748
• Departemen Penyelesaian:
21% x Rp19.330.709 4.059.449
• Departemen Kafetaria
12% x Rp19.330.709 2.319.685
Total Rp19.330.709
Tabel 5.8 Alokasi biaya dept. jasa – metode aljabar
(dalam Rp 000)
Dept. produksi Dept. jasa
Pemo- Perakita Penye- Penangana
tongan n lesaian n BB Kafetaria Total
A. Total BOP sebelum
alokasi biaya dept.
jasa 24.850 28.050 30.650 14.250 15.200 113.000
Alokasi b. dept. jasa:
-Penanganan BB 6.186 6.766 4.059 (19.331) 2.320
-Kafe 4.205 2.102 6.132 5.081 (17.520)
B. Tot. alokasi b. dept.
jasa 10.391 8.868 10.191 (14.250) (15.200)
Total BOP setelah
alokasi b. dept. jasa: A 35.241 36.918 40.841 0 0 113.000
+B
BOP Tetap 17.350 18.800 19.900
BOP Variabel 17.891 18.118 20.941
Langkah 6: Penghitungan Tarif Overhead
Departemen
Biaya departemen
jasa setelah
dialokasikan ke Setelah semua biaya
departemen produksi departemen jasa dialokasikan
akan bersaldo nol. ke departemen produksi, maka
langkah selanjutnya adalah
membebankan biaya
departemen produksi ke
produk dengan menggunakan
tarif biaya overhead berbasis
unit.
Biaya Dept.
Penanganan Biaya Dept. Kafé
Bahan Baku Rp 0
Rp 0
Departemen
Departemen
Departemen Penyelesaian
Perakitan
Pemotongan Rp 40.841.339
Rp 36.918.110
Rp Rp 35.240.551