Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

1. Karakteristik perusahaan manufaktur


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang siap dijual atau dipasarkan ke
konsumen.
2. Aktivitas Rutin Perusahaan Manufaktur
Aktivitas perusahaan manufaktur adalah menghasilkan barang setengah jadi atau barang
jadi melalui proses pengolahan bahan baku terlebih dahulu.sebelum dijual kepada
konsumen. Adapun jenis pengeluaran di perusahaan manufaktur untuk mengolah bahan
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi meliputi 3 unsur:
a. Biaya pemakaian bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya produksi lainnya, yaitu biaya diluar dari bahan baku dan tenaga kerja
langsung.
3. Terminologi Biaya
Istilah biaya atau cost adalah merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau modal dapat
diukur dengan nilai uang baik yang sudah terjadi (masuk ke dalam akun beban), ataupun
yang belum terjadi (masuk ke dalam akun harta) untuk tujuan pengambilan keputusan.
Kemudian selama proses produksi berlangsung dengan menggunakan mesin produksi
tentunya perusahaan akan menghitung beban penyusutan. Penghitungan beban
penyusutan bisa dilakukan setiap bulan atau tahunan atau berdasarkan unit yang
dihasilkan. Inilah yang disebut expense.
4. Perbedaaan antara Cost dengan Expense
Istilah Cost bisa dipakai untuk istilah biaya atau harga pokok atau harga perolehan atau
harga beli. Di akuntansi manufaktur istilah cost sama dengan biaya. Sedangkan expense
dipakai untuk istilah beban.
Kalau “cost” indentik dengan nilai barang modal yang dibeli, kalau expense indentik
dengan nilai barang modal yang sudah terpakai atau susut.

Klasifikasi Biaya
a. Berbasis elemen produk (bahan, tenaga kerja dan overhead pabrik)
o Biaya bahan terdiri dari biaya bahan baku dan biaya bahan penolong.
o Biaya tenaga kerja terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja
tidak langsung.
o Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
b. Berbasis keterlacakan dengan produk (biaya langsung dan biaya tak langsung)
 Biaya langsung adalah biaya yang terjadi secara langsung untuk proses produksi.
 Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi secara tidak langsung untuk
membantu proses produksi.
c. Berbasis hubungannya dengan produksi (biaya prima dan biaya konversi)
 Biaya prima disebut juga biaya utama adalah biaya yang secara langsung
berhubungan dengan produksi, biaya utama terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya konversi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah bahan baku
menjadi produk jadi. Biaya konversi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik.
d. Berbasis hubungannya dengan volume (biaya variabel, biaya tetap)
 Biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Sementara secara per unit jumlahnya tetap.
 Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume kegiatan berubah.
Volume kegiatan berubah maka akan mempengaruhi perubahan unit.
e. Berbasis area fungsional ( biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi)
 Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam suatu proses produksi yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
 Biaya pemasaran adalah biaya komersial yang terjadi karena adanya penjualan
atau pemasaran produk jadi kepada konsumen.
 Biaya administrasi adalah biaya yang berhubungan dengan kegiatan pengaturan
dan administrasi perkantoran suatu perusahaan diluar biaya produksi.
f. Berbasis Periode dibebankan pada pendapatan (biaya produk dan biaya periode)
 Biaya produksi adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun tidak
langsung yang dapat dihubungkan langsung dengan produk jadi.
 Biaya periode adalah semua unsur biaya baik biaya langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan produk jadi.
Contoh perusahaan manufaktur

PT Semen Cibinong, produk yang dihasilkan adalah semen, Karakteristik Perusahaan : PT


Semen Cibinong memproduksi semen melalui proses produksi yang diawali dengan
menyediakan bahan baku berupa : batu kapur, tanah liat, pasir besi, pasir silikat dan gypsum.
Kemudian bahan-bahan tersebut diolah dengan menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin.
Tenaga manusia dinamakan tenaga kerja langsung, sedangkan pemakaian mesin produksi
digolongkan biaya overhead pabrik. Dan biaya overhead pabrik lainnya seperti: pemakaian
listrik, penyusutan mesin, gaji supervisor pabrik dan lain-lain.

Elemen dan Aliran Biaya Produksi


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi yang siap dijual ke konsumen. Biaya produksi meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung masuk dalam kelompok biaya utama
sedangkan yang termasuk biaya konversi adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Dalam proses produksinya suatu perusahaan manufaktur/industri/pabrik yang akan menghasilkan produk
membutuhkan berbagai elemen biaya produksi yaitu sebagai berikut:
a. Biaya bahan, terdiri dari biaya bahan baku dan biaya bahan penolong.
b. Biaya tenaga kerja, terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
c. Biaya overhead pabrik yaitu biaya yang terjadi tapi diluar dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.

Gambaran Aliran Fisik Produk

Proses produksi melalui satu tahap:

Gambar 2. 1 Proses produksi 1 tahap


3 elemen biaya produksi

Contoh

No Nama Bahan Tenaga Kerja Biaya produksi Contoh


Produk Baku Langsung lainnya (BOP) Perusahaan
1 Baju Kain Penjahit Listrik, penyusutan Konveksi
mesin, accesoris
baju dll
2 Air Munum Air Putih Buruh Pabrik Listrik, penyusutan PT Missisipi
Aqua mesin, gaji mandor
pabrik dll
3 Lainnya

a. Pencatatan transaksi pada perusahaan manufaktur.

Di bawah ini transaksi yang terjadi pada PT “Minuman Sehat” selama bulan Oktober 2016

TGL Transasi Perkiraan Debet Kredit

02 Membeli bahan baku untuk Persediaan Bahan Baku 5.000.000


proses produksi Rp Kas 5.000.000
5.000.000,- tunai.
03 Semua bahan baku yang PDP-Biaya Bahan Baku 5.000.000
digunakan dalam proses Pers Bahan Baku 5.000.000
produksi
04 Pembebanan biaya tenaga PDP- BTKL 1.000.000
kerja langsung sebesar Rp Gaji dan upah 1.000.000
1.000.000,- ke dalam proses
produksi
05 Pemakaian bahan penolong BOPS 500.000
dalam proses produksi sebesar bahan penolong 200.000
Rp 200.000,-, dan tenaga kerja Gaji dan upah 300.000
tidak langsung sebesar Rp
300.000,-
25 BOP yang dibebankan ke PDP-BOP 400.000
produk sebesar 40 % dari BOP dibebankan 400.000
BTKL yaitu: Rp 400.000
30 Pencatatan produk dalam Persediaan produk jadi 6.400.000
proses ke produk jadi PDP-BBB 5.000.000
PDP-BTKL 1.000.000
PDP-BOP 400.000

30 Menutup akun BOP BOP dibebankan 400.000


dibebankan ke BOPS BOPS 400.000

30 Mencatat selisih BOP Selisih BOP 100.000


BOPS 100.000

31 Penjualan produk jadi sebesar Kas 7.500.000


Rp 7.500.000,- tunai Penjualan 7.500.000

31 Harga pokok produk yang Harga Pokok produk 6.400.000


dijual sebesar Rp 6.400.000,- Pers. produk jadi 6.400.000
b. Gambaran Aliran Biaya Produksi

Gambar 2. 2 Aliran Biaya Produksi

Keterangan gambar :
No. 1, 2 dan 3 : Pencatatan pemakaian biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik ke
dalam proses produksi.
No. 4, 5 dan 6 : Pencatatan produk selesai
No. 7 : Pencatatan harga pokok produk yang dijual
PT. Minuman Sehat memproduksi 20.000 botol minuman dalam ukuran yang standar. Selama bulan
Januari 2016 perusahaan melakukan transaksi sebagai berikut:

TGL Transaksi
02 Membeli bahan baku untuk proses produksi Rp 17.500.000,00 tunai.
03 Semua bahan baku digunakan dalam proses produksi
04 Pembebanan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 4.000.000,00 ke dalam proses
produksi
05 Pemakaian bahan penolong dalam proses produksi sebesar Rp 800.000,00 dan tenaga
kerja tidak langsung sebesar Rp 1.200.000,00
25 BOP yang dibebankan ke produk sebesar 50 % dari BTKL
30 Pencatatan produk dalam proses ke produk jadi
30 Menutup akun BOP dibebankan ke BOPS
30 Mencatat selisih BOP
31 Penjualan produk jadi sebesar Rp 30.000.000,00 tunai
31 Harga pokok produk yang dijual sebesar Rp 23.500.000.

Diminta
a. Catatlah ke dalam jurnal umum
b. Buatlah aliran biaya ke dalam buku besar

Anda buat kelompok dan diskusikan bersama kelompok lalu dipresentasikan di depan kelompok lain.
Sebutkan jenis produk yang pernah anda buat dan ceritakan proses pembuatan produk tersebut sampai
produk siap dipakai. Sebagai contoh:

No Nama Produk Biaya Produksi Proses Pembuatan Produk


1 Membuat Martabak Bahan Baku : Tepung, telur, Semua bahan diolah oleh tenaga
Manis mentega, yang langsung menangani
Tenaga Kerja : Tenaga yang pembuatan adonan martabak
langsung membuat adonan bahan tersebut. Setelah adonan selesai
tersebut kemudian dimasak untuk
BOP : Gas, listrik, coklat , keju, menjadi produk yang siap
susu dll disajikan. Dari ke 3 unsur biaya
produksi tersebut sudah terserap
di martabak. Biaya produksi
(bahan, tenaga kerja langsung
dan overhead pabrik) sudah
mengalir menjadi produk jadi.
2 Diskusi Kelompok
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

1. Laporan biaya produksi

Tahapan penyusunan laporan biaya produksi adalah tahapan pertama dalam menyusun laporan keuangan
perusahaan manufaktur, adapun data yang harus ada sebagai berikut:
a. Data pemakaian biaya baku
b. Data pemakaian biaya tenaga kerja langsung
c. Data pemakaian biaya overhead pabrik
d. Data persediaan produk dalam proses awal
e. Data persediaan produk dalam proses akhir

PT YUANZA
HARGA POKOK PRODUK
PERIODE DESEMBER 2015

Pemakaian Bahan Baku


Persediaan Awal bahan baku Rp 3.500.000
Pembelian bahan Rp 12.500.000
Biaya Angkut Rp 300.000 +
Rp 12.800.000
Potongan pembelian Rp 50.000
Retur Pembelian Rp 25.000 +
Rp 75.000 -
Rp12.725.000 -
Bahan baku yang siap dipakai Rp16.225.000
Persediaan akhir bahan baku Rp 1.000.000
Pemakaian bahan baku Rp15.225.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 6.000.000
Biaya Overhead Pabrik
o Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 1.500.000
o Biaya bahan penolong Rp 500.000
o Biaya listrik pabrik Rp 200.000
o Biaya penyu.gedung pabrik Rp 150.000
o Biaya penyu. Mesin pabrik Rp 100.000
o Biaya pelengkapan pabrik Rp 100.000
o Biaya overhead lainnya Rp 200.000 +
Rp 2.750.000 +
Jumlah biaya produksi Rp 23.975.000
Persediaan Barang dalam proses awal Rp 3.025.000 +
Rp 27.000.000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp 2.000.000 –
Harga Pokok Produk Rp 25.000.000

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke dua dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan biaya produksi. Adapun data yang harus ada adalah sebagai
berikut:
a. Data penjualan bersih
b. Data harga pokok penjualan
 Data produk jadi awal
 Data harga pokok produksi (diambil dari hasil penyusunan laporan biaya produksi)
 Data produk jadi akhir
c. Data biaya operasional yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi umum
d. Data biaya diluar usaha (kalau ada)
e. Data pendapatan diluar usaha (kalau ada)
PT YUANZA
LAPORAN LABA-RUGI
PERIODE DESEMBER 2015

Penjualan Rp 69.750.000
Harga pokok pejualan
Persediaan barang jadi awal Rp 7.500.000
Harga pokok produk Rp 25.000.000 +
Rp 32.500.000
Persediaan barang jadi akhir Rp 5.000.000 –
Rp 27.500.000 –
Laba kotor Rp 42.250.000
Biaya Operasional
Biaya pemasaran Rp 8.900.000
Biaya administrasi dan umum Rp 5.700.000 +
Rp 14.600.000 –
Laba bersih Rp 27.650.000

Pendapatan lain Rp 2.250.000


Biaya lain-lain Rp 750.000 –
Rp 1.500.000 +
Laba sebelum pajak Rp 29.150.000
Pajak Penghasilan ( 25%) Rp 7.287.500 –
Laba bersih setelah pajak Rp 21.862.500

3. Laporan modal atau laba akhir

Laporan modal atau laba akhir pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke tiga dalam
menyusun laporan keuangan. Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data modal awal
b. Data laba awal
c. Data prive atau deviden

PT YUANZA
LAPORAN LABA DITAHAN
PERIODE DESEMBER 2015

Laba ditahan awal Rp 11.000.000


Laba periode okt Rp 21.862.500
Deviden Rp -
Rp 21.862.500 +
Laba ditahan akhir Rp 31.862.500

4. Laporan neraca

Laporan neraca pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke empat dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan modal atau laba akhir. Adapun data yang harus ada adalah
sebagai berikut:
a. Data aktiva (harta) lancar dan tetap
b. Data hutang jangka pendek dan panjang
c. Data modal akhir atau laba akhir (diambil dari laporan modal / laba akhir)
PT YUANZA
NERACA
PERIODE DESEMBER 2015

Asset Kewajiban
Asset Lancar Hutang biaya Rp 700.000
Kas Rp 13.715.000 Hutang usaha Rp 827.500
Piutang Rp 8.200.000 Hutang jangka panjang Rp 8.550.000
Persediaan Bahan baku Rp 6.580.000
Persediaan BDP Rp 2.000.000
Persediaan Barang Jadi Rp 5.000.000
Total asset lancar Total hutang
Asset Tetap Ekuitas
Gedung Rp 34.000.000 Modal saham Rp 23,560.000
Ak. Penyu. Gedung (Rp 4.495.000) Laba ditahan Rp 31.862.500
Jumlah Rp 65.500.000 Jumlah Rp 65.500.000

5. Laporan arus kas

Laporan arus kas pada perusahaan manufaktur adalah laporan tahapan ke lima dalam menyusun laporan
keuangan setelah anda mengerjakan laporan neraca. Adapun data yang harus ada adalah sebagai berikut:
a. Data laba bersih
b. Data sumber dan penggunaan kas dari operasional
c. Data sumber dan penggunaan kas dari investasi
d. Data sumber dan penggunaan kas dari pendanaan

PT YUANZA
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE DESEMBER 2015
Arus kas masuk
1. Penerimaan atas pelunasan piutang Rp 165.000.000
2. Penjualan tunai Rp 82.550.000
3. Pendapatan jasa giro Rp 5.245.000 +
Rp 252.795.000

Arus kas keluar


1. Pembayaran gaji bulan Oktober Rp 23.750 .000
2. Pembayaran kepada pemasok Rp 198.453.000
3. Pembayaran hutang lain Rp 2.500.000
4. Pembayaran hutang bank Rp 15.000.000
5. Pembayaran beban usaha Rp 3.722.000 +
Rp 243.425.000 -
Kenaikan(penurunan) kas dan setara kas Rp 9.370.000
Kas kecil dan setara kas awal periode Rp 4.345.000
Kas setara kas Rp 13.715.000

Latihan soal

1. Data PT Lasegar selama bulan Desember 2017 berikt ini:

PENJUALAN Rp 450.900.000
RETUP PENJUALAN Rp 15.000.000
PERSEDIAAN AWAL BAHAN Rp 20.000.000
PEMBELIAN BAHAN Rp 200.000.000
BIAYA ANGKUT PEMBELIAN Rp 12.500.000
POTONGAN PEMBELIAN Rp 400.000
RETUR PEMBELIAN Rp 300.000
PERSEDIAAN AKHIR BAHAN Rp 32.000.000
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Rp 98.000.000
BTKTL Rp 63.000.000
LISTRIK PABRIK Rp 3.000.000
UTILITI LAIN Rp 1.000.000
BI. PENY. MESIN PABRIK Rp 9.000.000
ASURANSI PABRIK Rp 2.000.000

BARANG DALAM PROSES AWAL Rp 30.000.000

BARANG DALAM PROSES AKHIR Rp 36.000.000


PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL Rp 120.000.000
PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR Rp 76.000.000
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM Rp 22.000.000
BIAYA PEMASARAN Rp 25.500.000
Diminta :
a. Buatlah laporan harga pokok produk
b. Buatlah laporan laba rugi

2. Buatlah data laporan keuangan suatu perusahaan untuk membuat laporan keuangan yang lengkap!

BIAYA BAHAN BAKU


Pemakaian bahan baku untuk proses produksi menggunakan dua metode
1. Periodik (phisik)
2. Perpektual

Metode periodik digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan tidak banyak produk sedangkan
metode perpektual digunakan perusahaan yang menghasilkan beberapa produk dalam proses produksi

Pencatatan Secara Periodik( Fisik )


Metode Periodik digunakan untuk perusahaan manufaktur yang hasil produksinya satu produk atau
beberapa produk dengan bahanbaku tidak bermacam-macam dan mudah dihitung pada akhir periode.
Contoh perhitungan Pemakaian Bahan Baku metode periodik

Persediaan Awal bahan baku Rp 9.500.000


Pembelian bahan Rp 15.500.000
Biaya Angkut Rp 300.000 +
Rp 15.800.000
Potongan pembelian Rp 750.000
Retur Pembelian Rp 250.000 +
Rp 1.000.000 -
Rp14.800.000 -
Bahan baku yang siap dipakai Rp24.300.000
Persediaan akhir bahan baku Rp 2.300.000
Pemakaian bahan baku Rp22.000.000

Pencatatan Secara Perpektual


Pemakaian Bahan baku dengan metode Perpektual harus dicatat setiap terjadi transaksi, sehingga
perlu pencacatan yang lengkap. Dengan demikian harus ada buku pembantu pencatatan atau
kartu persediaan (kartu gudang).
Dalam mencatat kartu persediaan ada beberapa cara yang dapat dipakai yaitu:
1. Masuk pertama keluar pertama (MPKP)
2. Masuk terakhir Keluar Pertama (MTKP)
3. Rata-rata.
Pemakaian pencatatan dengan masing-masing metode tergantung dari jenis produk yang
dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.

Proses pencatatan perusahaan manufaktur mengenai pembebanan biaya bahan baku


dimulai dari transaksi pembelian bahan sampai bahan diproduksi sampai barang jadi siap dijual.
Akun-akun yang dipakai dalam pembebanan biaya bahan baku :

1. Barang dalam proses biaya bahan baku (BDP-BBB)


2. Persediaan bahan baku

Contoh kasus
PT GRAFIREN dalam periode April 2008 mempunyai data bahan baku sebagai berikut :
April 1 saldo bahan C-1 150 @ Rp 25.000, C-2 100 @ Rp 20.000, C-3 100 @ Rp 10.000
4 pembelian bahan baku C- 1 100 @ Rp 26.000, C-2 100 @ Rp 21.000, C-3 100 @
Rp 11.000 dari PT Gunung Jati dengan no faktur 162
5 Pemakaian bahan dengan no BP-056 untuk pesanan P-116 C-1 100, C-2 100,
C-3 75
6 Pemakaian bahan dengan no BP-057 untuk pesanan P-116 C-1 25, C-2 20, C-3 25
8 Pembelian bahan penolong dari PT Melati dengan no faktur 116 Rp 1.000.000
8 Pembelian bahan baku dari PT Subur faktur 175 bahan C-1 150 @ Rp 25.500, C- 2
100@ Rp 20.500, C-3 100 @ Rp 10.500
12 Pemakaian bahan BP- 058 pesanan P- 117 bahan C-1 60, C-2 50 , C-3 50
13 Pembelian perlengkapan pabrik dari PT Segar Rp 1.500.000 faktur 126
16 Pemakaian bahan BP- 059 pesanan P- 117 C-1 20, C-2 25, C-3 25
20 Pembelian bahan dari PT Gunung jati faktur 175 bahan C-1 200 @ Rp 25.000,
C-2 150 @ Rp 20.000, C- 3 150 Rp 10.000
23 Pemakaian bahan BP- 060 pesanan P-118 bahan C-1 100, C-2 100, C-3 100
26 Pemakaian bahan BP-061 pesanan P-118 bahan C-1 140, C-2 100,C-3 130
28 pembelian bahan dari PT Melati F – 178 bahan C-1 100 @ 25.500, C-2 175 @ Rp
20.500, C-3 175 @ 10.500
29 pemakaian bahan BP-062 pesanan P-119 bahan C-1 175, C-2 140, C-3 140
30 Pembelian bahan baku F- 182 PT Semeru C-1 225 @ Rp25.000, C-2 200 @ Rp
20.000, C-3 200 @ 10.500
DIMINTA:
1. Buatlah Jurnal Pembelian!
2. Buat Kartu persediaan dengan metode FIFO, LIFO, Rata-rata!
3. Buatlah Jurnal Pemakaian Bahan!
4. Buatlah Kartu harga pokok!

JURNAL PEMBELIAN

DEBET KREDIT
NO. KETERANGA HUTANG
TGL
FK N SEDIAAN BB LAIN-LAIN DAGANG
AKUN NO JUMLAH
4/4 162 PT Gunung Jati Rp 5.800.000 Rp 5.800.000
8/4 116 PT Melati B.Penolong Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
8/4 175 PT Subur Rp 6.925.000 Rp 6.925.000
Perlengkapa
13/4 126 PT Segar n Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
20/4 175 PT Gunung Jati Rp 9.500.000 Rp 9.500.000
28/4 178 PT Melati Rp 7.975.000 Rp 7.975.000
30/4 182 PT Semeru Rp11.725.000 Rp11.725.000
Rp 30.200.000 Rp 2.500.000 Rp 44.425.000
KARTU PERSEDIAAN METODE FIFO

BAHAN: C1 METODE: FIFO


MASUK KELUAR SALDO
TGL
UNIT HARGA JUMLAH UNIT HARGA JUMLAH UNIT HARGA JUMLAH
1/4 150 25.000 3.750.000
4/4 100 26.000 2.600.000 150 25.000 3.750.000
100 26.000 2.600.000
5/4 100 25.000 2.500.000 50 25000 1.250.000
100 26.000 2.600.000
6/4 25 25.000 625.000 25 25.000 625.000
100 26.000 2.600.000
8/4 150 25.500 3.825.000 25 25.000 625.000
100 26.000 2.600.000
150 25.500 3.825.000
12/4 25 25.000 625.000 65 26.000 1.690.000
35 26.000 936.000 150 25.500 3.825.000
16/4 20 26.000 520.000 45 26.000 1.170.000
150 25.500 3.825.000
20/4 200 25.000 5.000.000 45 26.000 1.170.000
150 25.500 3.825.000
200 25.000 5.000.000
23/4 45 26.000 1.170.000 95 25.500 2.422.500
55 25.500 1.402.500 200 25.000 5.000.000
26/4 95 25.500 2.422.500
45 25.000 1.125.000 155 25.000 3.875.000
28/4 100 25.500 2.550.000 155 25.000 3.875.000
100 25.500 2.550.000
29/4 155 25.000 3.875.000
20 25.500 510.000 80 25.500 2.040.000
30/4 225 25.000 5.625.000 80 25.500 2.040.000
225 25.000 5.625.000

KARTU PERSEDIAAN METODE FIFO

BAHAN: C-2

TGL MASUK PEMAKAIAN SALDO


Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1/4 100 20.000 2.000.000
4/4 100 21.000 2.100.000 100 20.000 2.000.000
100 21.000 2.100.000
5/4 100 21.000 2.100.000 100 20.000 2.000.000
6/4 20 20.000 400.000 80 20.000 1.600.000
8/4 100 20.500 2.050.000 80 20.000 1.600.000
100 20.500 2.050.000
12/4 50 20.000 1.000.000 30 20.000 600.000
100 20.500 2.025.000
16/4 25 20.500 512.500 5 20.000 100.000
100 20.500 2.025.000
20/4 150 20.000 3.000.000 5 20.000 100.000
100 20.500 2.025.000
150 20.000 3.000.000
23/4 5 20.000 100.000 5 20.500 102.500
95 20.500 1.947.000 150 20.000 3.000.000
26/4 5 20.500 102.500
95 20.000 1.900.000 55 20.000 1.100.000
28/4 175 20.500 3.587.500 55 20.000 1.100.000
175 20.500 3.587.500
29/4 55 20.000 1.100.000
85 20.500 1.742.500 90 20.500 1.845.000
30/4 200 20.000 4.000.000 90 20.500 1.845.000
200 20.000 4.000.000

KARTU PERSEDIAAN METODE FIFO

BAHAN C-3

TGL MASUK PEMAKAIAN SALDO


Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1/4 100 10.000 1.000.000
4/4 100 11.000 1.100.000 100 10.000 1.000.000
100 11.000 1.100.000
5/4 75 10.500 787.500 25 10.500 262.500
100 10.500 1.050.000
6/4 25 10.500 262.500 100 10.500 1.050.000
8/4 100 10.500 1.050.000 100 10.500 1.050.000
100 10.500 1.050.000
12/4 50 10.500 525.000 50 10.500 525.000
100 10.500 1.050.000
16/4 25 10.500 262.500 25 10.500 262.500
100 10.500 1.050.000
20/4 150 10.000 1.500.000 25 10.500 262.500
100 10.500 1.050.000
150 10.000 1.500.000
23/4 25 10.500 262.500 25 10.500 262.500
75 10.500 787.500 150 10.000 1.500.000
26/4 25 10.500 262.500
105 10.000 1.050.000 45 10.000 450.000
28/4 175 10.500 1.837.500 45 10.000 450.000
175 10.500 1.837.500
29/4 45 10.000 450.000
95 10.500 997.500 80 10.500 840.000
30/4 200 20.000 4.000.000 80 10.500 840.000
200 20.000 4.000.000

JURNAL PEMAKAIAN BAHAN

No Debet Kredit
TGL Keterangan No.Pes
Bukti BDP- BBB Persed.Bahan
5/4 Bahan C1 BP-056 P-116 2.500.000 2.500.000
Bahan C2 2.100.000 2.100.000
Bahan C3 787.500 787.500
6/4 Bahan C1 BP-057 P-116 625.000 625.000
Bahan C2 400.000 400.000
Bahan C3 262.500 262.500
12/4 Bahan C1 BP-058 P-117 1.561.000 1.561.000
Bahan C2 1.000.000 1.000.000
Bahan C3 525.000 525.000
16/4 Bahan C1 BP-059 P-117 520.000 520.000
Bahan C2 512.500 512.500
Bahan C3 262.500 262.500
23/4 Bahan C1 BP-060 P-118 2.572.500 2.572.500
Bahan C2 2.047.000 2.047.000
Bahan C3 1.050.000 1.050.000
26/4 Bahan C1 BP-061 P-118 3.447.500 3.447.500
Bahan C2 2.002.500 2.002.500
Bahan C3 1.312.500 1.312.500
29/4 Bahan C1 BP-062 P-119 4.385.000 4.385.000
Bahan C2 2.842.500 2.842.500
Bahan C3 1.447.500 1.447.500

NO PESANAN : P-116
KARTU HARGA POKOK TGL PESAN : 5/04/2008
TGL SELESAI : 30/04/2008
TANGGA Barang Dalam Proses
KETERANGAN JUMLAH
L BBB BTK BOP
05/04/08 Pemakaian bahan
C1 2.500.000
2.100.00
C2 0
C3 787.500

Anda mungkin juga menyukai