Anda di halaman 1dari 23

Dr. Yurniwati, SE., M.Si.

, Ak

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
Perusahaan pabrik (manufacturing firm) adalah perusahaan yang
kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian
menjual barang tersebut.

Kegiatan khusus dalam perusahaan pabrik (kegiatan produksi)


tampak sebagai berikut:

Pembelian Bahan Pemakaian


Baku
Pembelian Buruh Pembebanan Proses Pembebanan Barang
Langsung Produksi Jadi
Pembelian Biaya Pembebanan
Pabrikasi
No Masalah Khusus Sub Masalah
1 Persediaan a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan barang dalam proses
c. Persediaan barang jadi
2 Biaya Pabrik a. Biaya bahan baku
b. Biaya buruh langsung
c. Biaya pabrikasi
3 Biaya Produksi Pembebanan biaya produksi
4 Harga Pokok
Produksi
Persediaan bahan baku yang dicatat atau
dilaporkan adalah persediaan bahan baku
yang ada pada tanggal neraca.

Bahan baku (raw material) adalah barang-


barang yang digunakan dalam proses
produksi
Persediaan barang dalam proses
(Work in Process) terdiri dari:

Biaya bahan baku dan biaya pabrik lainnya


yang telah terjadi untuk memproduksi
barang, namun baru sebagian selesai
Persediaan barang jadi
(Finish Goods Inventory) terdiri dari:
Total biaya pabrik untuk barang-barang yang
telah selesai di produksi, tetapi belum dijual
Adalah Biaya yang terjadi dalam pabrik
selama satu periode.
Biaya pabrik dikelompokan atas:
a. Biaya Bahan Baku (Raw Materials)
b. Biaya buruh langsung (Direct Labor)
c. Biaya Pabrikase (Overhead)
Biaya Bahan Baku (raw materials)
yaitu., biaya untuk barang-barang yang dapat
dengan mudah dan langsung
diidentifikasikan dengan barang jadi.
Contoh:
Kayu
Tembakau
Kulit
Biaya Buruh Langsung
(Direct Labor)
yaitu, biaya untuk buruh yang menangani
secara langsung proses produksi atau yang
dapat diidentifikasi langsung dengan barang
jadi.
Contoh:
Tukang kayu
Tukang sepatu
Biaya Overhead
adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku
dan buruh langsung.
Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara
langsung dengan barang yang dihasilkan.
Contoh:
1.Bahan Pembantu (bahan tidak langsung/
inderect materials) misalnya, paku, dompul,
lem.
2. Buruh tidak langsung (inderect labor)
yaitu, buruh yang pekerjaannya tidak dapat
diidentifikasikan secara langsung dengan
barang yang dihasilkan, misalnya mandor
pabrik
3. Pemeliharaan dan perbaikan
( maintanance and repair)
4. Utilities (listrik, air dan telephon)
adalah biaya yang dibebankan dalam proses
produksi selama satu periode.
Terdiri dari:
Persediaan dalam proses awal ditambah biaya
pabrik termasuk biaya-biaya yang
dibebankan pada persediaan dalam proses
pada akhir periode
Merupakan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan selama suatu periode yang
terdiri dari:
Biaya Pabrik ditambah persediaan dalam
proses awal periode dikurangi persediaan
dalam proses akhir periode.

Biasanya dilaporkan dalam laporan harga


pokok produksi yang merupakan bagian
dari laporan harga pokok penjualan
Tahap pencatatan
• Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
• Pencatatan dalam jurnal
• Pemindahan ke buku besar
Tahap pengikhtisaran
• Pembuatan neraca saldo
• Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian
• Penyusunan laporan keuangan
• Pembuatan jurnal penututp
• Pembuatan neraca saldo penutup
• Pembuatan jurnal balik
No. Kasus Contoh Soal Jurnal

1 Pembelian Selama Tahun 2013, PT A Pembelian BB 1.440.000


Bahan Baku membeli secara kredit Hutang Dagang 1.440.000
bahan baku Rp 1.440.000

2 Pemakaian Selama Tahun 2013, Biaya buruh langsung 173.000


Buruh pembayaran kepada Bank 150.000
Langsung buruh langsung Rp
Hutang Gaji 23.000
150.000 dan upah yang
masih harus dibayar akhir
tahun Rp 23.000
3 Pemakaian Dalam Tahun 2013, biaya Biaya bahan pembantu 200.000
Biaya overhead yang Biaya buruh tdk lgsg 150.000
overhead dibebankan dalam Biaya gaji – pabrik 75.000
produksi berjumlah Rp
450.000 terdiri dari B.Bhn Biaya listrik & air 25.000
pembantu 200.000, HutangDagang 450.000
BTKTL 150.000, Biaya
gaji pabrik 75.000, biaya
listrik& air 25.000
Perbedaan utama neraca lajur perusahaan manufaktur
dengan perusahaan lainnya adalah adanya tambahan
kolom untuk laporan harga pokok produksi (debit dan
kredit). Kolom ini digunakan untuk menampung angka-
angka dari kolom neraca saldo disesuaikan yang
diperlukan untuk menghitung harga pokok barang yang
selesai diproduksi.

Contoh Bentuk Neraca Lajur


Perusahaan Manufaktur
Ayat jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur sama
dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan jenis lainnya.
Namun karena pada perusahaan manufaktur terdapat tiga
jenis persediaan, maka ayat jurnal penyesuaian untuk
persediaan perlu dibuat untuk ketiga jenis persediaan ini.
No Jenis Persediaan Jurnal Penyesuaian
1. Persediaan Bahan Baku Ikhtisar Harga Pokok Produksi
Persediaan Bahan Baku (awal)

Persediaan Bahan Baku (akhir)


Ikhtisar Harga Pokok Produksi

2. Persediaan Barang Dalam Ikhtisar Harga Pokok Produksi


Proses Persediaan Barang Dalam Proses (Awal)

Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir)


Ikhtisar Harga Pokok Produksi

3. Persediaan Barang Jadi Ikhtisar Laba Rugi


Persediaan Barang Jadi (Awal)

Persediaan Barang Jadi (Akhir)


Ikhtisar Laba Rugi
Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak berbeda
dengan laporan keuangan perusahaan jenis lainnya, yaitu:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Akan tetapi pada perusahaan manufaktur, terdapat satu
jenis laporan tambahan lainnya, yaitu laporan harga pokok
produksi. Laporan ini berisikan informasi yang
berhubungan dengan kegiatan pabrik. Dari laporan ini kita
akan mendapatkan informasi biaya produksi per unit
produk.

Contoh Format Laporan Harga Pokok Produksi


Jurnal penutup pada perusahaan manufaktur tidak
berbeda dengan jurnal penutup pada perusahaan
dagang.
Akan tetapi ada satu tambahan ayat jurnal penutup yang
perlu dibuat pada perusahaan manufaktur, yaitu ayat
jurnal penutup untuk akun-akun yang berhubungan
dengan kegiatan produksi.
Ikhtisar Harga Pokok Produksi 2.160.000
Pembelian Bahan Baku 1.440.000
Biaya Buruh Langsung 173.000
Biaya Bahan Pembantu 150.000
Biaya Buruh Tidak Langsung 140.000
Biaya Gaji Pabrik 40.000
Biaya Listrik, Air Telepon Pabrik 37.000
Biaya Perlengkapan Pabrik 15.000
Biaya Pemeliharaan & Perbaikan Pabrik 50.000
Biaya Asuransi Pabrik 13.000
Biaya Penyusutan Pabrik 84.000
Biaya Amortisasi Pabrik 13.000
Biaya Pabrikasi Lain-Lain 5.000
Setelah dibuat ayat jurnal penutup untuk akun-akun
yang berhubungan dengan kegiatan produksi, maka
akun-akun biaya pabrik akan bernilai nol.

Kemudian, akun ikhtisar harga pokok produksi ditutup


ke akun ikhtisar laba rugi
Ikhtisar Laba Rugi xxxx
Ikhtisar Harga Pokok Produksi xxxx

Anda mungkin juga menyukai