Anda di halaman 1dari 8

Pembelajaran 2

Elemen Biaya Produksi


A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan elemen biaya produksi
2. Mengidentifikasi unsur - unsur biaya produksi
3. Gambaran aliran fisik produksi

B. Materi Ajar
1. Elemen biaya produksi di perusahaan manufaktur
2. Biaya bahan sebagai elemen biaya produksi
3. Biaya tenaga kerja sebagai elemen biaya produksi
4. Biaya overhead pabrik sebagai elemen biaya produksi
5. Proses produksi satu tahap
6. Aliran fisik produk
7. Proses produksi melalui satu departemen
8. Pengertian produk dalam proses
9. Pengertian produk jadi

1. Elemen Biaya Produksi

Dalam proses produksinya suatu perusahaan manufaktur/industri/pabrik yang akan


menghasilkan produk membutuhkan berbagai elemen biaya produksi yaitu sebagai berikut:

a. Biaya bahan, terdiri dari biaya bahan baku dan biaya bahan penolong.
b. Biaya tenaga kerja, terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
c. Biaya overhead pabrik yaitu biaya yang terjadi tapi diluar dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.

2. Biaya bahan baku (BBB/kos bahan baku)


Bahan baku atau bahan langsung merupakan bahan yang digunakan dan menjadi bagian
dari produk jadi yang dihasilkan. Bahan langsung tersebut dapat dengan mudah dan secara
langsung dihubungkan dengan barang jadi, sehingga dapat dikatakan bahwa biaya atas
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi merupakan biaya bahan langsung.
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan menjadi
bagian utama dari produk jadi yang dihasilkan suatu perusahaan.. bahan baku dari suatu
perusahaan mungkin sudah merupakan produk jadi bagi perusahaan lain. Contoh, kertas
bagi perusahaan percetakan merupakan bahan baku, tetapi bagi perusahaan kertas kertas
sudah merupakan produk jadi. Contoh lain adalah kulit pada perusahaan sepatu, tepung
terigu pada perusahaan roti, dll.
Biaya bahan baku merupakan biaya produksi langsung.
3. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL/ kos tenaga kerja langsung)
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung dapat dengan mudah dihubungkan
atau dibebankan pada satuanb hasil atau proses tertentu yang dikerjakan oleh tenaga kerja
tersebut.contoh, upah tukang jahit pada perusahaan konveksi, upah tukang batik pada
perusahaan batik, dll. Biaya tenaga kerja langsung mereupakan biaya produksi langsung.
4. Biaya overhead pabrik (BOP/ kos overhead)
Biaya overhead adalah biaya-biaya yang ikut dalam proses produksi tapi penelusurannya
dalam produk sulit dilakukan karena terlalu rumit atau biaya-biaya yang tidak dapat
dihubungkan secara langsung dengan produk.. Sebagai contoh perusahaan mebel yang
membuat lemari dan meja akan sulit menghitung harga plitur yang sesungguhnya habis
dipakai untuk menyelesaikan sebuah lemari atau untuk menghitung harga lem perekat
yang sesungguhnya dihabiskan untuk menyelesaikan sebuah meja.
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Biaya bahan penolong, yakni biaya- biaya yang jika ditelusuri dalam produk nilainya
sangat kecil
2) Upah dan gaji tidak langsung, seperti :
Upah pengawas bagian pabrik
Upah atau ngaji kepala bagian produksi
Upah penjaga pabrik
Upah pelayan bagian pabrik
Upah atau atau gaji pegawai bagian pabrik ( yang mengurus administrasi dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pabrik)
3) Biaya-biaya gedung pabrik, seperti :
Biaya penyusutan gedung pabrik
Biaya pemeliharaan gedung pabrik
Biaya asuransi gedung pabrik
Pajak bumi dan bangunan pabrik
4) Biaya listrik, air dan telepon bagian pabrik
5) Biaya-biaya mesin pabrik dan peralatan, seperti :
Biaya penyusutan mesin pabrik
Biaya penyusutan peralatan pabrik
6) Biaya asuransi mesin pabrik
7) Biaya pemeliharaan reparasi mesin pabrik
8) Biaya peralatan pabrik
Biaya produksi tak langsung dapat juga disebut biaya overhead pabrik.
Selain ketiga unsur biaya tersebut masih ada biaya-biaya lain yang mendukung proses
produksi, yakni biaya komersial yang terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi
dan umum.
Biaya komersial
1) Biaya penjualan yakni biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan pemasaran produk
jadi , contoh : biaya iklan, biaya gaji karyawan bagian pemasaran, dll
2) Biaya adminsitrasi dan umum yakni biaya yang dikeluarkan untuk keperluan umum
perusahaan, contoh biaya telepon bagian kantor, gaji karyawan bagain kantor, dll
5. Gambaran Aliran Fisik Produk
Proses produksi melalui satu tahap:

Gambar 2 1 :Proses produksi 1 tahap


Yang dimaksud dengan proses produksi satu tahap adalah proses produksi yang hanya diselesaikan
dalam satu tahap proses produksi langsung menjadi barang jadi.

6. Aliran Fisik Produk

Bahan

Tenag PROD
a UK

Over
Gambar 2 2 :Arus Fisik Produk

Arus fisik produk diatas menggambarkan proses produksi suatu barang/produk yang diproses dari bahan
baku dikerjakan oleh tenaga kerja dengan dukungan listrik pabrik yang merupakan jenis biaya overhead
pabrik kemudian diproses maka akan menghasilkan suatu produk jadi.
Contoh dari gambar di atas adalah pembuatan kursi dimana bahan bakunya adalkah kayu akan dikerjakan
oleh tenaga kerja dengan dukungan untuk mengerjakan adalah listrik untuk penerangan, untuk
menghidupkan mesin dan lain sebagainya.

7. Proses Produksi Melalui Satu Departemen

Gambar 2 3 :Arus Biaya Perusahaan Manufaktur Satu Departemen

Proses produksi dalam satu departemen hanya diproses dalam satu departemen produksi sampai barang
jadi, jadi tidak melalui distribusi atau tahapan berbagai departemen. Untuk menghitung biaya produksi
tidak memerlukan alokasi dari departemen yang lain.

Gambar 2 4 :Arus Biaya Perusahaan Manufaktur


Proses produksi dalam satu departemen ini membutuhkan biaya produksi yang akan dicatat untuk
menghitung harga pokok produksi.

Untuk dapat memahami perhitungan harga pokok proses, berikut ini diuraikan contoh metode harga
pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen
produksi tanpa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal periode.

Contoh 1

Misalkan PT Maju mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah data
biaya dan data produksi selama bulan Januari 2016 disajikan dalam data sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp 8.750.000,00

Biaya tenaga kerja Rp 16.250.000,00

Biaya overhead pabrik Rp 23.625.000,00

Total biaya produksi Rp 48.625.000,00

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

Produk jadi 3.000 kg

Produk dalam proses pada akhir bulan sebanyak 500kg, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :

Biaya bahan baku : 100%: Biaya tenaga kerja 50%: biaya overhead pabrik 30%

Untuk menghitung biaya persatuan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, perlu dihitung unit
ekuivalensi bulan Januari 2016 dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam bulan Januari2016 tersebut dapat menghasilkan 3.000kg
produk jadi dan 500kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelsaian biaya bahan baku
100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 8.750.000,00 tersebut telah digunakan untuk
menyelesaikan produk jadi sebanyak 3.000kg dan 500kg (500x100%) persediaan produk dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan baku adalah 3.500kg, yang dihitung sebagai berikut : 3.000
+ (100%x500) = 3.500kg

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2016 sebesar RP 16.250.000,00 tersebut dapat
menghasilkan 3.000kg produk jadi dan 500kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 50%. Hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja sebesar Rp
16.250.000,00 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 3.000kg dan 250kg
(500x50%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga kerja adalah
3.250kg, yang dihitung sebagai berikut : 3.000 + (50%x500) = 3.250kg

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2016 sebesar Rp 23.625.000,00 tersebut
dapat menghasilkan 3.000kg produk jadi dan 500kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 30%. Hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja sebesar Rp
23.625.000,00 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 3.000kg dan 150kg
(500x30%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga kerja adalah
3.150kg, yang dihitung sebagai berikut : 3.000 + (30%x500) = 3.150kg

Perhitungan harga pokok produksi persatuan


Unsur biaya Total biaya Unit Ekuivalen Biaya produksi per
produksi satuan
1 2 3 2:3
Bahan Baku 8.750.000 3.500 2.500
Tenaga kerja 16.250.000 3.250 5.000
Overhead pabrik 23.625.000 3.150 7.500
Total 48.625.000 15.000

Berdasarkan data diatas maka akan dicatat dalam jurnal :

Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :

PDP – biaya bahan baku Rp8.750.000,00

Persediaan bahan baku Rp8.750.000,00

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :

PDP – biaya tenaga kerja Rp16.250.000,00

Gaji dan upah Rp16.250.000,00

Jurnal untuk mencatat BOP :

PDP – BOP Rp23.625.000,00

Berbagai akun yang dikredit Rp23.625.000,00


8. Pengertian Produk Dalam Proses (PDP)

Persediaan Produk Dalam Proses merupakan barang-barang yang masih dalam keadaan belum
selesai dikerjakan yang ada pada akhir periode. Periode berikutnya Produk Dalam Proses ini akan diproses
menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur untuk produk massa biasanya dipastikan bisa mempunyai
persediaan Produk Dalam Proses tetapi berbeda untuk perusahaan manufacture skala kecil belumk tentu
mempunyai persediaan Produk Dalam Proses. Apabila perusahaan menggunakan sistem akuntansi
periodic maka penentuan jumlah Produk Dalam Proses akhir periode dilakukan melalui penghitungan fisik.
Persediaan akhir Produk Dalam Proses yang dihitung tersebut, kemudian akan dipindahkan ke akun
Produk Dalam Proses dalam jurnal penutup. Tetapi apabila menngunakan metode perpetual maka
persediaan Produk Dalam Proses sudah diketahui nilai akhirnya jadi langsung bisa dimasukkan dalam
neraca saldo.

Berdasarkan contoh PT Maju di atas maka harga pokok produk dalam proses dapat dihitung sebagai
berikut :

BBB : 100% x 500 x Rp2.500 = Rp 1.250.000

BTK : 50% x 500 x Rp5.000 = Rp 1.250.000

BOP : 30% x 500 x Rp7.500 = Rp 1.125.000

Harga pokok produk dalam proses Rp3.625.000

Jurnal untuk mencatat Produk Dalam Proses (PDP) adalah sebagai berikut :

Persediaan Produk Dalam Proses Rp3.625.000,00

PDP- biaya bahan baku Rp1.250.000,00

PDP- biaya tenaga kerja Rp1.250.000,00

PDP- BOP Rp1.125.000,00

9. Pengertian Persediaan barang jadi (Finished Goods)

Persediaan barang jadi adalah barang –barang yang sudah selesai diproses dalam suatu proses
produksi dan sudah siap dipasarkan atau dijual. Barang jadi perusahaan industry satu bisa menjadi bahan
baku perusahaan industry lainnya. Contoh, benang merupakan barang jadi perusahaan pemintalan
sedang bagi perusahaan tekstil merupakan bahan baku. Jadi untuk menentukan itu merupakan barang
jadi atau bukan tergantung dari pemakainya. Barang jadi akan disimpan di gudang sebelum dijual.

Dari contoh diatas perhitungan harga pokok produk jadi dan biaya produksi bulan Januari 2016 adalah
sebagai berikut :
Harga pokok produk jadi : 3.000kg x Rp15.000,00 Rp 45.000.000

Harga pokok Produk Dalam Proses Rp3.625.000


Jumlah biaya produksi bulan Januari 2016 Rp 48.625.000

Jurnal untuk mencatat produk jadi adalah

Persediaan produk jadi Rp45.000.000

PDP-BBB Rp7.500.000

PDP-BTKL Rp15.000.000

PDP- BOP Rp22.500.000

Catatan :

PDP-BBB diperoleh dari 3.000kg x Rp2.500

PDP-BTKL diperoleh dari 3.000kg x Rp5.000

PDP-BOP diperoleh dari 3.000kg x Rp7.500

Anda mungkin juga menyukai