Anda di halaman 1dari 3

Nama : Septya Dewi Santika

Nim : 041910250

Kelas : Manajemen 2E

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Artikel

Dampak COVID-19 Terhadap Mahasiwa Universitas Islam Lamongan

Virus Corona adalah penyakit yang sangat cepat menular baik pada hewan atau manusia. Beberapa jenis
corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga
yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Corona virus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Penderita
COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Pada penderita yang paling
rentan, penyakitini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.

Infeksi ini menyebar melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat
batuk atau bersin dari satu orang ke orang lain. Selain itu virus ini juga dapat menyebar melalui
sentuhan atau melalui benda. Sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan
penyakit ini. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan rajin mencuci tangan, etika batuk,
menghindari kontak jarak dekat dengan orang sakit.

Dalam situasi wabah virus korona di Indonesia ini berdampak pada dunia pendidikan, pemerintah pusat
hingga daerah memberi kebijakan meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai
upaya mencegah penularan virus korona. Akan tetapi pendidikan tidak berhenti begitu saja contohnya,
saat ini seluruh perguruan tinggi menerapkan kuliah online termasuk Universitas Islam Lamongan.

Universitas Islam Lamongan menerapkan kuliah berbasis online melalui berbagai media, seperti google
classroom, google drive, roochatt diskusi whatsapp, danbahkan melalui youtube channel untuk
penjelasan yang lebih detail dari pihak dosen. Hal itu dilakukan agar para dosen dan mahasiswa tetap
produktif selama pandemi corona berlangsung.

Namun hal tersebut bukan berarti tidak terdapat kendala. Dengan adanya perkuliahan daring banyak hal
yang dikeluhkan oleh mahasiswa Universitas Islam Lamongan, khususnya dari metode perkuliahan
beberap dosen yang dianggap kurang efektif, hingga tidak adanya keringanan terhadap pembayaran
uang kuliah.

Beberapa dosen Universitas Islam Lamongan dianggap mahasiswa kurang efektif dalam melakukan
perkuliahan online karena tidak memberikan penjelasan secara rinci terkait materi dari mata kuliah dan
hanya memberikan tugas kepada mahasiswa tanpa memberi keterangan yang lebih jelas. Namun bukan
berarti hal tersebut adalah kesalahan dari pihak dosen. Perkuliahan online dirasa mahasiswa kurang
efektif karena hal tersebut menyulitkan mahasiswa dalam proses tanya jawab terhadap suatu materi.
Dosen dan mahasiswa berusaha sebaik mungkin agar perkuliahan dapat berjalan sesuai seperti yang
direncanakan, meskipunbanyak terjadi kendala.

Selain itu dampak corona yang terjadi terhadap mahasiswa adalah penundaan asrama pondok di
Universitas Islam Lamongan. Asrama pondok tertunda dikarenakan para mahasiswa harus berjaga jarak
satu sama lain untuk menghundari penularan. Hal ini mengakibatkan kemoloran terhadap jadwal
asrama untuk para mahasiswa.

Dampak lain yang dikeluhkan mahasiswa adalah tidak adanya keringanan pembayaran uang kuliah
mahasiswa. Pihak Universitas Islam Lamongan hanya memberikan potongan seratus ribu rupiah untuk
pembayaran uang ujian akhir semester sebagai pengganti pembelian kuota mahasiswa. Banyak
mahasiswa yang mengeluh karena pembelajaran online memerlukan banyak biaya untuk pembelian
kuota internet dan pembayaran uang kuliah. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa ekonomi
masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami krisis dikarenakan corona virus yang menyerang.

Perkuliahan online dirasa kurang efektif karena ilmu yang didapat oleh mahasiswa dirasa tidak
sebanding dengan uang yang harus tetap dikeluarkan untuk berbagai biaya kuliah tersebut.
Terutamabagi mahasiswa tingkat akhir. Perkuliahan online juga menyebabkan mahasiswa semakin
kurang produktif dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena adanya larangan untuk
keluar rumah membuat mahasiswa semakin malas unyuk belajar dan berusaha menyenangkan diri
dengan menonton berbagai video di youtube atau drama korea di platform yang tersedia.

Namun banyaknya dampak negatif tersebut bukan berarti tidak ada dampak positif. Dampak positif
adanya corona virus adalah mahasiswa bisa mendapatkan materi dengan mudah dan belajar
mengevaluasi pembelajaran sendiri dirumah sesuai keinginan hati kita masing – masing. Sambil
tiduran,sambil makan,sambil bercanda bersama keluarga, yang pasti sembari menerapkan social
distancing dan tetap menetap dirumah/kos mengikuti anjuran pemerintah.

Mahasiswa bisa belajar baik diruangan tertutup ataupun diruangan yang terbuka (Teras Rumah/Kos),
selain itu mahasiswa bisa belajar dengan bebas tanpa ada batasan waktu yang biasa ditetapkan untuk
setiap mata kuliah di kampus sehingga mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi yang
disampaikan oleh dosen tersebut. Mahasiswa bisa mengatur jam belajar sesuka hati tanpa terpatok
dengan jadwal mata kuliah.

Selain itu dampak positif adanya pandemi corona virus adalah pada pertengahan semester tentunya
setiap perguruan tinggi melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) atau Ujian Akhir Semester (UAS)
untuk menguji kemampuan mahasiswa mengenai apa yang sudah dipelajari selama setengah semester.
Pada saat ujian mahasiswa harus mampu menguasai setiap bahan yang sudah di pelajari pada masing-
masing mata kuliah dan sebagian besar mengharuskan mahasiswa untuk menghapal setiap teori yang
sudah di pelajari sehingga pada saat ujian mampu menjawab setiap pertanyaan dengan hasil yang
maksimal. Namun, dengan sistem pembelajaran E-learning setiap ujian di laksanakan dalam bentuk Take
Home Test yang artinya ujian ini bersifat open book sehingga dengan adanya ujian bersifat open book
dapat lebih memudahkan para mahasiswa dalam mempersiapkan ujian, sehingga jika kesempatan ini di
manfaatkan dengan sebaik mungkin menjadi sebuah kesempatan untuk meningkatkan IPK di semester
genap ini.

Selain itu dampak positif adanya corona virus adalah mahasiswa semakin sadar akan oentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan. Mahasiswa menjadi terbiasa untuk selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan suatu aktivitas. Mahasiswa menjadi paham mengenai pencegahan pandemi
COVID-19 ini yaitu adalah dengan rajin mencuci tangan, menjaga pola tidur yang baik, tetap berolahraga
dengan memperhatikan social distancing, serta menjaga pola makan yang sehat. Bagi seorang
mahasiswa terkadang pola hidup sehat cenderung di abaikan seperti pola makan yang tidak teratur,
jarang berolahraga, pola tidur larut malam dan berbagai pola hidup kurang baik lainnya. Terkait dengan
informasi mengenai virus ini yang dapat di cegah dengan pola hidup yang sehat membuat banyak
teman-teman mahasiswa yang mulai mengubah pola hidup mereka menjadi lebih baik untuk mencegah
terjangkitnya virus ini.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa corona virus yang mengakibatkan penyakit COVID-19 memiliki
dampak negatif dan positif untuk para mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Islam Lamongan.
Dengan adanya artikel ini diharapkan mahasiswa menjadi lebih baik baik dan berusaha bersama-sama
untuk menekan angka penyebaran virus corona yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai