Anda di halaman 1dari 8

SAMPAH

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Hal ini tak pelak menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, di antaranya adalah produksi
sampah dan pembuangannya. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada 2016. Jumlah ini naik
1 juta ton dari tahun sebelumnya.

2. BANJIR

Persoalan lingkungan lainnya yang menjadi PR masyarakat Indonesia adalah banjir. Selain
tingginya curah hujan, banjir merupakan dampak yang dihasilkan dari berbagai
permasalahan lingkungan lain seperti gunungan sampah, rusaknya hutan dan berubahnya
fungsi sungai.

3. SUNGAI TERCEMAR
Indonesia masih menghadapi masalah pencemaran sungai yang sangat serius. Sungai
Citarum adalah satu dari puluhan sungai di Indonesia yang tercemar berat. Pencemaran air
sungai terjadi akibat ulah manusia yang membuang limbah atau sisa industri ke sungai.

4. PEMANASAN GLOBAL

Permasalahan lain yang juga menjadi persoalan lingkungan adalah pemanasan global, yakni
proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan permukaan bumi. Banyak dampak
yang ditimbulkan dari pemanasan global seperti rusaknya ekosistem mahluk hidup serta
tenggelamnya pulau-pulau kecil karena naiknya permukaan air laut akibat mencairnya
lapisan es di kutub.

5. PENCEMARAN UDARA
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna sepeda motor terbanyak di
dunia. Data Korlantas Polri menyebutkan jumlah kendaraan yang terdaftar per 3 Januari
2017 mencapai 102.328.629 kendaraan. Kondisi ini menimbulkan munculnya masalah
pencemaran udara.

6. RUSAKNYA EKOSISTEM LAUT

Selain sebagai negara agraris, Indonesia juga dikenal dengan julukan negara maritim.
Sebagai negara maritim, upaya untuk menjaga ekosistem laut menjadi sebuah keharusan.
Sayangnya, data Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menunjukkan sekitar 35,15% terumbu
karang di Indonesia dalam kondisi tidak baik, 25,06% dalam kondisi cukup, 23,4% dalam
kondisi baik dan hanya 6,39% dalam kondisi sangat baik.

8. KERUSAKAN HUTAN
ADVERTISEMENT

Pembalakan liar atau illegal logging menjadi penyebab utama dari berkurangnya lahan
hutan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total luas hutan
di Indonesia saat ini mencapai 124 juta hektare. Namun, sejak 2010 sampai 2015, Indonesia
kehilangan luas hutannya hingga 684.000 hektare per tahunnya.

9. ABRASI

Abrasi atau biasa juga disebut dengan erosi pantai dipicu oleh terganggunya keseimbangan
alam daerah pantai tersebut. Kerusakan garis pantai ini bisa disebabkan oleh gejala alami,
namun manusia seringkali disebut sebagai penyebab utama terjadinya masalah ini.
Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Lingkungan Hidup

Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lingkungan merupakan kesatuan antara abiotik dan biotik. Abiotik adalah kumpulan-
kumpulan benda mati. Sedangkan biotik adalah kumpulan benda hidup. Di dalam
komponen abiotik yaitu udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lain sebagainya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau pengurai, konsumen, dan produsen. Kedua
komponen ini sangat erat berkaitan (tak dapat dipisahkan).

Lingkungan hidup diartikan secara beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup
disebut juga environment. Environment ialah kesatuan antara makhluk hidup (biotik) dan
non-hidup (abiotik) yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun
2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang seluruh benda. Baik makhluk hidup
termasuk manusia, keadaan hingga perilaku manusia.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah gabungan antara
semua makhluk hidup dan faktor serta komponen sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada
di bumi merupakan salah satu faktor keberhasilan lingkungan hidup. Makhluk hidup yang
dikhususkan yaitu manusia. Manusia adalah makhluk berakal yang diciptakan Tuhan
dengan sempurna dalam keadaan yang utuh pula.

Oleh sebab itu, kegagalan lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi dapat
dikatakan ulah manusia. Tingkah laku manusia pada masa kini sudah melebihi batas wajar.
Salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang seharusnya
bersih dari sampah justru tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang dan asri,
berubah menjadi tempat yang panas dan gersang.

2. Rumusan Masalah

a. Apa saja jenis pencemaran bagaimana penjelasannya?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pencemaran

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara tak selalu disebabkan oleh ulah manusia. Pencemaran udara dapat pula
disebabkan oleh kejadian alam contohnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung berapi
membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Namun, penyebab utama pencemaran
udara di Indonesia terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga maupun empat.

Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:

a. Asap Rokok

Seperti yang telah diketahui, sebagian besar orang-orang terkaya yang ada di Indonesia
ialah bos besar perusahaan rokok. Oleh sebab itu, tak heran bila asap rokok menjadi
penyumbang pencemaran udara yang terbesar. Kandungan-kandungan berbahaya ada di
dalam rokok seperti tar dan nikotin. Maka asap yang ditimbulkan berbahaya pula.

b. Ozon (O3)

Sudah menjadi rahasia publik bila lapisan ozon mulai menipis. Lapisan penghalang
buruknya sinar matahari ini justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon merupakan
polutan yang paling berbahaya. Penangannya pun sangat sulit karena tak dapat dideteksi.
Perlu untuk diketahui, polutan ozon menyebabkan kerusakan paru-paru.

c. Karbonmonoksida (CO)

Gas CO juga merupakan salah satu polutan yang berbahaya. Gas ini dapat menimbulkan
kematian jika seseorang menghirupnya dalam waktu yang lama. Contoh dari polutan gas
CO yaitu ketika tidur di dalam mobil menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan
kendaraan bermotor di luar dapat masuk ke dalam. Gas itulah yang mematikan.

2. Pencemaran Air

Air yang bersih yaitu air yang tidak berbau dan tidak berwarna. Sehingga bila diemui air
yang berbau, berwarna dan terdapat biota yang mati di dalamnya, air itu terindikasi telah
tercemar. Pencemaran pada air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

a. Limbah pabrik, nuklir dan industri

Limbah pabrik, nuklir dan industri mengandung zat-zat kimia berbahaya. Salah satu zat itu
ialah radioaktif. Pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai sangat membahayakan.
Karena zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal itu mengancam keberadaan
biota sungai dan lingkungan sekitar.
b. Bahan peledak untuk menangkap ikan

Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak memang sudah dilarang. Namun, tetap saja
ada oknum “nakal” yang menggunakannya. Penangkapan dengan bahan peledak dinilai
efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan akan mendapat hasil tangkapan
melimpah. Namun, hal ini adalah salah satu penyebab pencemaran air.

c. Pestisida

Limbah pertanian sebenarnya tidak membahayakan. Namun, penggunaan pestisida yang


berlebih dan pupuk kimia itulah yang menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian
yang di dalamnya terdapat pestisida berlebih dan pupuk kimia akan mengalir. Kemudian
hal tersebut menimbulkan pencemaran pada air.

d. Sampah

Sampah menjadi masalah utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia akan lingkungan
nampaknya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga dibuang di sembarang
tempat. Mulai dari lorong air kecil (selokan) hingga ke sungai sudah dipenuhi sampah.
Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab dari pencemaran air.

3. Pencemaran Tanah

Suatu tanah dikatakan sudah tercemar ketika tanah itu tak dapat lagi digunakan untuk
kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud seperti bercocok tanam. Selain itu, tanah
yang gersang juga suatu ciri tanah sudah tercemar. Penyebab pencemaran tanah, yaitu:

a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan nuklir
e. Limbah rumah tangga misalnya deterjen.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pencemaran dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan udara. Setiap pencemaran
memiliki ciri tertentu. Setiap pencemaran juga memiliki penyebab tertentu. Penyebab
pencemaran satu dan lainnya tidak jauh beda. Contohnya penggunaan pestisida berlebih.
Untuk itu, manusia sebagai makhluk berakal di bumi wajib mengurangi penggunaan bahan-
bahan penyebab pencemaran dan menjaga lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai