Anda di halaman 1dari 10

7.

Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan

Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan


atau alternatif
dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang
menyatakan
dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan-
pilihan di antara
sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan
alternatif dalam
penyelesaian masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan
antara keadaan saat
ini dan keadaan yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan
juga butuh
mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi
perusahaan itu ke depannya.
Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut
harus dipikirkan secara
matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-
pihak yang terkait.

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan


diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun
pemecahan masalah.

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen


dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang-


ulang dan
rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan
terutama pada
manjemen tingkat bawah.
Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin
disetiap awal bulan,
yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang


sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
Keputusan ini
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta
analisis yg terperinci.
Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta.
Pekerjaan pada devisi
keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan
serta mengolah
keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik
dan harus
menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang
akan dibeli agar
investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin
harus melakukan
keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak


terjadi berulang
ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia
dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus
selalu bisa
mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya.
Pengambilan keputusan
yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan
ketahui. Contohnya
adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan
keuangan perusahaan agar
harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.
CONTOH KASUS : MASALAH GROSIR
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi grosir adalah bagaimana
menentukan tingkat persediaan (stock) barang agar permintaan konsumen
terpenuhi dan biaya gudang (tempat penyimpanan barang) tersebut tidak
terlalu mahal. Hal ini selalu menjadi tujuan karena ketidakmampuan
memberikan solusi yang optimal akan menghasilkan dua jenis kerugian
dalam usaha grosir. Sebagai contoh khusus, diambil masalah grosir buah
yang menjual buah strawbarry. Buah ini mempunyai masa (waktu) jual
yang terbatas, dalam arti jika tidak terjual pada hari pengiriman, maka
tidak akan laku dijual pada hari berikutnya. Jika diandaikan harga
pengambilan satu keranjang strawberry adalah $20, dan grosir akan
menjualnya dengan harga $50 satu keranjang. Berapa keranjangkah
persediaan yang perlu diambil setiap hari oleh grosir agar mendapat resiko
kerugian minimum, atau agar mendapat keuntungan maximum? Hal ini
dapat diselesaikan dengan konsep peluang jika informasi tentang jumlah
data penjualan

beberapa hari yang lalu ada dicatat. Untuk membahas kasus ini selanjutnya
diandaikan data penjualan selama 100 hari yang lalu tercatat sebagai
berikut:

Tabel 1. Data Penjualan

Jumlah Strawbary terjual Jumlah Hari (Dalam Satuan


Keranjang) Penjualan

10 15

11 20

12 40

13 25

Jumlah 100
ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan yang dimaksud disini adalah suatu rangkaian proses
dalam membahas permasalahan yang dikemukakan di atas. Hal ini dapat
dilakukan dengan memperkenalkan konsep jenis kerugian yang
ditimbulkan, pemakaian konsep peluang, dan perhitungan ekspektasi
kerugian.

 Pendefinisian Jenis Kerugian


Bila dalam membahas permasalahan di atas kita fokuskan terhadap
minimisasi kerugian maka perlu didefinisikan dua jenis kerugian yang akan
ditimbulkan dalam kasus tersebut. Jenis kerugian yang pertama dikenal
dengan obsolescence looses. Jenis kerugian ini disebabkan oleh persediaan
yang terlalu banyak sehingga harus dibuang pada hari berikutnya, (jenis ini
hampir sama dengan biaya gudang akibat terlalu lama penyimpanan).
Misalnya dari kasus tersebut di atas, jika jumlah strawberry yang
disediakan oleh grosir adalah 12 keranjang namun permintaan pada hari
itu hanya 10 keranjang, maka grosir akan mengalami kerugian sebesar $40
(yaitu dari harga pembelian 2 keranjang strawberry yang tidak terjual).
Jenis kerugian yang kedua adalah opportunity looses. Jenis kerugian ini
disebabkan oleh kurangnya persediaan sehingga ada pembeli yang tidak
terlayani.

Dengan kata lain, kerugian ini timbul akibat keuntungan yang seharusnya
diperoleh tetapi tidak jadi diperoleh karena kekurangan stock. Misalnya
dari kasus di atas, jika jumlah strawberry yang disediakan oleh grosir
adalah 10 keranjang sedangkan permintaan pada hari itu mencapai 12
keranjang, maka grosir akan mengalami kerugian sebesar $60 (yaitu
keuntungan yang tidak diterima dari hasil penjualan 2 keranjang
strawberry bila stock ada).

Tabel.2 Tabel Kerugian Bersyarat

Kemungkinan Kemungkinan Persediaan yang


JumlahYang diminta Dilakukan(X)
(X) 12
10 11 13

10 $0 $20 $40 $60

11 30 0 20 40

12 60 30 0 20

13 90 60 30 0

Adopsi Konsep Peluang


Konsep peluang yang sudah didefinisikan sebelumnya dapat diadopsi
untuk data persoalan tersebut di atas. Jika tujuan grosir adalah untuk
menentukan persediaan jumlah strawberry dalam satuan keranjang pada
hari tersebut, dimisalkan dengan X, maka berdasarkan data di atas X
adalah peubah acak diskrit yang dapat mengambil nilai 1O, 11, 12, dan 13.
Dan distribusi Peluang X (jumlah keranjang strawberry) dapat dinyatakan
sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Peluang X

Jumlah Strawbary
terjual Dalam Satuan Jumlah FrekwensiRelatif
Keranjang HariPenjualan (fr)
(X) (f) P(X=x)

10 15 0.15

11 20 0.20

12 40 0.40

13 25 0.25

Jumlah 100 1.00


Perhitungan Ekspektasi Kerugian
Mengingat tujuan utama dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah
stock strawberry agar resiko (kerugian) minimum, maka analisis dilakukan
dengan memperhitungkan ekspektasi kerugian. Analisis perhitungan
ekspektasi ini akan disajikan dalam tabel, dengan memperhitungkan
semua kemungkinan yang dapat terjadi, dimulai dari tabel ekspektasi
kerugian bila persediaan 10 keranjang sampai dengan tabel ekspaktasi
kerugian bila persediaan 13 keranjang.

Tabel 4. Ekspektasi kerugian dari Persediaan 10 Keranjang

Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)

10 $0 0.15 $0.00

11 30 0.20 6.00

12 60 0.40 24.00

13 90 0.25 22.50

Jumlah 1.00 $52.50


Kolom kerugian bersyarat pada Tabel 4 di alas diambil, dari tabel 2 untuk
kasus persediaan 10 keranjang. Kolom ke empat dari Tabel 4 menyatakan
bahwa jika 10 keranjang disediakan setiap hari selama masa yang panjang
(long period), maka kerugian secara rata-rata (ekspektasi kerugian) adalah
$52.50. Tentu tidak ada jaminan bahwa jika besok diambil persediaan 10
keranjang maka sudah pasti akan rugi %52.50. Dengan cara yang sama
tabel 5, 6, dan 7 dapat dibentuk dan diinterpretasikan.

Tabel 5. Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 11 Keranjang

Jumlah Kerugian Peluang Ekspektasi


Kemungkinan Bersyarat X P (X) Kerugian X.P
Permintaan (X) (X)

10 $20 0.15 $3.00

11 0 0.20 0.00

12 30 0.40 12.00

13 60 0.25 15.00

Jumlah 1.00 $30.00


Hasil analisis ekspektasi kerugian yang disajikan dalam tabel 4 sampai
dengan 7 dapat digunakan untuk mengambit keputusan. Dapat dilihat
bahwa minimum kerugian yang terjadi adalah $17.50. Hal ini terjadi pada
tingkat persediaan 12 keranjang Strawberry. Ini berarti grosir lebih baik
menyediakan 12 keranjang setiap harinya, untuk kasus tersebut di atas.

Seandainya untuk membahas permasalahan di atas dilakukan anatisis


dengan mempertimbangkan keuntungan yang maksimum, maka hasilnya
tidak akan berbeda yaitu dengan jumlah persediaan 12 keranjang
perharinya.

Tabel 6. Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 12 Keranjang

Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)

10 $40 0.15 $6.00

11 20 0.20 4.00

12 0 0.40 0.00

13 30 0.25 7.50

Jumlah 1.00 $17.50


Tabel 7. Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 13 Keranjang

Jumlah Ekspektasi
Kemungkinan Kerugian Peluang Kerugian X.P
Permintaan (X) Bersyarat X P (X) (X)

10 $60 0.15 $9.00

11 40 0.20 8.00

12 20 0.40 8.00

13 0 0.25 0.00

Jumlah 1.00 $52.50


KESIMPULAN DARI KASUS DI ATAS
Pemakaian Teori Peluang untuk membahas persoalan ketidakpastian dapat
dilakukan bilamana dimiliki suatu informasi yang dapat dimodifikasi
menjadi frekwensi relatif. Contoh kasus masalah grosir buah tetah
menunjukkan bagaimana penggunaan konsep teori peluang dan ekspektasi
digunakan untuk mengambii keputusan. Dan perhitungan dapat diperoleh
bahwa nilai minimum kerugian adalah $17.50, dengan jumlah persediaan
perharinya 12 keranjang.
Contoh Kasus Proses Pengambilan Keputusan :

Proses pengambilan keputusan kenaikan harga BBM oleh Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)
Jika berbicara tentang BBM (bahan bakar minyak) yang mempengaruhi hajat hidup
manusia banyak, tentunya proses pengambilan keputusan yg DPR lakukan akan sangat
alot prosesnya, pengambilan keputusan harus melalui sidang paripurna dikarenakan
pada rapat sebelumnya dengan badan anggaran ( Banggar) tidak menemukan titik
temu, ada beberapa alternatif yg mungkin di ambil oleh pihak yg pro maupun yg kontra
antara lain kenaikan harga bbm karena subsidinya di kurangi, atau kebijakan ekonomi
dalam negeri / fiskal.
Apapun keputusan yg akan di ambil DPR seharusnya mewakili Kepentingan Orang-
Orang yang akan terlibat / terpengaruhi, jangan sampai keputusan yg di buat itu hanya
mewakili kepentingan pribadi atau strategi organisasi tertentu.

Keputusan yang diambil dalam kasus pemilihan lampu LED sebagai salah 1
alternatif dalam menciptakan keindahan kota serta mengurangi krisis listrik yang
terjadi di indonesia. Dalam pengambilan keputusan, lampu led dipilih sebagai lampu
penerangan jalan untuk mengurang pemakaian listrik di indonesia memerlukan
pendekatan dan pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Pengambilan
keputusan merupakan ilmu karena aktivitas tersebut memiliki sejumlah cara, metode
atau pendekatan tertentu yang bersifat sistematis, teratur dan terarah. Pendekatan
atau langkah-langkah pengambilan keputusan dikatakan sistematis apabila setiap
tahapan atau langkah yang akan diambil dapat dilihat dengan jelas dalam menjawab
suatu masalah. Ilmu pengambilan keputusan didasarkan atas penerapan gaya
pemikiran yang dianut oleh seseorang dan persepsinya atas lingkungan dan
masalah. Ketidakpastian dan peluang terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan
mendorong kita untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi
data yang dapat dipakai sebagai panduan dalam menentukan keputusan. Dengan
demikian informasi merupakan kata kunci yang mendorong manusia, manajer dalam
melakukan tindakan dan menetapkan keputusan guna mencapai tujuan. Informasi
menjadi bahan baku yang harus diolah lebih lanjut melalui serangkaian teknik,
metode, alat ukur. Hasil pengolahan tersebut dipakai sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan.
Di indonesia para kepala daerah tidak terlalu memikirkan hal kecil, namun hal kecil
tersebut yang akan menimbulkan masaah baru yang lebih besar. Di indonesia krisis
listrik sering terjadi tak hayal pemerintah berutang ke luar nergi atau menghabiskan
pengeluaran negara untuk subsidi listrik. Lampu salah satu penyebab pemborosan
listrik sehingga PT PLN membuat program “ pembagian lampu LED kepada
masyarakat” dan serta beberapa kali program pematian lampu secara bergilir.
Semua program yang dilakukan PT PLN semeta meta hanya untuk mengurangi
pemakaian dan penghematan lisrik oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai