Anda di halaman 1dari 1

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu

bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi
yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi,social, politik dan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan serta untuk memberi informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan pemerintahan dan laporan
keuangan komersial memiliki beberapa perbedaan yaitu jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan
keuangan, tujuan laporan keuangan dan teknik akuntansi yang digunakan.

Tujuan value for money audit (VFM) adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor publik
dan untuk perbaikan kinerja pemerintah. Audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
VFM audit berbeda dengan conventional audit dalam hal laporan audit. VFM audit penting untuk
mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal karena DPR/DPRD harus memberikan
pertanggungjawaban publik kepada masyarakat. Salah satu kelemahan dalam audit pemerintahan
Indonesia adalah kelemahan yang bersifat melekat dan terkait dengan masalah struktur lembaga audit
pemerintah pusat dan daerah. Oleh sebab itu perlu reposisi lembaga pemeriksa dengan adanya auditor
internal dan ekstrenal untuk membedakan peran masing-masing. Reposisi akan efektif jika masing-
masing menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Pada dasarnya proses audit baik audit keuangan, audit kepatuhan, audit manajemen, audit program dan
audit jenis lainnya secara umum hamper sama. Perbedaanya terletak pada penentuan dan pelaksanaan
tugas-tugas khusus (specific task) yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit. Struktur
audit kinerja terdiri atas : Tahap Pengenalan dan Perencanaan, Tahap Pengauditan, Tahap Pelaporan
dan Tahap Penindaklanjutan. Masalah mendasar dalam audit kinerja adalah belum adanya indikator
kinerja yang pasti dalam setiap organisasi. Proses audit kinerja pada akhirnya akan menghasilkan
serangkaian rekomendasi untuk perbaikan kinerja suatu organisasi yang dapat segera
diimplementasikan oleh pihak-pihak yang berwenang. Dalam pengimplementasian, auditor hanya perlu
melakukan follow-up untuk memperoleh kepastian tentang tindakan yang diambil oleh manajemen
berkaitan dengan rekomendasi dari auditor.

Anda mungkin juga menyukai