OLEH KELOMPOK 8 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KASUS 1
Selama tahun 2015 Tn. Bagas Farel bekerja di PT. Maju Makmur Mandiri sebagai Direktur
Keuangan dengan gaji sebesar Rp. 10.000.000,- per bulan, NPWP Tn. Bagas 72.799.843.7-
443.000, Tn. Bagas menikah dengan Ny. Imelda Susanti yang bekerja di PT. Jaya Sentosa
sebagai Manajer Pemasaran dengan menerima gaji sebesar Rp. 8.000.000,- per bulan. Tn. Bagas
memiliki 2 orang anak. Pada awal tahun 2016 Tn. Bagas menerima bukti potong A1 dari
perusahaan untuk tahun pajak 2015 dengan nilai Rp. 5.350.000,- sedangkan bukti potong yang
diterima Ny. Imelda sebesar Rp. 3.280.000,-. Tn. Bagas dan Ny. Imelda melakukan perjanjian
pemisahan harta & penghasilan (PH) dan/atau Ny. Imelda menginginkan menjalankan
kewajiban perpajakannya sendiri (MT), maka dari itu Ny. Imelda memiliki NPWP sendiri
dengan nomor 73.801.853.7-443.000.
Penghitungan pajak terutang Tn. Bagas Farel dan Ny. Imelda Susanti untuk tahun 2015:
Penghasilan Tn. Bagas:
Penghasilan Sebulan Rp. 10.000.000,-
Biaya Jabatan
(5% x Rp. 10.000.000,-) Rp. 500.000,-
Ph Neto Sebulan Rp. 9.500.000,-
Very Irawan adalah pekerja tetap pada PT Majutex. PT Majutex merupakan perusahaan yang
bergerak pada kategori usaha industry pertenunan dengan klasifikasi lapangan usaha (KLU)
17114. Veri Irawan memperoleh gaji sebesar Rp7.000.000,00 per bulan atau Rp84.000.000,00
per tahun. Dan membayar uang pensiun sebesar Rp25.000,00. Veri Irawan menikah dan
mempunyai 2 anak.
Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang tahun 2015
Penghasilan bruto setahun Rp. 60.000.000,00
Pengurangan:
Biaya jabatan (5% Rp60.000.000,00) Rp. 3.000.000,00
Iuran Pensiun Rp. 300 .000,00
Dikurangi (Rp. 3.300.000,00)
Penghasilan neto setahun Rp. 56.700.000,00
PTKP setahun:
Untuk WP sendiri Rp. 36.000.000,00
Tambahan WP kawin Rp. 3.000.000,00
Tambahan tanggungan 2 anak Rp 6.000.000,00
Total PTKP (Rp 45.000.000,00)
Penghasilan kena pajak setahun Rp. 11.700.000,00