Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

‘’Study Kasus Pengaruh Leadership terhadap Pengambilan Keputusan dan


Dampaknya pada Performa Organisasi’’

Disusun oleh:

Resti Astria (43119310053)

Dosen :

Chairiel Oktaviar SE,MM

Waktu :

Kamis (19.30-22.00)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA

2021

1
1

Sebagai contoh khusus, diambil masalah grosir buah yang menjual buah
strawberry. Buah ini mempunyai masa (waktu) jual yang terbatas, dalam arti jika
tidak terjual pada hari pengiriman, maka tidak akan laku dijual pada hari
berikutnya. Jika diandaikan harga pengambilan satu keranjang strawberry adalah
$20, dan grosir akan menjualnya dengan harga $50 satu keranjang.
Berapa keranjangkah persediaan yang perlu diambil setiap hari oleh grosir agar
mendapat resiko kerugian minimum, atau agar mendapat keuntungan maximum ?

Data Penjualan

Jumlah Strawberry terjual Jumlah Hari Penjualan


(Dalam Satuan Keranjang)
10 15
11 20
12 40
13 25
Jumlaah 100

Analisis keputusan
Analisis keputusan yang dimaksud disini adalah suatu rangkaian proses dalam
membahas permasalahan yang dikemukakan di atas. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkenalkan konsep jenis kerugian yang ditimbulkan, pemakaian konsep
peluang, dan perhitungan ekspektasi kerugian.

2
Pendefinisian Jenis Kerugian

Bila dalam membahas permasalahan di atas kita fokuskan terhadap minimisasi


kerugian maka perlu didefinisikan dua jenis kerugian yang akan ditimbulkan dalam
kasus tersebut. Jenis kerugian yang pertama dikenal dengan obsolescence looses. Jenis
kerugian ini disebabkan oleh persediaan yang terlalu banyak sehingga harus dibuang
pada hari berikutnya, (jenis ini hampir sama dengan biaya gudang akibat terlalu lama
penyimpanan). Misalnya dari kasus tersebut di atas, jika jumlah strawberry yang
disediakan oleh grosir adalah 12 keranjang namun permintaan pada hari itu hanya 10
keranjang, maka grosir akan mengalami kerugian sebesar $40 (yaitu dari harga
pembelian 2 keranjang strawberry yang tidak terjual). Jenis kerugian yang kedua adalah
opportunity looses.

Jenis kerugian ini disebabkan oleh kurangnya persediaan sehingga ada pembeli
yang tidak terlayani. Dengan kata lain, kerugian ini timbul akibat keuntungan yang
seharusnya diperoleh tetapi tidak jadi diperoleh karena kekurangan stock. Misalnya
dari kasus di atas, jika jumlah strawberry yang disediakan oleh grosir adalah 10
keranjang sedangkan permintaan pada hari itu mencapai 12 keranjang, maka grosir
akan mengalami kerugian sebesar $60 (yaitu keuntungan yang tidak diterima dari hasil
penjualan 2 keranjang strawberry bila stock ada).

Tabel Kerugian Bersyarat


Kemungkinan Jumlah yang Kemungkinan Persediaan yang dilakukan
diminta (X) 10 11 12 13

10 $0 $20 $40 $60

11 30 0 20 40

12 60 30 0 20

13 90 60 30 0

3
Adopsi Konsep Peluang

Konsep peluang yang sudah didefinisikan sebelumnya dapat diadopsi untuk data
persoalan tersebut di atas. Jika tujuan grosir adalah untuk menentukan persediaan
jumlah strawberry dalam satuan keranjang pada hari tersebut, dimisalkan dengan X,
maka berdasarkan data di atas X adalah peubah acak diskrit yang dapat mengambil
nilai 1O, 11, 12, dan 13. Dan distribusi Peluang X (jumlah keranjang strawberry) dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Distribusi Peluang X

Jumlah Strawberry terjual Jumlah hari penjualan (f) Frekuensi Relatif (fr)
dalam satuan keranjang P (X=x)
(x)
10 15 0.15
11 20 0.20
12 40 0.40
13 25 0.25
Jumlah 100 1.00

Perhitungan Ekspektasi
Kerugian Mengingat tujuan utama dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah
stock strawberry agar resiko (kerugian) minimum, maka analisis dilakukan dengan
memperhitungkan ekspektasi kerugian. Analisis perhitungan ekspektasi ini akan
disajikan dalam tabel, dengan memperhitungkan semua kemungkinan yang dapat
terjadi, dimulai dari tabel ekspektasi kerugian bila persediaan 10 keranjang sampai
dengan tabel ekspaktasi kerugian bila persediaan 13 keranjang.

4
Eskpektasi Kerugian Dari Persediaan 10 Keranjang

Jumlah Kemungkinan Kerugian Besyarat Peluang X Ekspetasi Kerugian


(X) P (X) X.P (X)

10 $0 0.15 $0.00
11 30 0.20 6.00
12 60 0.40 24.00
J3 90 0.25 22.50

Juml 1.00 $52.50


ah

Kolom kerugian bersyarat pada di alas diambil, dari tabel 2 untuk kasus persediaan 10
keranjang. Kolom ke empat dari Tabel diatas menyatakan bahwa jika 10 keranjang
disediakan setiap hari selama masa yang panjang (long period), maka kerugian secara
rata-rata (ekspektasi kerugian) adalah $52.50. Tentu tidak ada jaminan bahwa jika
besok diambil persediaan 10 keranjang maka sudah pasti akan rugi %52.50. Dengan
cara yang sama tabel 5, 6, dan 7 dapat dibentuk dan diinterpretasikan.

Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 11 Keranjang

Jumlah Kerugian Bersyarat Peluang X Ekspetasi


kemungkinan Kerugian
P (X)
permintaan (x) X.P (X)
10 $20 0.15 $3.00
11 0 0.20 0.00
12 30 0.40 12.00
13 60 0.25 15.00

jumlah 1.00 $30.00

5
Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 12 Keranjang

Jumlah kemungkinan Kerugian bersyarat Peluang X ESkpetasi


permintaan (X) kerugian
P(X)
X.P (X)

10 $40 0.15 $6.00


11 20 0.20 4.00
12 0 0.40 0.00
13 30 0.25 7.50
jumlah 1.00 $17.50

Ekspektasi Kerugian Dari Persediaan 13 Keranjang


Jumlah Kerugian Peluang X Ekspetasi
kemungkinsn bersyarat kerugian
P(X)
(X) X.P (X)

10 $60 0.15 $9.00


11 40 0.20 8.00
12 20 0.40 8.00
13 0 0.25 0.00
1.00 $52.50

Kesimpulan:

Pemakaian Teori Peluang untuk membahas persoalan ketidakpastian dapat dilakukan


bilamana dimiliki suatu informasi yang dapat dimodifikasi menjadi frekwensi relatif. Contoh
kasus masalah grosir buah tetah menunjukkan bagaimana penggunaan konsep teori
peluang dan ekspektasi digunakan untuk mengambii keputusan. Dan perhitungan dapat
diperoleh bahwa nilai minimum kerugian adalah $17.50, dengan jumlah persediaan
perharinya 12 keranjang.

6
2.

Dua metode pemilihan alternatif dalam situasi keputusan dengan tujuan jamak.

1. Metode Pembobotan Sederhana


Pembobotan sederhana ini bertujuan untuk mengetahui persentasi bobot dari
masing–masing alternative, sehingga kita mengetahui alternative mana yang
mempunyai value yang paling tinggi sehingga kita bisa mengambil keputusan
berdasarkan nilai bobot tertinggi dari beberapa alternative tersebut.
Ada tiga langkah strategis yang harus dilakukan perusahaan sebagai berikut :
a. Mengeluarkan produk-produk untuk konsumen/pasar yang berusia lebih
muda
b. Perusahaan mengembangkan lebih banyak lagi produk-produk inovatif dan
melestarikan lingkungan.
c. Perusahaan memainkan peran lebih baik dan meningkatkan kondisi kerja
Ada tiga kriteria yang relevan dalam pemilihan alternatif ini sbb:
a. Rekanan Bisnis
b. Konsumen
c. Pemegang sahan

2. Metode Eliminasi Sekual


Metode ini berbeda dengan metode pembobotan sederhana karena mengandung
atribut dengan nilai mutlak, sehingga tidak bisa dirata-ratakan yang mengandung
konsekwensi menerima nilai atribut yang tidak memenuhi syarat dalam proses
perata-rataan.

7
8

Anda mungkin juga menyukai