Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI HAK DAN KEWAJIBAN DI BIDANG BUDAYA

A. Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara
 Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
 Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan (Notonagoro, 1975).
 Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Menurut “teori korelasi” yang dianut oleh pengikut utilitarianisme, ada hubungan timbal
balik antara hak dan kewajiban. Menurut mereka, setiap kewajiban seseorang berkaitan
dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya.
 Negara juga wajib memajukan kebudayaan nasional. Tercantum UUD NRI 1945
ketentuan tersebut masih diatur dalam Pasal 32 UUD NRI 1945 namun dengan dua ayat.
Rumusan Pasal 32, (1) “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya”. (2) “Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”.
 Alasan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk menempatkan kebudayaan nasional
pada derajat yang tinggi. Kebudayaan nasional merupakan identitas bangsa dan negara
yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan diteguhkan di tengah perubahan dunia.
 Pentingnya adanya kebudayaan nasional juga dikarenakan perubahan dunia itu pada
kenyataannya berlangsung sangat cepat serta dapat mengancam identitas bangsa dan
negara Indonesia. Kita menyadari pula bahwa budaya kita bukan budaya yang tertutup,
sehingga masih terbuka untuk dapat ditinjau kembali dan dikembangkan sesuai
kebutuhan
dan kemajuan zaman. Menutup diri pada era global berarti menutup kesempatan
berkembang. Sebaliknya kita juga tidak boleh hanyut terbawa arus globalisasi. Karena
jika hanyut dalam arus globalisasi akan kehilangan jati diri kita. Jadi, strategi kebudayaan
nasional Indonesia yang kita pilih adalah sebagai berikut:
a. menerima sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang sesuai dengan
kepribadian bangsa;
b. menolak sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa;
c.menerima secara selektif: unsur budaya asing yang belum jelas apakah
sesuai atau bertentangan dengan kepribadian bangsa
 Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua istilah yang satu sama lain
saling berkorelasi sangat erat. Pendidikan adalah salah satu bentuk upaya
pembudayaan. Melalui proses, pendidikan kebudayaan bukan saja ditransformasikan dari
generasi tua ke generasi muda, melainkan dikembangkan sehingga mencapai derajat
tertinggi berupa peradaban.
 Diatur dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat : (1) Setiap negara berhak mendapat pendidikan,
(2) Setipa warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintahan wajib
membiayainya, (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meninkatkan keimanan dan ketakwaan serta kahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur oleh undang-undang, (4)
negara memprioristakan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional, (5) pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan perdaban serta
kesejahteraan umat manusia.
 Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Right):
-Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
-Hak mendapatkan pengajaran
-Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
 Hak asasi individu pada bidang kebudayaan atau budaya bisa dibagi
pada:
1. Pasal 28 C, Pergantian Undang-Undang Dasar 1945 memastikan kalau: Tiap manusia
memiliki hak meningkatkan dirinya lewat terpenuhi kebutuhan dasar, memiliki hak
menemukan pembelajaran serta mendapatkan arti pengetahuan juga teknologi,
kebudayaan juga suatu seni, untuk menaikkan mutu hidup kesejahteraan masyarakat.
2.Pasal 28 I ayat tiga, Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban, Hak terhadap kebudayaan nasional adalah
dapat menikmati kebudayaan nasional,
 Kewajiban negara dan warga negara dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yaitu:
1.Warga negara memiliki kewajiban mengikuti pendidikan dari jenjang sekolah dasar
2.Warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan.
3. Pemerintah memiliki kewajiban membiayai pendidikan warga negaranya
4. Setiap warga negara memiliki kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah
 Implementasi :
- Mewujudkan literasi kebudayaan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia
dengan mempelajari budaya lokal seperti buku, ensiklopedia, surat kabar, atau
langsung ke tempatnya. Dengan pengetahuan mengenai budaya bangsa tersebut
mampu membuat budaya lokal milik Indonesia tetap terjaga dalam jangka waktu
yang lama.
- Mengembangkan nilai-nilai dan norma budaya serta karakter bangsa pada diri peserta
didik lewat pendidikan budaya dan karakter.
- Menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi di kehidupan bermasyarakat
sesuai dengan perkembangan zaman dan agar kekayaan bahasa daerah dapat dijaga
dan dikembangkan sebagai warisan budaya untuk generasi muda, agar kelak mereka
tidak melupakan identitas asalnya. Meskipun tidak tinggal didaerah asal namun
masyarakat cenderung tetap berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerahnya
dimanapun berada. Hal tersebut menandakan adanya kebanggan terhadap suku dan
daerah asalnya. Pelestarian bahasa menjadi isu Internasional karena bahasa daerah
atau bahasa Ibu menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang harus dijaga.
- Penguatan kurikulum muatan lokal bahasa daerah menjadi salah satu cara dalam
perlindungan dan pengembangan bahasa daerah melalui pendidikan. Selain itu
pengembangan sastra daerah juga perlu dilakukan dalam lingkungan sekolah untuk
menanamkan rasa cinta pada bahasa dan budaya daerah.
- Penetapan Hari Batik Nasional merupakan usaha bagi pemerintah Indonesia dalam
meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif Indonesia di Forum
Internasional. Untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Indonesia
terhadap kebudayaan bangsanya sendiri. Batik memiliki beraneka gambar seperti
gambar flora, fauna, geometris, figuratif batik yang sudah terkenal, sehingga batik
adalah budaya nasional. Batik ini mulanya merupakan kebudayaan nasional yang
berasal dari kebudayaan lokal.
- Mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional untuk menyediakan ruang bagi
keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna
memperkuat kebudayaan yang inklusif. Pekan Kebudayaan Nasional menjadi
implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan, yaitu
menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong
interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
- Tantangan :
1. Keanekaragaman budaya dan suku bangsa dapat menjadi ancaman disintegrasi yang
menakutkan, bahkan akan menghancurkan bangsa ini bilamana keanekaragaman budaya
dan adat istiadat tersebut tidak dapat dikelola dengan baik dan benar.
2. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal. Selain dari
tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa
yang bersifat internal. Akan hal itu, dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada
masyarakat suatu bangsa terutama di bidang kebudayaan.
3. Adanya kaum kapitalis yang menjadi hambatan jalannya pengimplementasian hak dan
kewajiban budaya di kehidupan masyarakat. Hal ini didasari oleh watak dasar mereka
yang tidak mau menerima sebuah kemajuan selama hal tersebut tidak menguntungkan
mereka.

- Solusi :
1. Dengan meningkatan penggunaaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu atau bahasa utama
dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan pendidikan untuk menunjang kebudayaan
nasional. Tujuannya agar bahasa daerah kembali mempunyai nilai di mata masyarakat
pendukungnya.
2. Di era globalisasi seperti ini masyarakat dan bangsa Indonesia harus mampu melakukan
filterisasi terhadap masuknya budaya asing sehingga tidak memberikan dampak negatif
pada masyarakat.
3. Mengarahkan generasi muda bangsa Indonesia harus mempunyai rasa kebanggan terhadap
budaya nasional. Generasi muda harus bisa menampilkan budaya nasional pada setiap moment,
bukan sebaliknya menjadi generasi muda yang tidak jelas identitasnya bahkan banyak yang
mengikuti budaya-budaya asing supaya dikatakan gaul, termasuk korban globalisasi.
4. Setiap masyarakat wajib memiliki solidaritas sebagai wujud nasionalisme yang penting
dan harus ditumbuhkan pada saat ini. Rasa kebersamaan dapat memberikan semangat
atau spirit yang tangguh bagi masyarakat dan negara untuk terus membangun dan
memajukan bangsa termasuk budaya nasional. Hal ini dapat kita cermati seperti pada saat
terjadinya klaim budaya-budaya nasional Indonesia oleh negeri jiran Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai