Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ...

674

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP


HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL DAN WHOLESALE
YANG TERDAFTAR DI BEI

Veni Purnama Sari, Sri Widodo


Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI I No.117 Sonosewu, Yogyakarta
email: widodo_manajemen@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
saham pada perusahaan retail dan wholesale yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan rasio Return on Equity
(REO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR)
dan Divident Per Share (DPS). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data
perusahaan retail dan wholesale yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2010-2012 yang diambil dari IDX kantor cabang Yogyakarta. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 39 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu sehingga diperoleh sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 11
perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier
berganda dan penentuan koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa
variabel Return on Equity (REO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), Current Ratio (CR) dan Divident Per Share (DPS) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai sig
sebesar 0,000, dengan nilai koefisien determinasi (adjusted R2) 0,954, (2) Return on
Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan
dengan nilai β1 6261,910 sig. 0,022, (3) Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan nilai β2 102,882 sig.
0,602, (4) Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham yang ditunjukkan dengan β3 0,147 sig. 0,008, (5) Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan nilai β 4 230,96
sig. 0,247 dan (6) Divident Per Share (DPS) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham yang ditunjukkan dengan β5 50,245 sig. 0,000.

Kata kunci: Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), Current Ratio (CR) dan Divident Per Share (DPS), Harga Saham.

Pendahuluan Pasar modal menurut Husnan dan Pudji-


astuti (1992:5) merupakan pertemuan antara
Agar dapat bersaing di dalam dunia bis- mereka yang memiliki kelebihan dana dan
nis, perusahaan pasti membutuhkan dana mereka yang yang memerlukan dana. Bagi
yang tidak sedikit. Kebutuhan dana tersebut investor, pasar modal merupakan tempat un-
dapat dicukupi salah satunya dengan men- tuk menemukan saham emiten. Sedangkan
jual saham perusahaan di pasar modal. Agar bagi emiten, pasar modal merupakan salah
saham perusahaan dapat menarik investor satu alternatif untuk memperoleh dana eks-
tentu saja perusahaan harus mempunyai ternal jangka panjang untuk membiayai ke-
prospek ke depan mempunyai kinerja ke- butuhan operasional perusahaan dengan cara
uangan yang baik. menjual saham perusahaan.
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 675

Menurut Darmadji dan Hendi (2006- usaha yang membeli dan menjual kembali
:178), saham dapat didefinisikan sebagai barang-barang kepada pengecer dan peda-
tanda atau pemilikan seseorang atau badan gang lain dan/atau kepada pemakai industri,
dalam suatu perusahaan atau perseroan ter- pemakai lembaga dan pemakai komersial
batas. Sebagian investor memilih menanam- yang tidak menjual dalam volume yang sama
kan modalnya ke saham dibandingkan pro- kepada konsumen terakhir.
duk investasi lain karena saham mempunyai
keunggulan yaitu tingkat keuntungan (re- Laporan Keuangan
turn) yang lebih tinggi daripada tabungan
maupun deposito. Namun investasi saham Menurut Baridwan (2000:7), yang di-
juga mempunyai tingkat resiko yang tinggi. maksud dengan laporan keuangan adalah
Resiko besar yang dihadapi investor ji- ringkasan dari suatu proses pencatatan yang
ka menanamkan modalnya ke saham suatu merupakan ringkasan dari suatu transaksi-
perusahaan adalah adanya likuidasi. Likui- transaksi keuangan yang terjadi selama ta-
dasi terjadi apabila perusahaan yang saham- hun pembukuan yang bersangkutan. Suherli
nya dimiliki oleh pemegang saham dinyata- (2006:10), mengemukakan bahwa tujuan la-
kan bangkrut oleh pengadilan atau dibubar- poran keuangan adalah menyediakan infor-
kan. Oleh karena itu investor harus berhati- masi yang menyangkut posisi keuangan, ki-
hati untuk memilih saham dimana ia akan nerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
menanamkan modalnya karena motivasi dari perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
para investor barinvestasi ke emiten adalah besar pemakai dalam pengambilan keputus-
untuk memperoleh laba perusahaan yang di- an ekonomi.
bagikan (deviden) dan kenaikan harga sa-
ham (capital gains). Analisa Laporan Keuangan

Tinjauan Pustaka Menurut Munawir (2010:35), analisis


laporan keuangan adalah analisis laporan ke-
Pengertian Retail uangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari hubungan dan tendensi atau ke-
Retail adalah suatu penjualan dari se- cenderungan (trend) untuk menentukan po-
jumlah kecil komoditas kepada konsumen. sisi keuangan dan hasil operasi serta per-
Menurut Kotler (2006:215), usaha eceran/- kembangan perusahaan yang bersangkutan.
retailing adalah semua aktivitas yang dila- Sedangkan menurut Harahap (2008:190),
kukan untuk menjual barang atau jasa ke- analisis laporan keuangan berarti mengurai-
pada konsumen akhir bagi perusahaan pri- kan akun-akun laporan keuangan menjadi
badi dan bukan untuk bisnis. Menurut Levi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
dan Weitz (2001:8), “Retailing adalah suatu hubungannya yang bersifat signifikan atau
rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah yang mempunyai makna antara yang satu
nilai guna barang dan jasa yang dijual kepa- dengan yang lain baik antara data kuantitatif
da konsumen untuk konsumsi pribadi atau maupun data non-kuantitatif dengan tujuan
rumah tangga. untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses
Pengertian Wholesale menghasilkan keputusan yang tepat.

Istilah wholesale atau pedagang besar Kinerja Keuangan Perusahaan


hanya digunakan pada perantara pedagang
yang terikat pada kegiatan perdagangan be- Menurut Munawir (2010:30), kinerja
sar dan biasanya tidak melayani penjualan keuangan perusahaan merupakan satu di
eceran kepada konsumen akhir (Kotler, antara dasar penilaian mengenai kondisi
2006). Pedagang besar adalah sebuah unit keuangan perusahaan yang dilakukan
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 676

berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan jumlah lembar saham yang didistribusi-
perusahaan. Sedangkan menurut Agnes (20- kan.
03:144), dalam menilai kinerja keuangan
yang menggunakan analisis rasio keuangan Saham
perlu diketahui standar rasio keuangan ter-
sebut. Saham adalah tanda bukti memiliki per-
usahaan dimana pemiliknya disebut juga se-
Rasio Keuangan bagai pemegang saham. Menurut Darmadji
dan Hendi (2006:178), saham dapat didefi-
Rasio keuangan merupakan angka yang nisikan sebagai tanda atau pemilikan sese-
diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu orang atau badan dalam suatu perusahaan
akun laporan keuangan dengan akun lainnya atau perseroan terbatas. Nilai pasar saham
yang mempunyai hubungan yang relevan menurut Sunariyah (2006:128), adalah harga
dan signifikan. Menurut Harahap (2008:36), suatu saham pada pasar yang sedang ber-
“Analisis rasio keuangan adalah suatu meto- langsung di bursa efek.
de analisis untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan Perumusan Hipotesis
laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut”. Dalam penelitian Perumusan hipotesis dalam penelitian
ini rasio-rasio yang digunakan oleh penulis ini adalah:
adalah: H1: Return on Equity, Debt to Equity Ratio,
a. Return on Equity (REO) Price Earning Ratio, Current Ratio dan
Rasio ini menjelaskan laba bersih yang Divident Per Share berpengaruh secara
dihasilkan oleh setiap ekuitas. Return on bersama-sama terhadap harga saham.
Equity menunjukkan penghasilan yang H2: Return on Equity berpengaruh positif
tersedia bagi pemilik perusahaan atas da- terhadap harga saham.
sar modal yang mereka investasikan da- H3: Debt Equity Ratio berpengaruh positif
lam perusahaan. terhadap harga saham.
b. Debt to Equity Ratio (DER) H4: Price Earning Ratio berpengaruh positif
Rasio ini menggambarkan perbandingan terhadap harga saham.
antara hutang dengan total ekuitas peru- H5: Current Ratio berpengaruh positif ter-
sahaan yang digunakan sebagai sumber hadap harga saham.
pendanaan usaha. H6: Devident Per Share berpengaruh positif
c. Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
Rasio yang menjelaskan perbandingan
harga pasar dari setiap lembar saham ter- Metode Penelitian
hadap EPS (laba per lembar saham). Se-
makin besar harga Price Earning Ratio Populasi dan Sampel Penelitian
berarti harga pasar dari setiap lembar sa-
ham akan semakin baik. Populasi adalah wilayah generalisasi
d. Current Ratio (CR) yang terdiri atas obyek atau subyek yang
Rasio ini mengukur dari jumlah kas ter- mempunyai kualitas dan karakteristik ter-
sedia dibanding dengan utang lancar. Se- tentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
makin tinggi Current Ratio maka sema- perusahaan-perusahaan retail dan wholesale
kin baik kemampuan perusahaan melu- yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-
nasi utang lancarnya. 2012. Metode pengambilan sampel pada pe-
e. Divident Per Share (DPS) nelitian ini ialah purposive sampling. Pur-
Rasio ini menjelaskan besarnya deviden posive sampling adalah teknik pengambilan
yang akan diterima oleh pemodal dari sampel sumber data dengan pertimbangan
setiap lembar saham dan menggambarkan tertentu (Sugiyono, 2010).
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 677

Sampel dalam penelitian ini adalah per- CR untuk mengukur kemampuan peru-
usahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sahaan membayar kewajiban jangka pen-
sebagai berikut: dek (Kasmir, 2012). Semakin tinggi CR
1. Perusahaan retail dan wholesale yang ter- maka akan semakin baik kemampuan pe-
daftar di BEI pada tahun 2010-2012 se- rusahaan melunasi utang lancarnya.
cara berturut-turut. f. Divident Per Share (DPS) sebagai va-
2. Perusahaan retail dan wholesale yang riabel bebas (X5).
mengeluarkan laporan keuangan selama Rasio ini menjelaskan besarnya deviden
tahun 2010-2012 secara berturut-turut. yang akan diterima oleh pemodal dari se-
3. Perusahaan retail dan wholesale yang tiap lembar saham dan menggambarkan
membagikan deviden selama tahun 2010- jumlah lembar saham yang didistribusi-
2012 secara berturut-turut. kan (Hutami, 2012).
4. Perusahaan retail dan wholesale yang la-
poran keuangannya menggunakan mata Pengujian Asumsi Klasik
uang rupiah.
1. Multikolinearitas
Variabel Penelitian Definisi Operasional Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel bebas
Dalam penelitian ini ada 6 variabel pe- yang memiliki kemiripan dengan variabel
nelitian, yaitu: bebas lainnya dalam suatu model. Selain
a. Harga saham (closing price) sebagai va- itu bertujuan untuk menghindari kebiasa-
riabel terikat (Y). an dalam proses pengambilan kesimpulan
Nilai pasar saham menurut Sunariyah mengenai pengaruh pada uji parsial ma-
(2006:128), adalah harga suatu saham pa- sing-masing variabel bebas terhadap vari-
da saat pasar sedang berlangsung di bursa abel terikat. Pengujian ini melihat besar-
efek. an VIF (Variance Inflation Factor) dan
b. Return on Equity (ROE) sebagai variabel nilai tolerance (TOL) (Widarjono, 2010).
bebas (X1). Pada pengujian ini, regresi yang bebas
ROE merupakan sebuah rasio yang sering multikolinearitas adalah mempunyai nilai
dipergunakan oleh pemegang saham un- VIF untuk setiap variabel bebas berada di
tuk menilai kinerja perusahaan yang ber- bawah 10.
sangkutan. ROE mengukur besarnya ting-
kat pengembalian modal dari perusahaan 2. Heteroskedastisitas
(Agnes, 2003). Penyimpangan asumsi klasik yang
c. Debt to Equity Ratio (DER) sebagai va- kedua adalah adanya heteroskedastisitas,
riabel bebas (X2). artinya varian variabel dalam model tidak
DER atau rasio utang atas modal meng- sama (konstan). Konsekuensi adanya he-
gambarkan sejauhmana modal pemilik teroskedastisitas dalam model regresi a-
dapat mengikuti utang-utang pada pihak dalah penaksir (estimator) yang diperoleh
luar (Eka, 2003). tidak efisien, baik dalam sampel kecil
d. Price Earning Ratio (PER) sebagai va- maupun dalam sampel besar, walaupun
riabel bebas (X3). penaksir yang diperoleh menggambarkan
Menurut Darmadji dan Hendy (2006), populasinya (tidak bias) dan bertambah-
PER menjelaskan perbandingan harga pa- nya sampel yang digunakan akan men-
sar dari setiap lembar saham terhadap dekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini
EPS (laba per lembar saham). Semakin disebabkan oleh varian yang tidak mini-
besar PER berarti harga pasar dari setiap mum atau efisien (Alghifari, 2000:85).
lembar saham akan semakin baik. Cara mendeteksi adanya gejala heteros-
e. Current Ratio (CR) sebagai variabel be- kedastisitas dengan menggunakan grafik
bas (X4). scatter plot.
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 678

3. Autokorelasi peduli apakah variabel tersebut berpenga-


Uji autokorelasi digunakan untuk ruh secara signifikan terhadap variabel
menguji apakah dalam suatu model re- terikat.
gresi ada korelasi antara kesalahan peng-
ganggu pada periode t dengan kesalahan 3. Uji F
pada periode t-1. Autokorelasi terjadi ka- Uji statistik F pada dasarnya menun-
rena observasi yang berurutan sepanjang jukkan apakah semua variabel indepen-
waktu berkaitan satu sama lain. den atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara ber-
4. Normalitas sama-sama terhadap variabel dependen
Uji normalitas bertujuan untuk me- atau terikat (Hhozali, 2006).
nguji apakah dalam model regresi va-
riabel tidak bebas dan variabel bebas ke- 4. Uji t
duanya mempunyai distribusi normal a- Uji t atau uji parsial digunakan untuk
tau tidak. Model regresi yang baik memi- menghitung besarnya pengaruh variabel
liki distribusi data normal atau mendekati bebas terhadap variabel terikat.
normal. Untuk menguji apakah distribusi
data normal atau tidak, maka dilakukan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumula- Pengujian Asumsi Klasik
tif dari distribusi normal. Uji normalitas
juga dapat menggunakan uji Kolmugorov a. Uji Multikolinearitas
Smirnov (Ghazali, 2006). Hasil pengujian ada atau tidaknya
multikolinearitas dengan menggunakan
Analisis Data nilai tolerance dan VIF, menunjukkan
bahwa semua variabel bebas pada model
1. Analisis Regresi tidak memiliki nilai tolerance kurang dari
Metode regresi yang digunakan da- 10% (0,10) yaitu Divident Per Share
lam penelitian ini adalah metode analisis (DPS) sebesar 0,881 (88,1%), Current
regresi berganda dengan persamaan kua- Ratio (CR) sebesar 0,685 (68,5%), Re-
drat terkecil (OLS). Metode analisis re- turn on Equity (ROE) sebesar 0,929
gresi ini digunakan untuk menguji hi- (92,9%), Price Earning Ratio (PER) se-
potesis dan memberikan kejelasan me- besar 0,954 (95,4%) dan Debt to Equity
ngenai pengaruh antara kinerja keuangan Ratio (DER) sebesar 0,615 (61,5%). Pada
perusahaan yang tercermin dalam rasio- model regresi menunjukkan bahwa se-
rasio keuangan (ROE, DER. PER, CR mua variabel bebas nilai VIF tidak lebih
dan DPS) sebagai variabel bebas terhadap dari 10 yaitu Divident Per Share (DPS)
harga saham sebagai variabel terikat. sebesar 1,135, Current Ratio (CR) se-
besar 1,460, Return on Equity (ROE) se-
2. Koefisien Determinasi besar 1,077, Price Earning Ratio (PER)
Dalam penelitian ini peneliti meng- sebesar 1,049 dan Debt to Equity Ratio
gunakan adjusted R2 untuk mengukur be- (DER) sebesar 1,626. Hasil uji multikoli-
sarnya kontribusi X terhadap variasi (naik nearitas di atas menunjukkan bahwa di
turunnya) Y. Pemilihan adjusted R2 ter- dalam model regresi tidak ada multikoli-
sebut karena adanya kelemahan mendasar nearitas antar variabel bebas.
pada penggunaan koefisien determinasi.
Kelemahannya adalah bias terhadap jum- b. Uji Heteroskedastisitas
lah variabel bebas yang dimasukkan da- Hasil pengujian pada uji heteroske-
lam model. Setiap tambahan satu variabel dastisitas dapat dilihat melalui gambar di
bebas maka R2 pasti meningkat tidak bawah ini:
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 679

dan bertanda positif. Hal ini berarti bah-


wa setiap perubahan Return on Equity
(ROE) sebesar satu satuan dengan asumsi
variabel lainnya tetap maka harga saham
akan mengalami perubahan sebesar 6261,
910 dengan arah yang sama. Variabel
Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai
koefisien regresi sebesar 102,882 dan
Gambar 1. Grafik Scatter Plot.
bertanda positif. Hal ini berarti bahwa
Berdasarkan grafik scatter plot terli- setiap perubahan Debt to Equity Ratio
hat titik menyebar secara acak serta ter- (DER) sebesar satu satuan dengan asumsi
sebar baik di atas maupun di bawah ang- variabel lainnya tetap maka harga saham
ka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat di- akan mengalami perubahan sebesar 102,
simpulkan bahwa tidak terjadi heteros- 882 dengan arah yang sama.
kedastisitas pada model regresi, sehingga Variabel Price Earning Ratio (PER)
model regresi layak dipakai untuk me- mempunyai koefisien regresi sebesar
ngetahui pengaruh kinerja keuangan per- 0,147 dan bertanda positif. Hal ini berarti
usahaan terhadap harga saham. bahwa setiap perubahan Price Earning
Ratio (PER) sebesar satu satuan dengan
c. Uji Autokolerasi asumsi variabel lainnya tetap maka harga
saham akan mengalami perubahan sebe-
Tabel 1. Uji Autokolerasi. sar 0,147 dengan arah yang sama. Vari-
DW DW-Tabel abel Current Ratio (CR) mempunyai koe-
4 - du fisien regresi sebesar 230,960 dan bertan-
Hitung dL du
1.972 1.1270 1.8128 2.1872 da positif. Hal ini berarti bahwa setiap
perubahan Current Ratio (CR) sebesar
Menurut hasil pengujian dihasilkan satu satuan dengan asumsi variabel lain-
nilai DW-hitung terletak di antara du dan nya tetap maka harga saham akan meng-
4-du oleh karena itu dapat disimpulkan alami perubahan sebesar 230,960 dengan
bahwa tidak terjadi autokorelasi pada mo- arah yang sama. Variabel Divident Per
del regresi. Share (DPS) mempunyai koefisien regre-
si sebesar 50,245 dan bertanda positif.
d. Uji Normalitas Hal ini berarti bahwa setiap perubahan
Melihat hasil uji normalitas dengan Divident Per Share (DPS) sebesar satu
uji Kolmogorov Smirov yang menunjuk- satuan dengan asumsi variabel lainnya te-
kan bahwa nilai asymp. Sig/asymptotic tap maka harga saham akan mengalami
Significance dua sisi probabilitasnya di perubahan sebesar 50,245 dengan arah
atas 0,05, maka model regresi layak di- yang sama.
pakai karena memenuhi asumsi normali-
tas. b. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil penelitian diketa-
Analisis dan Pembahasan hui bahwa nilai koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 0,954. Hal ini me-
a. Analisis Regresi nunjukkan bahwa variabel Return on
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio
Y = -1488,515 + 6261,910 X1 + 102,882 X2 + (DER), Price Earning Ratio (PER), Cur-
0,147 X3 + 230,960 X4 + 50,245 X5 rent Ratio (CR) dan Divident Per Share
(DPS) dapat menjelaskan variasi atau pe-
Dari hasil regresi di atas diperoleh: rubahan variabel terikat harga saham se-
variabel Return on Equity (ROE) mem- besar 95,4% atau dapat dikatakan bahwa
punyai koefisien regresi sebesar 6261,910
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 680

besarnya 95,4% besar kecilnya harga sa- sebesar 0,000.


ham disebabkan oleh variabel bebas, se-
dangkan 4,6% dipengaruhi oleh variabel Kesimpulan dan Keterbatasan
lain di luar model penelitian.
Kesimpulan
c. Uji F
Berdasarkan perhitungan melalui Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
program SPSS diketahui bahwa variabel- beberapa simpulan sebagai berikut:
variabel bebas yaitu Return on Equity a. Kinerja keuangan yang tercermin dalam
(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Pri- rasio-rasio keuangan Return on Equity
ce Earning Ratio (PER), Current Ratio (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),
(CR) dan Divident Per Share (DPS) se- Price Earning Ratio (PER), Current Ra-
cara bersama-sama berpengaruh terhadap tio (CR) dan Divident Per Share (DPS)
variabel terikat yaitu harga saham. Hal secara bersama-sama berpengaruh terha-
tersebut ditunjukkan dari nilai signifikan dap variabel terikat yaitu harga saham.
yang lebih kecil dari nilai alpha yang se- Hal tersebut ditunjukkan dari nilai sig-
besar 5%. nifikan pada hasil uji F sebesar 0,0000
yang lebih kecil dari nilai alpha yang se-
d. Uji t besar 5%. Melihat dari hasil koefisien de-
Variabel Return on Equity (ROE) terminasi yang menggunakan adjusted R2
dengan asumsi variabel bebas lain tetap maka dapat dikatakan bahwa kinerja keu-
adalah berpengaruh secara signifikan ter- angan yang tercermin dalam rasio-rasio
hadap harga saham. Hal tersebut dapat di- keuangan Return on Equity (ROE), Debt
lihat dari nilai t-hitung sebesar 2,422 de- to Equity Ratio (DER), Price Earning
ngan nilai probabilitas uji sebesar 0,022. Ratio (PER), Current Ratio (CR) dan
Variabel Debt to Equity Ratio (DER) de- Divident Per Share (DPS) secara ber-
ngan asumsi variabel bebas lain tetap sama-sama memberikan pengaruh terha-
adalah tidak berpengaruh secara signi- dap harga saham sebesar 95,4% layak se-
fikan terhadap harga saham. Hal tersebut bagai model yang dapat diandalkan ka-
dapat dilihat dari nilai t-hitung sebesar rena dari sudut pandang statistik adjusted
0.528 dengan nilai probabilitas uji se- R2 akan signifikan jika berada di atas 50 -
besar 0,602. 100%.
Variabel Price Earning Ratio (PER) b. Return on Equity (ROE) berpengaruh
dengan asumsi variabel bebas lain tetap positif signifikan terhadap harga saham.
adalah berpengaruh secara signifikan ter- Bagi investor Return on Equity (ROE)
hadap harga saham. Hal tersebut dapat di- yang tinggi merupakan ukuran keberha-
lihat dari nilai t-hitung sebesar 2,848 de- silan manajemen dalam menggunakan
ngan nilai probabilitas uji sebesar 0,008. modal perusahaan untuk menghasilkan
Variabel Current Ratio (CR) dengan keuntungan sehingga investor berminat
asumsi variabel bebas lain tetap adalah ti- untuk membeli saham.
dak berpengaruh secara signifikan terha- c. Debt to Equity Ratio (DER) tidak ber-
dap harga saham. Hal tersebut dapat di- pengaruh signifikan terhadap harga sa-
lihat dari nilai t-hitung sebesar 1,182 de- ham pada perusahaan retail dan whole-
ngan nilai probabilitas uji sebesar 0,247. sale. Kemungkinan hal tersebut disebab-
Variabel Divident Per Share (DPS) de- kan perusahaan-perusahaan retail dan
ngan asumsi variabel bebas lain tetap wholesale yang menjadi sampel pada pe-
adalah berpengaruh secara signifikan ter- riode penelitian tidak menyukai dana eks-
hadap harga saham. Hal tersebut dapat di- ternal berupa utang akan tetapi lebih cen-
lihat dari nilai t-hitung sebesar 24,344 derung pada pemakaian dana internal.
dengan nilai probabilitas uji adalah Biaya utang yang tinggi juga akan
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 681

menyebabkan para investor akan berfikir Selanjutnya, periode pengamatan pene-


lagi dalam menginvestasikan dananya ke litian yang pendek yaitu selama tiga tahun
dalam perusahaan tersebut. Dengan demi- (2010-2012) sehingga belum mampu meng-
kian kenaikan atau penurunan DER tidak gambarkan fluktuasi perubahan dalam data
berpengaruh terhadap harga saham. penelitian.
d. Price Earning Ratio (PER) berpengaruh
positif signifikan terhadap harga saham. Daftar Pustaka
Para investor tertarik untuk berinvestasi
pada perusahaan yang mempunyai Price Agnes, Sawir. 2003. Analisis Kinerja Keua-
Earning Ratio (PER) yang tinggi karena ngan dan Perencanaan Keuangan Per-
itu berarti perusahaan mempunyai pros- usahan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT.
pek baik dan sesuai dengan harapan in- Gramedia Pustaka Utama.
vestor yaitu memperoleh return dari hasil
investasi. Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Ka-
e. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh sus dan Solusi. Edisi 2. Yogyakarta:
signifikan terhadap harga saham pada pe- BPFE.
rusahaan retail dan wholesale. Hal ini
mengindikasikan bahwa likuiditas tidak Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakh-
terlalu dipertimbangkan oleh pihak inves- ruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia
tor perusahaan. Dengan demikian naik Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Sa-
atau turunnya CR tidak berpengaruh ter- lemba Empat.
hadap harga saham.
f. Divident Per Share (DPS) berpengaruh Eka, Dianata Putra. 2003. Berburu Uang di
positif signifikan terhadap harga saham Pasar Modal. Semarang.
pada perusahaan retail dan wholesale.
Karena DPS yang tinggi mencerminkan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mul-
perusahaan memiliki prospek yang baik tivariate dengan Program SPSS. Sema-
karena dapat membayarkan deviden ke- rang: Badan Penerbit UNDIP.
pada para investor. Hal ini akan menarik
para investor untuk membeli saham. De- Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis
ngan banyaknya para investor yang ber- Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
minat membeli saham mengakibatkan PT. Grafindo Persada.
harga saham perusahaan naik.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1993.
Keterbatasan Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Ana-
lisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP
Salah satu variabel bebas dalam pene- YKPN.
litian ini adalah Divident Per Share (DPS),
sehingga perusahaan yang dijadikan sampel Hutami, Rescyana Putri. 2012. “Pengaruh
adalah perusahaan retail dan wholesale yang Dividend Per Share, Return on Equity
secara berturut-turut membagikan deviden dan Net Profit Margin terhadap Harga
pada tahun 2010-2012. Oleh karena itu tidak Saham Perusahaan Industri Manufaktur
semua perusahaan retail dan wholesale yang yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Periode 2006-2010”. Jurnal Nominal.
tiga tahun berturut-turut membagikan devi- Vol. 1 No. 1.
den. Hal itu menyebabkan jumlah sampel
yang digunkan dalam penelitian ini adalah Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
11 perusahaan retail dan wholesale sehingga Jakarta: PT. Grafindo Persada.
memungkinkan ketidakakuratan dalam es-
timasi populasi. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 682

Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks. Suherli, Michell. 2006. Akuntasi untuk Bis-
nis Jasa dan Dagang. Graha Ilmu.
Levy dan Weitz. 2001. Retailing Mana-
gement, 4th Edition. New York: Mc. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan
Graw Hill, Irwin. Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogykarta:
UPP STIM YKPN.
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keua-
ngan, Edisi 4. Jakarta: Liberty. Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika
Multivariate Terapan. Cetakan Per-
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuan- tama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
titatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai