Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Dan Wholesale Yang Terdaftar Di Bei
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Dan Wholesale Yang Terdaftar Di Bei
674
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
saham pada perusahaan retail dan wholesale yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan diukur dengan rasio Return on Equity
(REO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR)
dan Divident Per Share (DPS). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data
perusahaan retail dan wholesale yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2010-2012 yang diambil dari IDX kantor cabang Yogyakarta. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 39 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling yaitu dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu sehingga diperoleh sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 11
perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier
berganda dan penentuan koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa
variabel Return on Equity (REO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), Current Ratio (CR) dan Divident Per Share (DPS) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai sig
sebesar 0,000, dengan nilai koefisien determinasi (adjusted R2) 0,954, (2) Return on
Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan
dengan nilai β1 6261,910 sig. 0,022, (3) Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan nilai β2 102,882 sig.
0,602, (4) Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap harga
saham yang ditunjukkan dengan β3 0,147 sig. 0,008, (5) Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan nilai β 4 230,96
sig. 0,247 dan (6) Divident Per Share (DPS) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham yang ditunjukkan dengan β5 50,245 sig. 0,000.
Kata kunci: Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), Current Ratio (CR) dan Divident Per Share (DPS), Harga Saham.
Menurut Darmadji dan Hendi (2006- usaha yang membeli dan menjual kembali
:178), saham dapat didefinisikan sebagai barang-barang kepada pengecer dan peda-
tanda atau pemilikan seseorang atau badan gang lain dan/atau kepada pemakai industri,
dalam suatu perusahaan atau perseroan ter- pemakai lembaga dan pemakai komersial
batas. Sebagian investor memilih menanam- yang tidak menjual dalam volume yang sama
kan modalnya ke saham dibandingkan pro- kepada konsumen terakhir.
duk investasi lain karena saham mempunyai
keunggulan yaitu tingkat keuntungan (re- Laporan Keuangan
turn) yang lebih tinggi daripada tabungan
maupun deposito. Namun investasi saham Menurut Baridwan (2000:7), yang di-
juga mempunyai tingkat resiko yang tinggi. maksud dengan laporan keuangan adalah
Resiko besar yang dihadapi investor ji- ringkasan dari suatu proses pencatatan yang
ka menanamkan modalnya ke saham suatu merupakan ringkasan dari suatu transaksi-
perusahaan adalah adanya likuidasi. Likui- transaksi keuangan yang terjadi selama ta-
dasi terjadi apabila perusahaan yang saham- hun pembukuan yang bersangkutan. Suherli
nya dimiliki oleh pemegang saham dinyata- (2006:10), mengemukakan bahwa tujuan la-
kan bangkrut oleh pengadilan atau dibubar- poran keuangan adalah menyediakan infor-
kan. Oleh karena itu investor harus berhati- masi yang menyangkut posisi keuangan, ki-
hati untuk memilih saham dimana ia akan nerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
menanamkan modalnya karena motivasi dari perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
para investor barinvestasi ke emiten adalah besar pemakai dalam pengambilan keputus-
untuk memperoleh laba perusahaan yang di- an ekonomi.
bagikan (deviden) dan kenaikan harga sa-
ham (capital gains). Analisa Laporan Keuangan
berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan jumlah lembar saham yang didistribusi-
perusahaan. Sedangkan menurut Agnes (20- kan.
03:144), dalam menilai kinerja keuangan
yang menggunakan analisis rasio keuangan Saham
perlu diketahui standar rasio keuangan ter-
sebut. Saham adalah tanda bukti memiliki per-
usahaan dimana pemiliknya disebut juga se-
Rasio Keuangan bagai pemegang saham. Menurut Darmadji
dan Hendi (2006:178), saham dapat didefi-
Rasio keuangan merupakan angka yang nisikan sebagai tanda atau pemilikan sese-
diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu orang atau badan dalam suatu perusahaan
akun laporan keuangan dengan akun lainnya atau perseroan terbatas. Nilai pasar saham
yang mempunyai hubungan yang relevan menurut Sunariyah (2006:128), adalah harga
dan signifikan. Menurut Harahap (2008:36), suatu saham pada pasar yang sedang ber-
“Analisis rasio keuangan adalah suatu meto- langsung di bursa efek.
de analisis untuk mengetahui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan Perumusan Hipotesis
laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut”. Dalam penelitian Perumusan hipotesis dalam penelitian
ini rasio-rasio yang digunakan oleh penulis ini adalah:
adalah: H1: Return on Equity, Debt to Equity Ratio,
a. Return on Equity (REO) Price Earning Ratio, Current Ratio dan
Rasio ini menjelaskan laba bersih yang Divident Per Share berpengaruh secara
dihasilkan oleh setiap ekuitas. Return on bersama-sama terhadap harga saham.
Equity menunjukkan penghasilan yang H2: Return on Equity berpengaruh positif
tersedia bagi pemilik perusahaan atas da- terhadap harga saham.
sar modal yang mereka investasikan da- H3: Debt Equity Ratio berpengaruh positif
lam perusahaan. terhadap harga saham.
b. Debt to Equity Ratio (DER) H4: Price Earning Ratio berpengaruh positif
Rasio ini menggambarkan perbandingan terhadap harga saham.
antara hutang dengan total ekuitas peru- H5: Current Ratio berpengaruh positif ter-
sahaan yang digunakan sebagai sumber hadap harga saham.
pendanaan usaha. H6: Devident Per Share berpengaruh positif
c. Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
Rasio yang menjelaskan perbandingan
harga pasar dari setiap lembar saham ter- Metode Penelitian
hadap EPS (laba per lembar saham). Se-
makin besar harga Price Earning Ratio Populasi dan Sampel Penelitian
berarti harga pasar dari setiap lembar sa-
ham akan semakin baik. Populasi adalah wilayah generalisasi
d. Current Ratio (CR) yang terdiri atas obyek atau subyek yang
Rasio ini mengukur dari jumlah kas ter- mempunyai kualitas dan karakteristik ter-
sedia dibanding dengan utang lancar. Se- tentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
makin tinggi Current Ratio maka sema- perusahaan-perusahaan retail dan wholesale
kin baik kemampuan perusahaan melu- yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-
nasi utang lancarnya. 2012. Metode pengambilan sampel pada pe-
e. Divident Per Share (DPS) nelitian ini ialah purposive sampling. Pur-
Rasio ini menjelaskan besarnya deviden posive sampling adalah teknik pengambilan
yang akan diterima oleh pemodal dari sampel sumber data dengan pertimbangan
setiap lembar saham dan menggambarkan tertentu (Sugiyono, 2010).
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 677
Sampel dalam penelitian ini adalah per- CR untuk mengukur kemampuan peru-
usahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sahaan membayar kewajiban jangka pen-
sebagai berikut: dek (Kasmir, 2012). Semakin tinggi CR
1. Perusahaan retail dan wholesale yang ter- maka akan semakin baik kemampuan pe-
daftar di BEI pada tahun 2010-2012 se- rusahaan melunasi utang lancarnya.
cara berturut-turut. f. Divident Per Share (DPS) sebagai va-
2. Perusahaan retail dan wholesale yang riabel bebas (X5).
mengeluarkan laporan keuangan selama Rasio ini menjelaskan besarnya deviden
tahun 2010-2012 secara berturut-turut. yang akan diterima oleh pemodal dari se-
3. Perusahaan retail dan wholesale yang tiap lembar saham dan menggambarkan
membagikan deviden selama tahun 2010- jumlah lembar saham yang didistribusi-
2012 secara berturut-turut. kan (Hutami, 2012).
4. Perusahaan retail dan wholesale yang la-
poran keuangannya menggunakan mata Pengujian Asumsi Klasik
uang rupiah.
1. Multikolinearitas
Variabel Penelitian Definisi Operasional Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel bebas
Dalam penelitian ini ada 6 variabel pe- yang memiliki kemiripan dengan variabel
nelitian, yaitu: bebas lainnya dalam suatu model. Selain
a. Harga saham (closing price) sebagai va- itu bertujuan untuk menghindari kebiasa-
riabel terikat (Y). an dalam proses pengambilan kesimpulan
Nilai pasar saham menurut Sunariyah mengenai pengaruh pada uji parsial ma-
(2006:128), adalah harga suatu saham pa- sing-masing variabel bebas terhadap vari-
da saat pasar sedang berlangsung di bursa abel terikat. Pengujian ini melihat besar-
efek. an VIF (Variance Inflation Factor) dan
b. Return on Equity (ROE) sebagai variabel nilai tolerance (TOL) (Widarjono, 2010).
bebas (X1). Pada pengujian ini, regresi yang bebas
ROE merupakan sebuah rasio yang sering multikolinearitas adalah mempunyai nilai
dipergunakan oleh pemegang saham un- VIF untuk setiap variabel bebas berada di
tuk menilai kinerja perusahaan yang ber- bawah 10.
sangkutan. ROE mengukur besarnya ting-
kat pengembalian modal dari perusahaan 2. Heteroskedastisitas
(Agnes, 2003). Penyimpangan asumsi klasik yang
c. Debt to Equity Ratio (DER) sebagai va- kedua adalah adanya heteroskedastisitas,
riabel bebas (X2). artinya varian variabel dalam model tidak
DER atau rasio utang atas modal meng- sama (konstan). Konsekuensi adanya he-
gambarkan sejauhmana modal pemilik teroskedastisitas dalam model regresi a-
dapat mengikuti utang-utang pada pihak dalah penaksir (estimator) yang diperoleh
luar (Eka, 2003). tidak efisien, baik dalam sampel kecil
d. Price Earning Ratio (PER) sebagai va- maupun dalam sampel besar, walaupun
riabel bebas (X3). penaksir yang diperoleh menggambarkan
Menurut Darmadji dan Hendy (2006), populasinya (tidak bias) dan bertambah-
PER menjelaskan perbandingan harga pa- nya sampel yang digunakan akan men-
sar dari setiap lembar saham terhadap dekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini
EPS (laba per lembar saham). Semakin disebabkan oleh varian yang tidak mini-
besar PER berarti harga pasar dari setiap mum atau efisien (Alghifari, 2000:85).
lembar saham akan semakin baik. Cara mendeteksi adanya gejala heteros-
e. Current Ratio (CR) sebagai variabel be- kedastisitas dengan menggunakan grafik
bas (X4). scatter plot.
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham ... 678
Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks. Suherli, Michell. 2006. Akuntasi untuk Bis-
nis Jasa dan Dagang. Graha Ilmu.
Levy dan Weitz. 2001. Retailing Mana-
gement, 4th Edition. New York: Mc. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan
Graw Hill, Irwin. Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogykarta:
UPP STIM YKPN.
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keua-
ngan, Edisi 4. Jakarta: Liberty. Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika
Multivariate Terapan. Cetakan Per-
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuan- tama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
titatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.