ABSTRACT
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dinilai dari hasil kerjanya,
kinerja yang baik akan diperlihatkan contoh kerja yang mengacu pada tercapainya
tujuan perusahaan atau organisasi. Yang paling terpenting pada sumber daya
manusia itu ialah kepemimpinan dengan adanya kerja sama dengan baik. Sumber
daya manusia dapat dipandang untuk peluasan dari pandangan mengelola individu
sebaik mungkin dan untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku individu
serta kemampuan mengaturnya.
Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat adalah Instansi
Pemerintahan agar mencapai tujuan organisasi, perlunya tenaga kerja handal
dalam mewujudkan tujuan instansi. Menurut Hanafi (2018) kinerja adalah tingkat
serta hasil dari keberhasilan individu menyeluruh dalam jangka waktu pada saat
malaksanakan kegiatan seperti sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya secara
bersamaan. Hal yang perlu dilihat pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Sumatera Barat dalam mencapai kinerja atau hasil yang ingin dicapai dalam
menjalankan pekerjaan supaya dapat meningkatkan sumber daya manusia perlu
adanya motivasi kerja yang baik dan mudah dipahami serta menarik keinginan
para pegawai untuk bekerja lebih baik.Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat dari
daftar hadir pegawai sebagai berikut :
Table 1
Data Kehadiran Pegawai Dinas Koperasi dan UKMTahun 2019
Berdasarkan analisa di atas maka dari itu peneliti mengajukan hipotesis pertama
sebagai berikut :
Berdasarkan analisa di atas maka dari itu peneliti mengajukan hipotesis kedua
sebagai berikut :
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sumber
1 Kinerja Hasil kerja secara 1. Ketepatan Edison (2016)
Pegawai (Y) kualitas dan kuantitas Penyelesaian
yang dicapai oleh Tugas
seseorang atau pegawai 2. Kesesuaian
dalam melaksanakan Jam Kerja
tugasnya sesuai dengan 3. Tingkat
tanggung jawab yang Kehadiran
diberikan kepadanya. 4. Kerjasama
Atau tingkat antar karyawan
keberhasilan suatu 5. Kepuasan
kerja pegawai. Kerja
2 Gaya Suatu cara, pola dan 1. Pembimbing Nugraha (2017)
Kepemimpinan kemampuan tertentu 2. Komunikatif
(X1) yang digunakan oleh 3. Demokratis
seoorang pemimpin
dalam bersikap,
berkomunikasi dan
berinteraksi untuk
mempengaruhi,
mengarahkan ,
mendorong dan
mengendalikan orang
lain atau bawahan agar
bisa melakukan suatu
pekerjaan sehingga
bisa mencapai suatu
tujuan.
3 Motivasi Kerja Sebagai proses yang 1. Kualitas atau Hanafi(2018)
(X2) menjelaskan intensitas, mutu
arah dan ketekunan pekerjaan
usaha untuk mencapai 2. Pelaksanaan
suatu tujuan. Sikap tugas
mental seseorang atau 3. Inisiatif
karyawan yang positif 4. Pengorbanan
terhadap situasi kerja.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu instumen yang digunakan dalam penelitian
guna memperoleh informasi yang dapat dipercaya sebagai alat untuk memperoleh
data dilapangan, uji reliabilitas terdiri atas jawaban-jawaban dari responden
Sugiyono (2017). Indikator yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah
dengan Cronbach Alpha (CA) standard pengukuran 0,6. Diambil kesimpulan
apabila CA melebihi 0,6 dapat dikatakan reliable, jika sebaliknya apabila CA kecil
dari 0,6 maka dikatakan tidak reliable.
Uji Multikolinearitas
Untuk melihat adanya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan
menguji koefisien korelasi variabel-variabel bebasnya.Indikator yang digunakan
adalah Variance Inflution Factor (VIF) dan Tolerance, tingkat standar VIF < 10
dan Tolerance > 0,10. Dan dapat disimpulan apabila VIF lebih kecil dari 10 dan
Tolerance besar dari 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas. Apabila
VIF besar dari 10 dan Tolerance kecil dari 0,10 maka pengujian tersebut terdapat
gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini merupakan model regresi yang mengamati ketidaksamaan
varian, apabila salah satu terjadi perbedaan maka terdapat gejala
heteroskedastisitas Haslinda (2016). Adapun indikator pengujian ini adalah
Gledser dengan standar 0,05. Dapat diambil simpulan apabila sign lebih tinggi
dari 0,05 pengujian ini bebas gejala heteroskedastisitas, jika sign rendah dari 0,05
pengujian tidak bebas dari gangguan heteroskedastisitas.
Uji F
Pada pengujian ini akan diuji pengaruh variable independen terhadap
variable dependen. Uji statistik yang digunakan pada pengujian simultan ialah
analisis of vararian. Sugiyono (2017) dengan analisis :
a. Apabila signifikan < 0,05 ialahsecara bersamaan terdapat pengaruh signifikan
antara semua variable independen yang diuji dengan variable dependen.
b. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka artinya secara bersamaan tidak ada pengaruh
signifikan antara semua variable independen yang diuji dengan variable
dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Corrected Item- Nilai
Pernyataan Keterangan
Total Correlation Kritis
GK.1 0.756 0,3 Valid
GK.2 0.476 0,3 Valid
GK.3 0.685 0,3 Valid
GK.4 0.458 0,3 Valid
GK.5 0.516 0,3 Valid
GK.6 0.486 0,3 Valid
GK.7 0.516 0,3 Valid
GK.8 0.511 0,3 Valid
GK.9 0.496 0,3 Valid
Sumber: Data olahan SPSS 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat, dimana 9 butir pernyataan valid dengan
nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,458 – 0,756 atau dengan
kata lain bahwa 9 butir pernyataan yang digunakan dalam pengukuran Gaya
Kepemimpinan memiliki nilai corrected item-total correlation lebih besar dari
pada nilai kritisnya yaitu 0,3.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Alpha Keterangan
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.828 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Motivasi Kerja (X2) 0.163 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas melalui SPSS dapat dilihat bahwa
nilai sig setiap variabel independent tersebut diatas 0,05 maka artinya pada uji
heteroskedastisitas ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya gejala
heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil tabel uji t secara parsial di atas dapat dilakukan analisa
sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai(H1)
Variabel gaya kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM dengan
nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0.310 < 1.997), dan nilai signifikansi lebih
besar dari nilai alpha (0.757> 0,05) sehingga menolak hipotesis yang
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai.
2. Pengaruh motivasi kerjaterhadap kinerja pegawai (H2)
Variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM dengan nilai t-hitung lebih
besar dari t-tabel (16.107 >1.997), dengan nilai signifikanlebih kecil dari nilai
alpha (0.000< 0,05) sehingga menerima hipotesis yang menyatakan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Uji F
Tabel12
Hasil Uji F
Dari tabel 4.14 diketahui hasil uji F sebesar 189,401 dan nilai
signifikan sebesar 0,000. Karena 0,000 jauh lebih kecil dari 0,050, maka
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi gaya kepemimpinan dan
motivasi secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
PEMBAHASAN
a. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama yang menyatakan variabel gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan berdasarkan pengujian
nilai t-hitung untuk variabel gaya kepemimpinan membuktikan bahwa hipotesis
pertama (H1) dalam penelitian ini dinyatakan ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
positif signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
Tidak adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawaibukan hanya
gaya kepemimpinannya saja, itu artinya baik buruknya gaya kepemimpinan tidak
menyebabkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai.
Helmawati (2017), dari hasil penelitian sebelumnya juga sudah
membuktikan bahwa variabelgaya kepemimpinan tidak memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada UMKM di Kota Padang.Selain itu,
Nugroho (2018), juga membuktikan bahwa gaya kepemimpinan tidak memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Pegawai CV. Anugrah Bekasi.
b. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan hipotesis kedua (H2) yang dikemukakan dalam penelitian ini
yaitu bahwa diduga variabel motivasi kerjaberpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja pegawai. Sedangkan berdasarkan nilai t-hitung untuk variabel motivasi
kerja membuktikan bahwa H2 diterima.Artinya terdapat pengaruh yang positif
signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.
Adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai karena motivasi
kerja pegawai dalam perusahaan atau organisasi merupakan hal yang penting bagi
pegawai, karena dengan memiliki motivasi kerja dapat meningkatkan gairah dan
semangat kerja pegawai sehingga pegawai dapat bekerja semaksimal mungkin
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Aprinawati (2016) dari hasil penelitian sebelumnya juga sudah
membuktikan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara.Selain itu, Simbolon (2015)
juga membuktikan bahwa varibel motivasikerja memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai PT.Rajawali Nusindo Cabang Medan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diolah menggunakan
SPSS maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
a. Gaya kepemimpinan memiliki nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan
signifikan lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa gaya
kepemimpinan tidakberpengaruh positifdansignifikan terhadap kinerja pegawai
pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.
b. Motivasi kerja memiliki nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel dan
signifikan lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam penelitian ini.Serta, ucapan terima kasih kepada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat yang telah mempermudah peneliti
dalam menyelesaikan peneletian ini dengan menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti.Selesainya penulisan ini, karena penulis banyak
menerima masukan dan dorongan baik motivasi secara moral atau spiritual. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Aminar Sutra Dewi, SE, Msi. Selaku ketua STIE”KBP” Padang
2. Ibu Febsri Susanti, SEI, MM. selaku ketua Program Studi Manajemen
3. Bapak Henryanto Abaharis, SE. M.Si Sebagai dosen pembimbing dalam
pembuatan skripsi ini dan penulis banyak berterima kasih atas kesabaran,
kepedulian dan kesempatan yang sudah diberiakn, penulis berharap
kebaikan bapak bisa dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
4. Seluruh bagian yang sudah banyak menolong penulis yang tidak dapat
penulis sampaikan satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Aprinawati. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Jurnal
Plans Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 11(1), 19–29.
Sukma Hanafi, A., Almy, C., & Tirta Siregar, M. (2018). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Manajemen Industri Dan Logistik, 2(1), 52–61.