Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS


KOPERASI DAN UKM PROVINSI SUMATERA BARAT

Henryanto Abaharis1), Lilik Edianti2)


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “KBP”
1,2)
1)
henryantoabaharis@akbpstie.ac.id
2)
lilikedianti3@gmail.com

ABSTRACT

Employee performance is the work achieved by an individual or employee in


carrying out their duties in accordance with the duties and responsibilities
assigned to them. This study aims to analyze how the influence of leadership style
and work motivation on employee performance at the Department of Cooperatives
and UKM, West Sumatra Province. The population technique in this study was 67
respondents, this study used a total sampling method.The results of calculations
that have been carried out in this study found that the variable leadership style
does not have a positive and significant effect on employee performance. It can be
seen in the T test that the leadership style variable does not have a significant
positive effect on employee performance while the work motivation variable has a
significant positive effect on employee performance.

Keywords: employee performance, leadership style, work motivation

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dinilai dari hasil kerjanya,
kinerja yang baik akan diperlihatkan contoh kerja yang mengacu pada tercapainya
tujuan perusahaan atau organisasi. Yang paling terpenting pada sumber daya
manusia itu ialah kepemimpinan dengan adanya kerja sama dengan baik. Sumber
daya manusia dapat dipandang untuk peluasan dari pandangan mengelola individu
sebaik mungkin dan untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku individu
serta kemampuan mengaturnya.
Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat adalah Instansi
Pemerintahan agar mencapai tujuan organisasi, perlunya tenaga kerja handal
dalam mewujudkan tujuan instansi. Menurut Hanafi (2018) kinerja adalah tingkat
serta hasil dari keberhasilan individu menyeluruh dalam jangka waktu pada saat
malaksanakan kegiatan seperti sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya secara
bersamaan. Hal yang perlu dilihat pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Sumatera Barat dalam mencapai kinerja atau hasil yang ingin dicapai dalam
menjalankan pekerjaan supaya dapat meningkatkan sumber daya manusia perlu
adanya motivasi kerja yang baik dan mudah dipahami serta menarik keinginan
para pegawai untuk bekerja lebih baik.Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat dari
daftar hadir pegawai sebagai berikut :
Table 1
Data Kehadiran Pegawai Dinas Koperasi dan UKMTahun 2019

No Tidak masuk Hadir Terlambat Pulang Lebih Cepat


Bulan Kerja
Izin Tanpa Izin Izin Tanpa Izin Izin Tanpa Izin
1 April - 3 orang - 37 orang 4 orang 2 orang
2 Mei - 3 orang - 41 orang 4 orang 2 orang
3 Juni - 4 orang - 42orang - 3 orang
4 Juli - 5 orang - 46 orang - 6 orang
5 Agustus - 5 orang - 48 orang - 7 orang
6 September - 6 orang - 51 orang - 45 orang
Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat
Berdasarkan hasil tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang
terlambat setiap bulannya mengalami kanaikan.Sama halnya dengan pegawai
yang pulang lebih cepat, juga mengalami peningkatan setiap bulannya, namun
pada bulan September pegawai yang pulang lebih cepat meningkat sangat
drastis.Begitu juga dengan jumlah pegawai yang tidak masuk kerja juga
mengalami kenaikan disetiap bulannya. Hal ini menandakan bahwa tingkat
kehadiran dan kesadaran pegawai Dinas Koperasi dan UKM terhadap pekerjaan
nya dinilai masih kurang baik.Oleh karena itu, perlu diberikan motivasi, baik itu
dari pimpinan maupun dari diri sendiri untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Pentingnya gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi individu maupun
kelompok dengan proses komunikasi dengan baik, agar individu atau sekelompok
orang dapat bekerja dengan baik dan juga mendukung keinginan bawahannya
supaya tercapai kinerja perusahaan dengan baik. Kepemimpinan kadang kala juga
diartikan sebagai pelaksana otoritas dan pembuatan keputusan, untuk itu
diperlukan adanya gaya baru untuk menjalankan tugas kepemimpinan.
Adapun penelitian sebelumnyamenurut Oposma (2013)menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifkan terhadap kinerja
pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum kota Padang. Hal ini membuktikan
bahwa gaya kepemimpinan sangat besar manfaatnya untuk kinerja yang akan
dilakukan oleh bawahan.
Menurut Nugroho (2017) membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai CV. Anugrah. Dengan adanya
motivasi yang baik dari atasan maka kinerja akan semakin baik dan meningkat.

Berdasarkan analisa di atas maka dari itu peneliti mengajukan hipotesis pertama
sebagai berikut :

H1 : Diduga Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Positif dan Signifikan


Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Sumatera Barat

Menurut penelitian Dalimunthe (2018) Menunjukkan bahwa gaya


kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Usaha Garam Konsumsi CV. Karya Pertiwi.Artinya semakin baik gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh dinas tersebut maka akan semakin meningkat
kinerja pegawai, begitupun sebaliknya.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Saputra (2014) yang
menyatakan bahwa gayakepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang. Artinya
jika gaya kepemimpinan meningkat maka kinerja pegawai akan mengalami
kenaikan.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh (Oposma 2013) yang
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum kota Padang.
Secara garis besar diartikan jika gaya kepemimpinan semakin baik maka kinerja
akan semakin meningkat. Maka berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan
hipotesis pertama dengan (H1) bahwa diduga gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan analisa di atas maka dari itu peneliti mengajukan hipotesis kedua
sebagai berikut :

H2 : Diduga Motivasi Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap


Kinerja Pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera
Barat

Menurut penelitian Nugroho (2017) Menunjukkan bahwa motivasi


berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV.
Anugrah.Artinya jika pada dinas tersebut mampu memotivasi pegawai maka
kinerja yang didapatkan akan semakin meningkat pula.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Aprinawati (2016) yang
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara. Yang dapat diartikan bahwa semakin
baik motivasi yang diperoleh oleh pegawai maka semakin meningkat kinerja
pegawai.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Simbolon (2015) yang
meyatakanbahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Artinya semakin
meningkat motivasi makan akan semakin meningkat pula kinerja pegawai. Maka
berdasarkan hal tesebut peneliti mengajukan hipotesis dua dengan (H2) bahwa
diduga motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai.
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Kinerja Pegawai
(Y)
Motivasi Kerja
(X2)
Gambar 1
Kerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode
kuantitatif.Metode penelitian dengan menggunakan angka-angka dalam
penelitian.Adapun objek penelitian dalam penelitian ini dilakukan di Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.Sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, sampel dari penelitian ini
adalah seluruh pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat
yang berjumlah 67 orang.

Jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
data kualitatif, dimana data kuantitatif merupakan jenis data yang diukur atau
dihitung secara langsung, berupa informasi atau pengertian bisa dinyatakan
dengan berbetuk data numerik.Sedangkan data kualitatif merupakan jenis data
yang berupa kalimat yang diangkakan atau scoring.
Dalam penelitian ini data primer berupa data yang diperoleh dari sumber
individu melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Sumatera Barat.Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak
langsung dari sumbernya atau melalui perantara.Data sekunder dapat juga
diperoleh dari buku dan data berupa profil organisasi.

Definisi Operasional Variabel


Operasional variabel merupakan variabel yang dirumuskan berdasarkan
karakteristik variabel-variabel yang diamati :

Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sumber
1 Kinerja Hasil kerja secara 1. Ketepatan Edison (2016)
Pegawai (Y) kualitas dan kuantitas Penyelesaian
yang dicapai oleh Tugas
seseorang atau pegawai 2. Kesesuaian
dalam melaksanakan Jam Kerja
tugasnya sesuai dengan 3. Tingkat
tanggung jawab yang Kehadiran
diberikan kepadanya. 4. Kerjasama
Atau tingkat antar karyawan
keberhasilan suatu 5. Kepuasan
kerja pegawai. Kerja
2 Gaya Suatu cara, pola dan 1. Pembimbing Nugraha (2017)
Kepemimpinan kemampuan tertentu 2. Komunikatif
(X1) yang digunakan oleh 3. Demokratis
seoorang pemimpin
dalam bersikap,
berkomunikasi dan
berinteraksi untuk
mempengaruhi,
mengarahkan ,
mendorong dan
mengendalikan orang
lain atau bawahan agar
bisa melakukan suatu
pekerjaan sehingga
bisa mencapai suatu
tujuan.
3 Motivasi Kerja Sebagai proses yang 1. Kualitas atau Hanafi(2018)
(X2) menjelaskan intensitas, mutu
arah dan ketekunan pekerjaan
usaha untuk mencapai 2. Pelaksanaan
suatu tujuan. Sikap tugas
mental seseorang atau 3. Inisiatif
karyawan yang positif 4. Pengorbanan
terhadap situasi kerja.

Teknik Analisis Data


1. Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Uji validitas adalah pengukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang
diukur merupakan variabel yang benar-benar akan diteliti. Adapun indikator yang
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya penelitian ini adalah Corrected
Item Total Correction (CITC) dengan standar pengukuran 0,3. Diambil simpulan
apabila CITC diatas 0,3 maka pernyataan yang diajukan dapat dikatakan valid,
jika CITC lebih rendah dari 0,3 dapat dinyatakan tidak valid.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu instumen yang digunakan dalam penelitian
guna memperoleh informasi yang dapat dipercaya sebagai alat untuk memperoleh
data dilapangan, uji reliabilitas terdiri atas jawaban-jawaban dari responden
Sugiyono (2017). Indikator yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah
dengan Cronbach Alpha (CA) standard pengukuran 0,6. Diambil kesimpulan
apabila CA melebihi 0,6 dapat dikatakan reliable, jika sebaliknya apabila CA kecil
dari 0,6 maka dikatakan tidak reliable.

2. Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk menilai apakah sampel yang digunakan
apakah itu normal atau tidak.Indikator yang digunakan untuk mengukur uji
normalitas adalah Kolmogorof Seminov Test standar pengukuran 0,05 (5%).
Diambil simpulan apabila sign tinggi dari 5% pengujian tersebut dapat dikatakan
normal, namun jika sign kecil dari 5% maka pengujian dikatakan tidak normal.

Uji Multikolinearitas
Untuk melihat adanya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan
menguji koefisien korelasi variabel-variabel bebasnya.Indikator yang digunakan
adalah Variance Inflution Factor (VIF) dan Tolerance, tingkat standar VIF < 10
dan Tolerance > 0,10. Dan dapat disimpulan apabila VIF lebih kecil dari 10 dan
Tolerance besar dari 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas. Apabila
VIF besar dari 10 dan Tolerance kecil dari 0,10 maka pengujian tersebut terdapat
gejala multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini merupakan model regresi yang mengamati ketidaksamaan
varian, apabila salah satu terjadi perbedaan maka terdapat gejala
heteroskedastisitas Haslinda (2016). Adapun indikator pengujian ini adalah
Gledser dengan standar 0,05. Dapat diambil simpulan apabila sign lebih tinggi
dari 0,05 pengujian ini bebas gejala heteroskedastisitas, jika sign rendah dari 0,05
pengujian tidak bebas dari gangguan heteroskedastisitas.

3. Uji Analisis Regresi Berganda


Y = α + β1 X1+ β2 X2 + e
Dimana :
Y : Kinerja Karyawan
α : Koefisien Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Gaya Pemimpin
X2 : Motivasi Kerja
e :Error, Variabel Pengganggu
4. Uji Hipotesis
Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial yang gunannya
untuk menunjukkan pengaruh dari tiap variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2017)Indikator t-stat signifikan dan t-tabel
alpha 5% kriteria yang digunakan adalah :
1. Jika t-stat > t-tabel atau signifikan < dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak
2. Jika t-stat < t-tabel atau signifikan > dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Ha ditolak dan Ho diterima.

Uji F
Pada pengujian ini akan diuji pengaruh variable independen terhadap
variable dependen. Uji statistik yang digunakan pada pengujian simultan ialah
analisis of vararian. Sugiyono (2017) dengan analisis :
a. Apabila signifikan < 0,05 ialahsecara bersamaan terdapat pengaruh signifikan
antara semua variable independen yang diuji dengan variable dependen.
b. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka artinya secara bersamaan tidak ada pengaruh
signifikan antara semua variable independen yang diuji dengan variable
dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Corrected Item- Nilai
Pernyataan Keterangan
Total Correlation Kritis
GK.1 0.756 0,3 Valid
GK.2 0.476 0,3 Valid
GK.3 0.685 0,3 Valid
GK.4 0.458 0,3 Valid
GK.5 0.516 0,3 Valid
GK.6 0.486 0,3 Valid
GK.7 0.516 0,3 Valid
GK.8 0.511 0,3 Valid
GK.9 0.496 0,3 Valid
Sumber: Data olahan SPSS 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat, dimana 9 butir pernyataan valid dengan
nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,458 – 0,756 atau dengan
kata lain bahwa 9 butir pernyataan yang digunakan dalam pengukuran Gaya
Kepemimpinan memiliki nilai corrected item-total correlation lebih besar dari
pada nilai kritisnya yaitu 0,3.

Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja


Tabel 4
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Pernyataan Corrected Item- Nilai Keterangan
Total Correlation Kritis
MK.1 .723 0,3 Valid
MK.2 .571 0,3 Valid
MK.3 .663 0,3 Valid
MK.4 .723 0,3 Valid
MK.5 .663 0,3 Valid
MK.6 .663 0,3 Valid
MK.7 .723 0,3 Valid
MK.8 .663 0,3 Valid
MK.9 .461 0,3 Valid
MK.10 .480 0,3 Valid
MK.11 .723 0,3 Valid
MK.12 .723 0,3 Valid
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dimana semua pernyataan valid
dengan nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0.461 –0.723 atau
dengan kata lain bahwa semua butir pernyataan yang digunakan dalam
pengukuran Komitmen Organisasi memiliki nilai corrected item-total correlation
lebih besar dari pada nilai kritisnya yaitu 0,3.
Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai
Corrected Item- Nilai
Pernyataan Keterangan
Total Correlation Kritis
KP.1 0.694 0,3 Valid
KP.2 0.470 0,3 Valid
KP.3 0.695 0,3 Valid
KP.4 0.470 0,3 Valid
KP.5 0.552 0,3 Valid
KP.6 0.550 0,3 Valid
KP.7 0.587 0,3 Valid
KP.8 0.695 0,3 Valid
KP.9 0.361 0,3 Valid
KP10 0.694 0,3 Valid
KP.11 0.514 0,3 Valid
KP.12 0.694 0,3 Valid
KP.13 0.514 0,3 Valid
KP.14 0.550 0,3 Valid
KP.15 0.587 0,3 Valid
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat, dimana semua pernyataan valid dengan nilai
corrected item-total correlation berkisar antara 0,361 –0,695 atau dengan kata
lain bahwa semua butir pernyataan yang digunakan dalam pengukuran Kinerja
Pegawai memiliki nilai corrected item-total correlation lebih besar dari pada nilai
kritisnya yaitu 0,3.
Uji Reliabilitas
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Cronbach’s
Variabel Keterangan
Kritis Alpha
Kinerja Pegawai (Y) 0,60 0.870 Reliabel
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.60 0.834 Reliabel
Motivasi Kerja (X2) 0,60 0.910 Reliabel
Sumber data olahan SPSS 2020
Tabel diatas dapat dilihat dari hasil pengolahan data bahwa ternyata nilai
cronbach’s Alpha untuk lingkungan kerja, komitmen organisasi dan kinerja
pegawai > 0.60.Maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang valid
tersebut handal, sehingga tahapan pengolahan data selanjutnya dapat dilakukan.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas
Standardized Alpha keterangan
Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 0,896 0,050 Normal
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,396 0,050 Normal
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil pengujian yang menunjukkan bahwa
data terdistribusi secara normal, karena Asimp Sig 0,398 yaitu lebih besar dari
Alpha (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal,
dengan demikian tahapan pengolahan data selanjutnya dapat dilakukan.
Uji Multikolinearitas
Tabel 8
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity
Variabel statistics Keterangan
Tolerance VIF
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.700 1.429 Tidak ada multikolinearitas
Motivasi Kerja (X2) 0.700 1.429 Tidak ada multikolinearitas
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Berdasarkan pada uji multikolienaritas diatas dapat diketahui bahwa nilai
tolerance variable gaya kepemimpinan dan motivasi kerja lebih besar dari angka
tolerance > 0,10 dan pada nilai VIF dapat diketahui bahwa nilai VIF itu lebih
kecil dari < 10, maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak ada terjadi
multikolienaritas.

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Alpha Keterangan
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.828 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Motivasi Kerja (X2) 0.163 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Data olahan SPSS 2020
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas melalui SPSS dapat dilihat bahwa
nilai sig setiap variabel independent tersebut diatas 0,05 maka artinya pada uji
heteroskedastisitas ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya gejala
heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Beganda


Tabel 10
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Konstanta dan Variabel Koofisien


Terikat Bebas Regresi
Konstanta (α) -.654
Kinerja
Gaya Kepemimpinan (X1) .035
Pegawai (Y)
Motivasi Kerja (X2) 1.202

Berdasarkantable diatas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai


berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2
Y = 0,654 + 0.035 X1 +1.202 X2
Uji Hipotesis
Uji T
Tabel 11
Hasil Uji T
Variabel Bebas T Tabel T hitung Sig. Kesimpulan
Gaya Kepemimpinan(X1) 1.99773 .310 .757 H1 ditotal
Motivasi Kerja (X2) 1.99773 16.107 .000 H2 diterima.
Sumber : Data olahan SPSS 2020

Berdasarkan hasil tabel uji t secara parsial di atas dapat dilakukan analisa
sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai(H1)
Variabel gaya kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM dengan
nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0.310 < 1.997), dan nilai signifikansi lebih
besar dari nilai alpha (0.757> 0,05) sehingga menolak hipotesis yang
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai.
2. Pengaruh motivasi kerjaterhadap kinerja pegawai (H2)
Variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan UKM dengan nilai t-hitung lebih
besar dari t-tabel (16.107 >1.997), dengan nilai signifikanlebih kecil dari nilai
alpha (0.000< 0,05) sehingga menerima hipotesis yang menyatakan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Uji F
Tabel12
Hasil Uji F

Varibel bebas F Sign Kesimpulan


Gaya Kepemimpinan (X1) 189,401 0,00 Berpengaruh
Motivasi Kerja (X2) 0
Sumber : Data olahan SPSS 2020

Dari tabel 4.14 diketahui hasil uji F sebesar  189,401 dan nilai
signifikan sebesar 0,000. Karena 0,000 jauh lebih kecil dari 0,050, maka
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi gaya kepemimpinan dan
motivasi secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
PEMBAHASAN
a. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama yang menyatakan variabel gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan berdasarkan pengujian
nilai t-hitung untuk variabel gaya kepemimpinan membuktikan bahwa hipotesis
pertama (H1) dalam penelitian ini dinyatakan ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
positif signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
Tidak adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawaibukan hanya
gaya kepemimpinannya saja, itu artinya baik buruknya gaya kepemimpinan tidak
menyebabkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai.
Helmawati (2017), dari hasil penelitian sebelumnya juga sudah
membuktikan bahwa variabelgaya kepemimpinan tidak memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada UMKM di Kota Padang.Selain itu,
Nugroho (2018), juga membuktikan bahwa gaya kepemimpinan tidak memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Pegawai CV. Anugrah Bekasi.
b. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan hipotesis kedua (H2) yang dikemukakan dalam penelitian ini
yaitu bahwa diduga variabel motivasi kerjaberpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja pegawai. Sedangkan berdasarkan nilai t-hitung untuk variabel motivasi
kerja membuktikan bahwa H2 diterima.Artinya terdapat pengaruh yang positif
signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.
Adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai karena motivasi
kerja pegawai dalam perusahaan atau organisasi merupakan hal yang penting bagi
pegawai, karena dengan memiliki motivasi kerja dapat meningkatkan gairah dan
semangat kerja pegawai sehingga pegawai dapat bekerja semaksimal mungkin
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Aprinawati (2016) dari hasil penelitian sebelumnya juga sudah
membuktikan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara.Selain itu, Simbolon (2015)
juga membuktikan bahwa varibel motivasikerja memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai PT.Rajawali Nusindo Cabang Medan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diolah menggunakan
SPSS maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
a. Gaya kepemimpinan memiliki nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan
signifikan lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa gaya
kepemimpinan tidakberpengaruh positifdansignifikan terhadap kinerja pegawai
pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.
b. Motivasi kerja memiliki nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel dan
signifikan lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.

UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam penelitian ini.Serta, ucapan terima kasih kepada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat yang telah mempermudah peneliti
dalam menyelesaikan peneletian ini dengan menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti.Selesainya penulisan ini, karena penulis banyak
menerima masukan dan dorongan baik motivasi secara moral atau spiritual. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Aminar Sutra Dewi, SE, Msi. Selaku ketua STIE”KBP” Padang
2. Ibu Febsri Susanti, SEI, MM. selaku ketua Program Studi Manajemen
3. Bapak Henryanto Abaharis, SE. M.Si Sebagai dosen pembimbing dalam
pembuatan skripsi ini dan penulis banyak berterima kasih atas kesabaran,
kepedulian dan kesempatan yang sudah diberiakn, penulis berharap
kebaikan bapak bisa dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
4. Seluruh bagian yang sudah banyak menolong penulis yang tidak dapat
penulis sampaikan satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Aprinawati. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Jurnal
Plans Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 11(1), 19–29.

Dalimunthe, H. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan motivasi Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Usaha Pembungkusan Garam. Jurnal Konsep
Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 54–62.

Haslinda, & Muhammad, J. (2016). Pengaruh Perencanaan Anggaran Dan


Evaluasi Anggaran Terhadap Kinerja Organisasi Dengan Standar Biaya
Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, II(1), 1–21.

Mulyadi, Dedi & Syafitri, A. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Bank Bjb Syariah Cabang Bogor.
Jurnal Ilmiah Binaniaga, 11(2), 33. https://doi.org/10.33062/jib.v11i2.265

Nugroho, A. T. (2017). Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi


Terhadap Kinerja Karyawan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 16–53. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Oposma, & Natassia. (2013). Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Padang. Economica, 1(2), 231–237.

Saputra, A& Natassia, R. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Padang. Economica, 2(2), 134–143.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. (S. Y. Suryandari, ed.). Alfabeta CV


(edisi 3). Bandung.

Sukma Hanafi, A., Almy, C., & Tirta Siregar, M. (2018). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Manajemen Industri Dan Logistik, 2(1), 52–61.

Edison. (2016). Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai.Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 195.

Anda mungkin juga menyukai