PERTEMUAN 4
MANAJEMEN KAS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
a. Menurut pendapat H.G. Guthmann “jumlah kas yang ada dalam perusahaan
yang well finance hendaknya tidak kurang dari (<) 5% - 10% dari jumlah
aktiva lancar”.
b. Banyaknya kas bisa dikaitkan juga dengan banyaknya penjualan atau sales.
Tingkat perputaran kas (cash turn over) merupakan perbandingan antara
sales dengan jumlah kas rata-rata.
c. Semakin tinggi tingkat cash turn over tersebut maka akan semakin baik,
karena semakin tinggi tingkat efisiensi pemakaian kasnya, namun cash turn
over yang berlebihan tingginya mengartikan bahwa jumlah kas yang tersedia
terlalu kecil/sedikit untuk kapasitas penjualan yang bersangkutan.
Manajemen Keuangan 42
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Motif ini bertujuan untuk berjaga-jaga jika adanya kebutuhan yang bersifat
mendesak.
Motif ini memiliki arti yakni dalam hal keinginan untuk mendapatkan
keuntungan yang banyak pada suatu peluang investasi
a. Perhitungan pada posisi kas dalam periode tertentu untuk masa yang akan
datang.
b. Penyusunan anggara kas bagi suatu entitas memiliki arti penting yang
bertujuan untuk menjaga likuiditas entitas tersebut.
Manajemen Keuangan 43
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
3. Manajemen Kas
a. Model Baumol
Manajemen Keuangan 44
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Dapat disimpulkan bahwa teori ini bertujuan menentukan saldo kas yang
optimal, dimana total biaya transaksi yang dapat diminimalkan untuk
memperoleh saldo kas optimal adalah sebagai berikut :
TC = (C/2)i + (T/C) F
Keterangan :
Manajemen Keuangan 45
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Contoh :
Maka, saldo kas yang optimal berada pada nilai Rp 5.163.978, dan
perusahaan harus melakukan pengisian kas per bulan sebanyak :
Keterangan Gambar:
Pada gambar diatas, Batas atas ditunjukkan oleh garis h, sedangkan batas
bawah ditunjukan oleh titik 0. Dari gambar diatas dapat dinyatakan bahwa
Manajemen Keuangan 46
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
entitas menetapkan nilai minimum kas mencapai nol, lalu entitas akan
merubah atau dapat menjual sekuritasnya untuk menambah jumlah kas
menjadi z (jumlah kas yang diharapkan perusahaan). Tentunya entitas bisa
menentukan batas bawah yang tidak harus bernilai nol rupiah.
Batas bawah (z) dan batas atas (h) dapat dicari dengan menggunakan rumus
yang disajikan dalam contoh soal berikut :
Aliran kas harian mengalami penyimpangan aliran senilai Rp 2.000 dengan
tingkat bunga 10%/tahun, biaya transaksi yang dikeluarkan perusahaan untuk
membeli surat berharga adalah Rp 100.000. Hitunglah saldo kas sasaran dan
batas atasnya, apabila ditentukan batas bawahnya adalah 0 !
k = 0,1 : 365 hari = 0,000274
Varians aliran kas bersih harian :
Ơ2 = (2.000)2 = Rp 4.000.000
Sehingga, batas bawah (z) dan batas atas (h) dapat dihitung sebagai berikut:
z = [3 x 100.000 x 4.000.000 : (4 x 0,000274)]1/3 = Rp 103.068
h = Rp 103.068 x 3 = Rp 309.204
Maka, rata-rata saldo kas adalah
C = (4 x Rp 103.068) : 3 = Rp 137.424
4. Strategi Manajemen Kas
Entitas atau perusahaan harus memiliki strategi dalam mengelola kas. Berikut
merupakan hal-hal yang dapat dilakukan oleh entitas dalam mengelola kas,
antara lain:
Manajemen Keuangan 47
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat keamanan saldo kas minimum
adalah :
Contoh 1 :
a. Administrasi Kas Harian, hal ini merupakan administrasi kas yang dipakai
dengan menggunakan periode waktu yang singkat (harian) dan juga
merupakan sistem yang taat administrasi, khususnya pada input-output kas
serta saldo akhir pada kas. Jika aspek ini dilakukan maka akan menghasilkan
laporan yang selalu baru (update) dan sesuai dengan keadaan.
b. Budget Cash atau Anggaran Kas, yakni perkiraan atas pengeluaran dan
penerimaan kas dimasa depan. Manajer membutuhkan informasi secara
keseluruhan terhadap waktu dan jumlah arus kas yang diharapkan baik kas
Manajemen Keuangan 48
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
masuk ataupun kas keluar pada periode waktu tertentu. Penyusunan budget
kas ini dilakukan secara berkala baik dalam waktu mingguan, bulanan,
semesteran ataupun tahunan. Pada anggaran kas jumlahnya harus seimbang
dengan prediksi jumlah penjualan.
c. Safety Cash Balance, aspek ini merupakan penyeimbang antar aliran kas
(cash flow). Baik kas masuk dan kas keluar sangat penting karena, para
manajer keuangan akan berusaha membuat aliran kas yang semestinya yakni
teratur serta tertib. Kondisis excess cash balance (kas yang berlebih) akan
menimbulkan rentabilitas. Dimana rentabilitas ini disebabkan oleh adanya
uang kas yang kurang atau bahkan tidak produktif. Begitupun sebaliknya, jika
kekurangan uang kas akan berakibat perusahaan tak mampu melaksanakan
operasionalnya serta tak mampu membayar utang lancarnya. Sehingga,
keseimbangan kas sangatlah penting bagi suatu perusahaan.
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Sinti, Reza Hanum. (2019). Peran Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dalam
Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus di UMKM “Dukun Sablon” Bekasi).
Undergraduate thesis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Manajemen Keuangan 49