Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

1. PENGERTIAN PERSEKUTUAN

Pengertian persekutuan menurut KUH Perdata pasal 1618 adalah:

Suatu perjanjian dengan nama dua atau lebih, mengikat diri untuk memasukkan sesuatu
ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang
diperoleh karenanya.

2. UNSUR-UNSUR POKOK PERSEKUTUAN

Dasar hukum terbentuknya suatu persekutuan adalah:

a. Persekutuan perdata (pasal 1618 KUH Perdata)


b. Menjalankan perusahaan (pasal 16 KUH Dagang)
c. Dengan nama bersama / firma (pasal 16 KUH Dagang)
d. Tanggungjawab sekutu / firma bersifat pribadi untuk keseluruhan (pasal 18 KUH
Dagang

Cara-cara mendirikan firma pasal 26 KUH Dagang:

a. Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat tinggal para sekutu


b. Penetapan nama bersama / firma
c. Persekutuan bersifat umum atau terbatas pada usaha menjalankan perusahaan bidang
tertentu
d. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk menandatangani perjanjian bagi
pembukuan firma
e. Saat mulai dan berakhirnya persekutuan firma
f. Ketentuan lain mengenai hak pihak ketiga kepada para sekutu
g. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dan metode kontribusi modal
dimasa depan diterapkan
h. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian
i. Prosedur yang digunakan dalam perubahan sekutu

1
(Masing-masing sekutu harus menandatangai perjanjian sebagai tanda penerimaan atas
syarat-syarat dalam perjanjian)

Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam membentuk suatu persekutuan adalah:

a. Gabungan atau asosiasi para sekutu (terbentuk berdasarkan perjanjian persekutuan)


b. Pemilikan dan penggolongan bersama
1) Persekutuan dimiliki bersama
2) Persekutuan dikelola bersama
3) Kalau ada resiko ditanggung bersama
4) Kalau memperoleh laba dibagi sama besar
c. Tujuan untuk memperoleh laba (persekutuan didirikan berdasarkan perjanjian
persekutuan)

3. KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN

Karakteristik umum dari suatu persekutuan adalah sebagai berikut:

a. Mutual Agency (Agen dari sekutu)


b. Limited Life (Umur persekutuan terbatas)
c. Unlimited Liabilities (Tanggungjawab tidak terbatas)
d. Ownership of an Interest in a Partnership (Kekayaan yang sudah disetor ke persekutuan
bukan lagi milik individu yang bersangkutan)
e. Participation on Partnership Profit (Anggota mempunyai hak dalam pembagian laba)
f. Right to Dispose of a Partnership Interest (Anggota mempunyai hak untuk menjual
memindahkan modalnya kepada orang lain)
g. Mutual Liability (Anggota bertanggungjawab terhadap utang persekutuan)

4. PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN

a. General Partnership (Persekutuan Umum / Fa)

Firma adalah suatu persekutuan yang didirikan untuk menjalankan suatu


perusahaan di bawah nama bersama anggota-anggotanya

2
b. Limited Partnership (Persekutuan Komanditer / CV)

Persekutuan Komanditer adalah suatu perseroan untuk menjalankan suatu


perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang sekutu yang secara
langsung tanggung menanggung

Dalam CV terdapat dua macam anggota yaitu:

1) Anggota / sekutu aktif yaitu anggota yang bertanggungjawab secara menyeluruh


2) Anggota / sekutu pasif / komanditer yaitu anggota yang bertanggungjawab hanya
terbatas pada modal yang disertakan saja

c. Joint Stock Company

Joint Stock Company adalah persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas
saham-saham yang dapat dipindahtangankan

5. AKUNTANSI PERSEKUTUAN

Perlu dilakukan pencatatan yang terpisah untuk masing-masing sekutu atas perkiraan-
perkiraan di bawah ini:

a. Akun Modal (Capital Account)


b. Akun Prive (Drawing atau With Drawl)
c. Akun Utang Piutang (Loan Account) yang dapat berupa:
1) Utang kepada anggota sekutu (debet)
2) Piutang kepada anggota sekutu (kredit)

6. PERJANJIAN PERSEKUTUAN

Isi perjanjian persekutuan secara garis besarnya berisi hal-hal sebagai berikut:

a. Ketentuan mengenai persekutuan


b. Ketentuan mengenai sekutu
c. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
d. Ketentuan mengenai pembagian laba
1) Metode pembagian laba

3
2) Diperhitungkan bunga modal atau tidak?
a) Dasar perhitungan bunga
- Investasi awal
- Modal awal suatu periode
- Modal akhir suatu periode
- Modal rata-rata
- Kelebihan modal di atas modal rata-rata
- Kelebihan modal di atas jumlah tertentu
b) Saat-saat pembayaran bunga
c) Perlakuan terhadap bunga
3) Diperhitungkan gaji atau tidak?
a) Besarnya gaji per bulan
b) Saat pembayaran gaji
c) Perlakuan terhadap gaji
4) Diperhitungkan bonus atau tidak?
a) Sekutu yang mendapat bonus
b) Besarnya bonus (dinyatakan dalam persentase)
c) Dasar perhitungan bonus
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
f. Ketentuan mengenai pertanggungan terhadap sekutu

7. PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

a. Mendirikan persekutuan baru

Masing-masing sekutu menyetor modal untuk mendirikan perusahaan baru yang


dimiliki bersama. Penyetoran modal dapat berupa:
1) Kas
2) Aktiva non kas atau setara kas (dicatat berdasarka Fair Value pada saat persekutuan
dibentuk)
3) Aktiva tidak berwujud

4
b. Mengubah pemilikan perusahaan perseorangan yang sudah ada

Jika salah satu sekutu atau lebih sudah memiliki perusahaan perseorangan yang
aktif dalam kegiatan bisnis. Masalah yang timbul adalah:

1) Penilaian aktiva bersih yang disetor

2) Penentuan modal masing-masing sekutu

3) Pencatatan (metode atau sistem akuntansi yang berlaku)

(Untuk mengubah laporan keuangan dari historical cost atau book value ke niali wajar
(fair value) menggunakan acuan PSAK 68 yaitu: “Pengukuran Nilai Wajar”)

c. Mengubah pemilik persekutuan yang sudah ada

Persekutuan dapat mengalami perubahan dikarenakan adanya salah satu anggota


menjual sebagian atau seluruh haknya (interest) kepada pihak lain, atau adanya anggota
baru yang akan masuk ke dalam persekutuan atau meninggalnya salah satu anggota.
Atau merubah bentuk dari persekutuan menjadi perusahaan perseorangan yang tertutup
(Go Private Company)

8. IMPLIKASI PAJAK PADA PERSEKUTUAN

Persekutuan tidaklah dipandang sebagai suatu usaha terpisah dalam rangka perpajakan
(persekutuan bukan objek pajak yang terpisah) tetapi lebih merupakan “saluran”
pengenaan pajak kepada para anggota. Karena itu laba (atau rugi) kena pajak yang timbul
dari operasi persekutuan dialokasikan kepada masing-masing sekutu dan dilaporkan dalam
surat pembetitahuan pajak mereka masing-masing para sekutu

9. LAPORAN KEUANGAN PERSEKUTUAN

Persekutuan merupakan entitas, oleh karena itu harus membuat Laporan Keuangan
secara terpisah mengacu kepada PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan” dan ETAP
(Entitas Tanpa Akuntan Publik) bab 3.12. Untuk Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal
maka digunakan “Laporan Modal Para Sekutu (Statement of Partnerships’ Equity)”

Anda mungkin juga menyukai