PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
1. PENGERTIAN PERSEKUTUAN
Suatu perjanjian dengan nama dua atau lebih, mengikat diri untuk memasukkan sesuatu
ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang
diperoleh karenanya.
1
(Masing-masing sekutu harus menandatangai perjanjian sebagai tanda penerimaan atas
syarat-syarat dalam perjanjian)
Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam membentuk suatu persekutuan adalah:
3. KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
4. PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN
2
b. Limited Partnership (Persekutuan Komanditer / CV)
Joint Stock Company adalah persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas
saham-saham yang dapat dipindahtangankan
5. AKUNTANSI PERSEKUTUAN
Perlu dilakukan pencatatan yang terpisah untuk masing-masing sekutu atas perkiraan-
perkiraan di bawah ini:
6. PERJANJIAN PERSEKUTUAN
Isi perjanjian persekutuan secara garis besarnya berisi hal-hal sebagai berikut:
3
2) Diperhitungkan bunga modal atau tidak?
a) Dasar perhitungan bunga
- Investasi awal
- Modal awal suatu periode
- Modal akhir suatu periode
- Modal rata-rata
- Kelebihan modal di atas modal rata-rata
- Kelebihan modal di atas jumlah tertentu
b) Saat-saat pembayaran bunga
c) Perlakuan terhadap bunga
3) Diperhitungkan gaji atau tidak?
a) Besarnya gaji per bulan
b) Saat pembayaran gaji
c) Perlakuan terhadap gaji
4) Diperhitungkan bonus atau tidak?
a) Sekutu yang mendapat bonus
b) Besarnya bonus (dinyatakan dalam persentase)
c) Dasar perhitungan bonus
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
f. Ketentuan mengenai pertanggungan terhadap sekutu
7. PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
4
b. Mengubah pemilikan perusahaan perseorangan yang sudah ada
Jika salah satu sekutu atau lebih sudah memiliki perusahaan perseorangan yang
aktif dalam kegiatan bisnis. Masalah yang timbul adalah:
(Untuk mengubah laporan keuangan dari historical cost atau book value ke niali wajar
(fair value) menggunakan acuan PSAK 68 yaitu: “Pengukuran Nilai Wajar”)
Persekutuan tidaklah dipandang sebagai suatu usaha terpisah dalam rangka perpajakan
(persekutuan bukan objek pajak yang terpisah) tetapi lebih merupakan “saluran”
pengenaan pajak kepada para anggota. Karena itu laba (atau rugi) kena pajak yang timbul
dari operasi persekutuan dialokasikan kepada masing-masing sekutu dan dilaporkan dalam
surat pembetitahuan pajak mereka masing-masing para sekutu
Persekutuan merupakan entitas, oleh karena itu harus membuat Laporan Keuangan
secara terpisah mengacu kepada PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan” dan ETAP
(Entitas Tanpa Akuntan Publik) bab 3.12. Untuk Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal
maka digunakan “Laporan Modal Para Sekutu (Statement of Partnerships’ Equity)”