Anda di halaman 1dari 4

Mengapa Bank Konvensional banyak menjadi bank Syariah?

Kesimpulan dari percakapan sumber saya, menyatakan bahwa mayoritas masyarakat


Indonesia adalah orang Islam, dan sistem yang di terapkan kepada peminjam modal tidak
diberat karna sistem yang di pakai adalah bagi hasil. Maka dari itu banyak bank
Konvensional banyak membuka bank Syariah. Berbeda dengan Bank Konvensional yang
memakai sistem Bunga yang terlalu membebankan si peminjam modal. Berikut contoh
perbedaan sistem bunga pada bank Konvensional dan contoh bagi hasil pada bank Muamalat.
Perbedaan itu dapat dilihat dari tabel berikut ini:
BUNGA
BAGI HASIL
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad Pcnentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
dengan asumsi harus selalu untung.

dibuat pada waktu akad dengan berpedoman

pada kemungkinan untung rugi.


Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
uang (modal) yang dipinjamkan.
Pembayaran bunga tetap seperti

jumlah keuntungan yang diperoleh


yang Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek

dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan Bila usaha merugi, kerugian
yang dijalankan oleh pihak nasabah untung akan ditanggung bersama oleh kedua belah
atau rugi.
pihak.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau dengan peningkatan jumlah pendapatan
keadaan ekonomi sedang booming.
Eksistensi bunga diragukan ( kalau tidak Tidak ada yang meragukan keabsahan
dikecam) oleh semua agama, termasuk islam.

bagi hasil

Pada tabel di atas menurut saya, akan banyak orang yang akan menginvestasikan uangnya ke
Bank Syariah, karena sistem yang di anut bersifat halal dan membebankan si peminjam
modal. Maka dari itu banyak bank Konvesional banyak membuka bank Syariah sekarang.
Walaupun ada sistem yang merugikan bagi nasabah bank syariah. Contoh musyarakah adalah
akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan di
tanggu bersama sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang ditentukan diawal perjanjian.
Kesimpulan saya sistem syariah lebih baik dari pada konvensional yang selalu mencekik
peminjam modal dari awal melalu penggunaan sistem bunga. Jadi maksud saya karena saya
beragama Islam saya lebih memilih sistem Syariah karena tidak menggunakan bunga (riba)
dan uang yang kita terima dari dari bank Syariah adalah halal.

Dari hasil percakapan saya :


Mengapa Bank Konvensional tertarik mengembangkan Bank Syariah ? Yaitu untuk
mengembangkan Ekonomi Syariah karna efektivitas sistem perbankan Syariah. Dan karena

mayoritas penduduk indonesia beragama Islam bisa juga dikatakan sebagai negara Islam,
maka dari itu banyak bank konvensional tertarik mengembangkan perbankan syariah dengan
tujuan mengembangkan Ekonomi Syariah.
Menurut sumber saya, Bank Konvensional dan Bank Syariah memiliki produk-produk :
o Bank Syariah :
a.
Penyerapan Dana
Prinsip Wadiah
Prinsip Mudhorobah
b.
Pelayanan Jasa Jasa
Bank garansi dengan prinsip kafalah
c.
Penyaluran dana
Pembiayaan untuk berbagai kegiatan investasi berdasarkan bagi hasil.
Pembiayaan untuk berbagai kegiatan perdagangan.
o Bank Konvensional :
a.

Menghimpun Dana (Funding)

b.

Simpanan Giro
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
Menyalurkan Dana (Lending)

c.

Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Perdagangan
Kredit Produktif
Kredit Konsumtif
Kredit Profesi

Memberikan Jasa Jasa Bank Lainnya (Services)

Kiriman Uang
Bank Card
Bank Garansi
Bank Draft
Kliring
Letter of Credit
Inkaso
Melayani Pembayaran

Cek Wisata
Safe Deposit Box
Bank Notes
Menerima setoran
Bermain didalam pasar modal

Memiliki perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional :


A. Bank Islam :
1. Melakukan investasi yang halal-halal,
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual atau sewa,
3. Profit dan falah oriented,
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan,
5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa DPS.
B. Bank Konvensional :
1. Investasi yang halal dan haram,
2. Memakai perangkat bunga,
3. Profit oriented,
4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor kreditor,
5. Tidak terdapat dewan sejenis.

Perbedaan Bagi Hasil dengan Bunga :


BUNGA
BAGI HASIL
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad Pcnentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
dengan asumsi harus selalu untung.

dibuat pada waktu akad dengan berpedoman

pada kemungkinan untung rugi.


Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
uang (modal) yang dipinjamkan.
Pembayaran bunga tetap seperti

jumlah keuntungan yang diperoleh


yang Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek

dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan Bila usaha merugi, kerugian
yang dijalankan oleh pihak nasabah untung akan ditanggung bersama oleh kedua belah
atau rugi.
pihak.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau dengan peningkatan jumlah pendapatan
keadaan ekonomi sedang booming.
Eksistensi bunga diragukan ( kalau tidak Tidak ada yang meragukan keabsahan

dikecam) oleh semua agama, termasuk islam.

bagi hasil

Sumber Tabel : Google

Kesimpulan saya : Bank Konvensioanal tertarik mengembangkan Bank Syariah untuk menjadikan alternatif
karena masyarakat Indonesia mayoritas Islam dan masyarakat kebanyakan lebih memilih berinvestasi dengan
sistem bagi hasil. Perbankan Syariah bisa juga disebut Perbankan Islam dengan sistem yang dikembangkan
berdasarkan Syariah (hukum) Islam.

Sumber-Sumber :
1.

Kepala Cabang Bank Muamalat daerah Sangata KalTim

2. Tabel : Google Images (Perbedaan Sistem Bungan Dengan Bagi Hasil)

Anda mungkin juga menyukai