Anda di halaman 1dari 19

BANK

KONVESIONAL DAN
BANK SYARIAH
PRESENTATION OUTLINE

BANK

PERBANKAN PERBANKAN
KONVENSIONAL SYARIAH
APAKAH ITU BANK
?
BANK
Menurut UU Negara RI Nomor 10 Tahun 1989 :
Bank adalah Badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup dan ekonomi rakyat.
APA ITU
PERBANKAN
KONVENSIONAL ?
Pengertian Perbankan
Konvensional
Menurut Undang-Undang RI
Nomor 10 tahun 1998, bahwa
bank konvensional adalah
bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Macam-macam Bunga yang diberikan
kepada nasabah :
• Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya dibank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.
Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.

2. Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam
atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Sebagai contoh bunga kredit.
Prinsip Perbankan Konvensional:
• Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk
simpanan seperti tabungan, deposito berjangka,
maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan
berdasarkan tingkat bunga tertentu.
• Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank
menggunakan atau menerapakan berbagai biaya
dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem
penetapan biaya ini disebut fee based.
Fungsi, asas, dan tujuan Menurut Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992
tentang perbankan dinyatakan bahwa :
• Asas : Perbankan berasaskan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
• Fungsi : Fungsi utama perbankan adalah sebagai
penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat.
• Tujuan : Perbankan Indonesia bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan rakyat banyak.
Apa itu Perbankan
Syariah?
Pengertian Perbankan Syariah

Perbankan syariah atau perbankan Islam


adalah suatu sistem perbankan yang
dikembangkan berdasarkan syari’ah (hukum)
Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari
oleh larangan dalam agama islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga
atau yang disebut dengan riba serta larangan
investasi untuk usaha-usaha yang
dikategorikan haram.
Tujuan Perbankan Syariah
Tujuan perbankan Syariah sebagaimana dijelaskan
dalam pasal 3 UU Perbankan syariah bertujuan untuk
“menunjang pelaksanaan pembangunnan nsional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan
dan pemerataan keadilan rakyat. Dalam mencapai
tujuan menunjang pelaksanaan pebangunan nasional,
perbankan syari’ah tetap berpegang pada prinsip
syari’ah secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten
(istiqomah).
Prinsip Perbankan Syariah
• Pembiayaan berdasarkan bagi hasil (mudarabah).
• Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musaraha).
• Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
• Pemiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah).
• Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank ataau pihak lain (ijarah wa
iqtina).
Menurut Zubairi Hasan, sebagaimana yang tertera dalam Pasal 22 UU Perbankan
Syari’ah, bahwa kegiatan yang sesuai degan prinsip syari’ah adalah kegiatan yang
tidak mengandung unsur:

Riba, penambahan pendapatan secara tidak sah

Maisir, transaksi yang digantungkan pada ketidakjelasan atau untung-untungan

Gharar, trasaksi yang objeknya tidak jelas

Haram, transaksi yang objeknya dilarang syariah

Zalim, transaksi yang menimbulkan ketidakadilan


Struktur dalam Perbankan Syariah

Bank Indonesia

Pemegang Saham Pengendali

Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Pengawas Syari’ah

MUI dan Koite Perbankan Syari’ah


Karakteristik Perbankan Syariah

• Beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternative sistem


perbankan yang salinng menguntungkan bai masyarakat dan bank
• menonjolkan aspek keadilan dalam dalam bertransaksi
• investasi beretika
• mengedepankan nilai - nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam
berproduksi
• menghinndari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan
PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN
BANK BANK SYARIAH
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
• Hanya berinvestasi pada usaha yang halal • Berinventasi pada usaha yang halal
• Berdasarkan sistem bagi hasil maupun haram
• Besaran hasil berubah-ubah sesuai kinerja • Berdasarkan sistem bunga
usaha • Berdasarkan bunga tetap
• Profit dan falah oriented • Profit Oriented
• Pola hubungan Bank & Nassabah : • Pola hubungan Bank & Nasabah :
Kemitraan debitur Kreditur
• Ada pengawasan syariah pleh DPS • Tidak ada pengawasan
BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
(SISTEM BUNGA) (SISTEM BAGI HASIL)
• Penentuan besarnya risiko bagi hasil dibuat
• Penentuan suku bunga dibuat pada saat
pada waktu akad dengan berpedoman pada
akad dengan pedoman harus selalu
kemungkinan untung dan rugi.
untung untuk pihak bank.
• Besarnya rasio (nisbah) bagi hasil
• Besarnya persentase berdasarkan pada
berdasrkan pada jumlah keuntungan yang
jumlah uang (modal) yang dipinjam.
• Jumlah pembayaran bunga tidak diperoleh.
• Jumlah pembagian bagi hasil meningkat
mengikat walaupun jumlah keuntungan
sesuai dengan peningkatan jumlah
berlipat ganda saat keadaan ekonomi
pendapatan.
sedang baik.
• Bagi hasil tergantung proyek yang
• Pihak bank menerima beban
dijalankan. Jika proyek itu tidak
pembayara bunga pada nasabah,
mendapatkan keuntungan maka kerugian
walaupun kondisi perekonomian tidak
akan ditanggung bersama oleh kedua belah
stabil.
pihak.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai