Anda di halaman 1dari 21

Borcelle

MATERIALITAS
DAN RISIKO AUDIT
Oleh: Kelompok 1
Anggota
Kelompok

Cristiano Ronaldo Harijono


Ni Kadek Widya Lestari
2207531001/03 2207531015/05

I Komang Jinarta Dewa Made Syailendra


2007531212/01 Ramaditya Agusta
2207531003/04
Pembahasan Materi

01. 02. 03.


Definisi Cara Menetapkan Pentingnya
Materialitas Tingkat Materialitas Materialitas

04. 05.
Jenis-Jenis Hubungan Masing-Masing
Risiko Audit Risiko Audit
Definisi
materialitas
01
01
DEFINISI
MATERIALITAS
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah
saji informasi akuntansi dilihat dari keadaan yang melingkupnya
dan mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap
informasi itu, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
CARA MENETAPKAN
TINGKAT MATERIALITAS
02
CARA MENETAPKAN
TINGKAT
MATERIALITAS

Petimbangan Kuantitatif Pertimbangan Kualilatif


Laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan Pembayaran yang melanggar hukum
Total aktiva dalam neraca Gangguan laba
Total aktiva lancar dalam neraca Syarat perjanjian kredit
Total ekuitas pemegang saham dalam neraca Sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan
EMPAT TINGKAT
MATERIALITAS
Laporan Keuangan Saldo Akun
Salah saji minimum mungkin
Auditor menggunakan materialitas
terdapat dalam saldo akun
dalam perencanaan audit dan
yang dipandang sebagai
evaluasi bukti audit dalam
salah saji material.
pelaksanaan audit.

Alokasi Materialitas Penggunaan Materialitas dalam


Laporan Keuangan ke Akun Mengevaluasi Bukti Audit
Auditor mempertimbangkan Auditor dapat menaksir salah
kemungkinan terjadi salah saji saji dan mengevaluasi bukti
dalam akun tertentu dengan biaya audit yang dikumpulkan
yang harus dikeluarkan untuk dalam membuktikan asersi
memverifikasi akun tersebut. dalam akun di neraca.
pentingnya
materialitas
03
18
pentingnya
materialitas
Dalam audit atas laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan jaminan bagiklien atau
pemakai laporan keuangan yang lain, bahwa laporan keuangan auditanadalah akurat karena
auditor yang bersangkutan tidak memeriksa setiap transaksiyang terjadi dalam tahun yang
diaudit dan tidak dapat menentukan apakah semuatransaksi yang terjadi telah dicatat,
diringkas, digolongkan, dan dikompilasi secarasemestinya ke dalam laporan keuangan. Oleh
karena itu, dalam audit atas laporankeuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance)

Auditor dapat memberikan keyakinan jumlah Auditor dapat memberikan keyakinan telah
yang disajikan dalam laporan keuangan mengumpulkan bukti audit kompeten yang
cukup

Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat (atau memberikan informasi,
dalam hal terdapat perkecualian)
10
pentingnya
materialitas Hubungan Antara Materialitas dan Bukti Audit

Jika materialitas rendah jumlah salah saji yang kecil


dapat mempengaruhi keputusan pemakai informasi keuangan,
auditor perlu mengumpulkan bukti audit kompoten dalam
jumlah banyak. Sebaliknya, jika materialitas tinggi jumlah salah
saji besar baru dapat mempegaruhi keputusan pemakai
informasi keuangan, auditor perlu mengumpulkan bukti
audit kompoten dalam jumlah sedikit. Berbagai
kemungkinan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit

HUBUNGAN MATERIALITAS DENGAN SALAH SAJI

Konsep materialitas menunjukkan seberapa besar salah


saji yang dapat diterima oleh auditor agar pemakai
laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji
tersebut sedangkan konsep risiko audit menunjukkan
tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah
pendapatnya atas laporan keuangan yang berisi salah saji
material
Jenis-jenis
risiko Audit
04
Model risiko 06
audit untuk
perencanaan
1 Tingkat laporan keuangan secara
keseluruhan

2 Tingkat asersi untuk golongan transaksi,


saldo, akun, dan pengungkapan

Model risiko audit membantu auditor dalam


menentukan berapa banyak dan jenis bukti
apa yang harus dikumpulkan pada setiap
siklus. Model risiko audit biasanya
dinyatakan sebagai berikut.
Jenis-Jenis
Risiko Audit
Risiko Deteksi Risiko Inheren
Prosedur untuk menurunkan Penilaian auditor terhadap
risiko audit ke tingkat rendah, kesalahan penyajian material
yang timbul karena bukti audit karena kekeliruan atau
tidak berhasil mendeteksi kecurangan entitas sebelum
kesalahan penyajian yang mempertimbangkan
melebihi kesalahan penyajian efektivitas pengendalian
yang bisa ditoleransi internal.

Risiko Pengendalian Risiko Audit


Penilaian auditor terkait Ukuran auditor untuk bersedia
ketepatan sistem pengendalian memberikan pendapat wajar
internal klien terhadap tanpa pengecualian terhadap
kesalahan penyajian yang yang laporan keuangan yang
melebihi batas toleransi mungkin mengandung
kesalahan penyajian setelah
audit selesai.
Hubungan masing
masing risiko audit
05
Hubungan
antar unsur
risiko
Hubungan masing 10
masing risiko
audit

Semakin rendah tingkat risiko audit yang ingin


Hubungan Risiko Audit Dengan dicapai, semakin banyak jumlah
Bukti Audit bukti audit yang diperlukan.

Semakin rendah tingkat risiko deteksi yang


dapat diterima yang ditetapkan
Hubungan Antara Risiko Deteksi auditor, semakin banyak jumlah bukti audit yang
Dengan Bukti Audit diperlukan untuk membatasi
tingkat risiko deteksi pada tingkat tersebut.

Risiko Bawaan & Risiko Pengendalian mempunyai hubungan


Hubungan Antara Risiko Bawaan Dan langsung dengan jumlah Bukti Audit yang diperlukan, artinya:
Bukti yang diperlukan semakin sedikit apabila risikonya rendah,
Risiko Pengendalian Dengan Bukti
karena dalam situasi demikian risiko deteksinya dapat menjadi
Audit tinggi
Hubungan antara
Materialitas, Risiko
Audit, dan Bukti
Audit

Berbagai 1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas
dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
kemungkinan 2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi
hubungan jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat
antara menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini:
materialitas, Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan jumlah bukti
audit yang dikumpulkan.
risiko audit, dan Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat
materialita tetap dipertahankan.
bukti audit Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat
yaitu: materialitas secara bersama-sama.
SESI DISKUSI
KESIMPULAN
Materialitas merupakan dasar penerapan auditing, terutama standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan sehingga materialitas mempunyai pengaruh
yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan. Dimana
dalam menetapkan tingkat materealitas tersebut melalui dua pertimbangan
yaitu pertimbangan kuantitatif dan pertimbangan kualitatif, serta tingkat
materialitas terdiri atas 4 tingkatan yaitu laporan keuangan, saldo akun, alokasi
materialitas laporan keuangan ke akun, dan penggunaan materialitas dalam
mengevaluasi bukti audit. Laporan keuangan yang berisikan salah saji material
akan mengakibat risiko audit. Jenis-jenis Risiko audit tersebut terdiri atas:
risiko deteksi, risiko pengendalian, risiko inheren, dan risiko audit yang dapat
diterima. Adanya hubungan antar unsur risiko audit, melibatkan adanya
korelasi antara jumlah bukti audit dengan risiko yang ada.
thank
you
Let's Discuss!

Anda mungkin juga menyukai