Anda di halaman 1dari 17

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

MATERIALITAS
Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang
dipandang dari keadaan-keadaan yang melingkupinya,
memungkinkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang
mengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi oleh
penghilangan atau salah saji tersebut

Keadaan yang Kebutuhan informasi


berkaitan dengan pihak yang akan
entitas meletakkan
kepercayaan atas
laporan keuangan
auditan
Pentingnya Materialitas
dalam Audit Laporan
Keuangan
Memberikan
keyakinan
(assurance)
Auditor tidak bisa memberikan
JAMINAN bagi siapapun bahwa
laporan keuangan auditan adalah
AKURAT
• Materialitas
• Risiko Audit
KEYAKINAN (ASSURANCE) AUDITOR

• Bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya


telah dicatat, digolongkan, diringkas dan dikompilasi.
• Bahwa ia telah mengumpulkan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang
memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
• Bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak
terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
Laba bersih sebelum pajak dalam
laporan keuangan

PERTIMBANGAN
MATERIALITAS
Total aktiva dalam neraca

KUANTITATIF Total aktiva lancar dalam neraca

Total ekuitas pemegang saham dalam


neraca

Kemungkinan terjadinya pembayaran


yang melanggar hukum
Kemungkinan terjadinya kecurangan

KUALITATIF Syarat yang tercantum perjanjian kredit


dari bank
Adanya gangguan dalam trend laba
Sikap manajemen terhadap integritas
laporan keuangan
TINGKATAN MATERIALITAS
• MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisi kekeliruan atau kecurangan
yang dampaknya, secara individual atau secara gabungan, sedemikian signifikan sehingga mencegah
penyajian secara wajar laporan keuangan tersebut sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum.

• MATERIALITAS PADA TINGKAT SALDO AKUN


Salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji
material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun  saldo akun material (besarnya saldo akun yang
tercatat).
CARA MENERAPKAN MATERIALITAS
Auditor menggunakan materialitas:
1. Dalam perencanaan audit
2. Pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit

Auditor perlu membuat


estimasi materialitas
karena...

terdapat hubungan terbalik antara jumlah dalam laporan keuangan


yang dipandang material oleh auditor dengan jumlah pekerjaan
audit yang diperlukan untuk menyatakan kewajaran laporan
keuangan.
UKURAN KUANTITATIF MATERIALITAS
Sampai saat ini, belum ada panduan resmi yang diterbitkan oleh IAI tentang ukuran kuantitatif
materialitas. Berikut contoh beberapa panduan kuantitatif dalam praktik:
1. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 5% sampai
10% dari laba sebelum pajak
2. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2%
sampai 1% dari total aktiva
3. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1% dari
pasiva
4. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1/2%
sampai 1% dari pendapatan bruto
HUBUNGAN MATERIALITAS DENGAN BUKTI AUDIT
Semakin rendah tingkat
meterialitas, semakin besar jumlah
bukti audit yang diperlukan
(hubungan terbalik)
RISIKO AUDIT
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu
laporan keuangan yang mengandung salah saji material.

Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin


rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya. Jika
diinginkan tingkat kepastian 99%, risiko audit yang auditor bersedia
untuk menanggungnya adalah 1%.
KOMPONEN-KOMPONEN RISIKO AUDIT

1. Risiko Bawaan/Melekat (Inherent Risk)


2. Risiko Pengendalian (Control Risk)
3. Risiko Deteksi (Redection Risk)

MODEL RISIKO AUDIT


RA = RB X RP X RD

RA = Risiko Audit
RB = Risiko Bawaan/Melekat
RP = Risiko Pengendalian
RD = Risiko Deteksi
kerentanan suatu saldo rekening atau golongan transaksi terhadap
RISIKO
BAWAAN/MELEKAT suatu salah saji yang material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang terkait

risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam
RISIKO
suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi tepat waktu oleh
PENGENDALIAN
struktur pengendalian intern satuan usaha

RISIKO resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
DETEKSI yang terdapat dalam suatu asersi
HUBUNGAN ANTAR RISIKO
RISIKO RISIKO RISIKO RISIK
BAWAA PENGENDALIAN DETEKS O
N I AUDIT

Salah saji Prosedur Salah saji Laporan


Kerentanan asersi
Pengendalian material tidak material tidak keuangan yang
individuAL Auditor untuk
dapat dicegah/ dapat dideteksi berisi salah saji
terhadap salah saji Intern Klien memverifikasi
dideteksi oleh dalam asersi material, namun
material asersi
SPI klien individual diberi pendapat
WTP

Salah saji Salah saji


dicegah dan dideteksi
dideteksi dengan
dengan prosedur
pengenda- verifikasi
lian intern auditor
klien
Matrik Komponen Risiko Audit
Perhitungan Risiko Pengendalian
Maksimum Tinggi Moderat Rendah
Perhitungan
Risiko Bawaan Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima
untuk mencapai risiko audit terendah

Maksimum Sangat rendah Sangat rendah Rendah Rendah

Tinggi Sangat rendah Rendah Rendah Moderat

Moderat Rendah Rendah Moderat Tinggi

Rendah rendah Moderat Tinggi *

14
Hubungan antara Risiko Audit dengan Bukti Audit

Risiko Audit Bukti Audit


Semakin rendah risiko audit ↓ banyak ■■■■■■■■■
Semakin tinggi risioko audit ↑ sedikit ■■■■

Risiko Audit ↓↑ Jumlah Bukti Audit, artinya:


Semakin rendah tingkat risiko audit yang ingin dicapai, semakin
banyak jumlah bukti audit yang diperlukan

15
Hubungan antara Risiko Deteksi dengan Bukti Audit

Risiko Deteksi Bukti Audit


Semakin rendah risiko deteksi ↓ banyak ■■■■■■■■■
Semakin tinggi risiko deteksi ↑ sedikit ■■■■

Risiko deteksi ↓↑ Jumlah Bukti Audit, artinya:


Semakin rendah tingkat risiko deteksi yang dapat diterima yang ditetapkan
auditor, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperlukan untuk membatasi
tingkat risiko deteksi pada tingkat tersebut

16
Hubungan antara Risiko Bawaan & Risiko Pengendalian dengan Bukti
Audit

Risiko Bawaan & Bukti Audit


Risiko Pengendalian
Semakin rendah risiko audit ↓ sedikit ■■■■
Semakin tinggi risioko audit ↑ banyak ■■■■■■■■■

Risiko Bawaan & Risiko Pengendalian mempunyai hubungan langsung


dengan Jumlah Bukti Audit yang diperlukan, artinya:
bukti yang diperlukan semakin sedikit apabila risikonya rendah, karena dalam
situasi demikian risiko deteksinya dapat menjadi tinggi

17

Anda mungkin juga menyukai