Anda di halaman 1dari 30

Materi Auditing 1

Pertemuan 5

Oleh: Nenda Marliani, SE.,M.Ak


Auditing ? Secara umum?

• Menurut Mulyadi (2002:9), Auditing adalah suatu proses sistematik


untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Auditing

Laporan Keuangan
Membandingkan KESESUAIAN PT.A
antara standar akuntansi dan
Laporan.

Standar Akuntansi

Dalam melaksanakan audit,


auditor berpedoman pada
standar audit
Opini Tanpa
Modifikasian Wajar Tanpa
(SA 700)
Pengecualian

Opini Wajar
Opini Audit dengan
Pengecualian

Opini
Modifikasian Opini Tidak Wajar
(SA 705)

Opini Tidak
Menyatakan
Pendapat
Tujuan Umum Audit
• Tujuan umum audit adalah menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang materil, sesuai Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku.
• Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan integritas berbagai
asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.
Klasifikasi Asersi Manajemen

Keberadaan
Hak dan
atau Kelengkapan
Kewajiban
keterjadian

Penyajian dan
Penilaian
Pengungkapan
BUKTI AUDIT
Pokok Bahasan
1. Definisi Bukti Audit
2. Bukti Audit yang mendukung Laporan Keuangan
3. Cukup Tidaknya bukti audit
4. Kompetensi Bukti Audit
5. Kelayakan Bukti Audit
6. Tipe Bukti Audit
BUKTI AUDIT
• Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung
angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam
laporan keuangan, yang dpaat digunakan oleh
auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapatnya.
Data Akuntansi
Bukti Audit
yang
mendukung LK Informasi
Penguat
Data Akuntansi
• Data akuntansi merupakan bukti audit. Data akuntansi yang dimaksud
adalah jurnal, buku besar, buku pembantu, buku pedoman akuntansi,
kertas kerja yang mendukung alokasi biaya, perhitungan dan
rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang mendukung
laporan keuangan.
• Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan
dengan cara: (1) menganalisis dan mereview (2) menelusuri prosedur
dalam proses akuntansi (3) menghitung Kembali dan melakukan
rekonsiliasi.
Informasi Penguat
• Informasi penguat merupakan bukti audit.
• Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat
kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan penyataan tertulis dari pihak
yang mengetahui.
Materialitas dan
Risiko

Cukup tidaknya bukti


Faktor Ekonomi
audit

Ukuran dan
Karakteristik Populasi
Materialitas
• Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi, yang dlihat dari keadaan yang melingkupinya,
dapat mengakibatkan perubahan terhadap pertimbangan orang yang
meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut karena adanya
penghilangan atau salah saji itu.
• Contoh pertimbangan materialitas: auditor memutuskan bahwa
kombinasi salah saji berjumlah 8% dari laba bersih sebelum pajak
dipandang materil untuk laporan laba rugi. Salah saji yang ada 3%-8%
memerlukan pertimbangan auditor.
Risiko Audit
• Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas
suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji materil.
Kerentanan asersi individu
Risiko Bawaan
terhadap salah saji materil
Telah
ada
Salah saji materil tdk dapat
Unsur Risiko Audit Risiko Pengendalian dicegah dan dideteksi oleh
PI

Salah saji materil tdk dapat Terkait


Risiko Deteksi dideteksi oleh asersi prosedur
individu audit
Materialitas dan Risiko
• Untuk akun yang saldonya materil dalam laporan keuangan
diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan akun yang yang bersaldo tidak materil.
• Risiko audit tinggi maka bukti yg dikumpulkan banyak. Akun yg punya
kemungkinan tinggi salah maka bukti yang dikumpulkan auditor lebih
banyak
Faktor Ekonomi
• Faktor ekonomi yang dimaksud adalah biaya vs manfaat
• Pengumpulan bukti audit dibatasi oleh biaya dan waktu.
• Faktor ekonomi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
jumlah dan kompetensi bukti audit yang dikumpulkan.
• Jika bukti sedikit memperoleh keyakinan yg sama dengan bukti
banyak, auditor pilih periksa bukti sedikit.
Ukuran dan Karakteristik Populasi
• Dalam pemeriksanaan terhadap laporan keuangan, auditor
menggunakan sampling audit.
• Semakin besar populasi, semakin banyak jumlah bukti audit yang
diperiksa auditor.
• Jika auditor menghadapi populasi yg homogen maka bukti audit lebih
kecil dari yang bersifat heterogen
Efektivitas Pengendalian
Kompetensi Data Akuntansi
intern

Kompetensi Bukti Audit


Relevansi, sumber, ketepatan
Kompetensi Informasi
waktu, objektivitas, cara
Penguat
pemerolehan bukti.
Keseragaman penerapan
Pertimbangan Profesional
mutu dan jumlah bukti

Manajemen bertanggung
Integritas Manajemen
jawab terhadap asersi
Pertibangan Kelayakan
Bukti Audit
Auditor memerlukan
Kepemilikan Publik Versus
tingkat keyakinan yang
Terbatas
lebih tinggi

Dasar yg layak Auditor harus


berkaitan dengan Kondisi Keuangan mempertahankan
tingkat keyakinan pendapatnya atas LK
auditor dlm
menyatakan pendapat
Pengendalian
Intern
Data
Akuntansi
Catatan
Akuntansi
Tipe Bukti
Audit
Bukti fisik, bukti
documenter, Perhitungan,
Informasi
Bukti Lisan, Perbandingan
Penguat
dan ratio, Bukti dari
Spesialis
Pengendalian Intern sebagai bukti audit
• Diuji dengan ICQ
• Pengendalian internal yang dibentuk perusahaan dapat digunakan
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
• Jika auditor mengetahui bahwa perusahaan merancang PI dan
melaksanakannya maka hal ini merupakan bukti audit yg kuat
mengenai keandalan informasi laporan keuangan.
• Semakin kuat pengendalian internal maka semakin sedikit bukti audit
yang harus dikumpulkan sebagai dasar pernyataan auditor.
Catatan akuntansi sebagai Bukti
• Jurnal, buku besar, buku pembantu dll merupakan catatan akuntansi
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengolah transaksi keuangan
guna menghasilkan laporan keuangan.
• Pada waktu auditor melakukan verifikasi terhadap suatu jumlah
dalam laporan keuangan, ia akan melakukan penelusuran ke catatan
akuntansi.
Bukti Fisik
• Bukti fisik adalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau
perhitungan asset berwujud.
• Tipe bukti ini umumnya dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan
terhadap persediaan dan kas. Pemeriksaan terhadap surat berharga,
piutang wesel, investasi jangka Panjang, aktiva berwujud juga
memerlukan pemeriksaan fisik.
Bukti Dokumenter
Bukti documenter yang
Bukti documenter yang
dibuat oleh pihak luar
dibuat pihak luar yang
yang bebas dan dikirim
bebas dan disimpan
langsung kepada
dalam arsip klien
auditor

Bukti documenter yang


dibuat dan disimpan
dalam organisasi klien
Perhitungan sebagai Bukti

Cross footing,
Footing, pembuktian
pembuktian ketelitian
ketelitian
penjumlahan
penjumlahan vertikal
horizontal

Perhitungan biaya Penghitungan taksiran


depresiasi kerugian piutang
Bukti Lisan
• Auditor berhubungan dengan personil perusahaan
• Auditor meminta keterangan lisan.
• Keterangan yang diminta dapat meliputi masalah-masalah yang luas,
seperti kebijakan akuntansi, dokumen dll
Perbandingan
• Perbandingan dilakukan terhadap akun akun di laporan keuangan
• Jika berdasarkan hasil perbandingan terdapat perubahan yang luar
biasa, maka diadakan penyelidikan sampai auditor memperoleh
alasan yang masuk akal mengenai penyebabnya.
Bukti dari Spesialis
• Spesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau
pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing.
• Contoh: pengacara, insinyur, penilai.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai