Pertemuan 5
Laporan Keuangan
Membandingkan KESESUAIAN PT.A
antara standar akuntansi dan
Laporan.
Standar Akuntansi
Opini Wajar
Opini Audit dengan
Pengecualian
Opini
Modifikasian Opini Tidak Wajar
(SA 705)
Opini Tidak
Menyatakan
Pendapat
Tujuan Umum Audit
• Tujuan umum audit adalah menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang materil, sesuai Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku.
• Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan integritas berbagai
asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.
Klasifikasi Asersi Manajemen
Keberadaan
Hak dan
atau Kelengkapan
Kewajiban
keterjadian
Penyajian dan
Penilaian
Pengungkapan
BUKTI AUDIT
Pokok Bahasan
1. Definisi Bukti Audit
2. Bukti Audit yang mendukung Laporan Keuangan
3. Cukup Tidaknya bukti audit
4. Kompetensi Bukti Audit
5. Kelayakan Bukti Audit
6. Tipe Bukti Audit
BUKTI AUDIT
• Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung
angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam
laporan keuangan, yang dpaat digunakan oleh
auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapatnya.
Data Akuntansi
Bukti Audit
yang
mendukung LK Informasi
Penguat
Data Akuntansi
• Data akuntansi merupakan bukti audit. Data akuntansi yang dimaksud
adalah jurnal, buku besar, buku pembantu, buku pedoman akuntansi,
kertas kerja yang mendukung alokasi biaya, perhitungan dan
rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang mendukung
laporan keuangan.
• Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan
dengan cara: (1) menganalisis dan mereview (2) menelusuri prosedur
dalam proses akuntansi (3) menghitung Kembali dan melakukan
rekonsiliasi.
Informasi Penguat
• Informasi penguat merupakan bukti audit.
• Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat
kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan penyataan tertulis dari pihak
yang mengetahui.
Materialitas dan
Risiko
Ukuran dan
Karakteristik Populasi
Materialitas
• Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi, yang dlihat dari keadaan yang melingkupinya,
dapat mengakibatkan perubahan terhadap pertimbangan orang yang
meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut karena adanya
penghilangan atau salah saji itu.
• Contoh pertimbangan materialitas: auditor memutuskan bahwa
kombinasi salah saji berjumlah 8% dari laba bersih sebelum pajak
dipandang materil untuk laporan laba rugi. Salah saji yang ada 3%-8%
memerlukan pertimbangan auditor.
Risiko Audit
• Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas
suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji materil.
Kerentanan asersi individu
Risiko Bawaan
terhadap salah saji materil
Telah
ada
Salah saji materil tdk dapat
Unsur Risiko Audit Risiko Pengendalian dicegah dan dideteksi oleh
PI
Manajemen bertanggung
Integritas Manajemen
jawab terhadap asersi
Pertibangan Kelayakan
Bukti Audit
Auditor memerlukan
Kepemilikan Publik Versus
tingkat keyakinan yang
Terbatas
lebih tinggi
Cross footing,
Footing, pembuktian
pembuktian ketelitian
ketelitian
penjumlahan
penjumlahan vertikal
horizontal