materialitas Niken Mareta R. 11021900089 Julelah 11021900089 4D akuntansi Teknik Audit Teknik audit adalah metode yang digunakan oleh auditor untuk mengumpulkan bukti audit. Menurut Arens dalam bukunya “Auditing and Assurance Services, 9th Edition”, teknik audit ada tujuh : 1. Pengujian fisik 2. konfirmasi
3. Dokumentasi 4. Prosedur analitis
5. Wawancara klien 6. Hitung uji
7. observasi TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (COMPUTER- ASSISTED AUDIT TECHNIQUES)
Saat ini hampir semua perusahaan besar menggunakan
media elektronik untuk catatan akuntansinya. Apabila catatan akuntansi klien menggunakan media elektronik, auditor dapat menggunakan Teknik Audit Berbantuan Komputer untuk membantu dalam pelaksanaan beberapa prosedur auditnya. Contohnya, auditor dapat menggunakan software untuk melaksanakan perhitungan dan perbandingan yang digunakan pada prosedur analitis, memilih sampel piutang untuk konfirmasi, melaksanakan penghitungan kembali berbagai macam perhitungan, dan lain-lain. Konsep materialitas Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu, materialitas mempunyai pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas laporan keuangan. Dalam SA Seksi 319 Risiko Audit dan Materialitas Audit dalam Pelaksanaan Audit mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan materialitas dalam perencanaan audit, dan penilaian terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Pengertian Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Pentingnya konsep materialitas dalam audit atas laporan keuangan Oleh karena itu, dalam audit atas laporan keuangan, Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance) sebagai auditor tidak dapat memberikan berikut: jaminan bagi klien atau pemakai • Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah- laporan keuangan yang lain, bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta laporan keuangan auditan adalah pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan, akurat karena auditor yang dan dikompilasi. bersangkutan tidak memeriksa setiap • Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah transaksi yang terjadi dalam tahun yang mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup diaudit dan tidak dapat menentukan sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat apakah semua transaksi yang terjadi atas laporan keuangan auditan. telah dicatat, diringkas, digolongkan, • Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk dan dikompilasi secara semestinya ke pendapat (atau memberikan informasi, dalam hal dalam laporan keuangan. terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan ketidakberesan. HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS DENGAN BUKTI AUDIT Materialitas merupakan satu di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kuantitas (kecukupan) bukti audit. Dalam membuat generalisasi hubungan antara materialitas dengan bukti audit, perbedaan istilah materialitas dan saldo akun material harus tetap diperhatikan. Semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti yang diperlukan. Semakin besar atau semakin signifikan suatu saldo akun, semakin banyak jumlah bukti yang diperlukan. RISIKO AUDIT Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit. Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit, risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya. Auditor merumuskan suatu pendapat atas laporan keuangan sebagai keseluruhan atas dasar bukti yang diperoleh dari verivikasi asersi yang berkaitan dengan saldo akun secara individual atau golongan transaksi. Tujuannya adalah untuk membatasi risiko audit pada tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga pada akhir proses audit, risiko audit dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan sebagai keseluruhan akan berada pada tingkat yang rendah. HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS, RISIKO AUDIT, BUKTI AUDIT Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti audit, dan risiko audit digambarkan sebagai berikut : Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat meterialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini : a. Menambah tingkat meterialiras, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit yang dikumpulkan. b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan. c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas Thank You