Anda di halaman 1dari 10

MATERIALITAS DAN

RESIKO AUDIT
Presented by Kelompok 7:
Priscillia Tan (200503113)
Regita Widyanti (200503117)
Vania Dinda Azura (200503128)
Materialitas
Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, terutama
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan
Definisi materialitas tersebut mengharuskan auditor untuk
mempertimbangkan baik (1) keadaan yang berkaitan dengan entitas
dan (2) kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan
kepercayaan atas laporan keuangan auditan.
Dalam audit atas laporan keuangan, auditor tidak dapat
memberikan jaminan (guarantee) bagi klien atau pemakai laporan
keuangan yang lain, bahwa laporan keuangan auditan adalah
akurat.
Oleh karena itu, dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan
keyakinan (assurance) berikut ini:
1. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah-jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah
dicatat, diringkas, digolongkan, dan dikompilasi.
2. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan
bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk
memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
3. Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat (atau
memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan
keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat
salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
Risiko Audit
Risiko Bawaan

Risiko Pengendalian

Risiko Deteksi
Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan
transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak
terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. Risiko
salah saji demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan
transaksi tertentu dibandingkan dengan yang lain.
Sebagai contoh, perhitungan yang rumit lebih mungkin mengakibatkan
salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. Uang tunai
lebih mudah dicuri daripada sediaan batu bara. Akun yang terdiri dari
jumlah yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko
salah saji lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin
dan berisi data berupa fakta.
Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam
suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh pengendalian intern entitas Risiko ini ditentukan oleh efektivitas
kebijakan dan prosedur pengendalian intern untuk mencapai tujuan
umum pengendalian intern yang relevan dengan audit atas laporan
keuangan entitas. Risiko pengendalian tertentu akan selalu ada karena
keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian intern.
Sebagai contoh, pengendalian intern mungkin menjadi tidak efektif
karena kelalaian manusia akibat ceroboh atau bosan atau karena
adanya kolusi di antara personel pelaksanaannya.
Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah
saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh
efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul
sebagian karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa
100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena
ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi
tersebut diperiksa 100%. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena auditor
mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak cocok, menerapkan secara
keliru prosedur yang tepat, atau salah menafsirkan hasil audit. Ketidakpastian
lain ini dapat dikurangi sampai pada tingkat yang dapat diabaikan melalui
perencanaan dan supervisi memadai dan pelaksanaan praktik audit yang sesuai
dengan standar pengendalian mutu.
Hubungan antara Materialitas,
Risiko Audit dan Bukti Audit

Jika materialitas rendah jumlah salah saji yang kecil saja dapat mempengaruhi
keputusan pemakai informasi keuangan-auditor perlu mengumpulkan bukti audit
kompeten dalam jumlah banyak. Sebaliknya, jika materialitas tinggi-jumlah salah saji
besar baru dapat mempengaruhi keputusan pemakai informasi keuangan-auditor
hanya perlu mengumpulkan bukti audit kompeten dalam jumlah sedikit. Demikian pula
hubungan antara risiko audit dengan bukti audit. Semakin rendah risiko audit-auditor
bersedia untuk menanggung risiko audit rendah sehingga tingkat kepastian yang
diinginkan oleh auditor adalah tinggi-auditor perlu mengumpulkan bukti audit kompeten
dalam jumlah banyak. Sebaliknya, semakin tinggi risiko audit-auditor bersedia untuk
menanggung risiko audit tinggi sehingga tingkat kepastian yang diinginkan oleh auditor
adalah rendah-auditor perlu mengumpulkan bukti audit kompeten dalam jumlah kecil
saja.

Anda mungkin juga menyukai