0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
245 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas hubungan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya nilai penghapusan atau kesalahan penyajian informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pengguna laporan keuangan. Materialitas mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit yang dibutuhkan, yang kemudian mempengaruhi besarnya resiko audit atau kemungkinan auditor gagal memodifikasi pendapatnya. Ilustr
Dokumen ini membahas hubungan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya nilai penghapusan atau kesalahan penyajian informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pengguna laporan keuangan. Materialitas mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit yang dibutuhkan, yang kemudian mempengaruhi besarnya resiko audit atau kemungkinan auditor gagal memodifikasi pendapatnya. Ilustr
Dokumen ini membahas hubungan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya nilai penghapusan atau kesalahan penyajian informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pengguna laporan keuangan. Materialitas mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit yang dibutuhkan, yang kemudian mempengaruhi besarnya resiko audit atau kemungkinan auditor gagal memodifikasi pendapatnya. Ilustr
BUKTI AUDIT, DAN RESIKO AUDIT Warka Syachbrani Universitas Gadjah Mada
2014
Tanggung jawab seorang auditor adalah menentukan tingkat kewajaran atas
penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh auditee. Dalam proses penentuan tersebut, auditor tidak terlepas dari pertimbangan materialitas dalam memutuskan jenis dari laporan audit atau pendapat atas laporan keuangan yang akan ia terbitkan. Konsep materialitas ini mengaharuskan auditor untuk mempertimban- gkan segala keadaan, baik yang berkaitan dengan auditee maupun atas kebutuhan informasi pihak yang mempercayakannya.
Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas
sebagai besarnya nilai penghapusan atau kesalahan penyajian informasi yang berhubungan dengan situasi melingkupinya, sehingga dapat mengakibatkan perubahan atau mempengaruhi pertimbangan pihak yang menaruh kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghapusan atau salah saji yang dilakukan.
Materialitas kemudian menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit yang ia butuhkan. Kecukupan bukti audit tersebut akan sangat mempengaruhi besarnya potensi kesalahan dalam membuat kesimpulan atas penyajian laporan keuangan auditee. Potensi kesalahan tersebutlah yang digambarkan sebagai resiko audit. Resiko audit itu sendiri merupakan risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
Ilustrasi tentang bagaimana hubungan antara materialitas, bukti audit, dan resiko audit adalah sebagai berikut:
- Jika menginginkan resiko audit konstan sedangkan tingkat materialitas
dikurangi, maka bukti audit harus ditambah/diperbanyak. - Jika mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit, maka resiko audit akan meningkat. - Jika menginginkan resiko audit berkurang (rendah), maka ada beberapa alternatif, diantaranya; o Menaikkan tingkat materialitas dan mempertahankan jumlah bukti audit, o Menambah jumlah bukti audit dan mempertahankan tingkat materialitas, atau o Meningkatkan jumlah bukti audit dan tingkat materialitas secara bersama-sama.