Dosen Pengampu:
I Gst. Ayu Eka Damayanti, S.E., M.Si. CRA.CRP
Disusun Oleh:
Kelompok 7
a. Parahyangan
Parahyangan berasal dari kata Hyang yang berarti Hyang Widhi atau Tuhan
Yang Maha Esa. Parahyangan merupakan salah satu dimensi dari filosofi Tri
Hita Karana yang menekankan bahwa kesejahteraan dicapai bila terealisasi
hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan penciptanya. Kegiatan bisnis
adalah sebuah persembahan yang tidak luput dari kontrol Tuhan. Parhyangan
pada laporan aktivitas LPD dapat diimplementasikan dalam seberapa besar
kontribusi LPD pada kegiatan ritual keagamaan, renovasi pura, kesejahteraan
pemangku, bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu dalam
melaksanakan ritual keagamaan
b. Palemahan
Palemahan berasal dari kata lemah yang berarti tanah, tanah pekarangan atau
wilayah pemukiman. Secara umum filosofi Tri Hita Karana, palemahan
merupakan dimensi yang berhubungan dengan aspek fisik dari lingkungan di
sekitar kita atau perusahaan. Di Bali palemahan berhubungan dengan tata letak
perusahaan dan bangunan yang hendaknya disesuaikan dengan keyakinan
agama dan kultur tempat perusahaan berada. Pada laporan aktivitas LPD
pertanggungjawaban sosial LPD berdasarkan filosofi palemahan dihubungkan
dengan berapa besar kontribusi LPD terhadap aspek fisik di lingkungan sekitar
LPD.
c. Pawongan
Pawongan berasal dari kata wong (orang atau penduduk) dalam masyarakat.
Implementasi filosofi Tri Hita Karana adalah melalui hubungan harmonis antar
sesama manusia.. Dalam konteks bisnis berupa hubungan antar karyawan dan
hubungan lembaga dengan masyarakat. Beberapa implementasi pawongan pada
LPD adalah berapa persen karyawan LPD berasal dari masyarakat tempat
berdirinya LPD, keikutsertaan LPD pada program penanggulangan kemiskinan,
dan lain-lain.
Dilansir dari Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Kota Denpasar, terdapat 35 LPD
yang tersebar di empat kecamatan. Denpasar Utara memiliki 10 cabang LPD, Denpasar
Timur memiliki 12 cabang LPD, Denpasar Selatan memiliki 11 cabang LPD, dan
Denpasar Barat memiliki 2 cabang LPD. Dalam penelitian ini kami lebih memfokuskan
terhadap Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berdiri di kecamatan Denpasar Barat.
Berikut adalah LPD yang tersebar di kecamatan Denpasar Barat:
Diantara kedua LPD tersebut, kami kembali mengerucutkan penelitian terhadap LPD
Desa Pakraman Denpasar. LPD Desa Pakraman Denpasar kian menunjukan
perkembangan semenjak bangkit dari tahun 2011 lalu. Salah satunya dengan
memberikan manfaat kepada desa adat dalam menujang aktivitas masyarakat. Hal ini
ditunjukan dengan LPD yang senantiasa memberikan manfaat berupa kontribusi
terhadap Masyarakat desa adat. Berikut ini kami lampirkan rincian laporan aktivitas dan
kontribusi LPD Desa Pakraman Denpasar: