Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEMINAR NASIONAL

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN BENDUNGAN 2019

PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI UNTUK PERHITUNGAN


PROGRESS GALIAN DAN TIMBUNAN TANAH PADA
PROYEK BENDUNGAN MARGATIGA

(Sub Tema : Teknologi Terbaru pada Survey dan Investigasi untuk Keberlanjutan
Bendungan)

Desain Model Bendungan Margatiga

NAMA :
1. RAKHMA DESTRIAN A M (031912781 )
2. AHMAD SIDIK (162210931)
3. FANDY DWI HERMAWAN (172006931 )

PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk.


PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................1

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................2

DAFTAR TABEL......................................................................................................................2

RINGKASAN (ABSTRAK)......................................................................................................3

BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................4

1.2 Maksud dan Tujuan ...........................................................................................................4

1.3 Manfaat .............................................................................................................................4

BAB 2. LANDASAN TEORI....................................................................................................5

2.1 Pesawat Tanpa Awak / Drone ...........................................................................................5

2.2 Fotogrametri ......................................................................................................................6

2.3 Perencanaan Foto Udara ...................................................................................................7

2.4 Agisoft PhotoScan ............................................................................................................8

BAB 3. PEMBAHASAN ...........................................................................................................9

3.1 Analisa Ketelitian Menggunakan Fotogrametri ................................................................9

3.2 Analisa Waktu .................................................................................................................12

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................13


DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................14

1
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. DJI Phantom 4 Pro Obsidian ....................................................................................6

Gambar 2.Workflow Fotogrametri ..............................................................................................6

Gambar 3.Tampilan samping (Wolf, 1993).................................................................................7

Gambar 4.Tampilan depan (Wolf, 1993).....................................................................................8

Gambar 5.Kontur pengambilan dengan hasil fotogrametri .........................................................9

Gambar 6.Foto Udara Galian Wingwall Kiri dan Bendungan Kiri...........................................10

Gambar 7.Cross Section Metode Drone Mapping ....................................................................10

Gambar 8.Cross Section Metode Teristris.................................................................................11

Gambar 9.Cross Section Kontur UAV ......................................................................................11


Gambar 10.Cross Section dengan Waterpass ............................................................................11

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Elevasi Eksisting ..................................................................................12

Tabel 2. Analisa Komparasi Pemetaan Teristris dan Drone Mapping ......................................12

2
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

RINGKASAN (ABSTRAK)

Hingga sampai saat ini, teknologi fotogrametri terus mengalami perkembangan, baik dalam segi
pengumpulan data maupun pemrosesannya. Hal ini ditandai dengan adanya teknik pengumpulan
data dengan wahana pesawat tanpa awak atau sering disebut Drone (Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) sebagai media pembawa sensor fotogrametri. Keuntungan penggunaan teknologi
tersebut adalah efektif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya untuk pemetaan pada daerah
dengan luasan tertentu, serta dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas, karena tinggi terbang
wahana ± 300 meter di atas permukaan laut sehingga pada saat pemotretan tidak mengalami
ganguan awan.
Dalam perkembangannya perangkat lunak fotogrametri terus mengalami perkembangan, pada
awalnya pemrosesan data fotogrametri dilakukan secara manual, saat ini proses dapat dilakukan
secara otomatis, salah satunya adalah perangkat lunak Agisoft PhotoScan. Perangkat lunak ini
dapat mengidentifikasi titik sekutu, mosaik, dan pembuatan DSM secara otomatis. Proses
kaliberasi kamera dan orientasi luar kamera juga dilakukan secara otomatis.
Pemanfaatan perangkat ini dilaksanakan di Proyek Pembangunan Bendungan Margatiga untuk
perhitungan progress galian dan timbunan tanah dengan proyek luasan ± 86 hektar. Perangkat
drone yang digunakan DJI Phantom 4 Pro Obsidian dan proses pengolahan menggunakan
perangkat lunak Agisoft PhotoScan. Proses yang dilakukan pada perangkat lunak yaitu:
alignment merupakan proses identifikasi titik sekutu secara otomatis, kalibrasi kamera untuk
menentukan orientasi dalam kamera,hitungan bundle adjustment untuk menentukan orientasi
luar kamera, pembuatan model geometri 3 dimensi, dan pemberian tekstur pada model. Setelah
tahap pembentukan tekstur dilakukan pada seluruh foto, tahap selanjutnya adalah pemberian
titik kontrol hasil pengukuran GPS geodeticHiper GA/GB secara radial. Sehingga diharapkan
dapat menggunakan metode ini dalam menghitung progress yang efektif dan efisien serta
pembuatan monitor pekerjaan dengan baik.

Kata Kunci : (Fotogrametri, Progress, Agisoft Photoscan)

3
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bidang konstruksi di era teknologi saat ini begitu pesatnya mencari inovasi – inovasi dan
perkembangan teknologi yang digunakan untuk melakukan sebagai penunjang pekerjaan
konstruksi. Inovasi – inovasi dan perkembangan teknologi yang diharapkan adalah
mempermudah dan mempercepat pekerjaan atau menciptakan keefisiensian dan
keefektifan dalam melaksanakan pekerjaan suatu pekerjaan konstruksi baik fisik maupun
administratif. Salah satu inovasi dan perkembangan yang dilakukan PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk. pada Proyek Pembangunan Bendungan Margatiga adalah dengan
memanfaatkan perkembangan pengolahan data fotogrametri untuk perhitungan progress
pekerjaan galian dan timbunan dengan menggunakan perangkat drone dan perangkat
lunak Agisoft perhitungan progress PhotoScan. Dengan memanfaatkan perangkat tersebut
diharapkan dapat menciptakan yang efisien dan efektif untuk pekerjaan galian dan
timbunan dan juga dapat melakukan monitoring pekerjaan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari studi pemanfaatkan pengolahan data fotogrametri pada
Proyek Pembangunan Bendungan Margatiga:
1.2.1 Mengetahui metode yang paling efektif dan efisien untuk perhitungan progress
pekerjaan galian dan timbunan.
1.2.2 Dapat memonitor pekerjaan galian dan timbunan sesuai dengan rencana pekerjaan.

1.3. Manfaat
Dengan adanya penerapan pengolahan data fotogrametri ini maka diharapkan dapat
menjadi metode yang dapat memberikan kemudahan dalam menghitung progress galian
dan timbunan, serta berharap metode seperti ini juga dapat diterapkan di proyek
bendungan lainnya.

4
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Pesawat Tanpa Awak / Drone


Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone serta dikenal dengan
istilah lain seperti Pesawat Udara Nik-Awak (PUNA) ataupun Remotely Piloted Aircraft
System (RPAS) adalah salah satu teknologi yang sedang mengalami perkembangan yang
pesat dan memiliki potensi yang sangat besar, baik untuk keperluan militer maupun
kepentingan sipil. Drone mampu mengendalikan dirinya sendiri menggunakan hukum
aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa
muatan baik senjata maupun muatan lainnya. Dahulu mungkin orang mengenal drone atau
pesawat tanpa awak digunakan oleh militer untuk memata-matai musuh di daerah konflik.
Sampai saat ini, drone memiliki banyak fungsi dalam berbagai layanan, seperti
dalam bidang sipil, biasanya pesawat tanpa awak atau UAV ini digunakan untuk:
 Melihat luas lahan dan kontur yang ada sehingga memudahkan dalam
perencanaan pembangunan lahan tersebut.
 Membantu pemerintah dalam membuat tata kota yang lebih teratur.
 Mengetahui luas lahan yang terbakar dalam kebakaran hutan.
 Menciptakan peta tambang 3 dimensi yang telah digarap dalam bidang
pertambangan.
Drone yang umum digunakan saat ini terbagi menjadi dua jenis yang penggunaannya
akan disesuaikan dengan jenis misi serta kebutuhan output dari pekerjaan yang dilakukan.
Drone yang digunakan yaitu tipe Multirotor. Multirotor merupakan drone yang memiliki
sistem propulsi berupa motor listrik berjumlah lebih dari satu buah. Jumlah motor tersebut
umumnya 4 buah (quadrotor), 6 buah (hexarotor), dan 8 buah (octorotor). Menggunakan
prinsip terbang rotary wing, dimana gaya angkat dihasilkan oleh baling-baling (propeller)
yang berputar. Drone jenis ini dapat take off dan landing secara vertical, serta dapat
mempertahankan posisinya di udara (terbang stasioner), sehingga banyak digunakan
untuk keperluan pengambilan gambar artistik maupun gambar detail. Multirotor
banyak digunakan pada industri perfilman, inspeksi, dan jasa antar barang (dellivery)

5
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

Gambat 1. DJI Phantom 4 Pro Obsidian


2.2. Fotogrametri
Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi
yang dapat dipercaya tentang suatu objek fisik dan keadaan di sekitarnya melalui
proses perekaman, pengamatan atau pengukuran dan interpretasi citra fotografis atau
rekaman gambar gelombang elektromagnetik. (Santoso, B, 2004), Definisi fotogrametri
di atas mencakup dua bidang kajian, yaitu :
1. Fotogrametri metrik. Fotogrametri metrik mempelajari pengukuran cermat
berdasarkan foto dan sumber informasi lain yang apda umumnya digunakan untuk
menentukan lokasi relatif titik-titik sehingga dapat diperoleh ukuran jarak, sudut, luas,
volume, elevasi, ukuran, dan bentuk objek. Fotogrametri metric banyak digunakan
dalam pembuatan peta planimetrik, peta topografi, peta geologi, kehutanan, pertanian,
pertanahan, dan lainnya.
2. Fotogrametri interpretatif. Fotogrametri interpretatif digunakan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa objek tersebut dengan cermat sesuai dengan
kegunaannya.

Gambat 2. Workflow Fotogrametri

6
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

2.3. Perencanaan Foto Udara


Pada pengambilan gambar foto udara dibutuhkan perencanaan yang baik mengenai
teknis pelaksanaan penerbangan untuk pemotretan udara . Hal tersebut antara lain adalah
penentuan tinggi terbang (Altitude), sidelap, dan overlap (Wolf, 1993). Kemudian satu
parameter lagi adalah area, yaitu cakupan wilayah yang akan dilakukan pemotretan foto
udara.
Penentuan jalur terbang merupakan tahapan dalam foto udara untuk menentukan jalur
pesawat akan bergerak melakukan pemotretan. Jalur terbang memiliki empat
parameter antara lain area, sidelap, overlap dan Altitude.
1. Area
Area merupakan wilayah yang akan dijadikan objek pemotretan udara. Range area
yang dijadikan objek pemotretan hendaknya mempertimbangkan kondisi di
lapangan dan daya jelajah dari pesawat udara.
2. Altitude
Altitude merupakan tinggi terbang. Semakin tinggi pesawat udara melakukan
pemotretan maka skala yang dihasilkan semakin besar, maka akan membuat jepretan
foto semakin sedikit.Namun, semakin tinggi ketinggian terbang drone maka akan
semakin rendah tingkat presisi pikselnya , sementara semakin tinggi.
3. Sidelap
Sidelap merupakan pertampalan kesamping. Apabila prosentase sidelap yang dipakai
semakin besar berarti pertampalan kesamping antar foto juga semakin besar. Dengan
demikian semakin besar prosentase sidelap maka akan semakin banyak jepretan foto
yang dihasilkan. visualisasi dari sidelap dapat dilihat pada gambar.
4. Overlap

Gambar 3. Tampalan samping (Wolf, 1993)


7
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

Overlap sama seperti sidelap, hanya saja frontlap merupakan pertampalan


kemuka. Apabila prosentase overlap yang dipakai semakin besar berarti pertampalan
kesamping antar foto juga semakin besar. Dengan demikian semakin besar prosentase
frontlap maka akan semakin banyak jepretan foto yang dihasilkan. visualisasi dari
overlap dapat dilihat pada gambar.

Gambar 4. Tampalan depan (Wolf, 1993)

2.4. Agisoft PhotoScan


Agisoft PhotoScan merupakan software yang digunakan untuk mengolah data foto udara
dan menghasilkan data spasial dalam bentuk 3D untuk kemudian dibuat menjadi peta
dengan berbagai macam tema dan dengan kualitas gambar resolusi tinggi. SGT (Sarana
Geospasial Terpadu) Geomedia telah beberapa kali mengerjakan pekerjaan foto udara
dengan UAV dan diolah menggunakan Agisoft.
]

8
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Analisa Ketelitian Menggunakan Fotogrametri


Untuk analisa hasil dari kesesuaian fotogrametri maka akan dibandingkan juga terhadap data
hasil teristris area tubuh bendungan, yaitu di galian bendungan kiri, wingwall kiri.

Keterangan :
A = Galian Bendungan Kiri
B = Galian Wingwall Kiri

Gambar 5. Kontur pengambilan dengan hasil fotogrametri

9
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

Gambar 6. Foto Udara Galian Wingwall Kiri dan Bendungan Kiri

1. Analisa Ketelitian Bendungan Kiri


Di lokasi bendungan kiri, contoh yang diambil untuk analisa ketelitian yaitu pada STA
0+050.
25
0+050
20 C
15
10
5
0
17.89
16.07

20.1
12.7

13.7

16.2
19.3

EXISTING
ELEVATIONS
40.1
18.3
37.6

19.2

7.5

0.0

9.2

OFFSET

Gambar 7. Cross Section Metode Drone Mapping

10
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

25 0+050
C
20
15
10
5
0

20.1
12.7

13.7
14.5
16.2

17.9
16.1
19.3
15.9

13.4
EXISTING
ELEVATIONS

40.1
18.3
37.6
32.9

19.2
14.9

7.5

0.0
5.7
9.2
OFFSET

Gambar 8. Cross Section Metode Teristris


2. Analisa Ketelitian Wingwall Kiri
Di lokasi Wing wall kiri, yang diambil untuk analisa ketelitian yaitu pada STA 0+121.13

0+121.13
C
20
15
10
5
0
15.88

17.03
18.4

16.0

17.5

EXISTING
ELEVATIONS
19.3

13.0
16.6
15.3

0.0

OFFSET

Gambar 9. Cross Section Kontur UAV

0+121.13
C
20
15
10
5
0
15.9
18.4

16.0

17.1
17.5

EXISTING
ELEVATIONS
19.3
15.3

13.0
16.6
0.0

OFFSET

Gambar 10. Cross Section dengan Waterpas

11
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

Tabel 1. Perbandingan Elevasi Eksisiting


Lokasi Teristris Drone Mapping Selisih
1. Bendungan Kiri

Elevasi Eksisting (m)


19.3 19.3 -
16.1 16.07 0.03
12.7 12.7 -
13.7 13.7 -
16.2 16.2 -
17.9 17.89 0.01
20.1 20.1 -
2. Wingwall Kiri

Elevasi Eksisting (m)


18.4 18.4 -

15.9 15.88 0.02

16 16 -

17.1 17.0 0.07


17.5 17.5 -

3.2. Analisa Waktu


Waktu yang diperlukan untuk pengambilan data topografi metode teristris sangat
dipengaruhi kondisi permukaan tanah, proyek Bendungan Margatiga mempunyai kondisi
permukaan tanah tidak rata dan banyak perkebunan sawit dan karet, sehingga pengambilan
data topografi memerlukan waktu yang lama.
Analisa waktu dan biaya akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Anlisa Komparasi Pemetaan Teristris dan Drone Mapping


No Uraian Pemetaan Teristris Drone Mapping
1 Ketelitian Data 5 mm 10 cm
KKV, KKH, Sudut,
- Konfigurasi Data GPS (GCP)
2 Data Pendukung Pemetaan Situasi
- Fotogrametri
Kapasitas Produksi
-Penagmbilan data 2 ha/hari - GCP = 5 titik/hr
3
- Foto Udara = 300 - 400 ha/hr
-Pengolahan data 1 hari 1 hari

12
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Metode pengukuran dan perhitungan volume galian dan timbunan dapat dengan
dilakukan dengan menggunakan pengolahan data fotogrametri dengan dengan efektif
dan efisien .
2. Dapat dilakukan monitor secara berkala progress serta melakukan evaluasi
produktifitas pekerjaan

4.2. Saran
Saran untuk penelitian yang akan mendatang adalah :
1. Perlu adanya pemasangan titik GCP untuk mengontrol skala pada foto
2. Perlu diterapkan untuk proyek-proyek bendungan agar dapat mendukung program
Indonesia 4.0

13
PEMBANGUNAN BENDUNGAN MARGATIGA

DAFTAR PUSTAKA

SGT Gramedia. Modul Agisoft PhotoScan,


(https://sgtgeomedia.com/detailpost/modul-agisoft-photosca)

Wolf, P., R. 1993, Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan Jauh, Penerjemah:
Gunadi, Gunawan, T., Zuharnen, Edisi kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Santoso, B., 2004, Review Fotogrametri I Bagian -2, Catatan Kuliah Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi
Bandung, Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai