Kami menyadari bahwa modul ini tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan terutama bagi pengembangan modul-modul lanjutan.
Tim Penyusun
Minimum:
Windows 7, 8, 10, Server 2008, Server 2012, 64 bits (PC or Mac computers using Boot
Camp).
Any CPU (Intel i5/ i7/ Xeon recommended).
Any GPU that is compatible with OpenGL 3.2. (integrated graphic cards Intel HD 4000 or
above).
Small projects (under 100 images at 14 MP): 4 GB RAM, 10 GB HDD Free Space.
Medium projects (between 100 and 500 images at 14 MP): 8 GB RAM, 20 GB HDD Free
Space.
Large projects (between 500 and 2000 images at 14 MP): 16 GB RAM, 40 GB HDD Free
Space.
Very Large projects (over 2000 images at 14 MP): 16 GB RAM, 80 GB HDD Free Space.
Direkomendasikan:
Windows 7, 8 64 bits.
CPU quad-core or hexa-core Intel i7/Xeon.
GeForce GPU compatible with OpenGL 3.2 and 2 GB RAM.
Hard disk: SSD.
Small projects (under 100 images at 14 MP): 8 GB RAM, 15 GB SSD Free Space.
Medium projects (between 100 and 500 images at 14 MP): 16GB RAM, 30 GB SSD Free
Space.
Large projects (over 500 images at 14 MP): 32 GB RAM, 60 GB SSD Free Space.
Very Large projects (over 2000 images at 14 MP): 32 GB RAM, 120 GB SSD Free Space.
Penggunaan Aplikasi Pix4D untuk Pemetaan Foto Udra Small Format ..... 1
1.1. Instalasi Software ............................................................................ 1
1.2. Langkah sebelum Memulai Sebuah Projek ..................................... 8
1.2.1. Merancang Rencana Akuisisi Foto ...................................... 9
1.2.2. Rencana Mendapatkan Foto Ideal ...................................... 10
1.2.2.1. Kasus Umum (General Case) ............................... 11
1.2.2.2. Kasus Khusus ....................................................... 14
1.2.2.3. Penerbangan Lebih dari Sekali ........................... 15
1.2.3. Ringkasan ............................................................................... 24
1.3. Langkah Membuat Sebuah Projek .................................................. 35
1.4. Proses .............................................................................................. 44
1.4.1. Langkah Initial Processing yang Telah Terpilih .................... 45
1.4.2. Langkah Pengolahan Point Cloud and Mesh ....................... 50
1.4.3. Proses Pembuatan DSM, Orthomosaic, dan Index ............. 51
1.4.3.1. Menggunakan rayCloud ...................................... 52
1.4.3.2. Menggunakan Mosaic Editor .............................. 53
1.4.3.3. Menggunakan Index Calculator .......................... 54
1.4.3.4. Mengunggah Project Files .................................. 55
1.4.3.5. Menggunakan Output File ke Software Lain ...... 56
1.4.4. Tampilan Pix4DMapper ....................................................... 59
1.4.4.1. Menu Bar ............................................................ 60
1.4.4.2. Toolbar ................................................................ 60
1.4.4.3. View Toolbar ....................................................... 62
3. Dalam The Pix4Dmapper Setup pop-up pada layar Welcome to the Pix4Dmapper
Setup Wizard klik Next >.
6. Klik Install.
9. Shortcut akan dibuat pada desktop Anda dan software akan terbuka secara
otomatis setelah pemasangan selesai.
11. Jika Anda sudah memiliki akun, masukan email dan passwordnya dan klik Login.
Catatan: Apabila sudah selesai, sebuah license diberikan ke akun Anda.
13. Pilih:
Start Pix4Dmapper Pro now to activate a 15-day trial.
Use Pix4Dmapper Discovery, to activate the limited version.
Choose a license that is already assigned to your account.
Peringatan: Dataset dengan kualitas yang kurang memadai berujung pada hasil yang
buruk atau mengalami gagal proses. Sehingga harus mengambil dataset baru.
Rencana selama pengambilan foto adalah untuk mendapatkan efek foto dengan hasil
maksimal, langkah pentingnya adalah didesain secara hati-hati.
Penting: Di bawah ini dijelaskan jalur pengambilan gambar berbeda yang dianjurkan dan
overlap pada kasus yang berbeda, meskipun hanya berlaku pada overlap level low. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, lebih disarankan untuk menggunakan overlap yang
direkomendasikan.
c. Rekonstruksi Gedung
Rekonstruksi gedung 3D membutuhkan rencana pengambilan foto yang spesifik, yaitu:
Pertama, terbang di sekeliling gedung dengan sudut pandang kamera sebesar
450.
Kedua dan ketiga kalinya terbang di sekeliling gedung dengan menaikan
ketinggian terbang dan menurunkan sudut pandang kamera pada setiap kali
terbangnya.
Catatan: Ketinggian terbang dalam mengambil foto sebaiknya tidak dinaikan lebih
dari dua kali pada penerbangan-penerbangan berikutnya. Perbedaan ketinggian
akan menyebabkan resolusi spasial yang berbeda pula.
Pix4Dmapper menghasilkan titik awan berkualitas tinggi untuk gambar
bangunan yang miring. Bagaimanapun, tidak ada orthomosaic yang dapat
dihasilkan jika template yang dipilih adalah model 3D.
Penting: Terpasang dari awal, Pix4Dmapper menghasilkan orthomosaic yang tersusun secara
parallel ke dalam (XY) pesawat. Dengan demikian, untuk menghasilkan penampakan dari
mosaic tersebut, tool orthoplane harus digunakan.
Bagian ini menyajikan beberapa uraian cara yang sulit untuk memetakan beberapa
kondisi dataran seperti salju, pasir, danau, dll.
b. Perairan
Permukaan air hampir secara visual tidak memiliki konten apapun dikarenakan area
alam yang luas. Refleksi sinar matahari pada air dan ombak tidak dapat dicocokan
dengan pasti secara visual.
c. Lautan
Lautan pun demikian, sangat tidak mungkin untuk direka ulang. Untuk mereka ulang
lautan dan perairan (sungai atau danau) pada setiap foto membutuhkan fitur tanah.
Terbang lebih tinggi dapat membantu memasukan fitur tanah.
d. Pemetaan Koridor
Pemetaan koridor seperti rel kereta api, jalan, atau sungai sedikitnya membutuhkan dua
jalur penerbangan. GCP tidak dibutuhkan, namun dapat digunakan untuk meningkatkan
georeferensi dan akurasi saat rekonstruki.
Untuk trek ganda, sangat dianjurkan untuk menggunakan setidaknya 85% ke depan dan
60% ke samping saat menimpa.
Sangat tidak mungkin untuk menggunakan foto dengan titik terendah atau foto miring
(dengan sudut pandang antara 0 sampai 450 mengarah pada kedua trek tersebut sampai
ke pusat koridor). Namun, pada dataran yang bidang dianjurkan untuk menggunakan
foto titik terendah.
Apabila rencana pengambilan foto trek ganda merasa tidak mungkin, rencana
pengambilan secara trek tunggal dapat dilakukan (Gambar 4) dengan penimpaan cukup
dengan 85% ke arah depan, dan GCP akan ditemui sepanjang jalur penerbangan zig-zag.
Untuk tampak muka bangunan, foto yang diambil harus berada di antara 10° dan 35°
dan tidak menunjuk ke dasar. Jika membutuhkan kedetailan yang cukup banyak, foto
area dan kondisi dataran harus digabungkan.
b. Rekonstruksi Interior 3D
Untuk rekonstruksi interior, sangat disarankan menggunakan gambar terestrial.
Tumpang tindih yang tinggi diperlukan (90%). Oleh karena itu, dianjurkan untuk
menggunakan lensa kamera fisheye. Manual Tie Points meningkatkan rekonstruksi dan
membantu untuk menyesuaikan model.
GSD adalah jarak antara dua konsekutif pixel di atas tanah. Hal ini mempengaruhi
akurasi dan kualitas hasil akhir serta rincian yang terlihat pada Orthomosaic akhir.
Ketinggian penerbangan (H) dibutuhkan untuk memenuhi GSD yang ada sehingga dapat
dihitung dan bergantung pada lebar fokus kamera, sensor kamera, dan ukuran foto
(pixel).
Jarak yang tertutupi pada permukaan tanah dari satu foto dengan arah lebar:
Dimana, DW = jarak yang terkover pada permukaan tanah dari satu foto dengan arah
lebar (footprint width)
imW = Lebar foto (pixel)
GSD = GSD yang diinginkan (cm/pixe)
Mengkombinasikan 2 persamaan tersebut, tinggi penerbangan :
Catatan: hasilnya akan berupa m, mempertimbangkan GSD yang berada dalam satuan cm/pixel
Contoh: Apabila ingin memenuhi overlap sejauh 75% dan GSD pada 5 cm/pixel, foto
tersebut harus memiliki tinggi 4000 pixel dan kecepatan UAV/pesawat 30 km/h = 8.33
m/s, terhadap persamaan (6) rate foto yang diperoleh harus 6 detik.
Bila lebar sensor kamera pada pesawat/UAV parallel terhadap arah penerbangan (long
dimension):
Catatan: Hasil yang dihasilkan berada pada satuan m, mempertimbangkan GSDnya agar
berada dalam satuan cm/pixel.
Kombinasikan persamaan (3) dan (8):
Selain itu, Pix4Dmapper juga mampu mengolah foto tanpa memperhatikan spesifikasi
spektral pada suatu kamera, sebagai contoh:
Kamera RGB
Kamera NIR
Kamera pendeteksi suhu (thermal)
Dll.
Setelan kamera:
Setting penstabilisasi harus dimatikan
Shutter/aperture/ISO harus otomatis
Jika foto blur atau terdapat noise maka setel shutter/aperture/ISO secara
manual
Pilih daya fokus manual pada infinity
Badan kamera:
Sesuai aturan: kamera yang lebih berat (resolusi pixel yang lebih tinggi) akan
memberikan hasil yang lebih baik tetapi membutuhkan platform (wadah) untuk terbang
dengan muatan yang lebih besar.
Kebanyakan pabrik lensa memberikan focal length (F35) yang setara dengan 35 mm.
Untuk mencari lensa fokal nyata:
FR=(F35*SWR)/34.6 (mm)
dimana: F35 = focal length that corresponds to 35 mm equivalent [mm]
FR= real focal length [mm]
SWR=the real sensor width [mm]
Untuk ketinggian yang sudah diregulasikan, lebih lebar pemandangan di lapangan (lensa
fokal kecil) maka lebih sedikit foto-foto yang diterima saat overlap. Hal ini bisa terjadi
jika rencana penerbangan dan kerapatan terbang tidak bisa diatur. Resolusi spasial akan
lebih tinggi pada kasus ini dan dapat diperoleh hasil yang lebih akurat.
Tips: Tetap gunakan fokus lensa fokal agar dihasilkan foto yang lebih tajam dan mengurangi
noise.
Sesuai aturan, kecepatan shutter harus dipastikan terlebih dahulu, ISO perlu diatur pada
nilai terendah sehingga tidak menimbulkan noise pada foto, dan aperture sebaiknya
diatur secara otomatis untuk mengatur tingkat varian keterangan dari pemandangan.
Jika pertukaran antara ketiga hal tersebut tidak juga berhasil, Anda dapat membuat foto
overexpose atau underexpose.
Kecepatan shutter harus dipasang pada medium speed (seperti yang diindikasikan:
antara 1/300 detik dan 1/800 detik ), namun pastikan harus cukup cepat agar tidak
menimbulkan blur. Jika lebih dari 5% foto blur secara arah, itu merupakan indikasi baik
dan kecepatan shutter harus dinaikan sedikit.
ISO seharusnya diatur serendah mungkin (minimal 100). Pengaturan ISO yang tinggi
secara umum akan menimbulkan noise pada foto dan menurunkan kualitas hasil yang
terproses secara drastis.
Nilai aperture minimal dan maksimal bergantung pada lensa. Aperture tinggi berarti
angka yang terendah, sebagai contoh f2,7 (dimana akan mengambil banyak cahaya). Jika
keduanya baik serta kecepatan shutter dan ISO sudah diatur, maka lebih baik untuk
meninggalkan aperture (f) dalam keadaan otomatis. Stabilisasi elektrik dan mekanikal
sebaiknya dimatikan karena mengganggu algoritma.
Peringatan: Jika GCP tidak bisa dipaksakan untuk digunakan, hasil akhirnya tidak akan
memiliki skala, orientasi, dan informasi mengenai posisi pasti. Untuk itu, elemen tersebut
tidak dadpat dijadikan ukuran, melainan overlay dan membandingkan dengan hasil
sebelumnya. Selain itu, semuanya dapat menghasilkan model 3D yang terbalik pada rayCloud.
b. Foto dengan Posisi yang Diketahui Menggunakan Kamera yang Terpasang dengan
Sistem Pematokan GPS
Sebagian besar, pabrik besar lebih menekankan pada GPS tagging. Panasonic, Sony, dan
Canon adalah contoh merek kamera terkenal yang dirilis pabrik. Sebagian besar, kamera
pabrikan tersebut menyimpan koordinat GPS pada foto EXIF data. Pix4Dmapper dapat
membaca informasi tersebut melalui EXIF data dan secara otomatis mengimport
geolocation foto ke software.
Peringatan: Jika rate refresh GPS lebih rendah daripada rate shooting foto, lebih dari satu foto
dinyatakan memiliki posisi GPS sama dan kemungkinan pengolahan akan gagal dan tidak
terkalibrasi secara tepat pada beberapa foto.
Informasi: Beberap logger sudah terdapat software geotagging foto. Jika tidak, data GPS dan
foto dapat disinkronkan menggunakan software di bawah ini:
GPicSync (gratis)
Geosetter (gratis)
RoboGeo (berbayar)
Daftar logger yang tersedia dirawat oleh OpenStreetMap.
Peringatan: Penggunaan GCP sangat dianjurkan ketika memroses projek tanpa geolokasi foto.
Jika tidak ada GCP yang digunakan, maka:
Hasil akhir tidak akan memiliki skala, orientasi, dan informasi posisi yang pasti. Oleh
karena itu, hasil tidak bisa digunakan untuk pengukuran, penimpaan (overlay), dan
perbandingan dengan hasil sebelumnya.
Hasilnya, model 3D akan terbalik pada rayCloud.
Rekonstruksi 3D mungkin tidak mempertahankan bentukan dari area yang disurvei.
GCP adalah titik yang telah diketahui koordinatnya pada area yang diinginkan. GCP
tersebut harus diukur terlebih dahulu dengan metode survei tradisional atau dengan
menggunakan sumber lain seperti LIDAR, peta yang sudah ada sebelumnya pada area
tersebut, atau Web Map Service. GCP tersebut tidak dianjurkan untuk pengolahan
menggunakan Pix4Dmapper, namun GCP akan meningkat secara signifikan melalui
akurasi. GCP dapat digunakan untuk check point sehingga mampu meyakinkan atau
memverifikasi akurasi dari hasil tersebut. Selain itu, GCP juga dapat digunakan untuk
kegiatan seperti:
Kegiatan yang menggunakan geolocation foto: GCP menaikan akurasi,
menempatkan model pada posisi yang tidak meleset di bumi, dan mengurangi
pergantian pada GPS dari meter menjadi centimeter.
Kegiatan yang tanpa menggunakan geolocation foto: GCP sangat dibutuhkan jika
tidak ada ouput berupa georeferensi. GCP akan menyekalakan,
mengorientasikan, dan memposisikan hasil akhirnya. GCP juga sangat berfungsi
sebagai komponen untuk menaikan akurasi relatif dari output itu sendiri, misal
rekonstukrsi model 3D.
Penting:
Minimum 3 GCP yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam akun rekonstruksi. Setiap satu titik
GCP harus diklik setidaknya dalam 2 foto. Minimum 5 GCP direkomendasikan. 5-10 GCP
biasanya sudah cukup, bahkan untuk projek yang besar. Banyak GCP yang tidak memberikan
kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan akurasi.
Namun jika topografinya kompleks atau rumit, maka GCP yang digunakan harus lebih banyak
lagi. Hal tersebut dimaksudkan agar rekonstruksi lebih akurat. Sangat dianjurkan untuk
menggunakan paling tidak 5 GCP, dari setiap GCP tersebut teridentifikasi 5 foto sehingga
memiminimalisir pengukuran yang tidak akurat dan membantu untuk mencari tahu
kesalahan yang mungkin muncul ketika memasukan GCP.
GCP seharusnya ditempatkan meskipun hanya pada lansekap untuk meminimalisir kesalahan
skala dan orientasi. Jangan menempatkan GCP pada tepi area karena yang muncul nantinya
hanya beberapa foto saja.
Distribusi GCP
Tidak lebih akurat dari 1/10 dari GSD. Misalnya, jika GSDnya 10 cm, maka akurasi
GCP tidak harus di bawah 1 cm, karena bisa ditandai pada foto dengan akurasi
tertentu.
Penting: Akurasi dari GCP harus diketahui untuk menitikan akurasi GCP dengan benar
(horizontal dan vertikal) pada pengolahan.
Peringatan:
Pastikan:
Nama projek tidak menggunakan karakter spesial.
Path projek yang akan dibuat tidak menggunakan karakter spesial.
Nama projek dan path harus di bawah 128 karakter.
Catatan: Jika wizard selesai, folder sudah diberi nama dan akan dibuat pada folder
yang sudah dipilih dan hasil akan disimpan ke dalam folder tersebut.
6. Pilih check box Use as Default Project Location untuk menyimpan semua projek
baru di folder yang terpilih.
7. Pada Project Type, tetap pada setelan default option New Project yang dipilih.
8. Klik Next.
2. Pada Select Images pop-up, arahkan ke folder yang sudah dipilih tempat
penyimpanan fotonya, kemudian pilih foto yang akan diimport (bisa memilih lebih
dari satu foto), klik Open.
Catatan:
Foto yang dapat diunggah sejenis *.jpg, *.jpeg, *.tif, atau *.tiff. Secara default, semua
format gambar yang didukung dapat dipilih. Untuk memfilter foto agar mengikuti
format tersebut maka ubah input format ke JPEG images (*.jpg,*.jpeg) atau ke TIFF
images (*.tif,*.tiff). Hal ini memungkinkan untuk memilih foto yang disimpan pada
folder yang berbeda. Setelah foto diimpor dari satu folder, klik add more images dari
folder yang lain.
New Project Wizard menampilkan Image Properties Window yang berisi 3 bagian:
Image Geolocation: Tetapkan sistem koordinat sesuai geolokasi foto. Impor/ekspor
koordinat, optional, orientasi foto dan/atau akurasi koordinat. Kemudian tetapkan
akurasi geolokasi foto.
Selected Camera Model: Setel dan konfigurasikan model kamera sesuai dengan foto.
Images Table: Menampilkan foto yang dipilih, serta grup, posisi, akurasi posisi, dan
orientasi dari setiap foto, dan jika foto diaktifkan atau tidak (maka foto yang diaktifkan
akan dimasukan ke dalam akun untuk diproses).
Catatan:
Mengkelompokan foto:
Ketika dalam sebuah projek terdapat foto dengan perbedaan spektral (RGB, NRGB, dll),
biasanya foto tersebut dikelompokkan secara otomatis. Jika tidak terkelompokkan
secara default maka kelompokkan secara manual.
Pada kasus ini satu orthomosaic dijadikan per kelompok.
Catatan: Secara default, output dan GCP coordinate system akan sama.
Secara default, satuannya adalah m (meter).
Jika foto memiliki geolocation, secara default, Auto detected akan terpilih dan
menampilkan UTM atau zona NAD83 yang sesuai pada foto. Jika tidak memiliki
geolocation, secara default, Arbitraty Coordinate System yang terpilih random.
2. Klik next
Catatan:
Berarti Processing Options Templates yang ada secara default
Berarti Processing Options Templates telah dibuat oleh user
Berarti Processing Options Templates (sudah ada secara default atau telah
dibuat oleh user) yang telah disunting namun tidak disimpan
1.4. PROSES
3. Pastikan bahwa: 1. Initial Processing sudah terpilih, 2. Point cloud and Mesh dan
3. DSM, Orthomosaic dan index tidak terpilh.
4. Klik Start
6. Geolocation Details
Jika menggunakan GCP, verifikasi kembali :
Semua GCP yang terambil pada akun (tidak termunculkan dengan adanya
warna merah pada Geolocation dan tabel GCP).
Semua GCP yang ditandai sudah diverifikasi.
Lingkaran hijau mewakili titik GCP 3D yang di proyeksikan ulang di dalam
lingkaran kuning yang mewakili GCP yang sudah ditandai.
4. Klik Start.
3. Pastikan bahwa 3. DSM, Orthomosaic dan Index sudah dipilih dan 1. Initial
Processing dan 2. Point Cloud and Mesh tidak dipilih.
4. Klik Start.
Setelah projek selesai diproses, beberapa kemungkinan yang akan digunakan untuk
memperoleh hasil:
Menggunakan rayCloud
Menggunakan Mosaic Editor
Menggunakan Index Calculator
Mengunggah Project Files
Menggunakan Output File ke Software Lain
Perbedaan opsi dalam item-item pada menu bar mungkin sudah hidup atau bahkan mati
tergantung pada status daripada project dan opsi yang dipilih.
1.4.4.2. Toolbar
Tombol-tombol yang berbeda dalam toolbar mungkin hidup atau mati tergantung pada
status project dan pilihan yang dipilih. Setiap tombol mempunyai action yang dapat
diakses melalui Menu bar dan dijelaskan secara lebih detail pada artikel berikutnya.
Tombol toolbar tersebut diantaranya:
Pada sisi kiri:
Project
Quality Report…
Reoptimize
Welcome
Map View
RayCloud
Mosaic Editor
Index Calculator
Processing
Log Output
Window yang tersedia, yaitu:
Processing Options…
Untuk menampilkan atau menyembunyikan view toolbar, pada Menu bar klik View >
Show View Toolbar.
Berdasarkan pada project yang dimuat/dibuat, opsi berbeda akan diaktifkan atau
dimatikan:
Penting: Pilihan ini menyimpan apapun perubahan yang telah dibuat semenjak project
tersebut terbuka dan tersimpan terakhir kali. Format *.p4d project akan terupdate dengan
project saat ini. Hal ini tidak berdampak pada file yang lain seperti file input atau file output.
Output akan termodifikasi/terbentuk hanya ketika pengolahan.
Penting: Jika nama projek atau jalur yang dipilih berbeda, pilihan ini akan menyimpan salinan
projek di lokasi baru menggunakan nama projek baru.
Sebuah file projek .p4d baru akan dibuat dan disimpan dengan informasi yang sama seperti
proyek ini. Setelah projek baru ini dibuat, perubahan apapun yang dibuat
dan disimpan dengan pilihan Save Project tidak akan disimpan dalam proyek asli. Hanya
proyek baru akan mencakup semua perubahan.
Split into Subprojects, Memperbolehkan user untuk secara otomatis terbagi into
subproject dengan membuat file .p4d yang berbeda. Setiap file .p4d terdapat foto
untuk subproject yang dibuat. Perbedaan penimpaan subproject, seluruh foto
akan muncul lebih dari satu subproject. Dengan mengklik Split into Subprojects
Split the Project into Sub projects pop-up akan membuka:
Penting: Semua Manual Tie Point, GCP, periksa tempat dan objek yang dibuat dalam projek
asli, karena akan disalin ke semua subproject yang dihasilkan.
Klik save untuk menyimpan perubahan tersebut lalu keluar, Discard untuk keluar tanpa
menyimpan dan cancel untuk tetap membiarkan software membuka.
Access: On the Menu bar, klik Process > Upload Project Files... (active once a
project has been loaded or created).
File Upload pop-up akan muncul, dimana user akan diperbolehkan untuk:
Mengunggah dan memroses project ke Pix4D Server
Mengunggah file ke Mapbox
Mengunggah file ke Sketchfab
Action button:
Close: Menutup window.
Catatan: Saat mengirim sebuah projek untuk Pix4Dmapper Support Team, tidak perlu memilih
Start Processing.
Catatan: Box akan teraktifkan bila file yang bersangkutan telah dibuat.
1.4.5.2. Progress
Pada bagian progress berisi:
Progress bar: Memunculkan status upload dalam persen.
Upload: Memperbolehkan user untuk mengunggah file yang dipilih ke cloud.
Cancel: Membatalkan upload.
Action button:
Close: tutup window
1.4.6.1. Account
Pada bagian ini akan menunjukan URL untuk masuk atau membuat (bebas biaya) akun
Sketchfab.
Catatan: Batas ukuran file yang dapat diimpor:
Basic (akun bebas): 50Mb per model.
Pro: 200Mb per model
Businerss: 500 Mb per model
Access: Pada Menu Bar, klik Project > Image Properties Editor
Access: Melalui new Project wizard; ketika Membuat new project setelah memuat
foto
Image Geolocation: Pilih sistem koordinat khusus foto dengan geolocation.
Impor/ekspor koordinat dan (opsi saja), orientasi foto serta akurasi dari koordinat
tersebut. Pilih akurasi dari geolocation tersebut.
Selected Camera Model: Pilih dan atur model kamera yang terasosiasi dengan foto.
Images Table: Menampilkan foto yang dipilih, baik setiap grup foto, akurasi posisi,
orientasi serta jika foto diaktifkan atau tidak (suatu image diaktifkan akan
diperhitungkan untuk diproses).
Access: Melalui New Project wizard: Ketika membuat project baru setelah memuat
foto
Bila kurang dari 3 foto yang tergeolokasikan, hasilnya menjadi kurang presisi dari
yang diharapkan.
Terdapat 3 pilihan:
Standard: Sangat membantu ketika ada foto yang geolokasinya sangat akurat.
Atur angka ke:
Accuracy Horz: 5 (m atau ft)
Accurazy Vert: 10 (m atau ft)
Low: Sangat membantu kegita ada foto yang geolocationnya tidak akurat. Atur
angka ke:
Accuracy Horz: 50 (m atau ft)
Accurazy Vert: 100 (m atau ft)
Custom: Memperbolehkan user untuk menyetel angka atau menyunting setiap
satu per satu foto dari grup foto.
Semakin tinggi akurasi (m atau ft), maka semakin rendah pengaruh koordinat foto yang
dimiliki pada Initial Processing ketika dibandingkan dengan foto yang lain atau GCP
dengan satuan angka akurasi terendah (m atau ft). Akurasi sebaiknya di antara 0.001
dan 10’000.
Peringatan: Akurasi harus pada satuan meter atau kaki mengikuti sistem koordinat
Untuk menyunting akurasi satu foto, double klik pada cell tersebut dan masukan angka
yang baru. Info lebih lanjut mengenai menyunting akurasi foto lebih dari satu, silakan
melihat: Actions on the table.
Access Melalui New project wizard: Ketika membuat project baru, Image
Properties Window akan muncul setelah memuat foto
Catatan: Bagian model kamera terpilih akan digunakan untuk menggambarkan model kamera
mengikuti foto yang terambil tersebut.
Selected Camera Model merupakan bagian yang menggambarkan model kamera yang
terkait dengan gambar.
Model kamera menunjukan valid, jika diterima dari database Pix4DMapper, dari
database model kamera user, dari projek file, dari foto EXIF, maupun informasi
yang memang ada di data.
Di sebelah kanan status indikator, ada ikon yang menggambarkan sumber model
kamera:
Model kamera terambil dari database model kamera dari Pix4DMapper.
Model kamera terambil dari databse model kamera dari Pix4DMapper dengan
angka yang tersunting user.
Model kamera terambil dari data foto EXIF dan ketika model kamera tidak ada
pada database user ataupun pada database Pix4DMapper dan ada informasi yang
valid pada data EXIF.
Model kamera terambil dari .p4d project file ketika.p4d terbuka namun model
kamera tidak ada di Pix4DMapper atau dari database user.
Selain status indikator yang muncul, muncul juga Exif ID (CameraModel_
FocalLength_ResolutionWidthxResolutionHeight) dan konfigurasi band.
Pada sisi kanan dari bagian Selected Camera Model terdapat tombong berikut:
Edit: Membuka Pop-up Edit Model Kamera, dimana user dapat menyunting model
kamera yang bersangkutan.
Assign: Muncul lebih dari satu model kamera yang terdeteksi. Dengan
mengkliknya, model kamera bersangkutan akan tertandai dengan model kamera
yang terdeteksi dengan kesamaan lebar dan tinggi foto.
Access Melalui New project wizard: Ketika membuat project baru, Image
Properties Window akan muncul setelah memuat foto pada bagian Selected
Camera Model, klik edit
Window Edit Camera Model digunakan untuk mencari tahu atau mengedit model
kamera.
Model kamera dapat disetel ke perspective atau lensa lebar (fisheye).
b. Camera Model
Klik drop-down list untuk menampilkan model kamera yang tersedia. Drop-down hanya
akan menampilkan model kamera dengan kesamaan lebar dan panjang foto sesuai yang
terdeteksi EXIF ID. Drop-down list menampilkan kamera dengan perspektif lensa, jika
perspektif lensa terpilh, maka kemudian akan memunculkan model kamera yang
menggunakan lensa fisheye jika lensa fisheye terpilih.
Catatan: Tidak ada informasi yang ditampilkan jika tidak ada model kamera dengan lebar
gambar dan tinggi yang sama.
Setiap konfigurasi ini akan memunculkan informasi untuk setiap satu konfigurasi band:
Default: Menampilkan konfigurasi band mana yang terpilih secara default ketika
menggunakan model kamera yang sudah dipilih.
Bands Number: Jumlah band dari model kamera.
Name: Nama dari konfigurasi band, double klik pada sel untuk menyunting nama
lalu pilih action button:
Add: Membuka pop-up band configuration window untuk menambahkan
konfigurasi band baru.
Untuk menyunting nilai pixel, pilih radio button pada sisi kiri dari width images
pada text box tersebut. Untuk menyunting pada satuan millimeter, pilih radio
button pada kiri sensor (mm) di dalam text box tersebut.
Untuk mengedit nilai-nilai dalam pixel, pilih tombol radio di sebelah kiri lebar
Gambar [piksel] kotak teks. Untuk mengedit nilai dalam milimeter, pilih tombol
radio di sebelah kiri kotak teks lebar Sensor [mm].
Access: Pada Menu bar, klik Project > Image Properties Editor...
Akses Melalui wizard New Project: Ketika membuat sebuah proyek baru, Gambar
jendela Properties muncul setelah memuat gambar.
Tabel ini digunakan untuk menggambarkan dan mengedit informasi dan status gambar
yang digunakan untuk proyek tersebut.
Catatan: Foto yang tidak ternyalakan tidak terhapus dari project melainkan foto hanya tidak
digunakan untuk selanjutnya.
Image
Kolom ini menunjukan nama dari semua foto dan tidak dapat disunting.
Group
Ketika memroses foto yang merupakan kepunyaan dari grup yang berbeda, semua
foto akan terproses secara bersamaan, dan membentuk:
1. Satu point cloud dari tie point otomatis untuk seluruh projek. Warna tie point
otomatis akan tercampur: beberapa point akan mengambil dari foto RGB dan
lainnya terambil dari foto NRGB.
2. Satu point cloud terpadatkan pada setiap grup.
3. Satu DSM untuk seluruh projek.
4. Satu orthomosaic per grup.
Penting: Foto diambil dari kamera yang sama selama penerbangan yang berbeda seharusnya
tidak dikelompokan pada gurp berbeda, kecuala membutuhkan untuk pembentukan
orthomosaic berbeda setiap datanya.
Secara default foto dengan nomor sama dan tipe band yang dengan pixel yang sama
akan dikelompokan menjadi group1. Foto dengan band berbeda dan jenis pixelnya akan
digrupkan ke dalam grup2, grup3, etc. Untuk mengubah kelompok dari satu foto, double
klik pada cell bersangkutan dan sunting grup tersebut.
Penting: Ketika memiliki lebih dari satu grup, file Google seperti google Maps title dan *.kml
hanya dibentuk bila satu dari grup tersebut ternamai dengan RGB (huruf besar). Maka file
Google akan dibentuk hanya pada grup ini saja.
Catatan: model kamera hanya dapat dipilih diantara list model kamera yang terdeteksi untuk
project tersebut.
First Coordinate
Koordinat pertama adalah:
Latitude (degree): Jika sistem koordinat dari foto adalah geographic
coordinate system.
X (m): Jika system koordinat dari foto adalah sistem koordinat yang
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah meter.
X (feet): Bila sistem koordinat dari foto ada adalah sistem koordinat yang
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah feet.
Local X (m): Bila sistem koordinat terlah terdefinisikan oleh user (local
coordinate system). Satuannya adalah meter.
Catatan: Bila tidak terdapat foto geolocation yang telah terimport maka nilai dari cell
tersebut adalah nol (0.000).
Second Coordinate
Koordinat kedua adalah:
Longtitude (degree): bila system koordinat dari foto gcs.
Y (m): bila system koordinat dari foto yang system koordinatnya
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah meter.
Y (feet): bila system koordinat dari foto yang system koordinatnya
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah feet.
Local Y (m): bila system koordinat terlah terdefinisikan oleh user local (local
coordinate system). Satuannya adalah meter.
Kolom koordinat akan terisi:
Ketika mengimport koordinat dari foto data EXIF bila informasinya ada.
Ketika mengimport koordinat dari file foto geolocation.
Ketika secara manual menyunting tabel: double klik pada cell tersebut dan
masukan koordinatnya.
Third Coordinate
Koordinat ketiga adalah:
Longtitude (degree): bila system koordinat dari foto gcs.
Z (m): bila system koordinat dari foto yang system koordinatnya
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah meter.
Z (feet): bila system koordinat dari foto yang system koordinatnya
terkonfirmasi pada project. Satuannya adalah feet.
Catatan: bila tidak terdapat foto geolocation yang telah diimportkan maka nilai dari cell
tersebut adalah nol (0.000).
Perhatian:
Koordinat Z harus pada satuan yang sama seperti koordinat (XY) dalam satuan (meter atau
feet). Semua koordinat foto geolocation harus menerima system koordinat yang sama.
Accuracy Horz
Mendefinisikan nilai akurasi horizontal. Akurasi horizontal mengacu kepada
sistem kordinat pertama dan kedua pada foto.
Very accurate image geolocation (latitude, longtitude, atau X, Y)
coordinates: nilai akurasi rendah.
Non accurate image geolocation (latitude, longtitude atau X, Y) coordinates:
nilai akurasi tinggi.
Semakin tinggi nilai akurasi, maka semakin rendah dampak dari koordinat foto
yang didapat pada Initial Processing, dibandingkan foto yang lain atau GCPs
dengan nilai akurasi rendah. Nilai akurasi ini berada diantara 0.001 dan 10’000.
Perhatian: akurasi horizontal harus pada satuan meter atau feet mengikuti pada
system koordinat yang dipilih.
Perhatian: akurasi horizontal harus pada satuan meter atau feet mengikuti pada
sistem koordinat yang dipilih.
Untuk menyunting akurasi vertikal dari satu foto, double klik pada cell yang
bersangkutan dan masukan nilai baru. Untuk info lebih lanjut mengenai
penyuntingan akurasi vertikal lebih dari satu foto, lihat Actions on the table.
Omega
Omega (ω) merupakan rotasi pada seputaran X-axis dalam satuan derajat. Kolom
rotasi berisi:
Ketika mengimport angle dari file foto geolocation.
Ketika menyunting secara manual pada tabel: double klik pada cell
bersangkutan dan masukan anglenya.
Nilai ini adalah opsional saja sesuai pada Pix4DMapper tidak mengharuskan
orientasi dari kamera ketika harus memroses project. Untuk info lebih lanjut
mengenai bagaimana Pix4DMapper mengartikan omega – Phi – arah Kappa.
Phi
Phi (φ) merupakan rotasi pada seputaran Y-axis dalam satuan derajat. Kolom
rotasi berisi:
Ketika mengimport angle dari file foto geolocation.
Kappa
Kappa (κ) merupakan rotasi pada seputaran Z-axis dalam satuan derajat. Kolom
rotasi berisi:
Ketika mengimport angle dari file foto geolocation.
Ketika menyunting secara manual pada tabel: double klik pada cell
bersangkutan dan masukan anglenya.
Nilai ini adalah opsional saja sesuai pada Pix4DMapper tidak mengharuskan
orientasi dari kamera ketika harus memroses project. Untuk info lebih lanjut
mengenai bagaimana Pix4DMapper mengartikan omega – Phi – arah Kappa.
Datum: Menjelaskan datum yang terpilih. Secara default yang dipilih adalah
system koordinat dari WGS 1984.
Coordinate system: Menyajikan foto system koordinat yang dipilih
Access: Pada Menu bar, klik Project > GCP/MTP Manager, on the GCP/MTP Table
section, klik Import GCP.
Pada Menu Bar klik project > GCP/MTP Manager, pada GCP/MTP Table klik Import GCP
Pix4DMapper dapat mengimpor file dengan koordinat pada GCPs.
Ketika mengklik import GCP, Pop up tersebut akan muncul:
Action button:
Browse: Membuka select GCP File, window navigasi digunakan untuk mencari dan
memilih file untuk diimport.
Access: Pada Menu bar, klik Project > GCP/MTP Manager, pada GCP/MTP Table,
klik Add Point.
Tombol ini digunakan untuk menambahkan GCPs/MTPs/Check Point secara manual satu
per satu.
Catatan: Sebelum menambahkan points, sstem koordinat harus terdefinisikan terlebih
dahulu.
Perhatian: Semua GCP/MTP/Check Points harus terdefinisikan pada system koordinat yang
sama.
Add Points Button ini memperbolehkan user untuk menambahkan new point pada
GCP/MTP Table. Tipe pada Manual Tie Point tersetel secara manual. Label secara
otomatis terbentuk dan dimulai dengan starts “mtp” mengkuti angka yang naik dengan
angka dari points yang ditambahkan (contoh: mtp1, mtp2, mtp3, seterusnya). Label
secara otomatis terbentuk ketika menambahkan point pada GCP/MTP Manager dengan
menekan Add Point button atau ketika menambahkan point atau objek pada rayCloud.
Jenis point dapat diubah dengan mengklik dua kali pada Type Cell dan memilih jenis yang
diinginkan.
Acces: Pada Menu bar klik Project > GCP/MTP Manager pada GCP/MTP Table klik
remove Points.
Ketika mengklik Remove Points the GCP/MTP/Check Point yang ditampilkan pada
GCP/MTP Table dapat dihapus. Satu atau beberapa titik dapat dipilih
dari GCP/MTP Tabel dan dihapus dengan mengklik Remove Point.
Perhatian: Zoom level pada GCPs/Manual Tie Points yang tertandai memiliki dampak pada
GCP/Manual Tie Points error yang ada pada Quality Report. Biasanya lebih tinggi level zoom,
akan lebih presisi GCP/Manual Tie Points yang tertandai. GCPs/Manual Tie Points ini akan
memiliki dampak lebih besar pada rekonstruksi model daripada GCPs/Manual Tie Points yang
tertandai dengan level zoom yang rendah. Kekeliruan/kesalahan nilai akan lebih kecil dari
yang diharapkan untuk GCPs/Manual Tie Points tersebut. Seperti contoh ketika GCPs/Manual
Tie Points tertandai tanpa menzooming fotonya, GCP/Manual Tie Points error akan 10 kali
lebih besar daripada yang tertandai dengan menzooming foto.
Ketika mengklik Import Marks, Pilih Select Import Image Marks File dengan pop-up yang
muncul:
Perhatian: Zoom level pada GCPs/Manual Tie Points yang tertandai memiliki dampak pada
GCP/Manual Tie Points error yang ada pada Quality Report. Biasanya lebih tinggi level zoom,
akan lebih presisi GCP/Manual Tie Points yang tertandai. GCPs/Manual Tie Points ini akan
memiliki dampak lebih besar pada rekonstruksi model daripada GCPs/Manual Tie Points yang
tertandai dengan level zoom yang rendah. Kekeliruan/kesalahan nilai akan lebih kecil dari
yang diharapkan untuk GCPs/Manual Tie Points tersebut. Seperti contoh ketika GCPs/Manual
Tie Points tertandai tanpa menzooming fotonya, GCP/Manual Tie Points error akan 10 kali
lebih besar daripada yang tertandai dengan menzooming foto.
Mark’s Zoom Level Check Box: Eksport level zoom pada GCPs/Manual Tie Points yang
tertandai pada foto.
Image Directory chehcbox: Mengeksport directory dari foto.
Data Separator: menyetel character yang digunakan untuk membagi nilai dari file
tersebut. List dropdown yang memiliki posi sebagai berikut:
Comma
Semicolon
Tab
Space
Save
Cancel
Acces: Pada Menu bar klik Project > GCP/MTP Manager, maka window akan
membuka GCP/MTP Manager. Pada bagian GPC/MTP Editor pilih Basic Editor
Basic GCP/MTP Editor memiliki 3 bagian:
GCP/MTP Tabel: Untuk menyunting nilai dan status GCPs/Manual Tie
Points/Check Points.
Images: List semua foto.
Preview: Melihat GCPs/Manual Tie Points/Check Points yang tertandai pada foto.
Action buttons:
GCP/MTP Manager: Menutup Basic GCP/MTP Editor dan kembali ke GCP/MTP
Manager.
OK: Mengkonfirmasi perubahan.
Cancel: Tidak menyimpan perubahan apapun dan keluar dari pop-up.
Help: Membuka instruksi help Pix4DMapper.
Bagian ini memperbolehkan user untuk melihat GCP/Manual Tie Points. Check Point,
nilai, dan statusnya.
Di sebelah title GCP/MTP Tabel, sistem koordinat dari GCP akan dimunculkan. Pada
bagian ini mengandung Ground Control Points Table yang dimunculkan pada semua
GCPs project secara bersamaan dengan propertiesnya.
Catatan: foto yang non geolocated akan muncul pada daftar paling bawah Sort Images by
Distance to The Marked Images
Catatan: foto yang non geolocated akan muncul pada daftar paling bawah
Access: pada Menu bar, klik Project > GCP/MTP Manager, window akan
memunculkan GCP/MTP Manager. Lalu pada bagian GCP/MTP Editor, klik Basic
Editor
Bagian ini digunakan untuk menandai GCP/MTP/Check Point pada foto.
Penting: Setiap point butuh untuk ditandai setidak-tidaknya 2 foto yang diambil dari akun
untuk diproses. Sangat direkomendasikan untuk menandai setiap foto paling tidak 4-5 foto.
Penting: Zoom level pada GCPs/Manual Tie Points yang tertandai memiliki dampak pada
GCP/Manual Tie Points error yang ada pada Quality Report. Biasanya lebih tinggi level zoom,
akan lebih presisi GCP/Manual Tie Points yang tertandai. GCPs/Manual Tie Points ini akan
memiliki dampak lebih besar pada rekonstruksi model daripada GCPs/Manual Tie Points yang
tertandai dengan level zoom yang rendah. Kekeliruan/kesalahan nilai akan lebih kecil dari
yang diharapkan untuk GCPs/Manual Tie Points tersebut. Seperti contoh ketika GCPs/Manual
Tie Points tertandai tanpa menzooming fotonya, GCP/Manual Tie Points error akan 10 kali
lebih besar daripada yang tertandai dengan menzooming foto.
Access: pada Menu bar klik Project > Select Output Coordinate System
Penting: output system koordinat tidak dibutuhkan pada foto dengan geolocation sama atau
pada sisten koordinat GCP. Secara default, output dari system koordinat akan sama dari
system koordinat GCPs. Bila GCPs tidak digunakan, maka akan tetap sama dengan system
koordinat pada geolocation foto. Bila system koordinatnya adalah WGS84, outputnya akan
mengikuti UTM zone.
Bila kurang dari foto yang tergeolokasikan dan kurang dari 3 GCP yang teridentifikasi, maka
outputnya tersetel “Arbitrary”.
Access: Pada the Menu bar, klik Process > Reoptimize (enabled once step 1. Initial
Processing has been completed).
Beberap file output terkoneksi dengan file output yang terdapat panah. Panah ini
menunjukkan ketergantungan antara output file berbeda. Apabila initial output tidak
dipilih, maka file lainnya yang berkaitan tidak akan dikerjakan dan mati.
Access: Pada menu bar, klik Process > Generate Quality Report (diaktifkan setelah
langkah 1. Initial Processing selesai).
Penting: Tambahkan GCP, Manual Tie points, Check points, mengubah sistem koordinat,
mengaktifkan/tidak mengaktifkan gambar, menjalankan pilihan Rematch and Optimize
diterapkan sebelum menghasilkan Quality Report baru.
Access: Pada menu bar, klik Process > Save Undistorted Images (aktif otomatis
setelah langkah 1. Initial Processing dilengkapi).
Access: Pada menu bar, klik Process > Run Terrain /Object Point Cloud Classification
(beta) (aktif otomatis setelah langkah 2. Point Cloud and Mesh dilengkapi).
Penting: Secara default, Terrain/Object Point Cloud Classification tidak dihitung selama
proses langkah 2. Point Cloud and Mesh.
Proses ini menghitung Point Cloud Classification dengan menggunakan densified point
cloud yang dihasilkan selama langkah 2. Point Cloud and Mesh. Titik yang terhapus tidak
diambil ke akun. Proses ini mengklasifikasi beberapa poin menjadi grup Terrain/Objects:
Terrain: terdiri dari titik terrain
Objects: terdiri dari titik objek.
Ini memungkinkan untuk mengatur parameter klasifikasi, tersedia pada pilihan proses.
Penting: Hal ini memungkinkan untuk mengedit hitungan Terrain/Objects classification dan
memindahkan titik-titik dari dari satu grup ke yang lainnya, menghapus, memindahkan ke
grup baru, dll.
Catatan: Point group Terrain yang ada, mungkin menghasilkan sebuah DTM (beta).
Access: Pada menu bar, klik Process > Generate 3D Textured Mesh (aktif setelah
langkah 2. Point Cloud and Mesh dilengkapi).
Penting: 3D Textured Mesh tidak dapat menghasilkan ketika memilih Use Semi-Global Global
Matching (beta). Pilihan ini tersedia Pada menu bar dengan mengklik Process > Processing
Options memilih proses langkah 2. Point Cloud and Mesh, dan memilih tab Add-ons.
3D Textured Mesh
Access: Pada menu bar, klik Process > Generate DTM (beta) (aktif setelah langkah
2. Point Cloud and Mesh sudah lengkap dan terdapat point group Terrain dan
berisi beberapa titik.
Catatan: point group Terrain bisa menghasilkan secara otomatis dengan menjalankan Run
Terrain/Object Point Cloud Classification (beta).
Proses ini menghasilkan sebuah DTM dengan menggunakan beberapa titik dari Terrain
Point Group.
Access: Pada menu bar, klik Process > Import Point Cloud for DSM Generation.
(aktif setelah langkah 1. Initial Processing sudah dilengkapi).
Proses ini mengizinkan user untuk mengimpor point cloud untuk menghasilkan DSM dan
orthomosaic. Setelah point cloud selesai diimpor, langkah 3. DSM, Orthomosaic and
Index harus dimulai untuk menghasilkan DSM dan orthomosaic.
Hal ini membuka Select Point Cloud pop-up, yang mengizinkan untuk mengarahkan ke
path dimana point cloud hasil impor disimpan dan memilihnya.
Format yang diterima antara lain:
.xyz
.las
.laz
Peringatan: External point cloud sangat membutuhkan sistem koordinat yang sama
sebagai output dari sistem koordinat. Jika langkah 3. DSM Orthomosaic dan Index sudah
selesai untuk projek ini, hasilnya ditulis kembali saat menjalankan tahapan tersebut.
Hasilnya perlu disimpan oleh user untuk menjaga tidak kehilangan projek.
Penting: Point Cloud yang diimpor tidak divisualisasikan dalam rayCloud. Jika langkah 2.
Point Cloud and Mesh sudah selesai, hasilnya tidak digunakan untuk DSM dan generasi
Orthomosaic.
Point Cloud yang diimpor akan digunakan untuk menghasilkan DSM.
Gambar asli diproyeksikan ke DSM untuk menghasilkan Orthomosaic.
Access: Pada menu bar, klik Process > Generate Contour Lines (aktif setelah
langkah 3. DSM, Orthomosaic dan Index selesai, dan jika ada format Contour
Lines, pilih dalam processing options).
Penting: Contour Lines berwarna abu-abu jika pilihan untuk menggabungkan tiles of Raster
DSM rusak.
Catatan: Jika garis kontur dengan Elevation Interval yang sama sudah dihasilkan, maka
kemudian akan ditimpa. Jika pilihan proses garis kontur sudah dikonfigurasi ketika
menjalankan langkah 3. DSM, Orthomosaic dan Index, garis kontur, maka akan dihasilkan
secara otomatis ketika menjalankan tahapan 3.
Access: Pada menu bar, klik Process > Send Elevation Data (DSM) to eMotion.
Hanya tersedia ketika senseFly eMotion diinstall pada perangkat yang sama dan
setelah langkah 2. Point Cloud and Mesh selesai.
Penting: DSM terkirim ke eMotion tidak sama seperti DSM yang dihasilkan selama langkah 3.
DSM, Orthomosaic dan Index. Resolusi DSM terkirim ke eMotion diatur hingga 100 cm.
Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan DSM yang akan terkirim ke eMotion hanya jika
output sistem koordinat tidak diatur sembarangan.
Tinggi DSM yang akan terkirim ke eMotion akan sesuai dengan ke ellipsoid. Jika sistem
koordinat vertikal ke geoid model, sebuah konversi akan mengambil tempat.
Access: Pada menu bar, klik Process > Send Map to eMotion. Hanya tersedia jika
Sensefly eMotion dipasang pada perangkat yang sama, langkah ke-2. Point Cloud
and Mesh selesai, dan Orthomosaic pada langkah 3. DSM, Orthomosaic dan Index
akan dihasilkan.
Penting: Hal ini akan menghasilkan Map yang akan terkirim ke eMotion hanya jika output
sistem koordinat tidak diatur sembarangan.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, Processing Options pop-
up muncul.
Mengizinkan user untuk mengubah pilihan proses dan memilih apa yang akan
ditampilkan Quality Report. Berisi 2 bagian:
Keypoints Image Scale: mengizinkan user untuk menetapkan ukuran gambar yang
digunakan untuk mengekstrak keypoints.
Quality Report: mengizinkan user untuk memilih apa yang akan Quality Report
tampilkan.
Quality Report
Mengizinkan user untuk memilih Quality Report yang akan tampilkan.
Menghasilkan Orthomosaic Preview dalam Quality Report: Quality Report
menampilkan DSM resolusi rendah dan Orthomosaic, untuk menghasilkan
elemen-elemen tersebut, generasi Quality Report membutuhkan waktu lebih
lama. Menonaktifkan pilihan ini, generasi Quality Report akan lebih cepat.
Catatan: Saat mengolah gambar yang dimiliki dari beberapa grup, semnua gambar diproses
secara bersamaan, membuat hanya satu DSM untuk seluruh project/kegiatan, namun
membuat satu orthomosaic per grup menggunakan gambar-gambar yang terasosiasi dengan
grup tersebut.
Akses: Pada menu bar, klik Process > Processing Option. Processing Option pop-up
akan muncul. Klik 1. Initial Processing. Secara default, hanya untuk memunculkan
General tab. Pilih Advanced Box untuk menunjukan Matching Tab.
Penting: Nomor yang lebih tinggi dari kecocokan akan meningkatkan waktu dan kualitas
pengolahan, dan memungkinkan diperoleh hasil dataset dengan kualitas rendah yang gagal
dengan pilihan kecocokan default.
Contoh: Untuk Relative Distance Between Consecutive Images = 5 dan jarak rata-rata antar
gambar berurutan = 2 m.
Pix4Dmapper akan memiliki jarak rata-rata 5 (2*5 = 10 m). Ini membuat sphere dengan pusat
gambar dan radius 10 m dan akan mencocokan gambar ini dengan semua gambar lain
termasuk sphere.
Matching strategy
Mengizinkan user untuk menentukan bagaimana gambar dicocokan:
Gunakan Geometrically Verified Matching: lebih lambat tapi lebih kuat. Jika tidak
dipilih, kecocokan yang didirikan hanya menggunakan konten gambar. Jika dipilih,
posisi kamera relatif juga diperhitungkan untuk membuang kecocokan geometrik
yang tidak realistis.
Berguna ketika banyak fitur serupa yang hadir di semua projek: Baris tanaman
dalam bidang pertanian, sudut jendela pada bangunan, dll.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop-up Processing Options
muncul. Klik 1. Initial Processing. Secara default, hanya tab General yang muncul.
Pada tombol kiri, pilih Advanced Box ke tampilan tab yang lain.
Calibration
Membolehkan user untuk memilih bagaimana parameter internal dan eksternal kamera
dipotimalkan.
Tahapan pengoptimalan terdiri dari menjalankan Automatic Aerial Triangulation (AAT),
Bundle Block Adjustment (BBA), dan kalibrasi kamera hingga rekonstruksi optimal
dicapai:
Cara Kalibrasi.
Standar (default).
Alternative: Dioptimalkan untuk foto udara nadir dengan geolocation yang akurat
dan konten tekstur rendah, serta untuk medan yang relatif datar, misalnya
lapangan.
Accurate Geolocation and Orientation: Dioptimalkan untuk projek dengan
geolocation dan orientasi gambar yang sangat akurat. Cara kalibrasi ini
membutuhkan semua gambar untuk digeolokasikan dan diorientasi.
Camera Optimization: Pilihan ini mendefinisikan parameter kamera yang
dioptimalkan.
Internal Parameters Optimization: Mendefinisikan parameter internal kamera
yang model kameranya dioptimalkan.
All (default): Mengoptimalkan semua parameter kamera internal. Kamera kecil
seperti yang digunakan UAV, jauh lebih sensitif terhadap suhu atau getaran,
yang mempengaruhi kalibrasi kamera. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memilih
pilihan ini saat memroses gambar yang diambil dengan kamera tersebut.
Rematch
Membolehkan user untuk menambahkan banyak kecocokan setelah proses awal bagian
pertama, yang biasanya meningkatkan kualitas rekonstruksi:
Automatic (Default): Memungkinkan pencocokan kembali hanya untuk projek
dengan gambar kurang dari 500.
Custom: mengizinkan user untuk memilih jika pencocokan kembali sudah selesai
atau tidak untuk projek.
Rematch: memungkinkan pilihan pencocokan kembali.
Export
Mengizinkan user untuk memilih output:
Camera Internals and Externals, AAT, BBA: Ketika pilihan ini dipilih, hasil dari AAT,
BBA, dan parameter kamera internal dan eksternal optimal.
Undistorted Images: Ketika pilihan ini dipilih, sebuah undistorted copy dari setiap
gambar asli yang dihasilkan menggunakan parameter distorsi dioptimalkan.
Penting: Fitur ini hanya tersedia ketika memroses gambar menggunakan model perspective
lens camera.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop-up Processing
Options muncul. Klik 2. Point Cloud and Mesh. Secara default, hanya tab Point
Cloud and the 3D Textured Mesh yang muncul. Pilih Advanced Box untuk
menampilkan tab lain.
Membolehkan user untuk mengubah pilihan pengolahan dan output yang diinginkan
pada langkah Point Cloud yang dihasilkan selama langkah 2. Point Cloud and Mesh.
Tahapan ini meningkatkan kepadatan 3D points dari 3D model yang dihitung pada
langkah 1. Initial Processing, yang menyebabkan akurasi lebih tinggi pada DSM dan
Orthomosaic. Tab ini berisi 2 bagian:
Point Cloud Densification: mengizinkan user untuk mendefinisikan parameter
point cloud densification.
Export: mengizinkan user untuk memilih output yang diinginkan untuk densified
point cloud.
Export
Mengizinkan user untuk memilih format output yang diinginkan untuk Point Cloud.
Berikut ini format yang bisa dipilih:
Catatan: Hal ini dimungkinkan untuk memilih lebih dari satu format untuk manjaga Point
Cloud dalam berbagai format. Ketika tidak ada output yang dipilih, hanya file .p4b yang
dihasilkan, tetapi hanya bisa dibuka di rayCloud dari Pix4Dmapper.
LAS (default): file LiDAR LAS dengan posisi dan informasi warna X,Y,Z untuk setiap
point dalam Point Cloud.
LAZ: Compressed file LiDAR LAS dengan posisi dan informasi warna X,Y,Z untuk
setiap point dalam Point Cloud.
PLY: file PLY dengan posisi dan informasi warna X,Y,Z untuk setiap point dalam
Point Cloud.
XYZ: ASCII text file dengan posisi dan informasi warna X,Y,Z untuk setiap point
dalam Point Cloud.
Delimiter: mendefinisikan karakter file delimiter, digunakan untuk memisahkan
nilai-nilai. Daftar drop down memiliki pilihan: Space, Tab, Comma, dan Semicolon.
Merge Tiles: Jika beberapa tile telah dihasilkan, menghasilkan satu file dengan
semua point.
Membolehkan user untuk merubah pilihan pengolahan dan output yang diinginkan
untuk 3D Textured Mesh langkah 2. Point Cloud and Mesh. Tab ini berisi 3 bagian:
Generation: mengizinkan user untuk memilih generasi 3D Textured Mesh.
Settings: mengizinkan user untuk memilih parameter mengenai generasi 3D
Textured Mesh.
Export: mengizinkan user untuk memilih format output yang diinginkan untuk 3D
Textured Mesh.
Catatan: Untuk proyek yang tidak sangat besar, mungkin jumlah yang dihasilkan triangles
lebih rendah dari pengaturan maksimum dalam pilihan. Jumlah maksimal hanya akan
mencapai jika proyek besar dan bisa membuat model dengan triangles lebih.
Penting: Semakin tinggi parameter yang dipilih semakin lama waktu pemrosesan. Penggunaan
parameter definisi tinggi memiliki dampak yang lebih visual saat memperbesar dan
memvisualisasikan model dari dekat. Hal ini memungkinkan untuk lebih mengidentifikasi
rincian dalam model.
Export
Memungkinkan user untuk memilih format output yang diinginkan untuk 3D Textured
Mesh.
Catatan: Hal ini dimungkinkan untuk memilih lebih dari satu format untuk menyimpan 3D
Textured Mesh dalam berbagai format. Ketika tidak ada output yang dipilih, hanya file .p4b
dihasilkan, tetapi hanya bisa dibuka di rayCloud dari Pix4Dmapper.
Penting: file 3D Textured Mesh bukan georeferenced. Hal ini menghasilkan koordinat pada
sistem koordinat lokal dipusatkan sekitar projek.
Peringatan: Untuk format .ply dan .obj, tekstur dihasilkan dalam sebuah file .jpg yang berisi
sebuah nilai gambar 2D planar RGB untuk setiap pixel triangles yang membentuk 3D Textured
Mesh.
Dalam rangka untuk menggunakan 3D Textured Mesh di software lain dan menggunakan
kedua file, gunakan dalam folder yang sama tanpa mengubah nama file tekstur .jpg.
File tekstur .jpg terkait untuk .ply yang / Obj / .p4b menghasilkan berkas .jpg terlampir.
Jika .ply / Obj / file .p4b baru yang dihasilkan, mereka tidak akan bisa menggunakan file .jpg
yang dihasilkan sebelumnya bahkan jika itu ada, itu adalah untuk proyek yang sama dengan
nilai-nilai parameter yang sama.
Jika mengalami masalah visualisasi 3D Textured Mesh di rayCloud atau perangkat lunak
eksternal karena kurangnya sumber daya perangkat keras, mungkin untuk mengubah ukuran
file .jpg (mengurangi persentase yang sama lebar dan tinggi) menggunakan editor gambar. Ini
membutuhkan sedikit memori.
Mengizinkan user untuk merubah pilihan advanced processing untuk Point Cloud dan 3D
Textured Mesh pada langkah 2. Point Cloud and Mesh. Tab ini berisi 4 bagian:
Point Cloud Densification: Mengizinkan user untuk mendefinisikan parameter
point cloud densification.
Image Groups: Mengizinkan user untuk memilih kelompok gambar yang
digunakan untuk output yang berbeda.
Point Cloud Filters: Mengizinkan user untuk merubah pilihan tentang penyaringan
point cloud.
Point Cloud Classification (beta): Mengizinkan user untuk menjalankan
Terrain/Object Point Cloud Classification saat menjalankan langkah 2. Point Cloud
and Mesh dan mengatur parameter yang digunakan ketika menghitung Point
Cloud Classification. Point Cloud Classification memberikan setiap point, baik
Terrain Point Group maupun Object Point Group. Terrain Point Group dapat
digunakan untuk menghasilkan DTM.
3D Textured Mesh Settings: Mengizinkan user untuk merubah pilihan mengenai
mesh generation.
Contoh: Untuk sebuah proyek yang terdiri dari kedua RGB dan NIR gambar, awan titik dapat
dihasilkan berdasarkan pada kedua RGB dan gambar NIR, geometri Mesh dapat dihitung
hanya dengan menggunakan gambar RGB dan tekstur Mesh hanya menggunakan NIR gambar
Catatan: Selama proses pertama Point Cloud Classification mengklasifikasikan Point Cloud,
menghasilkan Terrain point group dan Objects point group. Selama langkah kedua, Point Cloud
Classification menggunakan user, kendala geometris didefinisikan parameter untuk
memvalidasi, jika point dari cts point group masih dapat dianggap sebagai milik suatu objek,
atau jika mereka harus pindah ke Terrain point group. Setelah Terrain point group yang ada,
mungkin menghasilkan DTM (beta).
Penting: Pada akhir klasifikasi, point mungkin tidak diklasifikasikan dengan benar. Tempat
mungkin telah diklasifikasikan sebagai milik Objects point group, sedangkan mereka termasuk
dalam Terrain point group dan sebaliknya. Hal ini dimungkinkan untuk mengedit
Terrain/Objects classification dan menggerakan point dari satu grup point ke point lain,
menghapusnya, memindahkan ke point group, dll.
Jika Classify Point Cloud ke Terrain/Object Points box dipilih, Point Cloud Classification
akan dihitung selama langkah 2. Point Cloud dan Mesh. Parameter yang tersedia adalah:
Minimum Object Length [units]: Panjang minimum objek yang diharapkan.
Maximum Object Length [units]: Panjang maksimum objek yang diharapkan.
Minimum Object Height [units]: Tinggi maksimum objek yang diharapkan.
Parameter ini menentukan kendala geometris group of points dari Objects point group
harus memiliki diverifikasi sebagai obyek.
Contoh:
Panjang Minimal Obyek = 0.1 [m]
Panjang Maximal Obyek = 100 [m]
Tinggi Minimal Obyek = 0.1 [m]
Objects point group hanya akan berisi benda dengan panjang antara 0.1 dan 100 meter dan
lebih tinggi daripada 0.1 meter.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop-up Processing
Options muncul. Klik 2. Point Cloud and Mesh. Secara default, hanya tab Point
Cloud and the 3D Textured Mesh yang muncul. Pada tombol kiri, pilih Advanced
box ke tampilan tab lain.
Mengizinkan user untuk memilih sebuah add-on untuk Point Cloud Densification. Tab ini
berisi 1 bagian:
Point Cloud Densification: mengizinkan user untuk memilih sebuah add-on untuk
Point Cloud Densification.
Optimize for 2.5D DSM: Menghasilkan 2.5D Point Cloud sebagai gantinya dari full
3D Point Cloud. Ini harus digunakan ketika output yang diharapkan adalah
Orthomosaic yang baik.
Overlap Scenario: Hanya terlihat untuk proyek-proyek dengan gambar yang lebih
besar dari 40MP. Memungkinkan untuk memilih proyek tumpang tindih depan
(overlap frontal) dan tumpang tindih ke samping (side overlap), mengoptimalkan
tumpang tindih algoritma Matching Semi-Global yang dipilih.
Penting: Ketika Optimize for 2.5D DSM dipilih 2.5D Point Cloud dihasilkan.
Optimalkan untuk opsi 2.5D DSM tidak dianjurkan untuk proyek-proyek miring karena
hasilnya akan menjadi 2.5D Point Cloud.
Catatan: pilihan Semi-Global Matching akan menggunakan opsi yang dipilih dari bagian Point
Cloud Densification (Image Scale, Point Density, Minimum Number of Matches). Pilihan
Multiscale selalu digunakan ketika Semi-Global Matching sudah dipilih.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop-up Processing
Options muncul. Klik 3. DSM, Orthomosaic and Index.
Mengizinkan user untuk merubah pilihan proses dan output yang diinginkan untuk
generasi DSM dan Orthomosaic langkah 3. DSM, Orthomosaic and Index. Terdiri dari 4
bagian:
Resolution: Memungkinkan user untuk menentukan resolusi spasial yang
digunakan untuk menghasilkan DSM and Orthomosaic.
DSM Filters: Memungkinkan user untuk menentukan parameter untuk menyaring
dan menghaluskan titik dari Point Cloud yang digunakan untuk mendapatkan
DSM.
Raster DSM: Memungkinkan user untuk memilih format file output dan pilihan
untuk DSM raster.
Orthomosaic: Memungkinkan user untuk memilih format file output untuk
Orthomosaic serta pilihan yang berbeda terkait dengan Orthomosaic generation..
DSM Filters
Mengizinkan user dalam menentukan parameter untuk menyaring dan menghaluskan
titik dari Point Cloud yang digunakan untuk mendapatkan DSM.
Penting: filtering dan smoothing tidak akan memiliki dampak di Point Cloud.
Raster DSM
Mengizinkan user untuk memilih raster DSM yang dihasilkan dan untuk memilih metode
DSM yang akan dihasilkan:
GeoTIFF (diaktifkan secara default): DSM disimpan sebagai file GeoTIFF. Untuk
sebagian besar proyek, DSM dibagi menjadi beberapa tile dengan satu file
GeoTIFF yang dihasilkan per ubin.
Method: Metode yang digunakan untuk generasi Raster DSM. Metode ini akan
mempengaruhi waktu pengolahan dan kualitas hasil.
Inverse Distance Weighting: Algoritma pembobotan jarak terbalik digunakan
untuk interpolasi antara titik. Metode ini direkomendasikan untuk bangunan.
Merge Tiles (diaktifkan secara default): Menghasilkan satu file DSM GeoTIFF
dengan menggabungkan tile individu. Ketika opsi ini tidak dipilih, file DSM
gabungan tidak dihasilkan.
Orthomosaic
Mengizinkan user untuk memilih format file output untuk Orthomosaic serta parameter
yang berbeda terkait dengan generasi Orthomosaic:
GeoTIFF (diaktifkan secara default): Menyimpan Orthomosaic ke file GeoTIFF.
Untuk sebagian besar proyek, Orthomosaic dibagi menjadi beberapa tile dan satu
file GeoTIFF yang dihasilkan per ubin.
Merge Tiles (diaktifkan secara default): Menghasilkan satu file Orthomosaic
GeoTIFF dengan menggabungkan tile individu. Jika pilihan ini dinonaktifkan,
merger berkas Orthomosaic tidak dihasilkan.
GeoTIFF Without Transparency: Menghasilkan file GeoTIFF tanpa transparansi.
Google Maps Tiles and KML: Pilihan ini memungkinkan user untuk menghasilkan
file Maps Google dan Google Earth untuk Orthomosaic.
Mapbox Tiles: Opsi ini memungkinkan user untuk menghasilkan Mapbox Tiles
untuk Orthomosaic.
Jika langkah 3. DSM, Orthomosaic and Index sudah diproses, hal tersebut
memungkinkan menghasilkan Google Maps, KML, dan Mapbox Tiles tanpa menjalankan
langkah 3 lagi.
Penting: Ketika gambar dikelompokkan lebih dari satu kelompok, Google Maps Tiles,
KML, dan Mapbox Tiles hanya akan dihasilkan jika salah satu grup diberi nama RGB
(huruf kapital).
Google Maps Tiles, KML, dan the Mapbox Tiles hanya menghasilkan 3 band images
dengan 8 bit per band.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options..., pop-up Processing Options
akan muncul. Klik 3. DSM, Orthomosaic and Index.
Mengizinkan user untuk mengubah pilihan pengolahan yang dipilih, dan file output
untuk output tambahan yang harus dihasilkan selama langkah 3. DSM, Orthomosaic dan
Indeks. Berisi 2 bagian:
Grid DSM: Memungkinkan user untuk memilih format file output untuk Grid DSM.
Contour Lines: Memungkinkan user untuk menghasilkan garis kontur dengan
menggunakan Raster DSM dan untuk memilih pilihan pengolahan untuk garis
kontur.
Catatan: Grid DSM dibatasi untuk 256 juta poin. Jika jarak grid dipilih atau resolusi
menghasilkan lebih dari 256 juta poin, maka grid pengambilan sampel atau resolusi jarak
menjadi dua kali lipat sampai jumlah poin yang dihasilkan tidak melebihi 256 juta.
Contour Lines
Mengizinkan user untuk menghasilkan garis kontur menggunakan Raster DSM.
Penting: Pilihan untuk menghasilkan garis kontur berwarna abu-abu jika pilihan untuk
menggabungkan tile dari Raster DSM dinonaktifkan.
SHP: Jika pilihan ini dipilih, garis kontur file yang dihasilkan dalam format shp.
PDF: Jika pilihan ini dipilih, garis kontur disimpan dalam format .pdf.
DXF: Jika pilihan ini dipilih, file garis kontur yang dihasilkan dalam format .dxf.
Contour Base [units]: Mendefinisikan ketinggian relatif yang digunakan sebagai
dasar garis kontur, dapat diukur dalam satuan meter atau kaki sesuai dengan
sistem koordinat yang digunakan.
Contoh: Untuk projek dengan ketinggian minimum 315 meter, Contour Basis = 30
meter berarti garis kontur pertama (dasar) akan berada di 345 meter (315+30).
Peringatan: Elevation Interval harus lebih kecil dari (Maksimum - Minimum) ketinggian
DSM.
Catatan: Semakin kecil nilai interval, maka semakin besar ukuran kontur. Garis dan
waktu pemrosesan akan lebih diperlukan untuk generasi.
Contoh: Jika resolusi diatur ke 100 cm, maka nilai ketinggian akan didaftarkan setiap
100 cm (horizontal).
Minimum Line Size [points]: Mendefinisikan jumlah minimum simpul bahwa garis
kontur dapat dimiliki. Baris dengan kurang simpul akan dihapus dan kurang
kebisingan akan diproduksi.
Contoh: Jika ukuran jalur minimum [point] diatur ke 20, semua garis kontur yang
memiliki kurang dari 20 titik akan dihapus.
Catatan: Hal ini dimungkinkan untuk memilih lebih dari satu format untuk menyimpan garis
kontur dalam berbagai format.
Jika langkah 3. DSM, Orthomosaic and Index telah diproses, adalah mungkin untuk
menghasilkan Garis Kontur tanpa menjalankan langkah 3 lagi.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop up Processing Options
pop-up appears. Klik 3. DSM, Orthomosaic and Index.
Image, Pada File Name, tombol Browse, buka Pilih Radiometric Calibraion pop-
up. Hal ini memungkinkan user untuk memilih gambar yang menjadi target
kalibrasi radiometrik. Jika gambar dapat diakses, user dapat menarik suatu
daerah pada gambar yang akan menentukan kalibrasi radiometrik tersebut.
Sedangkan, untuk tombol Reset, reset daerah akan ditarik oleh user.
Resolustion
Memungkinkan user untuk mengatur resolusi reflektan peta. Jika resolusi yang lebih
rendah dari 1 GSD dipilih, metode downsampling dapat dipilih di antara pilihan lainnya.
Perhatikan bahwa ukuran jendela akan tergantung pada tingkat downsampling, yaitu:
Gaussian Average: Menerapkan filter Gaussian untuk gambar.
Average: Pixel mengambil nilai rata-rata dari jendela di sekitarnya.
Median: Pixel mengambil nilai median dari jendela di sekitarnya.
75% Quantile: Pixel mengambil nilai kuantil 75% dari jendela di sekitarnya.
Minimum pixel: Pixel mengambil nilai pixel minimal dari jendela di sekitarnya.
Maximum pixel: Pixel mengambil nilai pixel maksimal dari jendela di sekitarnya.
Warp: Pixel yang downsampled menggunakan metode spline interpolasi kubik.
Indices
Memungkinkan user untuk memilih indeks yang dihasilkan saat memroses langkah 3.
DSM, Orthomosaic and Index (Jika di bagian reflektansi Peta, pilih GeoTiff), dan
menghasilkan Indeks Peta Grid dan Kelas untuk indeks yang dipilih. Resolusi Indeks Peta
yang dihasilkan adalah sama dengan reflektan peta.
Indeks Box: Semua indeks akan ditampilkan dalam kotak abu-abu dengan ikon:
: Indeks ada di database indeks Pix4Dmapper.
: Indeks tersebut dibuat/diedit oleh user di proyek lain (pada komputer yang
sama) yang ditutup dan disimpan.
: Indeks tersebut dibuat/diedit oleh user dalam proyek ini.
Export
Memungkinkan user untuk memilih beberapa output yang diinginkan:
Index Values as Point Shapefiles (.shp): Peta ini dihasilkan saat membuat Indeks
Peta. Indeks Peta Grid dihasilkan dengan menempatkan kotak di Indeks Peta.
Jika titik grid terletak pada 1 pixel, maka dibutuhkan nilai pixel dari Indeks Peta.
Jika titik terletak pada beberapa piksel, nilainya interpolasi dengan nilai-nilai dari
sel-sel tetangga Indeks Peta.
Index Values and Rates as Polygon Shapefiles (.shp): Mendefinisikan jaringan ukuran.
Nilai standar Adalah 200 cm / grid.
Grid Size [unit/grid]: Mendefinisikan ukuran grid. Nilai default adalah 400 cm/grid.
Access: Pada menu bar, klik Process > Processing Options, pop-up Processing
Options akan muncul. Klik Resources and Notifications.
Di bawah daftar perangkat NVIDIA CUDA yang mampu, daftar GPU muncul. Kartu yang
memiliki minimal 2 GB RAM dipilih secara default.
Pemberitahuan
Jika kotak pemberitahuan dipilih, email pemberitahuan akan dikirim ke alamat email
yang digunakan untuk login Pix4Dmapper saat pengolahan dilakukan.
Projects
Help
Demo Project
Toolbar
Berikut ini tombol toolbar yang muncul:
Tombol toolbar standar
Tombol toolbar ekstra
Tombol toolbar ekstra
View
Informasi: data ditampilkan oleh OpenStreetMap yang tersedia di bawah Open Database
License, the cartography is licenseed as CC BY-SA.
Satellite View
Orthomosaic View
Catatan: Apabila proyek tersebut tidak memiliki georeference atau digeoreferensikan pada
sebuah sistem koordinat yang sembarang, hanya Koordinat geographical WGS84 yang
ditampilkan.
Access: Pada menu bar, klik View > Map View dan kemudian, Pada menu bar, klik
View > Processing Area.
Peringatan:
Direkomendasikan untuk memasukkan wilayah yang tercakup dalam gambar ke dalam
Processing Area, sehingga ketika akan mengeluarkan wilayah yang sedikit tumpang tindih
akan dapat mempengaruhi hasilnya.
Processing Area hanya mempengaruhi visualisasi dari Titik Ikat Otomatis (Automatic Tie
Points).dalam tampilan 3D dari rayCloud. Hal ini tidak mempengaruhi hasil dari langkah 1.
Initial Processing.
Ketika Processing Area diketahui sebelum langkah 2. Point Cloud and Mesh diproses, hal
tersebut mempengaruhi tampilan Point Cloud dalam tampilan 3D dari rayCloud dan hasilnya
disimpan dalam disk. Processing Area ini juga akan mempengaruhi hasil dari langkah 3. DSM,
Orthomosaic and Index. Ketika Processing Area diketahui setelah langkah 2. Point Cloud and
Mesh selesai, hal tersebut hanya mempengaruhi Point Cloud yang ditampilkan dalam
tampilan 3D dari rayCloud tetapi tidak menyimpan hasilnya dalam disk. Processing Area, juga
akan mempengaruhi hasil dari langkah 3. DSM, Orthomosaic and Index.
Ketika mengekspor Point Cloud, dimungkinkan untuk mempertimbangkan Processing Area,
meskipun hal tersebut tergambar setelah langkah 2 diproses.
Ketika Processing Area diketahui sebelum langkah 3. DSM, Orthomosaic and Index selesai,
hanya hasil dari langkah 3 yang akan terpengaruh.
Processing Area menunjukkan wilayah dari proyek dimana langkah yang berbeda dari
proses akan digunakan. Wilayah hanya dapat dikenali dalam Map View apabila proyek
tersebut digeoreferensikan dalam sistem koordinat yang dikenali.
Memuat 4 pilihan:
Draw
Import
Edit
Remove
Draw, Dengan klik Draw, informasi mengenai 0012 pop-up muncul dengan
instruksi bagaimana menggambar area.
Import, Dengan klik Import, Select file maka muncul pop-up yang mengizinkan
pengguna untuk mengisi area dari file vektor (.shp, .kml or .dxf).
Catatan: File Vektor (.shp, .kml or .dxf) harus seperti file polygon (bukan garis) dan
dapat disajikan dalam berbagai sistem koordinat dari sistem database koordinat
Pix4Dmapper's.
Edit, Tersedia hanya apabila Processing Area telah digambar atau diimport.
Dengan klik Edit, Edit Area pop-up akan muncul. Hal tersebut memuat tabel yang
di dalamnya terdapat kolom-kolom:
Vertex: Setiap vertex yang terdapat pada area gambar atau yang diimport.
Latitude: Garis Lintang (latitude) dari setiap vertex.
Longitude: Garis Bujur (longitude) dari setiap vertex.
Access: Pada menu bar, Klik View > Map View. 2D View akan muncul pada jendela
utama.
Catatan: Ketika memuat peta, daftar drop-down dengan peta yang tersedia dinonaktifkan.
Secara default ketika sebuah proyek dimuat, jenis satelit dipilih. Untuk navigasi peta:
Zoom in: Geser scroll mouse ke depan.
Zoom out: Geser scroll mouse ke belakang.
Pan: Klik kiri dan gerakkan mouse.
Informasi: Data ditampilkan oleh OpenStreetMap yang disediakan oleh Open Database
License, kartografi dilisensi sebagai CC BY-SA.
Catatan: Background peta ini hanya tersedia jika Google Maps tiles and KML sudah
dihasilkan.
Images
Gambar-gambar dari proyek yang memiliki geolocated dengan sistem koordinat
akan ditampilkan sebagai titik pada 2D View. Gambar pertama ditampilkan
sebagai dot yang lebih besar. Warna titik yang menunjukkan fase pengolahan:
Red: Ketika sebuah proyek dimuat sebelum pengolahan dimulai.
Gridded red: Untuk gambar yang dinonaktifkan (tidak diperhitungkan untuk
diproses).
Penting: Jika proyek tidak memiliki georeferensi atau georeferensi dalam sistem
koordinat yang sembarang, gambar tidak akan ditampilkan pada 2D View. 2D View
menampilkan seluruh bumi.
Flight plan
Menampilkan rencana penerbangan yang digunakan untuk mengambil gambar
sebagai garis hijau dimulai dari dot lebih besar.
Penting: Jika projek tidak memiliki georeferensi atau georeferensi dalam sistem
koordinat sembarang, GCP tidak akan ditampilkan pada 2D View. 2D View
menampilkan seluruh bumi.
Penting: Jika proyek tidak memiliki georeferensi atau georeferensi dalam sistem
koordinat sembarang, Processing Area tidak akan ditampilkan pada 2D View.
Pada bagian kiri dari Project Summary, terdapat panah yang memungkinkan pengguna
untuk menampilkan/menyembunyikan ringkasan dengan mengkliknya.
: Secara default Project Summary ditampilkan.
: Project Summary tidak ditampilkan.
Catatan: Jika tidak ada georeferensi YANG diberikan kepada proJek (gambar non geolocated dan tidak
ada GCP, atau gambar non geolocated dan GCP di lokal sistem koordinat), maka output sistem koordinat
diatur untuk lokal dan tidak ada datum ditampilkan:
Sistem koordinat Output: Lokal
Catatan: Jika gambar tidak bergeolokasi atau diberikan dalam sistem koordinat lokal, maka
sistem koordinat diatur dan tidak ada datum ditampilkan:
Sistem koordinat: lokal.
Catatan: Jika gambar tidak bergeolokasi atau diberikan dalam sistem koordinat lokal, maka
sistem koordinat diatur dan tidak ada datum ditampilkan:
Sistem koordinat: lokal.
Penting: Jika GCP kurang dari 3 dengan titik gambar cukup, berikut pesan peringatan yang
muncul dalam warna merah.
"At least 3 GCPs must have enough image mark s to be tak en into account during
processing."
Pada bagian kiri layer, terdapat panah yang memungkinkan pengguna untuk
menampilkan/menyembunyikan lapisan dengan mengkliknya.
(Default): Bagian layer terlihat.
: Bagian layer tidak terlihat.
Setiap layer sesuai dengan salah satu jenis elemen yang muncul di 2D Maps pada
jendela utama. Ada 3 lapisan utama:
Images
GCPs
Processing Area
GCPs
Menampilkan Ground Control Points (GCP) projek pada 2D Map. Secara default, jika
projek memiliki GCP maka GCP yang akan ditampilkan. Batalkan kotak GCP untuk
menyembunyikan GCP. Sebuah menu konteks tersedia ketika mengklik kanan pada layer
GCP. Pilihan yang tersedia terdiri dari:
GCP/MTP Manager: Membuka GCP/MTP Manager yang memungkinkan pengguna
untuk menambah atau mengedit GCP.
Processing Area
Menampilkan Processing Area projek pada 2D Map. Secara default, jika suatu daerah
didefinisikan, maka akan ditampilkan. Batalkan kotak pengolahan lokasi untuk
menyembunyikan daerah.
Ketika memilih rayCloud, unsur-unsur berikut akan ditampilkan pada jendela utama:
Menu bar entry: Standar item menu bar dan item tambahan.
Toolbar: Standar toolbar dan beberapa tombol tambahan khusus untuk rayCloud.
Left Sidebar: Ditampilkan di sebelah kiri 3D View. Ini terdiri dari dua bagian:
bagian Create dan bagian Layers. Bagian Create memungkinkan pengguna untuk
membuat Processing Area, Objects, Skala dan Orientasi Kendala, dan Orthoplanes.
Bagian Layers menampilkan daftar layer dan sub layer (elemen) yang ditampilkan
pada 3D View. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengedit pilihan tampilan
dari elemen yang ada serta untuk memasukkan atau impor elemen pada 3D View,
dan elemen ekspor ke file.
3D View: Ditampilkan dalam tampilan utama. Menampilkan 3D elemen yang
berbeda.
Right sidebar: Ditampilkan di sebelah kanan 3D View. Menampilkan informasi
yang berbeda tergantung elemen yang dipilih.
Status bar: Ditampilkan di sebelah kanan bawah tampilan rayCloud. Menampilkan
koordinat ketika melewati mouse setiap elemen ditampilkan dalam 3D View.
Perspective/Orthographic
Mendefinisikan proyeksi yang digunakan untuk menampilkan layer dalam 3D View.
Secara default, proyeksi perspektif digunakan. Hal ini dimungkinkan untuk beralih antara
perspektif dan proyeksi ortografi dengan mengklik pilihan perspektif/ortografi dari
rayCloud Menu bar. Hal ini juga memungkinkan untuk mengubah jenis tampilan dari
perspektif ke ortografi menggunakan keyboard dengan menekan "5".
Change Background
Memperbolehkan user untuk merubah warna background dalam 3D View.
Select Color pop up muncul:
Digunakan untuk meningkatkan akurasi relatif dengan menambahkan skala lokal untuk
projek, dengan mendefinisikan jarak nyata antara 2 poin yang diketahui.
Penting:
Disarankan untuk menggunakan beberapa Scale Constraint dan mendistribusikannya di
sepanjang proyek.
Setelah Scale Constraint objek ditambahkan, diperlukan untuk repotimize.
Peringatan: Ketika membuat Scale Constraint, jika proyek tidak memiliki gambar geolocation,
disarankan juga untuk membuat Scale Constraint untuk mengatur orientasi lokal model.
Contoh: Dalam model nyata, pengguna mengetahui bahwa jarak Cartesian antara titik 1 dan
titik 2 adalah 5 meter, maka, mungkin untuk membuat Scale Constraint (line) memiliki simpul
Poin A dan B dan menyiapkan jarak antara titik-titik sampai 5 meter.
Klik kanan pada Objek, kemudian klik New Scale Constraint, memungkinkan pengguna
untuk membuat Scale Constraint 3D baru.
Contoh: Dalam model nyata, pengguna mengetahui bahwa orientasi yang diinginkan
mengenai sumbu X, Y, dan Z, kemudian untuk membuat 3 Orientation Constraint memiliki
900 dengan satu sama lain dan memilih objek mana yang mewakili axis, menetapkan 3
dimensi koordinat dasar sistem.
Klik kanan pada objek, kemudian klik New Orientation Constraint memungkinkan
pengguna untuk membuat Orientation Constraint 3D baru.
Penting:
Hal penting untuk define properly the box (orthoprojection area):
Area of interest (surface and depth).
Location.
Orientation and direction of the projection.
Hanya geometri dalam kotak (point cloud dipadatkan) yang akan digunakan untuk
menemukan permukaan proyeksi.
Klik kanan pada Objects dan klik New Orthoplane, memungkinkan pengguna untuk
membuat 3D Orthoplane baru.
Standard Toolbar
Toolbar Extra Buttons
View All: Geser viewpoint sedemikian rupa yang semua layernya sesuai dalam 3D
View.
View from Top: Gerakkan viewpoint sedemikian rupa yang lapisannya dapat
dilihat dari atas dan sesuai untuk semua layer dalam 3D View.
Clipping
Clip Point Cloud: Menerapkan Clipping Box dalam 3D View dan hanya
memvisualisasikan area yang terkandung dalam Clipping Box.
Edit Densified Point Cloud: Masuk/keluar mode Edit Point Cloud Densification,
mengizinkan mengedit tombol toolbar di bawah.
Add Points to Selection: Mengizinkan user untuk memilih point untuk diedit.
Remove Points from Selection: Mengizinkan user untuk tidak memilih point untuk
diedit.
Select All: Mengizinkan user untuk memilih semua point yang terlihat untuk diedit.
Clear Selection: Mengizinkan user untuk menghapus semua point terpilih untuk
diedit.
Invert Selection: mengonversikan point terpilih untuk diedit menjadi tidak dipilih
dan vice versa.
Mengizinkan user untuk memilih Point Group ke point yang terpilih akan
diberikan. Pilihannya adalah sebagai berikut:
Unclassified: Dipilih secara default. Hal ini berisi point yang tidak dimiliki point
group lain. Secara default, semua point tidak diklasifikasi.
Bagian Create terdiri dari ikon yang memungkinkan pengguna untuk membuat
Processing Area, Scale Constraints, Orientation Constraints, Orthoplanes, Polylines,
Surfaces and Volumes. Bagian Create terdiri dari ikon-ikon sebagai berikut:
Create Processing Area: Memungkinkan pengguna untuk membuat Processing
Area. Ikon ini berwarna abu-abu setelah Processing Area dibuat.
Layer adalah sekelompok objek yang dapat ditampilkan pada tampilan 3D. Bagian layer
dari sidebar kiri berisi layer-layer berikut:
Cameras: Berisi semua kamera proyek. Satu kamera dikaitkan ke masing-masing
gambar.
Rays: Memungkinkan pengguna untuk menampilkan/menyembunyikan sinar
antara titik yang dipilih dalam model dan kamera di mana titik telah ditemukan.
Berisi sifat sinar layar.
Tie Points: Berisi Tie Points Manual, GCP, Check Points, dan Tie Points Otomatis
Processing Area: Berisi Processing Area.
Point Clouds: Berisi point clouds (Densified Point Cloud dan Point Clouds Eksternal
yang telah dimuat).
Point Groups: Berisi point groups yang berbeda (setiap titik dari densified point
cloud ditugaskan untuk satu kelompok).
Triangle Meshes: Berisi Triangle Meshes (dihasilkan dalam Pix4D atau diimpor)
Objects: Berisi berbagai objek untuk menggambar: Polylines, Surfaces, Volumes,
Video Animation Trajectories, Orthoplanes, Scale Constraints, and Orientation
Constraints.
Karakteristik:
Dengan mengklik tanda panah kiri layer, sub-layer dan layer properties
ditampilkan atau disembunyikan.
Dengan mengklik kotak centang pada layer ini, layer yang sesuai ditampilkan atau
disembunyikan dalam tampilan 3D.
Sifat lapisan yang berbeda dapat diedit.
Beberapa lapisan memiliki menu konteks yang dapat diakses dengan mengklik
kanan pada layer yang sesuai.
Calibrated Cameras
Layer Calibrated Cameras berisi daftar dari Calibrated Cameras. Di sebelah kiri setiap
nama kamera, ikon ditampilkan untuk menunjukkan bahwa kamera dikalibrasi.
Uncalibrated Cameras
Layer Uncalibrated Cameras berisi daftar dari Uncalibrated Cameras. Di sebelah kiri
setiap nama kamera, ikon ditampilkan untuk menunjukkan bahwa kamera tidak
dikalibrasi.
Access: Pada menu, klik View> rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian Layers
di sidebar kiri ditampilkan di sebelah kiri jendela utama.
Catatan : Bahkan jika layer Rays dipilih, jika layer Cameras tidak dipilih, sinar tidak akan
terlihat.
Access: Pada menu, klik View> rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian Layers
di sidebar kiri ditampilkan di sebelah kiri jendela utama.
Dengan mengklik kanan pada layer Manual/GCP, menu konteks dengan tindakan akan
memunculkan:
Catatan: Jika model tidak memiliki GCPs atau Tie Points Manual, Ekspor opsi Poin akan
berwarna abu-abu.
Di bagian atas pop-up ekspor ada 3 kotak checklist yang memungkinkan pengguna untuk
memilih jenis poin untuk ekspor:
Export Initial GCPs position : Ekspor posisi awal GCPs.
Export Computed GCPs position : Ekspor posisi dihitung dari GCP.
Export Manual Tie Points: Ekspor Manual Tie Points.
Dengan mengklik kanan pada layer titik, menu konteks akan munculkan perintah :
Rename: Mengganti nama titik.
Remove: Menghapus titik.
Access : Pada menu, klik View> rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian Layers
di sidebar kiri ditampilkan di sebelah kiri jendela utama.
Layer Processing Area muncul pada bagian Layer sidebar kiri sekali Processing Area
diambil.
Peringatan :
Disarankan untuk menyertakan area yang tercakup gambar di Processing Area, sehingga
untuk mengecualikan wilayah tumpang tindih rendah yang dapat mempengaruhi hasil.
Processing Area hanya mempengaruhi visualisasi Tie Point otomatis di tampilan 3D dari
rayCloud. Ini tidak mempengaruhi hasil langkah 1. Initial Processing.
Ketika Processing Area didefinisikan sebelum langkah 2. Point Cloud dan Mesh diproses, hal
ini mempengaruhi Point Cloud yang divisualisasikan dalam 3D View dari rayCloud dan
hasilnya akan disimpan pada disk. Processing Area ini juga akan mempengaruhi hasil langkah
3. DSM, Orthomosaic dan Indeks.
Ketika Processing Area didefinisikan setelah langkah 2. Point Cloud dan Mesh selesai, hal itu
mempengaruhi Point Cloud divisualisasikan dalam 3D View dari rayCloud tetapi hasil tidak
disimpan pada disk. Processing Area ini juga akan mempengaruhi hasil langkah 3. DSM,
Orthomosaic dan Indeks.
Ketika mengekspor Point Cloud, memungkinkan untuk memperhitungkan Processing Area,
bahkan jika itu diambil setelah langkah 2 diproses.
Ketika Processing Area didefinisikan sebelum langkah 3. DSM, Orthomosaic dan Indeks
selesai, hanya hasil dari langkah 3 saja yang akan terpengaruh.
Peringatan:
Dalam rangka pengambilan Processing Area, dipertimbangkan untuk visualisasi Point Cloud
dan/atau generasi output dari langkah 2. Point Cloud dan Mesh. Filter yang sesuai harus
dipilih dalam Processing Options. Processing Area akan diperhitungkan untuk hasil langkah 3.
DSM, Orthomosaic dan Indeks bahkan jika kotak Processing Area tidak dipilih dalam Point
Cloud Filters.
Access : Pada menu, klik View> rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian Layers
di sidebar kiri ditampilkan di sebelah kiri jendela utama.
Catatan: Secara default, Point Cloud yang berbeda tidak dimuat atau ditampilkan. Nama point
cloud yang dimuat ditampilkan dalam format standar, sedangkan nama point cloud yang
tidak dimuat akan ditampilkan dalam huruf miring.
Dengan mengklik kotak point cloud, visibilitas point cloud yang sesuai untuk toggle
dalam tampilan 3D. Setelah langkah 2 selesai, ketika membuka projek kembali, atau
ketika point cloud telah dibongkar. Point Clouds tidak dimuat dalam rayCloud. Saat
berikutnya point cloud dipilih.
Dengan mengklik kotak point cloud yang dipadatkan, point cloud yang bersangkutan
akan ditampilkan atau disembunyikan dalam tampilan 3D.
Tip: Layer dimuat mengkonsumsi RAM dan GPU memori. Bongkar lapisan yang tidak
diperlukan meningkatkan kecepatan menggunakan rayCloud.
Export Point Cloud
Memungkinkan pengguna untuk mengekspor Densified Point Cloud dari semua Point
Group yang dipilih, dengan sifat yang dipilih, dalam format yang dipilih, dan dengan
path/nama file yang diinginkan
Penting: Jika Lokasi Pengolahan ada, hanya poin dengan daerah pengolahan yang diekspor.
Catatan: file .las dan .laz selalu memiliki informasi warna. Sedangkan, files .xyz tidak memiliki
warna.
Merge Tiles Into One File: Tidak dipilih karena ketidakadaannya. Dalam Point
Cloud, file-file output dibagi ke dalam beberapa bagian, kekuatan untuk
mengekspor seluruh bagian ini dalam file serupa dengan menggabungkan seluruh
bagian.
Peringatan: Pada saat generating the Point Cloud, apabila file itu terlalu besar dan
memori komputer tidak bisa memroses file secara keseluruhan, file tersebut akan
terbagi menjadi beberapa bagian.
Peringatan: Densified Point Cloud yang diekspor akan memuat seluruh Point Groups
terpilih. Pada awalnya seluruh Point Groups telah terpilih. Deleted Point Group tidak
dapat diekspor.
Peringatan: Apabila file Point Cloud yang diekspor disimpan dengan nama yang sama
dalam folder yang sama pada saat file eksisting ada, maka hal tersebut akan
menghapus Point Cloud yang ada.
Point Clouds yang dimuat ditampilkan pada posisi yang benar apabila merupakan file
Pix4Dmapper atau file eksternal menggunakan sistem koordinat yang serupa sebagai
output sistem koordinat terpilih dalam Pix4Dmapper.
Dengan mengklik kotak cek Point Group yang spesifik, Point Group yang berhubungan
akan ditunjukkan atau disembunyikan dalam 3D View.
Dengan menekan klik kanan pada Point Group tertentu, akan muncul context menu yang
akan terdiri atas:
Rename: Memungkinkan perubahan nama Point Group.
Remove: Menghapus Point Group terpilih
Unclassified: Rename dan Remove dalam keadaan abu-abu.
Deleted: Rename dan Remove dalam keadaan abu-abu.
Terrain: Rename dalam keadaan abu-abu.
Objects: Rename dan Remove dalam keadaan tersedia.
Others: Rename dan Remove dalam keadaan tersedia.
Dengan menekan klik kanan pada Point Group tertentu, akan muncul context menu yang
akan terdiri atas:
New Point Group: Pilihan untuk membuat Point Groups baru. Ketika New Point
Group dipilih, Point Group baru dengan nama Group1 akan dibuat dalam sub-layer
Point Groups.
Layer Triangle Meshes dapat menampilkan Textured Mesh dalam bentuk 3D.
Secara default, Textured Mesh dalam bentuk 3D (apabila dihasilkan) tidak akan dimuat
pada rayCloud. Apabila dihasilkan, dengan memilih itu, Textured Mesh akan dimuat dan
pada rayCloud.
Dengan mencentang pada pilihan triangle mesh, triangle mesh tersebut akan terlihat
atau tersembunyi pada penampilan 3D.
Layer Triangle Mesh pun dapat menampilkan bentuk Triangle Mesh 2.5D dari file titik
tinggi yang telah dimuat dengan drag and drop ke layer Triangle Mesh. Berikut adalah
format yang dapat di-drag and drop:
*.las
*.laz
Ini akan menampilkan triangle mesh dalam bentuk 2.5D. DItampilkan dalam posisi yang
tepat apabila file tersebut merupakan file Pix4Dmapper atau file dari software lain
menggunakan sistem koordinat yang sama dengan sistem koordinat output yang dipilih
di Pix4Dmapper.
Peringatan: Jangan drag and drop titik tinggi untuk menghasilkan Triangle Mesh ketik sebuah
project sedang diproses; proses tersebut akan berhenti
Saat langkah 2. Point Cloud and Mesh sudah selesai, ketika akan membuka kembali
project, atau ketika triangle mesh sudah dibuka.
Triangle Mesh tidak dimuat pada rayCloud. Ketika pilihan triangle mesh dicentang,
triangle mesh akan kembali dimuat.
Monochrome
Thermal
Dengan meng-klik kanan nama spesifik pada triangle mesh, beberapa menu akan
muncul:
Load layer: terlihat apabila triangle mesh tidak dimuat, memuat triangle mesh
yang ada di dalam rayCloud.
Unload layer: terlihat apabila triangle mesh dimuat, menghlilangkan triangke
mesh yang ada di dalam rayCloud.
Setiap layer triangle mesh memiliki sub-elemen berikut:
Displays Properties: memunculkan keterangan triangle mesh yang sesuai dan
hanya berlaku pada triangle mesh yang sesuai. Keterangan yang sama tersedia
untuk semua triangle mesh.
Di sebelah kiri dari nama triangle mesh, terdapat icon yang mengindikasikan dari layer
triangle mesh tersebut:
Polyline object
Volume object
Orthoplane
Orientation constraint
Memiliki daftar polyline yang terdapat di dalam project. Sebuah obyek polyline adalah
garis bersambung yang terdiri dari satu atau lebih sub-garis. Obyek ini dibuat dengan
menentukan simpul dari setiap garis.
Layer polyline memiliki struktur sebagai berikut:
Display properties: layer ini memperbolehkan pengguna untuk merubah
keterangan tampilan semua polyline.
Vertex color: warna dari bulatan yang melambangkan simpul dari polyline.
Vertex radius: jari-jari dari bulatan yang melambangkan simpul dari polyline.
Line color: warna dari garis antar simpul dari polyline.
Line width: lebar dari garis yang mendefinisikan polyline.
List of polylines: setiap polyline memiliki sub-elemen berikut:
Display properties: pilihan ini memungkinkan pengguna untuk merubah
keterangan tampilan dari garis. Keterangan yang dapat diubah sama dengan
keterangan tampilan pada daftar diatas.
Dengan melakukan klik kanan pada sub-layer polyline, menu tertentu dengan pilihan
sebagai berikut akan muncul:
New polyline: memungkinkan pengguna untuk menggambar polyline baru.
Export all polyline: membuka tampilan ekspor yang memungkinkan pengguna
untuk mengekspor komponen tertentu dari polyline ke dalam sebuah file.
Penting: sebuah polyline adalah kumpulan dari garis dan simpul yang mana terkait pada
manual tie points
Penting: pilihan Export all polylines tersedia apabila setidaknya ada satu polyline sudah
digambar.
Surfaces
Memiliki daftar permukaan yang terdapat di dalam project. Sebuah obyek permukaan
dapat digunakan untuk menentukan area datar seperti jalan raya, atap dari bangunan,
dll. Surfaces juga dapat digunakan untuk melakukan koreksi DSM dan menghasilkan
orthomosaic yang lebih baik pada permukaannya.
Layer surfaces memiliki struktur sebagai berikut:
Display properties: layer ini memperbolehkan pengguna untuk merubah
keterangan tampilan semua permukaan.
Vertex color: warna dari bulatan yang melambangkan simpul dari permukaan.
Vertex radius: jari-jari dari bulatan yang melambangkan simpul dari permukaan.
Line color: warna dari garis antar simpul dari permukaan.
Line width: lebar dari garis yang mendefinisikan permukaan.
Base: memunculkan/menyembunyikan dasar pada permukaan.
Color: warna dari dasar pada permukaan.
Shader: menspesifikan bagaimana tiap segitiga dari dasar permukaan diwarnai.
Warna ini bergantung pada posisi 3D untuk setiap segitiga. 2 cara dalam
perwarnaan segitiga yang tersedia:
Monochrome: dipilih secara default. Setiap segitiga diwarnai pewarnaan
dengan skala color-to-black yang bergantung pada sudut yang diukur
terhadap sumber cahaya maya berposisi 45 derajat dari horizon bagian
timur laut.
Dengan melakukan klik kanan pada sub-layer surfaces, menu tertentu dengan pilihan
sebagai berikut akan muncul:
New surface: memungkinkan pengguna untuk menggambar permukaan baru.
Export all surfaces: membuka tampilan ekspor yang memungkinkan pengguna
untuk mengekspor komponen tertentu dari surface ke dalam sebuah file.
Penting: sebuah surfaces adalah kumpulan dari permukaan, garis dan simpul yang mana
terkait pada manual tie points.
Tipe komponen yang akan diekspor dapat dipilih. Komponennya adalah sebagai berikut:
Export vertices: ekspor simpul pada permukaan
Export lines: ekspor garis pada permukaan
Export surfaces: ekspor jerat permukaan pada permukaan
Penting: pilihan Export all polylines tersedia apabila setidaknya ada satu polyline sudah
digambar.
Mengandung bagian:
Navigation window: berguna untuk mencari dan memilih file yang akan diimpor
File name: menampilkan nama dari file terpilih yang akan diimpor
Files of type: menampilkan format yang memungkinkan untuk sebuah file input:
Shape files (.shp) adalah memungkinkan
Tipe komponen yang akan diekspor dapat dipilih. Komponennya adalah sebagai berikut:
Export vertices: ekspor simpul pada volume
Export surfaces: ekspor jerat permukaan pada volume
Export meshes: ekspor jerat volume pada volume
Penting: Pilihan Export all volumes tersedia apabila setidaknya ada satu volume sudah
digambar.
List of objects
Setiap layer obyek memiliki sub-elemen:
Display properties: keterangan tampilan obyek tertentu. Keterangan yang diedit
tidak sama untuk semua obyek.
Sebelah kiri dari nama obyek terdapat ikon yang melambangkan jenis dari obyek
tersebut:
Jenis komponen yang dapat diekspor dapat dipilih. Tergantung pada jenis obyek, tidak
semua jenis komponen tersedia. Komponen berikut dapat diekspor:
Untuk polyline memungkinkan untuk:
Export vertices: ekspor simpul pada permukaan
Export lines: ekspor garis pada permukaan
Untuk surface memungkinkan untuk:
Export vertices: ekspor simpul pada volume
Export surfaces: ekspor jerat permukaan pada volume
Penting: pilihan remove tidak menghapus Manual Tie Points yang dihasilkan ketika
menggambar obyek (ketika menggambar sebuah polyline, surface, atau volume, simpulnya
akan membuat Manual Tie Point(s).
Animation trajectories
memiliki daftar trajeksi animasi yang terdapat di dalam project. Trajeksi animasi ini
terdiri dari titik yang mendefinisikan jalur kamera imajiner yang merekam suatu tempat.
Layer animation trajectories memiliki struktur sebagai berikut:
Display properties: keterangan tampilan dari obyek yang bersangkutan.
Keterangan yang dapat diubah adalah sebagai berikut:
Start vertex color: warna dari bulatan yang mewakili titik berhenti
pertama.
Vertex color: warna dari bulatan yang melambangkan titik berhenti.
Vertex radius: jari-jari dari bulatan yang melambangkan titik berhenti.
Line color: warna dari garis antar titik berhenti.
Line width: lebar dari garis yang mendefinisikan jalur antar titik berhenti.
List of animation trajectories: setiap trayeksi animasi memiliki sub-elemen
berikut:
Display properties: layer ini memungkinkan pengguna untuk
mengubah keterangan tampilan dari trayeksi animasi. Keterangan
yang dapat diubah sama dengan keterangan tampilan trayeksi
animasi sebelumnya.
Mengandung bagian:
Navigation window: berguna untuk mencari dan memilih file yang akan diimpor.
File name: menampilkan nama dari file terpilih yang akan diimpor.
Files of type: menampilkan format yang memungkinkan untuk sebuah file input:
.csv dan .txt adalah memungkinkan.
Penting: Trayeksi animasi yang dibuat secara manual harus memiliki format dan ekstensi
yang sama dengan file yang dibuat ketika mengekspor trayeksi animasi dengan Pix4D.
Dengan meng-klik kanan pada layer obyek yang spesifik, sebuah menu dengan pilihan
berikut akan muncul:
Rename: mengubah nama obyek
Remove: menghapus obyek yang dipilih
Export…: membuka tampilan export video animation trajectory yang
memungkinkan pengguna mengekspor trayeksi animasi terpilih
Catatan: nilai default pemisah “;” dalam Microsoft Excel dibaca sebagai Tab dan akan
memisahkan teks yang terpisah pada satu kolom
Orthoplanes
Memiliki daftar Orthoplane yang terdapat di dalam project. Orthoplane adalah alat
untuk membuar satu atau lebih ortophoto area yang dikehendaki suatu model tanpa
memengaruhi atau memodifikasi model tersebut. Layer orthoplanes memiliki struktur
sebagai berikut:
Display properties: layer ini memungkinkan pengguna untuk mengubah
keterangan tampilan dari semua orthoplane.
Color: warna dari bagian atas, bawa, dan samping dari area tertentu.
X handle color: warna dari panah lokasi X dan bulatan dimensi X
Y handle color: warna dari panah lokasi Y dan bulatan dimensi Y
Dengan melakukan klik kanan pada sub-layer orthoplanes, menu tertentu dengan pilihan
sebagai berikut akan muncul:
New orthoplane: memungkinkan pengguna untuk membuat orthoplane 3D baru.
Dengan melakukan klik kanan pada layer obyek tertentu, menu tertentu dengan
pilihan sebagai berikut akan muncul:
Rename: mengubah nama obyek
Remove: menghapus obyek yang dipilih
Scale constraints
Memiliki daftar skala pembatas yang terdapat di dalam project. Skala pembatas adalah
garis dengan jarak Cartesian antara 2 poin diketahui, untuk membantu menentukan
skala lokal pada model.
Dengan melakukan klik kanan pada sub-layer scale constraints, menu tertentu dengan
pilihan sebagai berikut akan muncul:
New scale constraint: memungkinkan pengguna untuk membuat skala pembatas
3D baru.
Dengan melakukan klik kanan pada layer obyek tertentu, menu tertentu dengan pilihan
sebagai berikut akan muncul:
Remove: menghapus obyek yang dipilih
Orientation constraints
Memiliki daftar orientasi pembatas yang terdapat di dalam project. Orientasi pembatas
adalah garis yang mewakili sumbu yang telah diketahui, untuk membantu menentukan
skala orientasi lokal pada model.
Layer orientation constraints memiliki struktur sebagai berikut:
Display properties: layer ini memperbolehkan pengguna untuk merubah
keterangan tampilan semua orientasi pembatas.
Vertex color: warna dari bulatan yang melambangkan simpul dari orientasi
pembatas.
Vertex radius: jari-jari dari bulatan yang melambangkan simpul dari orientasi
pembatas.
Line width: lebar dari garis yang mendefinisikan orientasi pembatas.
Display properties: memungkingkan pengguna untuk mengubah keterangan
tampilan orientasi pembatas. Keterangan tampilan yang dapat diubah sama
dengan keterangan tampilan orientasi pembatas sebelumnya.
Dengan melakukan klik kanan pada layer obyek tertentu, menu tertentu dengan pilihan
sebagai berikut akan muncul:
Remove: menghapus obyek yang dipilih
Access: pada bar Menu, klik View>rayCLoud untuk membuka rayCloud. Pandangan
3D muncul di bagian tengan dari jendela utama.
Pandangan 3D memunculkan berbagai macam obyek yang ada di dalam project, seperti
kamera, GCP, dll. Layer yang berbeda dimunculkan pandangan 3D dan terlihat pula pada
bagian layer di sebelah kiri adalah:
Cameras: layer ini mengelompokkan kamera di dalam project (terkalibrasi, tidak
terkalibrasi, dan tidak diaktifkan). Satu kamera dihubungkan pada setiap gambar
di dalam project. Didefinisikan sebagai posisi awal (apabila diketahui), posisi
yang paling optimal dan orientasi.
Rays: muncul apabila pengguna meng-klik Titik 3D pada pandangan 3D apabila
layer kamera dan rays dimunculkan. Titik 3D diproyeksikan pada semua kamera
yang dikalibrasi pada titik yang terlihat. Sinar memotong bagian gambar dari
kamera pada lokasi dimana suatu titik terlihat di gambar aslinya.
Tie points: layer ini mengelompokkan semua manual tie points, GCP, check
point, dan automatic tie points. Automatic tie points terkomputerasi ketika
proses awal berlangsung.
Processing area: layer ini menampilkan area yang diproses didefinisikan dari
Map View atau rayCloud
Point clouds: layer ini mengelompokkan semua titik tinggi. Mengandung
densified point cloud dan dragged-and-dropped titik tinggi.
Penting: adalah memungkinkan untuk mengganti points density dengan menekan “Alt” + “+”
atau “AltGr” + “-“ untuk memberikan perintah menambahkan atau mengurangi kepadatan.
“Alt” + “0” mereset points density ke nilai default.
Penting: beberapa tampak sudah ada seperti tampak atas, tampak depan, dll. Tampak ini
dapat diakses menggunakan keyboard dan menggunakan menu bar rayCloud>Viewpoint.
Untuk informasi lebih lanjut terkait tampak yang tersedia: 20255806
Camera
Secara default, layer kamera dimunculkan pada pandangan 3D sebagai berikut:
Blue sphere: posisi kamera awal (koordinat GPS).
Green sphere: posisi kamera optimal.
Red sphere: posisi kamera awal (koordinat GPS) untuk kamera tidak terkalibrasi
dimana Pix4Dmapper tidak dapat menemukan posisi optimal dan Karena itu
tidak dapat digunakan untuk rekonstruksi.
Objects
Secara default, obyek ditampilkan pada pandangan 3D sebagai berikut:
Untuk polyline, surfaces, volumes, dan video animation trajectories:
Green sphere: simpul obyek untuk polylines, surfaces dan volumes, titik henti
untuk animation trajectories
Green arrow: orientasi kamera pada titik henti (hanya untuk animation
trajectories)
Bagian rayCloud sebelah kanan menampilkan informasi yang berbeda pada elemen yang
sedang terpilih di pandangan 3D. Elemen yang dapat dipilih pada pandangan 3D adalah:
Clipping box
Cameras
GCP’s and manual tie points
Automatic tie points
Processing area
Point clouds
Objects: polyline, surfaces, volumes, animation trajectories, orthoplanes, scale
constraints and orientation constraints
Catatan: clipping box hanya berpengaruh pada penampilan, tidak akan memengaruhi hasil
dari langkah 1. Initial processing, densified point cloud atau langkah 3. DSM, orthomosaic
and index.
Catatan: pada toolbar, klik untuk mengaplikasikan clipping box pada pandangan 3D dan
hanya memvisualisasikan area yang mengandung clipping box
Access: pada menu bar, klik view> rayCloud untuk membuka rayCloud. Tampilan
sidebar ditampilkan di sebelah kanan jendela utama.
Informasi kamera ditampilkan di sebelah kanan saat meng-klik pandangan 3D
Posisi kamera awal (untuk kamera terkalibrasi dan tidak terkalibrasi untuk semua
posisi awal adalah diketahui)
Posisi kamera terkalibrasi (untuk gambar terkalibrasi)
Potongan gambar yang sesuai dengan kamera (untuk gambar terkalibrasi)
Informasi kamera juga ditampilkan ketika memilih kamera tertentu pada bagian
layer di sebelah kiri.
Catatan:
Peralatan image annotation tidak akan berpengaruh pada hasil yang didapat saat
menjalankan:
Langkah 1. Initial processing
Process>reoptimize
Process>rematch and optimize
Apabila langkah 2. Point cloud and mesh telah selesai:
Dengan melakukan lagi langkah 2. Point cloud and mesh: densified point cloud baru termasuk
catatannya akan dihasilkan.
Images section
Saat melakaukan double click pada tanda cross dalam image preview (automatic/manual
tie point atau GCP), bagian images menampilkan gambar dimana titik dapat ditemukan
(termasuk gambar yang sedang dipilih).
Uncalibrated images
Saat memilih kamera tak terkalibrasi, gambar dapat dikalibrasi secara manual.
Informasi berikut ditampilkan di dalam bagian selection:
Catatan:
Peralatan image annotation tidak akan berpengaruh pada hasil yang didapat saat
menjalankan:
Langkah 1. Initial processing
Process>reoptimize
Process>rematch and optimize
Apabila
Imagelangkah 2. Point
preview: cloud and mesh
menampilkan telah selesai:
gambar yang bersangkutan dengan kamera tak
Dengan melakukan lagi langkah 2. Point cloud and mesh: densified point cloud baru
terkalibrasi
termasuk catatannya akan dihasilkan.
Red cross: mewakili posisi dari titik kunci otomatis yang tidak terpasang dengan
titik kunci dari gambar lain
Orange cross: mewakili posisi dari titik kunci otomatis yang kemungkinan tinggi
telah terpasang dengan titik kunci dari gambar lain
Yellow cross: mewakili manual tie point atau GCP tertanda pada gambar
Right slider: memungkinkan pengguna untuk memilih angka minimum gambar
yang titik kuncinya telah terpasang
Images section
Saat melakaukan double click pada tanda cross dalam image preview (automatic/manual
tie point atau GCP), bagian images menampilkan gambar dimana titik dapat ditemukan
(termasuk gambar yang sedang dipilih).
Penting: tingkat pembesaran dimana GCP/manual tie points ditandai akan memberi dampak
error pada GCP/manual tie point di bagian quality report. Biasanya semakin tinggi tingkat
pembesar, semakin presisi GCP/manual tie points ditandai. GCP/manual tie points ini aka
memiliki dampak yang lebih besar dalam merekonstruksi model daripada GCP/manual tie
points yang ditandai pada tingkat pembesaran yang rendah; nilai error lebih rendah pula akan
ada pada GCP/manual tie points ini. Contohnya, ketika GCP/manual tie points ditandai tanpa
melakukan pembesaran pada gambar, GCP/manual tie points error akan 10 kali lebih besar
daripada GCP/manual tie points yang ditandai dengan pembesaran pada gambar.
Access: pada menu bar, klik view>rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian
kanan akan tampil di sebelah kanan jendela utama.
Informasi processing area ditampilkan saat processing area dipilih pada pandangan
3D.
Perhatian:
Direkomendasikan untuk memasukkan area yang tercakup oleh gambar pada processing area,
sehingga untuk meniadakan area dengan tumpeng tindih rendah dapat memengaruhi hasil.
Processing area memengaruhi visualisasi dari automatic tie points pada pandangan 3D dari
rayCloud. Ini tidak akan memengaruhi hasil dari langkah 1. Initial processing.
Saat processing area terdefinisi sebelum langkah 2. Point cloud and mesh terproses, ini akan
memengaruhi titik tinggi yang tervisualisasi pada pandangan 3D dari rayCloud dan hasilnya
akan tersimpan dalam penyimpanan. Processing area juga akan memengaruhi hasil dari
langkah 3. DSM, orthomosaic and index.
Saat processing area terdefinisi setelah langkah 2. Point cloud and mesh selesai, ini akan
hanya memengaruhi titik tinggi yang tervisualisasi pada pandangan 3D dari rayCLoud dan
tidak mengakibatkan hasilnya tersimpan dalam penyimpanan. Processing area ini pula akan
memengaruhi hasil dari langkah 3. DSM, orthomosaic and index.
Saat mengekspor titik tinggi, memungkinkan untuk memperhitungkan area proses, bahkan
apabila itu digambar setelah langkah 2 diproses. Untuk informasi lebih lanjut bagaiaman
mengekspor titik tinggi: 203890769.
Ketika processing area terdefinisi sebelum langkah 3. DSM, orthomosaic and index selesai,
hanya hasil dari langkah 3 yang terpengaruh.
Access: pada menu bar, klik view>rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian
kanan akan tampil di sebelah kanan jendela utama.
Informasi titik tinggi ditampilkan saat titik tinggi dipilih pada pandangan 3D.
Access: pada menu bar, klik view>rayCloud untuk membuka rayCloud. Bagian kanan
akan tampil di sebelah kanan jendela utama.
Informasi obyek ditampilkan saat obyek dipilih pada pandangan 3D, atau ketika
sebuah obyek dipilih pada bagian layers di bagian kiri.
Catatan: manual tie points dihubungkan kepada setiap puncak dari obyek. Sidebar
memungkinkan pengguna untuk menandai manual tie points pada gambar. Setiap puncak
yang ditandari pada minimal 2 gambar diperhitungkan pada langkah 1. Initial processing
apabila itu dimulai dari awal atau apabila rekonstruksi dire-optimasi.
Catatan: saat polyline dibuat, di sebelah pengukuran, “error n/a ” muncul yang
mengindikasikan bahwa akurasi pengukuran tidak dapat dihitung sampai semua simpul dari
polyline ditandai pada paling sedikit 2 gambar.
Used for DSM: ketika kotak ini dipilihm permukaan digunakan untuk
mengimprovisasi model DSM.
Tombol-tombol:
Copy to clipboard: Menggandakan informasi yang dipilih ke clipboard yang dapat
dipindahkan ke dalam editor teks atau spreadsheet dengan membuka file tujuan
lalu di-pasting.
Apply: Tombol ini menyala ketika gambar yang ditandai untuk manual tie points
yang terhubung dengan simpul permukaan sudah diubah, contohnya ketika
gambar baru sudah ditandai atau ketika tanda yang sudah ada diubah atau
dihilangkan. Ketika meng-klik tombol ini, tanda baru akan diperhitungkan dan
posisi 3D dari simpul tersebut di re-komputasi.
Cancel: Tombol ini menyala ketika gambar yang ditandai untuk manual tie points
yang terhubung dengan simpul permukaan sudah diubah, contohnya ketika
gambar baru sudah ditandai atau ketika tanda yang sudah ada diubah atau
dihilangkan. Hal ini akan membatalkan perubahan dari tanda pada gambar.
Help: Membuka tampilan help Pix4Dmapper.
Images section: menampilkan gambar terpilih dan gambar lain dimana titik
dapat ditemukan.
Catatan: saat volume dibuat, di sebelah pengukuran (kecuali cut, fill, dan total volume)
“error n/a ” muncul yang mengindikasikan bahwa akurasi pengukuran tidak dapat
dihitung sampai semua simpul dari volume ditandai pada paling sedikit 2 gambar.
Apabila langkah 2. Point cloud and mesh belum selesai, di sebelah cut, fill, dan total volume,
“error n/a ” muncul yang mengindikasikan densified point cloud dibutuhkan dan langkah
2 harus dijalankan.
Di bawah pilihan ada pada bingkai utama animation trajectory dan terdapat 4 bagian
muncul:
Waypoints
Video animation options
Playback controls
Video rendering
Dan tombol:
Help: membuka tampilan help Pix4Dmapper
Catatan:
Apabila kotak use interpolation tidak dipilih, jalur antar titik henti menjadi garis lurus
Apabila kotak use interpolation dipilih, jalur antar titik henti menjadi garis lengkung. Sudut
dari lengkungan bergantung pada sudut antara garis yang berdekatan.
Playback controls
Bagian ini memungkinkan pengguna untuk menampilkan animasi pada pandangan 3D
Memulai animasi
memberhentikan animasi
Video rendering
Bagian ini memungkinkan pengguna untuk membuat file video dan mengatur
keterangan video rendering berbeda:
File name: Menampilkan tempat dan nama dimana video akan di-render dan
disimpan.
Format: Format file video. Pengaturan yang tersedia adalah: MPEG4 dan
MPEG2.
Frame rate: Frame per detik yang akan disimpan dalam video. Pengaturan yang
tersedia adalah: 24, 30, dan 60 fps.
Resolution: Total panjang dan lebar pixel video. Pengaturan yang tersedia
adalah: 800x600, 1024x768, 1280x720 dan 1920x1080.
Encoding quality: Mendefinisikan ukuran pixel dalam video, semakin tinggi
kualitas encoding semakin tinggi ketajamannya.
Show visible area: Menampilkan/tidak menampilkan pandangan 3D dalam frame
memungkinkan untuk melihat mana bagian dari pandangan 3D yang cocok
sesuai dengan pandangan yang direkam tergantung resolusi. Elemen di luar area
yang terlihat tidak akan terlihat dalam rekaman video.
Pix4Dmapper logo: Saat me-render dan membuat video, akan terlihat/tidak
terlihat logo Pix4Dmapper di bawah kanan video.
Orthoplanes
Dan tombol:
Apply: Aktif ketika ada perubahan dalam keterangan obyek. Mengaplikasikan
perubahan.
Cancel: Menggagalkan perubahan dalam keterangan sejak terakhir kali tombol
apply dipilih.
Generate: Membuat orthomosaic dan secara opsional DSM untuk orthoplane
terpilih pada tempat terpilih.
Help: Membuka tampilan help Pix4Dmapper.
Instructions section: Menampilkan instruksi bagaimana menggambar skala
pembatas baru.
Scale constraints
Dan tombol:
Apply: Aktif ketika ada perubahan dalam keterangan obyek atau membuat tanda
baru pada gambar. Mengaplikasikan perubahan.
Cancel: Menggagalkan perubahan dalam keterangan atau dalam tanda sejak
terakhir kali tombol apply dipilih.
Help: Membuka tampilan help Pix4Dmapper.
Images section: Menampilkan gambar terpilih dan gambar lain dimana titik
dapat ditemukan.
Memiliki 3 bagian:
Selection
Instructions
Images
Dan tombol:
Apply: Aktif ketika ada perubahan dalam keterangan obyek atau membuat tanda
baru pada gambar. Mengaplikasikan perubahan.
Cancel: Menggagalkan perubahan dalam keterangan atau dalam tanda sejak
terakhir kali tombol apply dipilih.
Help: Membuka tampilan help Pix4Dmapper.
Instructions section: Menampilkan instruksi bagaimana menggambar orientasi
pembatas baru.
Images section: Menampilkan gambar terpilih dan gambar lain dimana titik
dapat ditemukan.
Access: pada menu bar, klik view>mosaic editor (tersedia apabila langkah 3. DSM,
orthomosaic and index telah selesai)
Saat memilih tampilan mosaic editor elemen berikut akan tampil pada jendela utama:
Menu bar entry: Catatan tambahan pada menu bar.
Toolbar: Toolbar standard an beberapa tombol ekstra khusus mosaic editor.
Mosaic view: Tampil pada jendela utama. Secara default orthomosaic
ditampilkan. Mosaic editor dapat digunakan untuk mem-visualisasikan DSM
(elevation).
Sidebars: Tampil pada bagian kanan pandangan mosaik. Secara default sidebar
mosaic editing ditampilkan.
Status bar: Tampil pada bagian bawah kanan pandangan mosaic. Menampilkan
koordinat saat memindahkan mouse ke atas orthomosaic/DSM.
Toolbar
View
view all: Memindahkan titik pandang untuk mengepaskan model pada pandangan
mosaic
Elemen yang akan ditampakkan pada pandangan mosaik, secara default mosaic [group1]
yang ditampakkan. Apabila terdapat lebih dari satu grup gambar, satu mosaik akan
dibuat per grup gambar. Ini memungkinkan untuk menampilkan hasil mosaik yang
berbeda begitu pula dengan DSM.
Mosaic view
Secara default pandangan mosaik dipilih dan mosaik ditampilkan. Apabila pandangan
DSM dipilih, maka DSM akan ditampilkan. Ketika mouse diarahkan pada
orthomosaic/DSM, status bar mosaik menampilkan koordinat dari titik yang diarahkan.
Berikut ini adalah interaksi mouse yang tersedia:
Klik kiri pada mosaik dan menggerakan mouse: Menggerakan mosaic.
Klik kiri pada puncak region saat menggerakan mouse: Memungkinkan untuk
memindahkan puncak region.
Menggerakan scroll mouse maju: Membesarkan pandangan mosaik.
Menggerakan scroll mouse mundur: Mengecilkan pandangan mosaik.
Sidebar
Terdapat dua sidebar:
Mosaic editing sidebar: Memungkinkan pengguna untuk mengubah mosaic.
Visualization sidebar: Mememungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan
mosaik atau DSM.
Koordinat system yang dipilih: menampilkan koordinat sistem yang dipilih untuk titik
tertentu.
Position: Menampilkan (XY) koordinat dalam meter/feet untuk setiap titik
orthomosaic/DSM. Ketika mouse diarahkan pada orthomosaic/DSM koordinat
akan berubah.
Catatan: status bar menampilkan posisi untuk seluruh area yang termasuk dalam
orthomosaic/DSM dan area tanpa data. Saat menggerakan mouse ke area yang tidak ada
data, maka data ketinggian area tersebut akan ditampilkan -10000
Mosaik dapat diubah dengan membuat beberapa region dan dengan menetapkan
gambar lain padanya atau memilih proyeksi lain untuk setiap region. Mosaik yang
diubah akan diubah dan divisualisasi secara langsung. Setelah pengubahan selesai,
mosaik butuh diekspor untuk menghasilkan file output baru untuk mosaik tersebut.
Show region
Pilihan ini akan dimatikan secara default. Ini akan menampilkan area proses, dimana
area tersebut adalah hasil orthomosaic.
Pilihan ini dimatikan secara default. Ini menampilkan ubin mosaik GeoTIFF yang
dihasilkan ketika mengekspor mosaik. Ketika area proses dimodifikasi, ubin mosaik akan
dimodifikasi.
Regions
Catatan:
Ortho projection: proyeksi ortho menunjukkan jarak dan dapat digunakan untuk mosaik yang
dipergunakan untuk pengaplikasian pengukuran.
Planar projection: proyeksi planar tidak membutuhkan jarak, tetapi memiliki distorsi yang
lebih sedikir daripada proyeksi ortho pada transisi yang tajam seperti pojok bagunan. Oleh
Karena itu, tidak direkomendasikan untuk menggunakan gambar planar untuk mosaik yang
dipergunakan untuk pengaplikasian pengukuran. Kegunaan dasarnya adalah untuk
mengimprovisasi aspek visual orthomosaic.
Export
Perhatian:
Mosaic editor dapat digunakan secara manual untuk mengoreksi artifacts di dalam
orthomosaic hasil dari langkah 3. DSM, orthomosaic and index dan untuk mengimprovisasi
aspek visual.
Perubahan yang dilakukan di dalam mosaic editor memengaruhi duplikat lokalnya, bukan
mosaik hasil dari langkah 3. DSM, orthomosaic and index. Untuk memperoleh mosaik yang
telah diedit, mosaik tersebut perlu diekspor: 202560079. Orthomosaic hasil dari langkah 3.
DSM, orthomosaic and index akan ditimpa. Grid DSM serta format orthomosaic berbeda
(GeoTIFF, google maps tiles, dll.) akan dihasilkan apabila dipilih saat pengaturan proses.
Access: pada menu bar, klik view>mosaic editor, pada menu bar klik mosaic
editor>mosaic editing (tersedia ketika langkah 3. DSM, orthomosaic and index
telah selesai).
Bagian histogram dari band memiliki satu tab setiap band. Histogram menampilkan
banyaknya pixel pada model memiliki nilai tertentu untuk setiap band.
Color mapping
Memungkinkan pengguna untuk mengganti niai yang diperhatikan untuk visualisasi
setiap pixel dan aturan visualisasi.
RGBA
Dipilih secara default untuk mosaik
Selalu menggunakan 3 bands: Visualisasi warna terakhir selalu kombinasi dari 3 nilai
bands. Memungkinkan untuk memilih:
No color mapping: Dipilih secara default. Mengambil nilai dari file mosaik
aslinya.
Red band: Tidak aktif kecuali no color mapping tidak dipilih. Memungkinkan
pengguna untuk memilih band yang sesuai dengan band berwarna merah dalam
visualisasi.
Green band: Tidak aktif kecuali no color mapping tidak dipilih. Memungkinkan
pengguna untuk memilih band yang sesuai dengan band berwarna hijau dalam
visualisasi.
Blue band: Tidak aktif kecuali no color mapping tidak dipilih. Memungkinkan
pengguna untuk memilih band yang sesuai dengan band berwarna biru dalam
visualisasi.
Apply
Perhatian:
Mosaic editor dapat digunakan secara manual untuk mengoreksi artifacts di dalam
orthomosaic hasil dari langkah 3. DSM, orthomosaic and index dan untuk mengimprovisasi
aspek visual.
Perubahan yang dilakukan di dalam mosaic editor memengaruhi duplikat lokalnya, bukan
mosaik hasil dari langkah 3. DSM, orthomosaic and index. Untuk memperoleh mosaik yang
telah diedit, mosaik tersebut perlu diekspor. Orthomosaic hasil dari langkah 3. DSM,
orthomosaic and index akan ditimpa. Grid DSM serta format orthomosaic berbeda (GeoTIFF,
google maps tiles, dll.) akan dihasilkan apabila dipilih saat pengaturan proses.
Catatan:
DSM digunakan untuk menghasilkan peta reflektansi.
Satu peta reflektansi dihasilkan untuk masing masing band dari setiap grup gambar, tapi
hanya satu DSM yang dihasilkan, berapapun jumlah grup gambarnya.
Peta reflektansi mengandung nilai reflektansi dari setiap pixel dan digunakan untuk
menghasilkan map indeks.
Map indeks dihitung menggunakan beberapa band spesifik dari satu atau lebih grup gambar.
Oleh karena itu, informasi dari satu atau lebih peta reflektansi digunakan.
Apabila suatu region digambar, peta indeks dan peta indeks berwarna akan dihasilkan untuk
region ini saja.
Peta indeks berwarna dihasilkan dengan mengaplikasikan aturan warna terdefinisi pada peta
indeks. Peta itu adalah file raster dengan nilai RGB.
Apabila peta indeks berwarna sudah ada, membuat peta indeks berwarna baru akan menimpa
yang sudah ada.
Penting:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai file yang dihasilkan, dari perintah apa dan dimana
mereka disimpan: 20258739
Semua output disimpan di: ...\project_name\4_index
Perhatian: saat index calculator sudah digunakan dan hasilnya sudah ada, semua output dari
index calculator akan DIHAPUS apabila ada langkah/tindakan berikut diajalankan: langkah 1.
Initial processing, langkah 2. Point cloud and mesh, langkah 3. DSM, orthomosaic and index,
reoptimize, rematch and reoptimize.
Hasil yang sudah ada harus disimpan dan tidak boleh ditimpa.
Saat memilih tampilan index calculator elemen berikut akan tampil pada jendela utama:
Menu bar entry: catatan tambahan pada menu bar.
Toolbar: toolbar standard an beberapa tombol ekstra khusus mosaic editor.
Index view: ditampilkan pada jendela utama. Saat membuka index calculator
untuk pertama kalinya pada project, akan terlihat kosong. Saat peta indeks
sudah dihasilkan, maka akan ditampilkan secara default indeks terakhir yang
ditampilkan sebelum project ditutup.
Index calculator sidebar: secara default ditampilkan di sebelah kanan pandangan
index. Menampilkan informasi mengenai peta reflektansi, peta indeks, dan
memberikan peralatan untuk menghasilkan dan mengubah peta indeks.
Status bar: ditampilkan pada bagian bawah kanan jendela utama. Menampilkan
nilai indeks, sistem koordinat dan koordinat saat menggerakan mouse ke atas
peta reflektansi/peta indeks.
Toolbar
View:
view all: memindahkan titik pandang untuk mengepaskan model pada pandangan
mosaik.
Secara default peta reflektansi dari band pertama ditampilkan. Daftar drop-down
memberikan pilihan untuk menyembunyikan peta reflektansi dan memilih peta
reflektansi dari band yang berbeda
Secara default, kotak show index map dipilih. Pilihan ini mengontrol apakah peta indeks
yang dihasilkan akan ditampilkan dan melapisi bagian atas peta reflektansi.
Regions:
Secara default kotak lock regions dipilih. Setelah region digambar, kemudian akan
ditampilkan dalam pandangan indeks. Apabila kotak lock regions dipilih, frame region
akan dikunci pada posisinya. Tidak memilih kotak lock regions akan mengaktifkan
ubahan dari gambaran region sebelumnya dengan men-dragging seluruh region atau
beberapa puncak
Pan: klik kanan/kiri dan menggerakan mouse (ikon tangan akan muncul
mewakili poin fokus untuk gerakan).
Zoom in: gerakan scroll ke depan saat memposisikan mouse pada pandangan
indeks.
Zoom out: gerakan scroll ke belakang saat memposisikan mouse pada
pandangan indeks.
Status bar
Di bagian bawah kanan dari jendela utama, apabila peta reflektansi/peta indeks dimuat
pada pandangan indeks, informasi berikut akan ditampilkan:
Index value: menampilkan nilai pixel indeks pada lokasi mouse. Saat
menggerakan mouse melalui pandangan indeks, nilai berubah.
Output coordinate system: menampilkan sistem koordinat output pilihan.
Catatan: koordinat area yang ditutupi peta reflektansi/peta indeks dan suatu area tanpa
data ditampilkan.
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1. Initial
processing telah selesai). Sidebar index calculator ditampilkan pada bagian kanan
jendela utama.
Catatan:
Satu peta reflektansi dihasilkan untuk setiap band dari setiap grup gambar.
Peta reflektansi mengandung nilai reflektansi setiap piksel yang digunakan untuk
menghasilkan peta indeks
Peta indeks dihitung menggunakan beberapa band spesifik dari satu atau lebih grup gambar.
Oleh karena itu, informasi dari satu atau lebih peta reflektansi digunakan.
Apabila region di gambar, peta indeks dan peta indeks berwarna akan dihasilkan dari region
ini saja.
Peta indeks berwarna dihasilkan dengan mengaplikasikan aturan warna pada peta indeks.
Mereka adalah file raster dengan nilai RGB.
Apabila sebuah peta indeks berwarna sudah ada, membuat peta indeks berwarna baru akan
menimpa yang lama.
Pada bagian kiri bagian 1. Reflectance map, ada panah yang memungkinkan pengguna
untuk menampilkan/menyembunyikan bagiannya dengan meng-klik bagian tersebut:
Catatan:
Satu peta reflektansi dihasilkan untuk setiap band dari setiap grup gambar.
Peta reflektansi mengandung nilai reflektansi setiap piksel yang digunakan untuk menghasilkan
peta indeks
Peta indeks dihitung menggunakan beberapa band spesifik dari satu atau lebih grup gambar.
Oleh karena itu, informasi dari satu atau lebih peta reflektansi digunakan.
Apabila region di gambar, peta indeks dan peta indeks berwarna akan dihasilkan dari region ini
saja. Peta indeks berwarna dihasilkan dengan mengaplikasikan aturan warna pada peta indeks.
Mereka adalah file raster dengan nilai RGB. Apabila sebuah peta indeks berwarna sudah ada,
membuat peta indeks berwarna baru akan menimpa yang lama.
Pada bagian kiri bagian 2. regions, ada panah yang memungkinkan pengguna untuk
menampilkan/menyembunyikan bagiannya dengan meng-klik bagian tersebut:
Regions
Saat tombol region…. diklik, pop-up berikut akan muncul:
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1. Initial
processing telah selesai). Tampilan Index calculator ditampilkan di sebelah kanan
jendela utama.
Pada bagian kiri bagian 3. Index map, ada panah yang memungkinkan pengguna untuk
menampilkan/menyembunyikan bagiannya dengan meng-klik bagian tersebut:
formula valid
formula tidak selesai tau mengandung nama band yang tidak terdefinisi
Index status icon: apabila di sebelah tombol generate ada:
bagian 3. Index map pun menampilkan informasi untuk setiap band yang dihasilkan.
Informasi berikut ditampilkan:
band: peta indeks hanya memiliki satu band yang ditampilkan (band1)
min: nilai piksel minimum per band
avg: nilai piksel rataan per band
max: nilai piksel maksimum per band
Apabila indeks tidak dihasilkan, maka akan menghasilkan “selected index map not yet
generated”
Catatan:
Satu peta reflektansi dihasilkan untuk setiap band dari setiap grup gambar.
Peta reflektansi mengandung nilai reflektansi setiap piksel yang digunakan untuk
menghasilkan peta indeks
Peta indeks dihitung menggunakan beberapa band spesifik dari satu atau lebih grup gambar.
Oleh karena itu, informasi dari satu atau lebih peta reflektansi digunakan.
Apabila region di gambar, peta indeks dan peta indeks berwarna akan dihasilkan dari region
ini saja.
Peta indeks berwarna dihasilkan dengan mengaplikasikan aturan warna pada peta indeks.
Mereka adalah file raster dengan nilai RGB.
Apabila sebuah peta indeks berwarna sudah ada, membuat peta indeks berwarna baru akan
menimpa yang lama
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1. Initial
processing telah selesai). Sidebar index calculator ditampilkan pada bagian kanan
jendela utama. Pada bagian 3. Index map, klik edit untuk mengubah indeks yang
dipilih (tersedia untuk indeks yang didefinisikan pengguna)
Pop-up peta indeks digunakan untuk memudahkan mengubah formula yang terhubung
dengan indeks yang didefinisikan pengguna. Nama dari indeks yang diubah ditampilkan
pada judul jendela.
Terdapat 3 bagian:
Reflectance map band selection
Operations
Formula
Menampilkan informasi untuk setiap band dari setiap grup gambar hasil peta reflektansi.
Informasi berikut ditampilkan:
band: peta indeks hanya memiliki satu band yang ditampilkan (band1)
min: nilai piksel minimum per band
avg: nilai piksel rataan per band
max: nilai piksel maksimum per band
stdev: standar deviasi nilai piksel per band
var: varian piksel per band
Operations
Tombol yang memungkinkan pengguna otomatis memasukan operasio matematika ke
dalam kotak teks formula pada posisi kursor sekarang.
Operasi yang tersedia:
Formula
Kotak teks untuk mengubah/menulis formula yang terhubung dengan indeks
Di bawah kotak teks muncul pesan mengindikasikan status validasi formula:
Valid formula
Undefined “band_name” band
Incomplete formula
Syntax error
Penting: ekspresi formula sangat case sensitive. Bedakan antara huruf capital dan non
Pen
kapital
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1. Initial
processing telah selesai). Sidebar index calculator ditampilkan pada bagian kanan
jendela utama. Pada bagian 3. Index map, klik indeks….
Nama indeks
Formula: menampilkan ikon yang menunjukkan apabila:
formula valid
formula tidak selesai tau mengandung nama band yang tidak terdefinisi
ekspresi formula.
Dan tombolnya:
Edit: mengaktifkan indeks pengguna. Membuka pop-up peta indeks
memungkinkan pengguna untuk mengubah formula indeks yang sedang dipilih.
Duplicate: menduplikasi indeks yang dipilih dengan nama: selectedIndex_copy.
Indeks yang terduplikasi akan terdefinisi pengguna bahkan apabila menduplikasi
sebuah indeks dari indeks database Pix4Dmapper.
Add: membuat indek terdefinisi pengguna. Membuka pop-up peta indeks untuk
memasukan formula baru. Secara default, akan menambah nama: unnamed.
Apabila nama sudah ada, maka akan dibuat dengan nama: unnamed2.
Remove: diaktifkan untuk indeks terdefinisi oleh pengguna. Menghapus indeks
terpilih.
Penting: indeks pengguna dibuat untuk project tersedia untuk project lain pada computer
yang sama
Pop-upekspresi
Penting: daftar formula
indeks memiliki tombol
sangat case perintah
sensitive: berikut:
bedakan huruf kapital dan non-kapital
Ok: menutup pop-up daftar indeks dan indeks tertanda dipilih pada nama di
bagian 3. Index map dari sidebar index calculator.
Help: membuka tampilan help Pix4Dmapper.
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1. Initial
processing telah selesai). Tampilan Index calculator ditampilkan di sebelah kanan
jendela utama.
Pada bagian kiri bagian 4. Color maps and prescription, ada panah yang memungkinkan
pengguna untuk menampilkan/menyembunyikan bagiannya dengan meng-klik bagian
tersebut:
Menggunakan min/max:
Masukkan nilai indeks minimal dan maksimal untuk mengabaikan nilai diluar jarak
tersebut. Secara default tidak terpilih dan nilainya adalah nilai min/max dari hasil
kalkulasi.
Access: pada menu bar, klik view>index calculator (tersedia saat langkah 1.
Initial processing telah selesai). Tampilan Index calculator ditampilkan di
sebelah kanan jendela utama.
Nilai dan rataan index sebagai polygon shapefiles(.shp) dengan ukuran grid [unit/grid]
Ekspor kelas sebagai file .shp (polygon dan grid) berdasarkan processing option terpilih:
203891879. Satu shapefileakan diekspor untuk setiap region. File ini akan diimpor
langsung pada tampilan tractor untuk aplikasi suatu wilayah (fertilizer)
Access: pada menu bar, klik view>processing (diaktifkan ketika sebuah project
dibuka atau dibuat). Bar processing ditampilkan di bawah jendela utama.
Dan tombol:
Output status: membuka jendela penjelajah dengan tempat dimana project
outputs disimpan
Start: memulai proses dari tahap proses terpilih
Help: membuka tampilan help Pix4Dmapper
Processing
Bagian processing terdapat 3 subseksi:
1. initial processing: otomatis mengekstrak titik kunci dari gambar untuk
mengkomputasi parameter kamera internal dan eksternal menggunakan software
automatic aerial triangulation (AAT) dan bundle block adjustment (BBA). Titik tinggi 3D
yang jarang dikomputasi dan DSM resolusi rendah & orthomosaic dihasilkan dan
ditampilkan di quality report.
Perhatian: ketika reproses langkah ini untuk project, output yang sudah ada dihapus dan
ditimpa dan output dari langkah 2 dan 3 (apabila sudah selesai) akan dihapus
2. point cloud and mesh: menghasilkan titik tinggi 3D dan jerat bertekstur 3D.
Perhatian: ketika reproses langkah ini untuk project, output yang sudah ada dihapus dan
ditimpa dan output dari langkah 3 (apabila sudah selesai) akan dihapus
Perhatian: ketika reproses langkah ini untuk project, output yang sudah ada dari langkah ini
dihapus dan ditimpa
Current
Menampilkan status proses untuk setiap sub langkah dalam bentuk presentase
Catatan: ketika project diproses, informasi sub langkah yang sedang berjalan ditampilkan pada
current bar
Total
Menampilkan status proses dari semua langkah proses yang telah dipilih sebagai nomer
dari sub langkah yang telah selesai
Catatan: ketika project diproses, langkah proses (1,2,3) yang sudah dpilih ditampilkan di total bar
Bar log output menampilkan informasi yang berguna dalam proses objek. Kemudian
mendeskripsikan langkah dan sub langkah proses, perintah dibuat oleh pengguna,
peringatan dan error selama proses.
Penting:
Pix4Dmapper mengekspor file log (project_name.log). Tersimpan pada folder output
project_name.
File log yang ditampilkan pada bar log output dibersihkan setiap Pix4Dmapper ditutup. Setiap
software dibuka, file log akan berjalan kembali dengan perintah yang berbeda dari awal.
Terdapat:
Levels daftar drop-down: memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan
tingkat detail dari log yang ditampilkan jendela utama
Options daftar drop-down: memungkinkan pengguna untuk mengatur aturan
yang ditampilkan untuk log yang ada di jendela utama
Search engine: memungkinkan pengguna untuk mencari teks/angka spesifik
pada log di jendela utama
Clear log: menghapus log yang ditampilkan di jendela utama
Main window: menampilkan log
Contoh: Menampilkan [UI]: Open results folder clicked, saat pengguna meng-klik
tombol open results folder….
Options
Ada beberapa pilihan pengaturan:
Search engine
Memungkinkan pengguna untuk mencari kata kunci spesifik, karakter dari angka. Hasil
dari pencarian akan ditampilkan pada jendela utama
Clear log
menghapus log yang ditampilkan pada jendela utama
Main window
Menampilkan log. Informasi yang ditampilkan bergantung pada pengaturan dan tingkat
yang dipilih. Apabila sebuah kata kunci, karakter atau angka digunakan pada search
engine, tampilan log hanya menampilkan baris yang mengandung elemen tersebut.
Online support
Membuka browser yang menunjukan dasar pengetahuan lebih lanjut yang mengandung
beberapa artikel dengan instruksi per langkah dan jawaban pada pertanyaan yang sering
ditanyakan berikut berita, update, tutorial, kasus pengguna, dll.
Forum
Forum mengandung topik berikut:
Projects, experiences and opinions: mengandung catatan mengenai project
pengguna, pengalaman dan opini
Hardware (computers, camersas, drones): mengandung catatan mengenai
perangkat keras untuk melakukan proses, kamera dan drone
Optimized projects and image acquisition: mengandung catatan mengenai input
untuk mendapatkan hasil terbaik
Georeferenced (GCPs, geolocation, coordinate system): mengandung catatan
mengenai penggunaan GCP, gambar geolokasi, dan sistem koordinat
Processing troubleshooting: mengandung catatan mengenai: quality report,
failed quality report, failed processing, processing options dan bad/inaccurate
results
Personal support
Menghubungi tim khusus untuk bantuan secara personal
Perhatian: apabila anda tidak login, maka halaman ini akan muncul:
Pengaturan….
Buka tampilan settings yang akan memberikan pengguna akses pada proxy dan
pengaturan database kamera.
Camera database
Tab ini memungkinkan pengguna untuk menghapus database model kamera pengguna
atau mengimpor/ekspor ke dalam sebuah file. Menampilkan pula database terpasang
yang digunakan.
Language
Tab ini memungkinkan pengguna untuk mengatur Bahasa.
Brikut bahasa yang tersedia:
English – U.S. English
Spanish (spain)
Chinese (china)
Chinese (Taiwan)
German (Germany)
Japanese (japan)
About…
Menyediakan informasi mengenai versi, jenis lisensi, kode lisensi, akun lisensi, terms of
use, privacy policy, dan lisensi pihak ketiga.
Jenis lisensi
Kode lisensi
Akun lisensi: akun pengguna Pix4D yang lisensinya terkunci dengan akun tersebut
Shortcut biasa
Output log
Index calculator