Dosen Pengampu
Mokhamad Nur Cahyadi ST.,M.Sc.,Ph.D
Dosen Responsi
Akbar Kurniawan, ST, MT
Disusun Oleh
Novi Anita 03311740000064
Dalam proses praktikum hingga pembuatan laporan ini, Kelompok Survei mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada :
1. Mokhamad Nur Cahyadi, ST., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Survei
Sistem Satelit Navigasi Global kelas B.
2. Akbar Kurniawan, ST., MT. dan Husnul Hidayat, S.T., M.T. selaku dosen asistensi mata
kuliah Survei Sistem Satelit Navigasi Global kelas B.
3. Bapak Hamsah dan Pak Yusuf selaku Laborat yang membantu dalam proses peminjaman
alat praktikum.
4. Teman-teman Teknik Geomatika angkatan 2017 yang turut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dengan adanya laporan ini, Kelompok Survei kami berharap dapat memberikan manfaat
kepada pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Saran dan kritik yang bersifat
membangun dari Pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi
secara global dengan menggunakan satelit yang pertama kali dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat dan dikelola oleh Amerika Serikat ynag digunakan untuk kepentingan
militer ataupun sipil. Saat ini GPS sudah digunakan secara massal dengan memanfaatkan apliasi
di Handphone. Sistem GPS sudah banyak digunakan dalam berbagai disiplin bidang ilmu yang
berkaitan dengan navigasi dan penentuan posisi menggunakan GPS.
Terdapat beberapa jenis GPS yang banyak dikenal oleh masyarakat umum, yakni GPS navigasi
dan GPS Geodetik. Kedua GPS ini memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda tergantung pada
tujuan penggunaan dan pengguna GPS. GPS navigasi merupakan GPS yang terdapat di hampir
semua smart phone salah satu kelebihan GPS navigasi adalah dapat menentukan posisi secara
cepat dan akuasi yang cukup tinggi karena menggunakan bantuan satelit, akurasi dari GPS navigasi
bisa mencapai 3 sampai 4 meter. GPS navigasi juga menggunakan sistem Real-time yang
memungkinkan penggunanya dapat menggunakannya kapanpun tanpa harus mengolah data
terlebih dahulu. Sedangkan GPS geodetik tak banyak dikenal oleh khalayak ramai karena hanya
bisa digunakan oleh golongan tertentu. GPS geodetik ini biasa digunakan untuk pengukuran posisi
secara lebih akurat. Pengukuran dilakukan dengan alat yangdisertai dengan kelengkapan
pengukuran dimana tidak sembarang orang bisa menggunakannya. GPS geodetik ini biasanya
digunkan oleh tenaga survei yang dilakukan dengan berbagai macam tujuan pengukuran. GPS
geodetik ini lebih akurat dan presisi daripada GPS navigasi, namun GPS geodetik juga memiliki
kekurangan daripada GPS navigasi, yakni tidak portable (tidak bisa dibawa kemana-mana) dan alat
yang digunakan memiliki harga yang cukup mahal, sedangkan GPS navigasi bisa dimiliki hanya
dengan menginstall aplikasi GPS di smart phone masing-masing.
GPS (Global Positioning System) digunakan dalam geodesy karena penggunaan GPS tidak
tergantung cuaca dan waktu. Selain itu, penggunaan GPS dapat mencakup daerah yang sangat
luas karena satelit GPS mempunyai orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km diatas
permukaan bumi dan jumlah satelit GPS cukup banyak yaitu 24 satelit sehingga penggunaan satelit
ini dapat digunakan oleh siapa saja dalam waktu yang bersamaan.
Global Navigation Satellite System (GNSS) merupakan istilah singkatan dari suatu sistem
satelit navigasi yang menyediakan posisi geospasial dalam lingkup global.
GNSS beroperasi secara penuh sejak Desember 2009. Seiring itu GLONASS punya Russia
mempunyai cakupan seluruh dunia dengan 18 satelit yang tersedia sejak Desember 2009, dan satelit
GALILEO milik Eropa juga COMPASS milik China sedang dikembangkan.
Pada pengamatan dengan GNSS, yang dapat diukur adalah jarak antara pengamat dengan
satelit (bukan vektornya), agar posisi pengamat dapat ditentukan maka dilakukan pengamatan
terhadap beberapa satelit sekaligus secara simultan. Gambar berikut adalah ilustrasi prinsip dasar
penentuan posisi dengan GNSS.
Koordinat titik-titik yang dihasilkan dari suatu survai GNSS adalah posisi titik 3-D yang
mengacu pada datum WGS-84 dalam sistem koordinat kartesian (X,Y,Z) dan geodetik (L,B,H).
a. Satelit, seperti kesalanan ephimeris, jam satelit dan selective availability (SA).
b. Medium Propagasi, seperti bias ionosfer, bias troposfer.
c. Receiver GPS, seperti kesalahan jam receiver, kesalahan yang terkait dengan antena dan
noise (derau).
d. Data Pengamatan, seperti ambuigitas fase dan cycle slips.
e. Lingkungan sekitar GPS receiver, seperti multipath dan imaging.
Berikut merupakan penjelasan dari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi pada saat
pengukuran menggunakan GPS.
a. Kesalahan Ephemeris
Kesalahan ephemeris adalah kesalahan dimana orbit satelit yang dilaporkan tidak
sama dengan orbitsatelit yang sebenarnya.
b. Bias Ionosfer
Ionosfer adalah bagian dari atmosfer yang mempunyai sejumlah elektron dan ion
bebas dimana ionbebas dan elektron ini mempengaruhi perambatan gelombang radio.
c. Bias Troposfer
Ketika snyal GPS masuk ke lapisan troposfer akan terjadi refraksi yang menyebabkan
adanya perubahan kecepatan dan arah
d. Multipath
Multipath adalah pantulan dari benda-benda disekitar receiver.
e. Ambiguity Fase (Cycle Ambuigity)
Ambuigity adalah jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh GPS. Ambuigitas
ini merupakanbilangan bulat.
f. Cycle Slips
Cycle slips adalah ketidak kontinyuan dalam jumlah gelombang penuh dari fase
gelombang pembawa yang damati karena terputus dalam pengamatan sinyal.
g. Kesalahan Jam
Kesalahan jam ada dua yaitu jam satelit dan jam receiver. Kesalahan jam satelit
terjadi karena ada penyimpangan offset, drift dan drift rate. Komponen kesalahan pada
jam receiver lebih besar dibandingkan dengan jam satelit dikarenakan penggunaan jam
yang berbeda.
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum
Praktikum GPS kali ini dilaksanakan di 3 lokasi, yaitu : BM Geomatika, Gedung Robotik, dan
Gedung Forensic.
Adapun software yang diguanakn untuk proses pengolahan praktikum kali ini :
1. Topcon Tools
3.3 Flowchart
2. Tribrach
3. Statif
4. Aki Basah
5. Kabel Konduktor
6. Form Ukur
7. Laptop
8. TOPCON Tools
Setelah itu, perhitungan koordinat dilakukan secara manual dengan software Matlab. Setelah
perhitungann didapat koordinat dibawah (cara perhitungan terlampir di belakang) :
𝑋𝐵 = −2451483,07 𝑚
𝑌𝐵 = 5832910,198 𝑚
𝑍𝐵 = −802488,705 𝑚
𝑋𝐶 = −2451673,509 𝑚
𝑌𝐶 = 5832828,49 𝑚
𝑍𝐶 = −802666,735 𝑚
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hasil yang didapat setelah pelaksanaan praktikum survey GPS dengan menggunakan software Matlab,
𝑋𝐵 = −2451483,07 𝑚
𝑌𝐵 = 5832910,198 𝑚
𝑍𝐵 = −802488,705 𝑚
𝑋𝐶 = −2451673,509 𝑚
𝑌𝐶 = 5832828,49 𝑚
𝑍𝐶 = −802666,735 𝑚
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya tim kelompok praktikum melakukan orientasi lapangan lebih teliti agar dalam
pelaksanaan sudah mengenali kondisi lapangan sebelum terjun langsung kelapangan.
2. Menempatkan titik pada tempat yang cukup lapang untuk menghindari adanya Multipath
dan obstruksi yang mengganggu GPS untuk mendapatkan data dari satelit.
3. Pengoperasian alat di lapangan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar terhindar dari
kerusakan serta memastikan bahwa GPS Geodetik benar-benar telah melakukan recording
data dengan baik.
LAMPIRAN
- Lampiran perhitungan manual dengan Matlab :
1. BM Geomatika
2. Forensic
3. Robotic
Lampiran 2 : Formulir Pengamatan GPS
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.Global Positioning System (GPS). http;//bappeda.ntbprov.go.id. diakses
pada 4 November 2019
Halim, Fitriana Luthfi, dkk. 2016. Laporan Praktikum Survey GNSS : Pembacaan dan Cek
Kualitas Data Rinex. Diploma Teknik Geomatika Universitas Gadjah Mada.
file:///C:/Users/user/Downloads/LAPORAN_PRAKTIKUM_SURVEY_GPS_Pembaca
an_d%20(1).pdf Diakses pada 24 September 2019
Yuwono, B D dan Apsandi, Ory Andrian. 2018. Analisis Pengukuan GNSS Metode Statik
dengan Variasi Sampling Rate. Jurnal Geodesi dan Geomatika ELIPSOIDA Vol 01 No
02